Anda di halaman 1dari 9

Pohon Sahabi Pohon Sahabat Nab

Oleh : Luthfi Wachid

Sebuah pohon besar, rimbun juga hijau dengan daun yang lebat menyelimuti
ranting yang saat ini berdiri kokoh di Yordania sekitar 150 Km dari kota Aman menjadi
perhatian besar dunia khususnuya bagi umat muslim seantero alam raya, sebab itu bukan
pohon sembarangan dan bukan pohon biasa yang diyakini itu merupakan pohon yang
pernah digunakan berteduh oleh nabi Muhammad SAW . dipohon itu pula diyakini
bahwa Nabi Muhammad SAW bertemu dengan pendeta Bahira`.

Pada saat itu, Nabi ikut berdagang dengan pamannya yang bernama abu Thalib ke
Negeri Syam. Saat itu Nabi berumur 12 Tahun bersama pamannya serta rombongan kaum
Quraisy untuk melakukan Aqad perdagangan Ke Negeri Syam. Nabi bersama
Rombongan pernah berteduh disebuah pohon. Salah satu keistimewaan pohon ini adalah
usianya yang mencapai ribuan tahun masih tetap hidup subur ditengah terik panasnya
gunung pasir Yordania. Kemudian Nabi serta rombongan bertemu dengan pendeta
bahira’. Pendeta bahira` berfirasat akan bertemu dengan nabi terahir umat manusia.

Pendeta bahira mengajak Muhammad (pada saat itu belum menjadi Nabi) beserta
Rombongan untuk berteduh sejenak dibawah sebuah pohon besar ditengah Gurun.
Pendeta bahira` pun segera meneliti, ia mengamati tubuh Muhammad , lalu memegang
tangan Muhammad dan berkata : “Aku bersumpah demi tuhan yang esa, agar engkau
menjawab semua peryataan diriku dengan sejujur-jujurnya !” Muhammad menjawab : “
baiklah, silahkan anda mau bertanyqa apa ?” “ apa yang paling engkau suka perhatikan ?”
tanya pendeta tersebut. Muhammad pun menjawab. “ Langit dan bintang-bintangnya”.
“bolehkah aku melihat diantara kedua bahumu ?” tanya Pendeta lagi “ ya, silahkan”

Al-Mustashfa Page
1
pendeta mendekati Muhammad dan menyingkap jubah yang dikenakan diantara kedua
bahu Muhammad. Ia melihat Cap kenabian “khatamun-Nibuwwah”. Lantas Abu Tholib
bertanya kepada pendeta : apa maksudmu ? pendeta lantas berbincang-bincang dengan
abu tholib dan bertanya : siapakah anak ini ? “Abu tholib menjawab “ Dia anakku” tidak
mungkin, dalam perkiraanku, Ayahnya telah meningga Dunia.

Mendengar ucapan Pendeta, Abu Tholib terkejut dan berkata : “ benar, dia
bukanlah anakku tapi dia adalah anak saudaraku. Ayahnya telah meninggal dunia
sebelum dia dilahirkan, dan aku sangat mencintainya sebagaimana aku mencintai anak-
anakku sendiri. Lalu pendeta berkata kepada Abu Tholib anak ini kelak akan menjadi
Nabi Akhir Zaman dan akun khawatir, jika orang lain mengatahui apa yang teklah aku
lihat dan mereka mengenalinya, mereka akan membunuh anak ini, sembunyikan anak ini
dan lindungi dia

Seketika Abu Tholib bertranya kepada Pendeta. Bagaimana engkau mengetahui


hal ini ? “ ketika rombongan kamu muncul dan berhenti berteduh aku melihat pohon ini
bersujud kepadanya dan pohon ini tidak akan bersujud kecualikecuali kepada seorang
nabi, aku dapat mengatahuinya melalui tanda-tandayang terdapat dikitab-kitab turost dan
injil.

Selain itu Muhammad dipanggil untuk menemui pendeta. Ketika muhammad


bejalan tiba-tiba saja awan mendeatanginya. Pohon yang sebelumnya menaungi
rombongan tiba-tiba saja berpindahmenaungi muhammad. Semuanya kaget akan hal
tersebut.

Semua kejadian tersebut sesuai dengan apa yang ada didalam ktab al-barzanji
yang berupa :

‫وقال إني اراه سيد العالمين ورسوله ونبييه قد سجد له الشجر والحج>ر وال يس>>جدان إال بنبي>>ه اواه وان>ا لنج>د في الك>>ثر‬
‫القديمة> السجاوية وبين كتفه خاتم النبوة قد عمه النور وعالة‬

Meskipun pohon ini berada ditengah gurun pasir yang sangat panas, pohon ini
tetap berdiri kokoh dengan dedaunan
begitu lebat juga hijau. Hal ini adalah
bentuk keberkahan nabi muhammads
saw, karena pohon tersebut hampir
menyentuh kulit nabi muhammad saw
dan masih tetap kokoh sampai saat ini.

