Anda di halaman 1dari 29

riwayat mbah muhammad alim basaiban bulus purworejo

sejarah desa bulus kecamatan gebang kabupaten purworejo / Sejarah dan silsilah
Sayyid Ahmad Muhammad Alim Basaiban Bulus Purworejo Pustaka Bangun

Jumat, 28 Maret 2008

Sejarah dan Silsilah Kyai Sayyid Ahmad Muhammad Alim Basaiban Bulus
Purworejo

oleh : Ravie Ananda

Kyai Sayyid Ahmad Muhammad Alim Basaiban Bulus Purworejo dilahirkan di


Afdeling Ledok (Wonosobo) pada tahun 1562 M. Menurut riwayat, beliau adalah
keturunan ke 32 dari Baginda Rosulullah Muhammad saw.

Silsilah selengkapnya adalah sebagai berikut.

1.

Kyai Sayyid Ahmad Muhammad Alim Basaiban, ibni


2.

R. Singosuto, Mojotengah Garung Wonosobo, ibni


3.

R. Alim Marsitojoyo, ibni


4.

R. Martogati, Wonokromo Garung Wonosobo, ibni


5.

R. Dalem Agung / RA. Nyai Dalem Agung , Mojotengah Garung Wonosobo, ibni
6.

R.A Nyai / R. Kyai Dilem Bandok Wonokromo Garung Wonosobo, ibni


7.

R.A Nyai Bekel Karangkobar Banjarnegara, ibni


8.

R.A Nyai Segati / Pangeran Bayat, Tegalsari Garung Wonosobo, ibni


9.

Sunan Kudus, ibni


10.

Syarifah ( istri Sunan Ngudung ), ibni


11.

Sunan Ampel, ibni


12.

Maulana Malik Ibrahim, ibni


13.

Syekh Jumadil Kubro, Pondok Dukuh Semarang, ibni


14. Ahmad Syah Jalal ( Jalaluddin Khan ), ibni
15. Abdullah ( al - Azhamat ) Khan, ibni
16. Abdul Malik ( Ahmad Khan ), ibni
17. Alwi Ammi al - Faqih , ibni
18. Muhammad Shahib Mirbath, ibni
19. Ali Khali' Qasam, ibni
20. Alwi ats - Tsani, ibni
21. Muhammad Sahibus Saumiah, ibni
22. Alwi Awwal, ibni
23. Ubaidullah, ibni
24. Ahmad al - Muhajir, ibni
25. Isa ar - Rummi, ibni
26. Muhammad al - Naqib, ibni
27. Ali al - Uraidhi, ibni
28. Ja'far ash - Shadiq, ibni
29. Muhammad al - Baqir, ibni
30. Ali Zainal Abidin, ibni
31. Husein, ibni
32. Sayyidatina Fatimah, Ra, ibni
33. Rosulullah Muhammad S. A. W

Kisah Masa Muda Kyai Sayyid Ahmad Muhammad Alim Basaiban, Bulus
Purworejo

Saat muda, Beliau pergi menuntut ilmu ke Pekalongan. Beliau mengaji pada ulama
besar di sana sampai beberapa lama, kemudian meneruskan menuntut ilmu di
Mekah dalam waktu yang cukup lama pula hingga Beliau menjadi seorang ulama
besar. Di Mekah Sayyid Ahmad Muhammad Alim mempelajari Tarekat Satariyah.
Sepulang dari Mekah, Beliau kemudian menetap di kampung Krapyak, kota
Pekalongan bagian utara, menggantikan gurunya sampai beliau menikah dan
mempunyai keturunan di sana.

Keturunannya hingga sekarang banyak yang disebut Basaiban seperti : Sayyid /


Habib Abu Tholib, Sayyid / Habib Toha dan lain – lain. Ada juga keturunan Beliau
yang menjadi Bupati Magelang yakni R. Tumenggung Danu Sugondo, dimana
adiknya juga menjadi bupati Purworejo yakni R. Tumenggung Chasan
Danuningrat.

Atas permintaan para murid yang berasal dari Wonosobo, Beliau kemudian pindah
ke Wonosobo. Pertama kali bermukim adalah di desa Cekelan kecamatan Kepil. Di
sana beliau mendirikan pondok pesantren dan masjid yang hingga sekarang masih
ada dan berkembang pesat. Pembuatannya dibantu olehbesan Beliau yang bernama
R. Tumenggung Bawad ( pensiunan ) pembesar dari Kraton Yogyakarta yang
bernama Wiradhaha / ayah Kyai Tolabudin ( makam di Blimbing Bruno Purworejo
) dibantu juga oleh Kyai Karangmalang ( ayah Kyai Imam Puro ) yang telah
mengangkat saudara. Dikisahkan mereka membawa pohon Aren dan Pohon jambe
/ Pinang. Dari desa Cekelan, Beliau kemudian pindah ke desa Gunung Tawang,
kecamatan Selomerto Wonosobo . Di sana pun Sayyid Ahmad Muhammad Alim
mendirikan pondok dan masjid.

