Anda di halaman 1dari 23

RESUME MATERI

SEJARAH ISLAM SMA


DIROSAT ISLAMIYAH
SEMESTER 1 TA 2021-2022

Resume Sejarah Islam SMA Hal 0

UNIT
TARBIYAH
JUDUL 1
URGENSI SIRAH NABI SAW & TARIKH ISLAM
Sirah Nabawiyah adalah kajian tentang kehidupan Rasulullah SAW. Dr. Said Ramadhan
Al Buthi dalam bukunya Fiqhus Sirah menjelaskan tujuan mempelajari Sirah Nabawiyah:
1. Untuk memahami pribadi kenabian Rasulullah SAW melalui sisi-sisi kehidupan dan
kondisi-kondisi yang pernah beliau hadapi.
2. Agar manusia mendapatkan gambaran keteladanan tertinggi dalam seluruh aspek
kehidupan. Untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan manusia.
3. Agar manusia mendapatkan sesuatu yang dapat membantunya dalam memahami
kitabullah, karena banyak diantara ayat-ayat Alqur’an baru bisa ditafsirkan dan
dijelaskan maksudnya melalui peristiwa-peristiwa yang pernah dihadapi Rasulullah
SAW dan disikapinya.
4. Dengan mengkaji Sirah Nabawiyah, seorang muslim dapat mengkoleksi sekian banyak
pengetahuan Islam yang benar; akidah, hukum, dan akhlak, karena kehidupan Rasulullah
SAW adalah gambaran konkrit tentang sejumlah prinsip dan hukum Islam.
5. Agar setiap dai memiliki contoh hidup tentang cara-cara pembinaan dan dakwah, karena
Rasulullah SAW adalah seorang dai, pemberi nasehat, dan pembina yang baik yang selalu
mencari-cari cara pembinaan yang terbaik dalam beberapa tahapan dakwahnya.
Tujuan Belajar Tarikh/ Sejarah Islam:
1. Mengambil ibrah, hikmah atau pelajaran dari Tarikh/ sejarah Islam merupakan hal yang
sangat berharga, karena itu merupakan asal-usul jati diri kita sebagai umat Islam. Dan
tugas kita sebagai umat Islam untuk mengembangkan serta mengembalikan Islam pada
puncak kejayaanya seperti dahulu.
2. Sebagai umat Islam kita merasa bangga dan mencintai kebudayaan Islam yang
berupakan buah dari karya umat Islam terdahulu.
3. Umat Islam mampu berpartisipasi memelihara peninggalan-peninggalan sejarah umat
terdahulu, dengan cara mempelajari dan mengambil manfaat dari peninggalan-
peninggalan sejarah-sejarah umat terdahulu, baik dari segi peninggalan benda-benda
maupun berupa ilmu pengetahuan.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 1

UNIT
TARBIYAH
JUDUL 2
TANDA-TANDA KENABIAN (MASA BALITA, MASA ANAK-ANAK, PERTEMUNYA
DENGAN PENDETA BUKHAIRA)
Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim, kemudian kehilangan kakeknya dan
ibunya. Diantara hikmahnya adalah agar kaum kafir Quraisy tidak mendapatkan alasan
bahwa islam yang dibawa oleh beliau adalah pewarisan dari kakeknya yang menjadi tokoh
terhormat di kaumnya.
Masa kanak-kanaknya dijalani di pedalaman Bani Sa’ad yang jauh dari keluarganya.
Ketika kakeknya meninggal, beliau diasuh pamanya, Abu Thalib yang juga seorang tokoh di
masyarakatnya, namun kendati Abu Thalib selalu membela Dakwah Rasulullah, Abu Thalib
tidak pernah bersyahadat sampai beliau wafat.