Pohon ini ditemukan oleh


pangeran Ghozi Bin Muhammad yang
baru kembali dari belajar di Universitas

Al-Mustashfa Page
2
Camric yang ditugaskan oleh sang paman yaitu raj husain untuk bekerja diperpustakaan
kerajaan tepatnya diperpustakaan royal archives. Pangeran Ghozi mempelajari arsip
negara dan sejumlah literatur antara lain dokumen soal pohon yang mana pada masa Raja
Abdullah 1 terlewatkan dan tidak dimasukkan inventaris pohon yang terletak diwilaah
safawi provinsi Zarka inilah yang diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad SAW
bertemu dengan pendeta bahira`. Pohon ini deperkirakan berumur lebih dari 1400 tahun
yang lalu dan menjadi the only living sahabi yang berarti sahabat nabi yang masih hidup
sampai saat ini.

Referensi

Al-burzanji

Khulasoh nurul yaqin

Al-Mustashfa Page
3
KH. ADIB ABDURROHIM
Oleh : Fatchan & Nakula

A. Biografi Singkat KH. Adib Abdurrohim


a) Kelahiran dan keluarga

KH. M Adip Abdurrohim dilahirkan pada tanggal 21 juli 1963 di desa


karangmangu, kecamatan sarang,kabupaten rembang,jawa tengah.

Beliau putra dari pasangan KH. Abdurrohim Ahmad dan Nyai HJ Halimah Zubair
,Ayah beliau KH. Abdurrohim merupakan pengasuh pondok pesantren Ma`hadul Ulum
Asy-syar`iyyah (mus) yang berada di sarang beliau putra ke-2 dari sembilan bersaudara
terdiri dari: 1. Agus Muhammad syifa` (Alm) 2.KH. M Adib Ar 3. KH. M Said Ar 4.
Nyai HJ Faridah 5.Nyai Hj Muayyadah 6.Nyai HJ Kholishotul Ilmiyah 7. Agus M
Anwar 8.Nyai HJ falihah (Alm) 9.KH. M Ahdal AR

b) Riwayat Pendidikan

Semenjak kecil beliau menempuh pendidikan pertamanya di madrasah


ghozaliyyah syafi`iyyah dan Mondok dibawah naungan ayahanda di PP. mus, Dengan
gemblengan pendidikan dari ayahanda menjadikan beliau insan kamil dankarena hasrat

Al-Mustashfa Page
4
tak puas akan ilmu, membuat Beliaupun meneruskan rihlah keilmuannya di berbagai
pondok, ditanah jawa yaitu diPondok Pesantren Kajen,Pakis,Ploso

c) Kiprah

Beliau aktif dalam organisasi partai politik PPP walaupun tidak pernah menjadi
ketua tapi pengaruh dan pengabdian beliau sangatlah besar dan beliaujuga sebagai
masyayikh madrasah ghozaliyyah syafiiyyah dan pengasuh pondok pesantren ma`hadul
ulum asy-syar`iyyah dan beliaulah yang mendirikan pondok pesantren putri tahfid
ma`hadul ulum asy-syar`iyyah.

Dengan Doa yang di sematkan oleh mbah Him melalui nama, menjadikan beliau
seseorang yang berbudi pekerti luhur, sopan santun terhadap seluruh insan, dan dakwah
beliau yaitu dakwah BILHAL yaitu menjadi suritauladan bagi seluruh santri dan seluruh
elemen masyarakat.

B. Meneladani kepribadian KH. Adib Ar

Beliau adalah salah satu pengasuh Pon. Pes. Ma’hadul ‘ulum ‘asyar’iyyah, kiyai
yang bertempat tinggal di desa Karangmangu, Sarang, Rembang ini mempunyai
kepribadian yang patut untuk diteladani, do’a yang disematkan Kh. Abdurohim Ahmad
dengan memberi nama KH. M. Adib AR, untuk menjadi insan yang mempunyai akhlak
dan berbudi pekerti yang luhur sangat tergambarkan pada kepribadian beliau, banyak
sekali hikayat atau cerita dari orang-orang yang dekat dengan beliau yang langsung
menyaksikan dan menteladani haliyah atau perilaku yang beliau ajarkan.

Sebagaian ulama salaf mengatakan “hikayat atau cerita ulama’ salaf adalah salah
satu pasukan dari pasukan allah yang denganya, Allah SWT meneguhkan hati para
kekasih-nya.” Allah SWT berfirman “dan semua kisah dari rasul-rasul kami ceritakan
kepadamu, ialah kisah-kisah yang denganya kami teguhkan hatimu.” (Hud: 120), juga
allah berfirman “sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang-orang yang mempunyai aqal.”(Yusuf:111)

Dan kami akan menceritakan dari hasil wawancara kami dari salah seorang abdi
ndalem (santri yang membantu mencukupi kebutuhan rumah) yaitu ustadz Fahat, banyak
sekali yang beliau ceritakan mengenai haliyah atau perilaku KH. Adib. AR,
mengenainjumput (Mengambillangsungdengantangan ), adab berpesan di Hp, ngunjuk
minuman tamu, memperhatikankerapiansantri, penghormatan pada tamu dll.