Setelah bermukim di desa Gunung Tawang, beliau pindah ke arah utara, sampai di
dekat dukuh Kendal Mangkang, petilasan Kyai Ageng Gribig dari Klaten Surakarta
sewaktu membuat pertahanan saat memerangi Belanda di Batavia ( Jakarta ). Dari
tempat tersebut, beliau pindah ke arah timur sampai di Candiroto, akan tetapi tidak
dikisahkan hal pendirian masjid dan pondok di sana. Perpindahan selanjutnya
adalah di desa Traji, yang berada di sebelah utara Parakan Temanggung, dekat
desa Mandensari. Di sana didirikan pula pondok yang sampai sekarang masih ada.
Dari desa Traji, Sayyid Ahmad Muhammad Alim bermukim sebentar di desa Bulu,
Salaman Magelang. Di sana didirikan pula pondok dengan dibantu oleh Kyai
Muhyi Bulu. Pesantren tersebut hingga sekarang pun masih. Rute perpindahan
selanjutnya adalah di desa Paguan Kaliboto Purworejo, dan seperti yang sudah –
sudah, di sana pun didirikan pondok yang hingga kini pesantren itu masih. Dari
Kaliboto, atas permintaan salah seorang murid setianya yakni seorang mantri polisi
Beliau pindah ke Pancalan dan mendirikan pesantren sehingga daerah itu menjadi
aman. Pondok pesantren tersebut hingga sekarang masih, kemudian Beliau pindah
ke desa Nglegok Baledono Purworejo, mendiami bekas pondok Kyai Asnawi ( R.
Tumenggung Djoyomenduro, putra kyai Syamsyiah Pengulu Landrat/ Ketua
Pengadilan Negeri jaman kejawen yang makamnya terletak di Pangenjurutengah ).
Kyai Asnawi mempunyai banyak pondok pesantren.

Dari Baledono, Sayyid Ahmad Muhammad Alim pindah ke Kali Kepuh Beji.
Masjid digotong oleh para santri yang jumlahnya sangat banyak. Perpindahan ke
Kali Kepuh beji pada awalnya atas perintah Bupati Purworejo yang pertama pada
jaman Belanda yang bernama Raden Mas Cokrojoyo, dikarenakan ketakutan
Belanda akan adanya penyerangan sewaktu – waktu yang akan dilakukan oleh
Sayyid Ahmad Muhammad Alim dan para santrinya. Begitu juga dengan
perpindahan Beliau ke Bulus yang merupakan perintah dari Bupati, yang tujuan
sebenarnya adalah agar Sayyid Ahmad Muhammad Alim mati dimangsa
Brekasakan Hutan ( sejenis hewan dan mahluk halus ), lelembut, harimau, celeng /
babi hutan dan warak ( sejenis badak ), sebab di sana terdapat sebuah beji (
semacam mata air ) yang di dalamnya terdapat sepasang bulus ( sejenis kura – kura
) berwarna putih yang merupakan mahluk halus. Maka daerah Bulus saat itu
terkenal dengan sebutan Jalma Mara Jalma Mati yang artinya manusia mendekat,
manusia mati. Sayyid Ahmad Muhammad Alim tetap selamat dan bahkan
kemudian tempat tersebut menjadi desa yang makmur dan pesantrennya
berkembang pesat hingga menyebar menjadi cikal bakal lahirnya pesantren –
pesantren yang ada di Purworejo dan sekitarnya. Bulus yang tadinya hutan yang
sangat angker beliau ubah menjadi desa yang makmur bersama para muridnya
yang berasal dari berbagai daerah antara lain dari Pekalongan, Semarang, Salatiga,
Magelang dan lain – lain. Jumlah murid Beliau lebih dari seribu orang. Sayyid
Ahmad Muhammad alim mengajarkan tarekat Satariyah. Setelah mengaji, para
murid ada yang diperintahkan untuk bekerja membuka hutan, ada yang
diperintahkan membuat tempat tinggal ada juga yang bekerja seperti biasanya.
Murid – murid yang berasal dari Pekalongan bekerja membuat sinjang ( jarit / kain
), sehingga kemudian daerah Bulus pada waktu itu terkenal dengan sebutan daerah
Bang – bangan sinjang ( penghasil jarit / kain ). Mereka yang berasal dari
Banjarmasin bekerja membuat aneka perhiasan dari emas dan ada juga yang
bekerja sebagai tukang jam.

Laku Spiritual Sayyid Ahmad Muhammad Alim Basaiban Bulus Purworejo


Sayyid Ahmad Muhammad Alim sering malakukan tirakat puasa mutih, sering
tidak makan. Beliau hanya makan sekali dalam sehari. Pakaian yang dikenakan
berwarna putih, sering juga mengenakan pakaian berwarna gadung ( hijau ). Ikat
pinggangnya terbuat dari pelepah pisang. Apabila mencuci, Sayyid Muhammad
Alim menggunakan pace ( mengkudu ) matang sebagai sabunnya. Beliau tidak
pernah merokok, melainkan ngganten ( mengunyah sirih ). Postur tubuhnya besar
dan tinggi melebihi postur orang yang tinggi besar pada umumnya. Suaranya besar
dan hati serta pikirannya legawa / bersahaja.