Ini juga menjadi hikmah bahwa kenabian Rasulullah bukan berdasarkan pewarisan
dari keluarganya. Demikianlah hikmah yang Allah kehendaki agar Rasul-Nya tumbuh
sebagai yatim , dipelihara oleh Allah semata, jauh dari tangan-tangan yang memanjakannya
dan harta yang akan membuat hidupnya dalam kemewahan dan kedudukan, agar kesucian
kenabiannya bersih dari niat untuk mencapai kemegahan dunia.
Ketika Rasulullah diasuh di pedalaman Bani Sa’ad oleh keluarga Halimah as-Sa’diyah,
ladang-ladangnya kembali menghijau setelah sebelumnya mengalami kekeringan. Hewan
ternaknya yang sudah tua dan telah berhenti meneteskan air susu bahkan kembali
memproduksi air susu kembali. Kehadiran Rasulullah di tempat ini menjadi sebab utama
bagi datangnya keberkahan dan pemuliaan Allah terhadap Rasulullah.
Peristiwa Pembelahan Dada

Peristiwa pembelahan dada yang dialami Rasulullah ketika berada di pedalaman Bani
Sa’ad sebagai salah tanda kenabian. Dalam sebuah Hadis dari Anas bin Malik: Rasulullah
didatangi oleh malaikat Jibril ketika beliau sedang bermain-main dengan teman-teman
sebayanya, kemudian Jibril mengambilnya dan menelentangkannya. Jibril lalu membelah
dadanya dan mengeluarkannya. Jibril kemudian mengeluarkan suatu gumpalan (‘alaqah)
lantas berkata: “Ini adalah bagian syaithan yang ada padamu”.

Jibril kemudian mnecucinya dalam bejana dari emas dengan air zam-zam lalu
mengembalikannya ke tempatnya semula.Meihat peristiwa tsb, anak-anak yang sedang
Resume Sejarah Islam SMA Hal 2

UNIT
TARBIYAH
bermain bersamanya lari menuju ibu susunya seraya berkata, “Muhammad telah dibunuh”
mereka kemudian mendatangi dengan cemas.
Tujuan peristiwa pembelahan dada tersebut adalah persiapan untuk mendapatkan
pemeliharaan dan wahyu, agar manusia lebih mudah mengimani Rasulullah dan
membenarkan risalahnya.
Ketika berusia 12 tahun, Rasulullah diajak pamannya, Abu Thalib, pergi ke Syam
untuk berdagang. Sewaktu tiba di Bashra, mereka melewati seorang pendeta yang bernama
Bahira. Ia lalu mengamati Rasulullah dan berkata kepada Abu Thalib: “Apa status anak ini di
sisimu?” Abu Thalib menjawab: “Dia anakku.” Bahira berkata, “Dia bukan anakmu. Tidak
sepatutnya ayah anak ini masih hidup” Kemudian Abu Talib berkata, “Dia adalah anak
saudaraku” Bahira kembali bertanya, “ Apa yang terjadi pada ayahnya?” Abu Thalib
menjawab, “Dia meninggal ketika ibu anak ini mengandungnya.” Bahira menjawab, ‘Anda
benar. Bawalah dia pulang dan jagalah dia dari orang-orang yahudi. Jika mereka melihatnya
di sini, pasti akan dijahatinya. Sesungguhnya anak saudaramu ini akan memegang perkara
besar.” Abu Thalib kemudian cepat-cepat membawanya pulang kembali ke Makkah.
Memasuki masa remaja, Rasulullah mulai berusaha mencari rezeki dengan
menggembalakan kambing. Selama masa mudanya Allah telah memeliharanya dari
penyimpangan yang biasanya dilakukan oleh para pemuda seusianya, seperti berhura-hura
dalam permainan dan kesenangan.

Rasulullah berusaha untuk bekerja menafkahi kehidupannya dan tidak sepenuhnya


bergantung pada pamannya. Dengan menggembalakan kambing, Rasulullah juga
mendapatkan latihan bagaimana memimpin umat karena kelak beliau akan diangkat sebagai
nabi dan Rasul.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 3