Dan penulis akan membaginya dengan memberi judul pada setiap cerita

Al-Mustashfa Page
5
1. Tentang njumput sampah ngangge astane langsung (memungut sampah dengan
langsung menggunakan tangan)

Tabiat seseorang akan merasa iba jika mengambil sampah yang berserakan di
halama atau di teras-teras ia akan mencari alat kebersihan sapu, pel, dll untuk
membersihkanya agar tanganya tidak kotor atau paling tidak mengambil dengan merasa
jijik, hal ini tidak pada KH. Adib. AR, beliau yai tidak segan untuk mengambil dengan
asta (tangan) beliau sendiri jika melihat sampah yang berserakan dihalaman atau teras.
Seperti yang diriwayatkan dari bapak Nasir, kala itu ketika pesantren sepi saat santri-
santri telah pulang untuk berlibur, pak nasir pernah melihat yai jalan dihalaman pondok
sedang berjalan-jalan sambil melihat kondisi pondok, disaat itu pula tepatnya di depan
rubath DU, ada bekas bungkus plastik kopi tertinggal di ujung lantai, ketika yai adib
melihat plastik itu yai langsung mengambilnya dan berkata “sopo iki gak bertanggung
jawab”, kata-kata beliau yang menunjukan geram akan perilaku sebagian santri yang
membuang sampah sembarangan,tak terkecuali putung-putung rokok yang berserakan
dijalanan, beliau yai tidak malu untuk memungut dan membuangnya kesampah, begitulah
teladan kebersihan yang beliau ajarkan pada santri, agar para santri juga selalu menjaga
kebersihan lingkungan.

2. Tentang adab berpesan di Hp

Banyak sekali orang tidak menghiraukan tentang bercakapan dengan


menggunakan medsos, sehingga seringkali perpecahan, pertumpahan darah, dan
pertikaian kerap terjadi hanya karena tersinggung dengan kata-kata yang dikirim lieat
medsos, namun sosok sepesial yang menjadi teladan bagi santri mengajarkan tentang tata
cara berpesan yang sopan dengan menggunakan gadget, Beliau yai jika ingin menyuruh
sesuatu pada qadim pasti mengawali dengan kalimat “tulung” dan mengakhiri dengan
“suwun”, Ini cerita yang dialami langsung oleh bpk fahat, kala itu yai ingin menyuruhnya
dan rekan-rekan qadim yang lain untuk nguras
jeding (membersihkan kamar mandi), karena
Bpk Fahat ini tidak berada di ndalem, beliau yai
menyuruh lewat pesan WA, dan pesan beliau
“hat tulung mengko nguras jeding y, suwun”
dan yai tidak hanya pada qadim saja melainkan
setiap beliau ingin meminta tolong liwat pesan
kepada seseorang beliau pasti mengawali
dengan kata tulungdan mengakhiri dengan
lafadz suwun. itulah kepribadian beliyau tidak
hanyadidunia nyata sopan santun beliau juga
teraplikasikan di dunia maya.

Al-Mustashfa Page
6
3. Tentang penghormatan pada tamu

“ojok pisan-pisan ngroso eman karo tamu” begitulah dawuh beliau, saat ada
tamu yang ingin sowan pada beliau dan ternyata qadim menyediakan makan mie, dan
qodim menawarkan untuk mengganti karpet kain dengan karpet plastik agar
mengantisipasi bila ada tetesan-tetesan kuah yang tumpah agar mudah untuk dibersihkan,
dan beliau mengizinkan singkat cerita qadim melipat karpet kain dan menggantinya
dengan karpet plastik, selang beberapa menit beliau keluar, dan melihat ruwangan tamu
yang dirasa kurang pantas, akhirnya beliau menyuruh untuk membentangkan karpet kain
agar pantas untuk menghormati tamu dan beliau berkata“ojok pisan-pisan ngroso eman
karo tamu”, begitulah haliyah yang bisa diteladani dari beliau yai.

4. Tentang ngunjuk minuman tamu

Beliau yai tidak pernah membuang bekas minum dari tamu “piye-piye tamu iku
nggowo berkah masio tamu iku santri” kata beliau, bahkan jika hari raya minuman bekas
tamu sampai seteko/ dua teko, dan jika beliau ke-dapur dan tidak melihat teko yang berisi
air bekas tamu, beliau marah. Dari sini sikap tawadu’ dan tidak mubazir (menyia-nyiakan
perkara) tercerminkan pada beliau.

5. Tentang memperhatikan kerapian santri

Beliauyaiselalumemperingatkansantrijikasantriberpenampilantidakrapi (kopyah
miring, kerahbajutidakrapidan rambutpanjangqondrong), beliau selalu mengingatkan dan
meapikanya,bahkansantri yang sudahmuqim di
rumahbeliautidakseganuntukselalumemperhatikanpenampilandankerapian,
pernahsuatuketikaadamuta’aliqinsowandanrambutnyapanjang,
beliaumenyindirdenganmengatakan “kangrambutekokdowo, sesokpotongyo”. Sungguh
pribadi yang mempunyai jiwa asuh dan sosial yang mulia.

Al-Mustashfa Page
7
LILIN AIR

Oleh : A. Haris

Al-Mustashfa Page
8
Al-Mustashfa Page
9

Anda mungkin juga menyukai