Sayyid Ahmad Muhammad Alim selalu melakukan sholat sunnah sehari semalam
sebanyak 35 rokaat. Ketika Sholat Awabin sampai 20 rokaat. Sebelum tidur, seusai
membaca wirid, beliau selalu bersahadat 3 kali, memohon ampun pada Tuhan
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sayyid Ahmad Muhammad Alim
selalu memintakan dan mendoakan agar para keturunannya juga murid – muridnya
bisa menjadi orang yang soleh. Beliau juga menjalankan tapa pendhem 40 hari 40
malam, seperti layaknya jenazah yang dikubur, hanya pada bagian atas tepat di
bagian kepala diberi sebilah bambu sebagai jalan nafas saat di dalam kubur.
Ditengah – tengah lubang tersebut diberi benang yang digunakan untuk isyarat
bahwa Beliau masih hidup. Setiap sore benang ditarik yang menandakan bahwa
Sayyid masih hidup di dalam kubur. Menurut riwayat, di dalam tapa pendhemnya,
Sayyid Ahmad Muhammad Alim mendapatkan isyarat gaib seperti berikut.

Beliau diperintahkan untuk memilih salah satu dari 3 bendera. Bendera tersebut
berwarna putih, hijau dan merah. Ada suara gaib yang kemudian memerintahkan
untuk memeilih salah satu. Pilihen Kyai ( pilihlah Kyai ) ?. Kyai Sayyid Ahmad
Muhammad Alim kemudian memilih bendera yang berwarna putih. Setelah
memilih salah satu, kemudian suara gaib itu menerangkan sebagai berikut.

Bahwa putih tadi perlambang amal soleh: hijau perlambang materi keduniawian
sedangkan merah perlambang dari kekuatan fisik.

Sehingga amanah Beliau untuk semua anak turunnya seperti berikut.

“ Anak turunku ora usah tirakat, asal gelem mantep anggone ngaji, bakal diparingi
dadi wong mulya dunya tekan akherat.” ( anak turunku tidak perlu tirakat, asal
mantap mengaji akan menjadi orang mulya dunia dan akherat ).

Sayyid Ahmad Muhammad Alim Ahli Nahwu, Fiqih dan Tafsir. Tiap malam
sering dijaga oleh harimau singga 5 ekor. Sering juga dijaga oleh Warak ( sejenis
badak ). sehingga rumah dan tanaman Beliau menjadi aman. Di mana tempat yang
dianggap angker oleh masyarakat umum, apabila telah ditempati oleh Beliau
menjadi aman.Orang yang jahat sekali pun apabila telah bertemu dengan beliau,
maka akan menjadi orang soleh. Maka banyak yang menjadi pengikut kemana pun
Beliau pindah karena tidak bisa berpisah dengan Sayyid Ahmad Muhammad Alim.

Sayyid Ahmad Muhammad Alim sering juga menghilang, terutama malam Jumat,
akan tetapi di dalam masjid terdengar ada suara bergema jamaah dzikir Satariyah,
yang dijaga pula oleh brekasakan hutan.

Setengah riwayat diceritakan bahwa suara dzikir tersebut hingga sekarang masih
terdengar saat malam Jumat di makam Beliau. Ada yang bisa melihat, berujud haji
sejumlah 40 orang yang rupawan. Untuk melihatnya harus dengan menjalankan
sholat sunah dan membaca surat Yaasin terlebih dahulu.

Sayyid Ahmad Muhammad Alim selalu menyiarkan Islam, hingga menyebar di


seluruh Purworejo hingga adanya pesantren di Loning, Pancalan, Tirip, Maron dan
lainnya.

Tarekat Satariyah setelah Sayyid Ahmad Muhammad Alim wafat diteruskan oleh
Kyai Guru Loning Mukhidinirofingi dan Kyai Muhammad Alim Maron. Kyai
Muhammad Alim Maron juga pernah ditangkap Belanda sebab menjalankan
tarekat Satariyah, karena dicurigai akan seperti Kyai Sayyid Ahmad Muhammad
Alim.

Sayyid Ahmad Muhammad Alim mempunyai badal 2 orang yakni :

1.

Ngumar
2.

Haji Toha

Akan tetapi setelah wafatnya Sayyid Ahmad Muhammad Alim, Haji Toha
kemudian pergi ke Kelang Singapura, dan mungkin mengajarkan Tarekat Satariyah
di sana. Para murid juga banyak yang pulang keasalnya masing – masing setelah
Beliau wafat, sehingga Bulus pada waktu itu kosong hingga 3 tahunan.

Atas pertolongan Yang Maha Kuasa, ada seorang yang bernama Raden Mas
Cokrojoyo ( bupati Purworejo yang pertama ) memerintahkan kepada Ulama yang
bertempat tinggal di kampung Madiyokusuman Purworejo bernama R. Syarif Ali
untuk menempati daerah Bulus. Keturunannya hingga saat ini masih. Tanah
pesantren kemudian diwakafkan kepada yang memimpin di situ untuk meneruskan.

Masa Perjuangan

Sayyid Ahmad Muhammad Alim Basaiban Bulus berjiwa pejuang. Pada waktu
Kanjeng Sultan Agung Hanyakrakusuma Mataram memerangi Belanda di Batavia
( Jakarta ), yang memberangkatkan Kyai Ageng Gribig Klaten Surakarta, Kyai
Sayyid Muhammad Alim menyerahkan para murid pemudanya untuk dijadikan
prajurit, yang dipimpin oleh Kyai Ageng Gribig.