UNIT
TARBIYAH
JUDUL 3
UZLAH DAN WAHYU PERTAMA (DIANGKATNYA MENJADI RASUL),
DAKWAH SIRRIYYAH & JAHR

Mendekati usia 40 tahun, Rasulullah mulai senang untuk melakukan ‘uzlah


(mengasingkan diri dari masyarakat). Allah menumbuhkan pada dirinya rasa senang untuk
melakukan ikhtila’ (menyendiri) di Gua Hira (Hira’ adalah nama sebuah gunung yang
terletak di sebelah barat laut kota Makkah). Kadang beliau ‘uzlah beberapa malam, kadang
sampai 10 malam, bahkan sampai 1 bulan.
Rasulullah sangat prihatin akan keruntuhan moral yang sangat mengkhawatirkan di
kota Makkah. Sebagai persiapan mental untuk menyerukan dakwah Islam, Rasulullah atas
petunjuk Allah melakukan ‘uzlah, agar tumbuh keyakinan dan kecintaannya kepada Allah
hingga menjadi bekal untuk mengemban tugas dakwah Islam. Rasulullah menerima wahyu
yang pertama di Gua Hira, seperti yang disampaikan oleh Aisyah radhiyallahu anha:
"Maka malaikat datang kepada beliau dan berujar; 'bacalah! ' Nabi ‫ ﷺ‬berkata kepadanya;
'Saya tidak bisa membaca! ' Lalu dia mendekapku dan menutupiku hingga aku kepayahan.
Kemudian melepasku dan berkata; 'Bacalah! ' aku menjawab; 'Saya tidak bisa membaca! ' Ia
mendekapku lagi dan menutupiku untuk kedua kalinya hingga aku kepayahan, kemudian
melepasku lagi seraya mengatakan; 'Bacalah!' saya menjawab; 'Saya tidak bisa membaca'.
Maka ia mendekapku dan menutupiku untuk kali ketiganya hingga aku kepayahan, kemudian
melepasku lagi dan mengatakan; 'IQRO' BISMI ROBBIKAL LADZII KHOLAQO (Bacalah dengan
menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan) sampai ayat 'ALLAMAL INSAANA MAA
LAM YA'LAM (Dia mengajarkan manusia apa yang tidak manusia ketahui)” (HR Bukhari).
Setelah menerima wahyu di gua Hira, beliau Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam kembali
ke rumah Khadijah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Aisyah radhiallahu ta’ala ‘anha:
“Beliaupun pulang dalam kondisi gemetar dan bergegas hingga masuk ke rumah Khadijah.”
Kemudian Nabi berkata kepadanya: “Selimuti aku, selimuti aku”. Maka Khadijah pun
menyelimutinya hingga hilang rasa takutnya. Kemudian Nabi bertanya: ‘wahai Khadijah, apa
yang terjadi denganku ini?’.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 4

UNIT
TARBIYAH
Lalu Nabi menceritakan kejadian yang beliau alami kemudian mengatakan, ‘aku amat
khawatir terhadap diriku’. Maka Khadijah mengatakan, ‘sekali-kali janganlah takut! Demi
Allah, Dia tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Sungguh engkau adalah orang yang
menyambung tali silaturahmi, pemikul beban orang lain yang susah, pemberi orang yang
miskin, penjamu tamu serta penolong orang yang menegakkan kebenaran.”
Setelah itu Khadijah pergi bersama Nabi menemui Waraqah bin Naufal, ia adalah
saudara dari ayahnya Khadijah. Waraqah telah memeluk agama Nasrani sejak zaman
jahiliyah. Ia pandai menulis Al Kitab dalam bahasa Arab. Khadijah berkata kepada Waraqah,
“Wahai paman. Dengarkan kabar dari anak saudaramu ini”. Waraqah berkata, “Wahai anak
saudaraku. Apa yang terjadi atas dirimu?”.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menceritakan kepadanya semua peristiwa
yang telah dialaminya. Waraqah berkata, “(Jibril) ini adalah Namus yang pernah diutus Allah
kepada Nabi Musa. Duhai, semoga saya masih hidup ketika kamu diusir oleh kaummu”.
Nabi bertanya, “Apakah mereka akan mengusir aku?” Waraqah menjawab, “Ya, betul.
Tidak ada seorang pun yang diberi wahyu seperti engkau kecuali pasti dimusuhi orang. Jika
aku masih mendapati hari itu niscaya aku akan menolongmu sekuat-kuatnya”. Tidak berapa
lama kemudian Waraqah meninggal dunia. (HR. Al Bukhari no. 6982).
Rasulullah mulai menyambut perintah Allah untuk mengajak manusia menyembah
Allah semata dan meninggalkan berhala. Akan tetapi dakwah Rasulullah ini dilakukan
dengan rahasia, untuk menghindari tindakan buruk orang Quraisy terhadap kaum muslimin
saat itu. Rasulullah tidak melakukan dakwah di majelis-majelis umum orang Quraisy.
Rasulullah melakukan dakwah kepada orang yang memiliki hubungan kerabat dan yang
kenal baik dengan beliau.