Jaman Pangeran Diponegoro ( R.M. Ontowiryo ), Beliau juga dengan sangat halus
tanpa diketahui Belanda menyerahkan para santri mudanya untuk dijadikan
prajurit. Agar tidak diketahui Belanda, maka Beliau berpindah – pindah tempat.
Murid – murid diserahkan pada pertahanan Magelang dan Bagelen, yang dipimpin
oleh R. Tumenggung Djoyomustopo yang makamnya di Sindurejan., juga pada R.
Syamsyiah ( Pengulu Landrat Pangenjurutengah ).

Riwayat Setelah Perang Berhenti

Sayyid Ahmad Ahmad Muhammad Alim Basaiban masih meneruskan


perjuangannya. Setelah Belanda menguasai negara ini hukum yang berlaku adalah
sebagai berikut.

1.

Orang yang ditangkap kemudian dihukum dengan disalib dan dijemur di terik
matahari, kemudian dicor timah panas hingga mati (seperti yang terjadi di Kedung
Lo, sebelah barat Tanggung Purworejo)

Sayyid Ahmad Muhammad Alim Basaiban kemudian mengajukan tuntutan agar


hukuman itu diubah. Tuntutan tersebut diterima Belanda. Hukuman kemudian
berubah menjadi
2.

Hukuman Picis di Bong Cina

Sayyid Ahmad Muhammad Alim Basaiban kemudian kembali mengajukan


tuntutan agar hukuman itu diubah. Tuntutan tersebut diterima Belanda. Hukuman
kemudian berubah menjadi
3.

Hukuman Gantung

Semua tuntutannya dibantu oleh Kyai Guru Loning Mukhidinirofingi. Apabila


akan mengajukan tuntutan, Sayyid Ahmad Muhammad Alim selalu mengunyah
sirih terlebih dahulu, kemudian berpakaian putih atau hijau, kemudian ditandu
sebab usianya yang sangat tua. Belanda menganggap Beliau sebagai Pimpinan
Pengadilan.

Diceritakan bahwa Kyai Sayyid Muhammad Alim berpindah – pindah hingga28


tempat. Usia Beliau mencapai 280 tahun. Sayyid Ahmad Muhammad Alim wafat
pada hari Jumat Pahing tanggal 1 Jumadilakhir tahun B 1262 Hijriyah/1842
Masehi. Beliau dimakamkan di sebelah barat pengimaman masjid Bulus.

Peringatan Haul Sayyid Ahmad Muhammad Alim Basaiban Bulus dilakukan rutin
setiap tahun di Bulus Purworejo oleh seluruh anak turunnya.

Silsilah pra Turunipun Sayyid Muhammad Alim Bulus

1.

Garwa Kalibening Wonosobo peputra :

1. Sayyidah Nyai Tolabudin Paguan Kaliboto Purworejo

2. Sayyidah Nyai Khasanadi Munggang Kreteg Wonosobo

3. Kyai Sayyid Ngabduljalal Bulu Salaman Magelang

4. Kyai Sayyid Mualim Pancalan Loano Purworejo

2.

Garwa Banyuurip Purworejo peputra :


1. Kyai Sayyid Rofingi Sorogenen Purworejo

2. Sayyidah Nyai Zaenul Ngalim Greges Tembarak Temanggung

3.

Garwa Kedung Dowo peputra :

1. Kyai Sayyid Muhammad Alim Loano Purworejo

2. Kyai Sayyid Muhammad Zein Solotiyang Purworejo

Sayyidah Nyai Tolabudin peputra :

1.

Kyai Sayyid Taslim Tirip Gebang Purworejo


2.

Kyai Sayyid Ahmad Husen Paguan Kaloboto Purworejo

Nyai Khasanadi Munggang ( Nyai Gentong ), dados garwanipun Kyai Ngali


Markhamah Bendosari Sapuran Wonosobo ananging mboten kapanjang, lajeng
kagarwa dening Kyai Chasanadi lan peputra :

1.

Sayyidah Nyai Murdaqoh Krakal Kreteg Wonosobo


2.

Sayyidah Nyai Pencil Kreteng Wonosobo

Kyai Sayyid Ngabduljalal Bulu peputra ( saking garwa I ) :


1.

Kyai Sayyid Bughowi Ngentos Muntilan Magelang


2.

Kyai Sayyid Imron Krumpakan Kajoran Magelang


3.

Kyai Sayyid Ngabdul Jalil Bulu Salaman Magelang


4.

Sayyidah Nyai Chayat Bulu Salaman Magelang


5.

Sayyidah Nyai Ngabdullah Bulu Salaman Magelang


6.

Kyai Sayyid Ngabdul Ngalim Bulu Salaman Magelang


7.

Sayyidah Nyai Ngabdul Kodir Kedung Lumpang Salaman Magelang

Saking Garwa Putri Patih Dipodirjo Purworejo peputra :

1.

Sayyidah Nyai Ngabdullah Solotiyang Loano Purworejo


2.

Sayyidah Nyai Syekh Yusuf Solotiyang Loano Purworejo


3.

Kyai Sayyid Jakfar Naib Banyuasin Loano Purworejo

Kyai Sayyid Mualim Pancalan peputra :

1.

Sayyid Imam Jaed Jagir Bruno Purworejo


2.

Kyai Sayyid Ngabdul Murid Greges Tembarak Temanggung


3.

Sayyidah Nyai Ngabdullah Faqih Gintung Gebang Purworejo


4.

Sayyid R. Ng. Joyodirjo Salamkanci Bandongan Magelang


5.

Sayyid Haji Dachlan Greges Tembarak Temanggung


6.

Sayyidah Nyai Muhammad Rustam Pancalan Loano Purworejo


7.

Sayyidah Nyai Ngabdulmanan Pancalan Loano Purworejo


8.

Sayyidah Nyai Tumpak Terasan Bandongan Magelang

Kyai Sayyid Rofingi Sorogenen peputra :

1.

Sayyidah Nyai Syuhadak Purwodadi Banjarnegara


2.

Kyai Sayyid Ahmad Junus Bulus


3.

Kyai Sayyid Batang Pekalongan


4.

Ayah Kyai Sayyid Dachlan Sorogenen Purworejo

Kyai Sayyid Muhammad Alim Maron peputra :


1.

Kyai Sayyid Belah Kedungwot ( Ambal Pucang ) Kebumen


2.

Kyai Sayyid Ngusman Gambasan Tembarak Temanggung


3.

Kyai Sayyid Ngabdullah Cekelan Tembarak Temanggung


4.

Sayyidah Nyai Juwar Maron


5.

Kyai Sayyid Ahmad Maron ( wafat muda )


6.

Kyai Sayyid Ridwan Maron ( wafat muda )


7.

Kyai Sayyid Siroj Maron


8.

Kyai Sayyid Nawawi Cacaban Kaliboto Purworejo


9.

Sayyidah Nyai Sayuti Tegalarung Parakan Temanggung


10.

Sayyidah Nyai Maimun ( Sabilan ) Bulus Gebang Purworejo


11.

Sayyidah Nyai Chotimah ( Kyai Bakri ) Kalongan Loano Purworejo


12.

Kyai Sayyid Ngadnan Parakan Temanggung

Kyai Sayyid Zein Solotiyang peputra :


1.

Sayyidah Nyai Haji Ngali Pabean Muntilan Magelang


2.

Sayyidah Nyai Suchemi Pangenjurutengah Purworejo


3.

Sayyidah Nyai Ngabdullah Faqih Sutoragan Kemiri Purworejo


4.

Sayyidah Nyai Kalisuren Kreteg Wonosobo


5.

Sayyidah Nyai Ngabdul Majid I Grabag Magelang


6.

Sayyidah Nyai Ngabdul Majid II Grabag Magelang


7.

Kyai Sayyid Daldiri Solotiyang ( wafat muda )


8.

Kyai Sayyid Fadil Solotiyang Loano Purworejo


9.

Sayyidah Nyai Badar Solotiyang Loano Purworejo

Sayyidah Nyai Zainul Ngalim peputra :

1.

Sayyidah RA. Nyai Ngabdul Chalim Greges Tembarak Temanggung


2.

Sayyidah RA. Nyai Ngabdullah Faqih Wonosobo


3.
Sayidah RA. Nyai Ngabdul Murid Greges Tembarak Temanggung

Kyai Sayyid Taslim / Fatimah peputra : (garwanipun Kyai Taslim saking Luning,
Bulus, Kaliwatu lan satunggal dereng dipun mangertosi asalipun )

1.

Kyai Sayyid RM. Abdurrohman Tirip Purworejo


2.

Sayyidah RA. Jamilah ( Nyai Ibrahim Pengulu Landrat Kebumen )


3.

Sayyidah RA. Aisyah Kyai Abu Sujak Kemiri


4.

Kyai Sayyid RM. Abdurrohim


5.

Sayyidah RA. Suyud / Kyai Suyud Karangrejo Kutoarjo

Putra saking garwa sanesipun Nyai Fatimah ;

6.

Sayyidah Nyai Murtaman ( Lubang Butuh )


7.

Kyai Sayyid Abdullah Sajad ( Pengulu Kebumen )


8.

Kyai Sayyid Ibrahim Pituruh


9.

Kyai Sayyid Dullah Ngusman Singapura / Malaysia


10.

Kyai Sayyid Dullah Feqih Gintungan


11.

Kyai Sayyid Abdul Qohir Tirip


12.

Kyai Sayyid Abdul Mukti Bruno


13.

Kyai Sayyid Zaet Tirip peputra

kaliyan garwa Putri Termas ;

1. Sayyid Nawawi

kaliyan garwa Syarifah Zaenab ;

1. Syarifah Barokah ( Baroroh )

14.

Sayyidah Nyai Maemunah ( Kyai Yusuf Sucen ) peputra ;

1. Sayyidah Sri / Kyai Mabrur Kutoarjo peputra ;

1. Kyai Sayyid Zakariya Lampung

2. Kyai Sayyid Muchtarom ( kaliyan Nyai Johar ) peputra ;

1. Sayyid Malik

2. Sayyidah Rohmah ( seda timur )

3. Kyai Machfudz kaliyan Nyai Rufingah lan Nyai Maryatun mboten peputra
lajeng mundhut putra angkat ;

1. Zawawi bin Kyai Kodir Ali Imran


15.

Sayyid Kyai Suyud Karangrejo Kemiri peputra ;


16.