Orang yang pertama masuk Islam diantaranya adalah:


1. Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah)
2. Ali bin Abi Thalib (keponakan Rasulullah)
3. Zaid bun Haritsah (bekas budak Rasulullah)
4. Abu Bakar bin Abi Quhafah (sahabat Rasulullah)
5. Ustman bin Affan
6. Zubair bin Awwam
Resume Sejarah Islam SMA Hal 5

UNIT
TARBIYAH
7. Abdur Rahman bin ‘Auf
8. Sa’ad bin Abi Waqqash

Rasulullah melakukan dakwah secara rahasia selama tiga tahun. Setelah itu Rasulullah
diperintahkan untuk berdakwah secara terang-terangan.
‫م‬
‫ي‬ ْ ‫اص َدعْ مِبَا تُ ْؤمَ ُر َوأَعْ رم‬
َ ‫ض عَ من ا لْ ُم ْش رمك‬ ْ َ‫ف‬

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan


(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (QS Al Hijr : 94)

Dakwah Rasulullah secara terang-terangan ini ditentang dengan keras oleh orang kafir
Quraisy, dengan alasan mereka tidak dapat meninggalkan agama nenek moyang mereka.
Permusuhan kaum Quraisy kepada Rasulullah dan para sahabatnya semakin gencar.
Rasulullah juga menghadapi berbagai penghinaan, ejekan, dan cemoohan. Khabbab
mengeluhkan beratnya siksaan yang dialaminya kepada Nabi SAW, beliau yang saat itu
tengah bersandar pada Ka’bah beralaskan burdah, bersabda:
”Wahai Khabbab, orang-orang yang sebelum kalian pernah disisir kepalanya dengan sisir besi,
sehingga terlepas tulang dari dari daging dan uratnya, tetapi ia tidak berpaling dari
agamanya. Ada pula yang dipenggal lehernya hingga kepalanya putus, namun ia tetap teguh
dengan agamanya. Sungguh Allah SWT akan memenangkan perjuangan agama ini sehingga
suatu saat nanti, orang akan berkendaraan dari Shan’a hingga Hadramaut tanpa merasa
takut kecuali hanya kepada Allah, sampai serigala bisa berdampingan dengan kambing (tanpa
memangsanya). Namun sungguh kalian adalah orang yang suka tergesa-gesa.”
(HR. Bukhori)

Resume Sejarah Islam SMA Hal 6

UNIT
TARBIYAH
JUDUL 4
SIASAT PERUNDINGAN, PEMBOIKOTAN, HIJRAH PERTAMA KE HABASYAH, DAN
AMUL HUZNI & HIJRAH KE THAIF, DAN ISRA' MI'RAJ

SIASAT PERLINDUNGAN
Uthbah bin Rabiah, seorang tokoh cendekiawan Quraisy meminta Rasulullah SAW
menghentikan mendakwahkan Islam, dan sebagai imbalannya Rasulullah SAW akan
diberikan harta, kedudukan atau tabib yang sekiranya dapat menyembuhkan Rasulullah
SAW jika sekiranya beliau sakit.
Namun permintaannya tidak dapat dipenuhi oleh Rasulullah SAW. Selanjutnya Walid
bin Mughirah datang menemui Rasulullah SAW untuk menawarkan harta kekayaan dan
gadis tercantik. Rasulullah SAW pun menolak.
Akhirnya mereka menawarkan: “Bagaimana jika Anda menyembah Tuhan kami
sehari, dan kami menyembah Tuhanmu sehari pula secara bergantian?” Rasulullah SAW juga
menolak. Berkenaan dengan hal ini, turunlah surat Al Kafirun ayat 1-6.
“Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir! aku tidak akan menyembah apa yang
kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, dan aku tidak pernah
menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

PEMBOIKOTAN TERHADAP KAUM MUSLIMIN


Orang-orang Quraisy telah bersepakat untuk membunuh Rasulullah SAW, namun
Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib tidak mau meyerahkan Rasulullah SAW kepada
mereka. Maka kemudian Kaum Quraisy melakukan pemboikotan terhadap kaum muslimin,
untuk itu mereka menulis perjanjian selama 3 tahun, yang isinya merugikan kaum muslimin.
Rasulullah SAW dan kaum muslimin menderita kekurangan bahan makanan hingga
terpaksa makan dedaunan.
Allah mengirim rayap atau anai-anai untuk memakan lembaran perjanjian
pemboikotan tsb kecuali kalimat yang menyebutkan nama Allah, maka dengan demikian
pemboikotan pun berakhir.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 7

UNIT
TARBIYAH
HIJRAH KE HABASYAH
Ketika Rasulullah SAW melihat keganasan kaum musyrik kian hari kian keras,
sedangkan beliau tidak dapat memberikan perlindungan kepada kaum muslimin, beliau
memerintahkan kaum muslimin untuk berhijrah ke Habasyah, di sana terdapat Raja yang
adil.
Berangkatlah kaum muslimin ke Habasyah sebanyak 80 orang, diantaranya adalah
Ustman bin Affan, Zubair bin Awwam, Mush’ab bin Umair, Ja’far bin Abu Tholib dan
Abdurrahman bin ‘Auf.
Ketika kaum Quraisy mengetahui hal ini, mereka mengutus Abdullah bin Abi Rabi’ah
dan Amr bin Ash ke Habasyah untuk menemui Raja Najasi dengan membawa hadiah, agar
Raja Najasi tidak mau menerima kaum muslimin.
Setelah mendengarkan penuturan kaum muslimin, yang diwakili oleh Ja’far bin Abi
Tholib selaku juru bicara, Raja Najasi mau memberikan perlindungan kepada kaum
muslimin.
TAHUN BERDUKA CITA (‘AMUL HUZNI)
Pada tahun ke 10 Kenabian, istri Rasulullah SAW, Khadijah, dan pamannya Rasulullah
SAW, Abu Thalib wafat. Selisih waktunya hanya satu bulan lima hari. Khadijah dan Abu
Thalib selalu mendukung dan melindungi dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW.
Setelah Abu Thalib wafat, kaum Quraisy bertambah leluasa melancarkan tekanan dan
serangan terhadap Rasulullah SAW dan kaum muslimin. Orang awam Quraisy pun berani
melemparkan kotoran kepada Rasulullah SAW hingga beliau pulang dengan berlumuran
tanah, Fatimah putri Rasulullah SAW membersihkan kotoran tsb sambil menangis.
Rasulullah SAW berkata: “Janganlah engkau menangis, wahai anakku, sesungguhnya
Allah akan menolong bapakmu”. Rasulullah SAW menamakan tahun ini sebagai ‘Amul Huzni
atau Tahun Dukacita karena begitu berat dan hebatnya penderitaan jalan dakwah pada
tahun tsb.
Hikmah dan rahasia Allah dalam mempercepat wafatnya Abu Thalib sebelum
terbentuknya kekuatan kaum muslimin, padahal Abu Thalib adalah tokoh yang selalu
membela dan melindungi Rasulullah SAW dan kaum muslimin.
Seandainya Abu Thalib berusia panjang mendampingi dan membela Rasulullah SAW,
maka akan timbul sebuah anggapan bahwa Abu Thalib adalah tokoh di balik kesuksesan
Resume Sejarah Islam SMA Hal 8

UNIT
TARBIYAH
dakwah Rasulullah SAW nantinya. Sesungguhnya perlindungan, pertolongan, dan
kemenangan itu hanya datang dari Allah.
HIJRAH KE THA’IF
Setelah mengalami berbagai macam siksaan dan penderitaan yang dilakukan kaum
Quraisy, Rasulullah SAW hijrah ke Thaif untuk mencari dukungan dari Bani Tsaqif dan
berharap mereka mau menerima dakwah Islam.
Ternyata dakwah Rasulullah SAW ditolak mentah-mentah oleh pemuka Bani Tsaqif,
bahkan mereka mengerahkan orang-orang untuk mencerca dan melempari Rasulullah SAW
dengan batu.
Zaid bin Haritsah yang saat itu mendampingi Rasulullah SAW berusaha keras untuk
melindungi Rasulullah SAW dari lemparan batu hingga ia sendiri mengalami luka-luka.
PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ
Isra’ adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masijidl
Aqsho di Al Quds. Mi’raj adalah kenaikan Rasulullah SAW menembus lapisan langit tertinggi.
Semua itu ditempuh dalam waktu hanya semalam. Isra’ Mi’raj merupakan mu’jizat
Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW shalat dua rakaat di Masjidil Aqsho.
Rasulullah SAW ditawari Jibril minuman khamr dan susu, Rasulullah SAW memilih susu.
Rasulullah SAW naik ke langit pertama, kedua, dst hingga sampai ke Sidratul Muntaha, dan
menerima kewajiban shalat 5 waktu untuk kaum Muslim. Pagi harinya Jibril datang kepada
Rasululah SAW dan mengajarkan cara shalat dan menjelaskan waktu-waktunya.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 9