Kyai Sayyid Arsan peputra ;

Kyai Sayyid R. Abdurrohman alm. peputra : ( garwa kyai Sayyid R.Abudrrohman


wonten kalih, ananging dereng dipun sumerepi asma – asmanipun. Garwa sepindah
saking Sucen, garwa kaping kalih saking Bulus )

Kaliyan garwa Sucen ;


1. Sayyidah RA. Roikhanah Plumbon
2. Sayyid R. Hadiyul Mustofa/H. Sucen

Kaliyan garwa Bulus ;

1. Sayyidah RA. Fatimah

2. Sayyidah Wardiyah ( mboten peputra )

1. Sayyidah RA. Roikhanah Plumbon Kebumen peputra :

1.

Sayyidah RA. Rughoyah / Makmun alm.


2.

Sayyidah RA. Rofqoniyah / Kyai Matori alm.


3.

Sayyid R. Sanusi alm.


4.

Sayyid R. Sugeng alm.


5.
Sayyid R. Dulkodir alm.

1. Sayyidah RA. Rughoyah / Makmun peputra :

1. Sayyidah RA. Rokhimah peputra ;


2. Sayyidah RA. Kharisoh peputra ;

1. Sayyidah RA. Nurul

2. Sayyidah RA. Retno

3. Sayyid R. Beni

3. Sayyidah RA. Khotmah peputra ;

4. Sayyidah RA. Halimah peputra ;

5. Sayyidah RA. Honimah peputra ;

1. Sayyid R. Muh. Rafi Ananda / Tuti Khusniati Al Maki peputra:

1.Sayyid R. Avataranindita Manungsa Jati

2. Sayyidah RA. Aila Rezannia / Poedjo Rahardjo peputra:

1.Sayyidah RA. Grahita Rahdipa Rahardjo

6. Sayyidah RA. Soimah peputra ;

1. Sayyid R. Arif Hidayat

2. Sayyidah RA. Titin Rahayuningsih

3. Sayyid R. Teguh Priyatno

4. Sayyidah RA. Nur Fatmawati


5. Sayyidah RA. Diyah Kurniasari

2. Sayyidah Rofqoniyah peputra;


1. KH. Sayyid R. Salim Almator peputra ;
1. Sayyid R. Tobagus Muslihudin Aziz
2. Sayyidah RA. Hikmatul Hasanah
3. Sayyidah RA. Maksumah Kurniawati
4. Sayyid R. Musyafa Firman Iswahyudi
5. Sayyidah RA. Retno Auliyatussangadah
6. Sayyidah RA. Eta fatmawati Auliyatul Ummah
2. Sayyidah RA. Songidah peputra ;

3. Sayyidah RA. Sangadatun Diniyah alm peputra ;

4. Kyai Sayyid R. Khumsosi Al Mator berputra ;


1. Sayyidah RA. Siti Khulasoh
2. Sayyidah RA. Siti Fatimah
3. Sayyid R. Lukman Zein
4. Sayyidah RA. Anis Siti Karimah
5. Sayyidah RA. Siti Khomsiati
6. Sayyid R. Anas Mufadhol alm.
5. Sayyid R. H Makmuri peputra ;

1. Sayyidah RA. ISnita

2. Sayyid R. Arif

3. Sayyidah RA. Ningrum

6. Sayyid R. Muslim peputra ;

1. Sayyidah RA. Balkis

2. Sayyidah RA. Fentiya

3. Sayyidah RA. Roro

4. Sayyid R. Mamas
3. Sayyid R. Sanusi bin Roikhanah Plumbon peputra;
1. Sayyidah RA. Sol ? Peputra ;

2. Sayyidah RA. Salamah Prembun peputra ;

2. Sayyidah RA. Fatimah binti Abdurrahman Tirip bin Sayyid Taslim /Fatimah
peputra ;

Kaliyan garwa I / Jazuli ;

1. Sayyid. R. Mad Amin

2. Sayyidah RA. Rohmah

3. Sayyidah RA. Romlah

4. Sayyidah RA. Ruqoyah

Kaliyan garwa II / Haji Siroj ;

1.

Sayyidah RA. Zuhriyah


2.

Sayyid R. Yazid
3.

Sayyid R. Zahrowardi
4.

Sayyidah RA. Nguluwiyah


5.

Sayyid R. Zarnuji
Kyai Sayyid R. Abdurrohim bin Kyai Sayyid Taslim ( kagungan garwa kalih
inggih punika RA. Baingah binti RM. H. Muhammad Nur bin Kyai Guru Luning
kaliyan garwa Alang – alang Amba lan RA. Nafingah binti RM. Chamid Triris bin
Kyai Guru Luning kaliyan garwa Putri Lurah Kroyo, ananging dereng dipun
sumerepi pundi ingkang garwa sepindah lan pundi garwa ingkang kaping kalih ) :

Saking garwa I peputra :

1.

Sayyid R. Mahasin
2.

Sayyidah RA. Hasbiyah


3.

Sayyid R. Khojin
4.

Sayyid R. Baedowi
5.

Sayyidah RA. Maksumah


6.

Sayyid R. Abdullah

Saking garwa II peputra :

1. Kyai Sayyid R. Muhyi / Mukti alm. Perangan Purwoharjo Banyuwangi

2. RA. Munawaroh ( Sumatera , ananaging ngantos dumugi sakpriki dereng


wonten pawartosipun )

3. KH. Sayyid R Sya'roni alm. Temurjo Purwoharjo Banyuwangi


4. Kyai Sayyid R. Abdal alm. Perangan Purwoharjo Banyuwangi

5. Kyai Sayyid R. Azhad alm. Perangan Purwoharjo Banyuwangi

6. Kyai Sayyid R. Hamdullah Buluagung Siliragung Banyuwangi

7. Kyai Sayyid Din alm.

8. Kyai Sayyid R. Fatkhan

Kyai Sayyid R. Muhyi / Mukti peputra :

1. Sayyid R. Muflih Perangan

2. Sayyid R. Muh. Miftah Perangan

3. Sayyid R. Mudatsir

4. Sayyidah RA. Muhsonah

5. Sayyidah RA. Mu'awah Seneporejo Siliragung

6. Sayyid R. Muzamil

7. Sayyidah RA. Mudzrikah

8. Kyai sayyid R. Munhamir Tamanagung Cluring Banyuwangi

9. Sayyidah Mustaqimah Sukorejo

KH. Sayyid R. Sya'roni Temurejo peputra :

1. Sayyidah RA. Mutmainah

2. Sayyid R. Sairu
3. Sayyid R. Khamami
4. Sayyid R. Jami'ah
5. Sayyid R. Jauhar
6. Sayyid R. Halimi
Kyai Sayyid R. Azhad alm. Perangan Purwoharjo Banyuwangi peputra :

1. Kyai Sayyid R. Mustofa Azhad Perangan

2. Kyai Sayyid R. Toha Azhad Merauke Irian Jaya

3. Kyai Sayyid R. Musta'in Azhad alm.

4. Kyai Sayyid R. M. Yasin Azhad Perangan

5. Sayyidah RA. Siti Aminah Azhad Ngadirejo Purwoharjo

6. Sayyidah RA. Siti Hanifah Azhad Perangan

7. Kyai Sayyid R. Halimu Shodiq Azhad Perangan

8. Kyai Sayyid R. Nur Hamid azhad Perangan

Kyai Sayyid R. Mustofa Azhad Perangan peputra :


1. Sayyid R. Ahmad Nasihudin Al Bahiri
2. Sayyidah RA. Latifah

Kyai Sayyid R. Thoha Azhad Merauke Irian Jaya peputra :


1. Sayyid R. Habiburrohim
2. Sayyidah RA. Nihayatus Zuhriya

Kyai Sayyid R. Yasin Azhad Perangan peputra :


1. Sayyid R. Wafi
2. Sayyidah RA. A' lin Bil Hija

Sayyidah RA. Siti Aminah Azhad Perangan peputra :


1. Sayyid R. Ahmad Luqman Hakim
2. Sayyid R. Burhanudin Al Maki
3. Sayyid R. Abdurrahman
4. Sayyid R. Abdurrahim
Sayyidah RA. Siti Hanifah Azhad Perangan peputra :
1. Sayyid R. Utsman

Kyai Sayyid R. Halimu Shodiq Azhad Perangan peputra :


1. Sayyid R. Wildan Hadziqi

Kyai Nur Hamid Azhad Perangan peputra :


1. Sayyid R. Alan ' Adzim Al Aufa

Kyai Sayyid R. Hamdullah peputra :


1. Kyai Sayyid R. Ali Masngud Buluagung
2. Sayyidah RA. Sa'adah
3. Sayyid R. Zuhri
4. Sayyid R. Tasip

Mbah Sayyid R. Dulkohir bin Kyai Sayyid Taslim Tirip peputra :

1. Sayyidah RA. Nyai Bandiyah


2. Sayyidah RA. Nur Rohmah
3. Sayyidah RA. Murlingah
4. Sayyid R. Khoidar

kaliyan garwa Nyai Muntofingah binti Kyai Abdul Mungid Pacalan mboten
peputra

Kaliyan Garwa Nyai Sultoniyah binti Kyai Abdul Mungid Pacalan peputra ;
5. Sayyidah RA. Umi Salamah
6. Sayyid R. Bun Yamin

Sayyidah RA. Bandiyah peputra :


1. KH. Sayyid R. Hasyim
2. KH. Sayyid R. Nawawi Bantul ( menantu Kyai Munawir Krapyak Yogyakarta )
3. Sayyidah RA. Musfiroh

Sayyidah RA. Murlingah peputra ;

1. Sayyidah RA. Ambariyah

2. Sayyid R. Slamet Bahrudin

3. Sayyidah RA. Wiwik Atun Hasanah

Sayyidah RA. Umi Salamah peputra;


1. Sayyidah RA. Taslimah

2. Sayyidah RA. Robingah

3. Kyai Sayyid R. Muhammad Taslim Tirip

4. Sayyid R. Ahmadi

5. Sayyid R. Sangid

Sayyid R. Bun Yamin peputra ;

1. Sayyid R. Subro Malisi

2. Sayyidah RA. Siti Fatimah

3. Sayyid R. Gufron

KH. Sayyid Hasyim peputra :


1. Sayyidah RA. Nurhalimah Sukorejo
2. Sayyidah RA. Bastiyah
3. Kyai Sayyid R. Ahmad Saifudin Pekalongan
4. Sayyidah Siti Romlah Sulawesi
5. Kyai Sayyid R. Mubarok Sukorejo ( ponpes Roudlotul Hufadzil Quran )
6. Sayyid R. Imam Ghozali ( badal Kyai Sayyid R. Mubarok )
KH. Sayyid R. Nawawi Bantul peputra :
1. Kyai Sayyid R. Ngasim
2. Sayyid R. Yasin
3. Sayyidah RA. Istiqomah
4. Sayyid R. Abdul Muqti
5. Sayyidah RA. Barokah
6. Sayyidah RA. Binti Nafiyah
7. Sayyidah RA. Umi Azizah
8. Sayyid R. Agus Salim
9. Sayyidah RA. Wardah
10. Sayyidah RA. Ulfah
11. Sayyidah RA. Zahiyah

Sayyidah RA. Musfiroh peputra :


1. Kyai Sayyid R. Husnin
2. Sayyidah RA. Masyitoh
3. Kyai Sayyid R. Muhsin

Sayyidah Nyai Murtaman binti Kyai Sayyid Taslim berputra ;

Kyai Sayyid Habib ( Butuh lubang lor ) berputra ;

Kyai Sayyid Ahmad Hisyam ( Kepil ) berputra ;

Sayyidah Nyai Siti Hafsoh berputra ;

1.

Kyai Sayyid R. Habibullah


2.

Kyai Sayyid R. Muh. Nawawi Hisyam ( Gus Wawi Adikarso Kebumen )


3.

Kyai Sayyid R. Mahrus Muqorrobin


4.

Sayyidah RA. Siti Halimah


5.

Kyai Sayyid R. Muh Ali Dimyati


6.

Kyai Sayyid R. Zainul Arifin


7.

Sayyidah RA. Fatimah


8.

Sayyidah RA. Siti Halimah


9.

Sayyidah RA. Nafisah


Sayyidah Nyai Suchemi Pangenjurutengah binti Kyai Sayyid Zein Solotiyang
berputra;

1.

Sayyidah Nyai Abdullah Faqih Jatiwangsan Kemiri Purworejo


2.

Kyai Sayyid R. Damanhuri Pangenjurutengah peputra ;

1.

Sayyidah RA. Nyai Badarudin Guron Sindurejan peputra ;

1.

Sayyidah RA. Ummulchasanah Mucharom Buluselatan 14 Semarang peputra ;

1. Sayyid R. Heru Bulu Selatan Jl. Suyudana Semarang

2. Sayyid R. Farchan Bulu Selatan Jl. Suyudana Semarang

2.

Sayyid R. Sulachudin Pangenjurutengah


3.

Sayyid R. Sakir Guron Purworejo


4.

Sayyid R. Ashal 15 th seda


5.

Sayyidah RA. Mustanganah 11 th seda


6.

Sayyidah RA. Nurul Chasanah 9 th seda


7.
Sayyid R. Harim 5 th seda
8.

Sayyidah RA. Mustawidah Guron Purworejo


9.

Sayyidah RA. Nurul Aini Guron Purworejo


10.

Sayyid R. Harun Al Rasyid Guron Purworejo

2. Sayyidah RA. Nyai Fatimah / Muh. Masyhuri Krobokan Semarang Barat


peputra ;

1.

Sayyid R. Wahid Ngusman Pangenjurutengah


2.

Sayyidah RA. Isnaini Nurjanah Krobokan Semarang Barat


3.

Sayyidah RA. Idah Choiriyah Krobokan Semarang Barat


4.

Sayyid R. Sarofin Arbaah Krobokan Semarang Barat


5.

Sayyidah RA. Chomsatun Krobokan Semarang Barat

Kyai Sayyid Faqih bin Kyai Sayyid Taslim Tirip peputra :


Kyai Sayyid Malkan peputra :
Kyai Sayyid mustofa Gintungan peputra ;

Sayyid Muhammad Zein Solotiyang bin Sayyid Muhammad Alim Bulus peputra ;

Sayyid Muhammad Fadil Solotiyang peputra ;


Sayyidah Isti Sangadah peputra :

1.

Sayyid Mahmud Ali Kauman Kebumen peputra ;

1. Sayyid Arif Mustofa

2.

Sayyidah Isti Chamidah / Syamsi Kauman Kebumen peputra ;

1. Sayyid R. Muh. Sudjangi

2. Sayyid R. Sugeng Assyamsi

3. Sayyid R. Abdul Rozak

4. Sayyid R. Lukman Hakim

5. Sayyid R. Abdus Somad

6. Sayyid R. Muh. Mahfud

7. Sayyid R. Muh. Murtadlo

Kyai Sayyid Rofingi Sorogenen bin Sayyid Muhammad Alim Bulus peputra :

1. Kyai Sayyid Ahmad Junus Bulus peputra :

Demikian riwayat serta silsilah Sayyid Ahmad Muhammad Alim Basaiban Bulus.
Harapan penulis, riwayat ini bisa berguna bagi keturunan Sayyid Ahmad
Muhammad Alim Bulus agar bisa mempererat tali persaudaraan kembali,
ngumpulake balung pisah....dan juga bagi pembaca sekalian. Tentunya meski telah
sangat berhati – hati dalam penulisannya, banyak sekali terdapat kekurangan –
kekurangannya. Atas hal ini penulis memohon maaf sedalam – dalamnya.
Penulis sangat mengharap sumbangan riwayat dari keturunan Sayyid Ahmad
Muhammad Alim yang lain demi terciptanya riwayat yang baik.

sumber : Pustaka Bangun

Anda mungkin juga menyukai