UNIT
TARBIYAH
JUDUL 5
HIJRAH, PEMBANGUNAN MASJID DAN PIAGAM MADINAH

Ketika jumlah kaum muslimin mencapai 70 orang, dan permusuhan serta penyiksaan
kaum musyrik Mekkah terhadap kaum muslimin semakin gencar dan berat, maka
Rasulullah SAW atas petunjuk dari Allah merencanakan untuk hijrah ke Madinah.
Kaum muslimin hijrah ke Madinah dengan meninggalkan rumah, harta benda,
keluarga dan tanah airnya. Semua itu mereka tinggalkan di Makkah untuk menyelamatkan
agamanya dan mendapatkan ganti berupa ukhuwah islamiyah yang menantikan mereka di
Madinah
Kaum kafir Quraisy melakukan rapat di Darun Nadwah untuk merencanakan
pembunuhan terhadap Rasulullah SAW. Malaikat Jibrilpun menyampaikan rencana tsb
kepada Rasulullah SAW.
Maka Rasulullah SAW meminta Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidurnya.
Selanjutnya berangkatlah Rasulullah SAW bersama Abu Bakar As Shiddiq menuju Gua Tsur,
di gua ini Rasulullah SAW menginap selama 3 hari.
Abu Bakar memerintahkan anaknya, Abdullah untuk mencari berita-berita yang
dibicarakan masyarakat dan menyampaikan kepada ayahnya di gua pada sore harinya.
Abu Bakar juga meminta anaknya Asma untuk mengantarkan makanan ke Gua Tsur
setiap sore, serta memerintahkan bekas budaknya untuk menggembalakan kambingnya
untuk digiring ke Gua Tsur untuk diambil air susunya, serta jejak kambingnya untuk
menghapus jejak kaki menuju Gua Tsur.
Setibanya di Madinah, unta Rasulullah SAW berhenti pada sebidang tanah milik dua
anak yatim dari kaum Anshar, kemudian Rasulullah SAW memerintahkan untuk
membangun masjid di atas tanah tsb, dan membayar harga tanah tsb seharga 10 dinar.
Rasulullah SAW ikut serta dalam pembangunan masjid tsb. Masjid tsb menghadap Baitul
Maqdis.
Rasulullah SAW segera menegakkan masyarakat Islam yang kokoh dan terpadu yang
terdiri dari kaum Anshar (Anshar artinya penolong, yaitu kaum muslimin yang menetap di
Madinah) dan kaum Muhajirin (Muhajirin artinya orang yang pindah yaitu shahabat
Rasulullah SAW yang pindah dari Makkah ke Madinah)
Resume Sejarah Islam SMA Hal 10

UNIT
TARBIYAH
Setibanya di Madinah, unta Rasulullah SAW berhenti pada sebidang tanah milik dua
anak yatim dari kaum Anshar, kemudian Rasulullah SAW memerintahkan untuk
membangun masjid di atas tanah tsb, dan membayar harga tanah tsb seharga 10 dinar.
Rasulullah SAW ikut serta dalam pembangunan masjid tsb. Masjid tsb menghadap Baitul
Maqdis
Rasulullah SAW segera menegakkan masyarakat Islam yang kokoh dan terpadu yang
terdiri dari kaum Anshar (Anshar artinya penolong, yaitu kaum muslimin yang menetap di
Madinah) dan kaum Muhajirin (Muhajirin artinya orang yang pindah yaitu shahabat
Rasulullah SAW yang pindah dari Makkah ke Madinah)
Tidak lama setelah Rasulullah SAW tinggal di Madinah, semua orang Arab dari
penduduk Madinah masuk Islam, seluruh kaum Anshar telah memeluk Islam kecuali
beberapa orang dari kaum Aus (kaum Yahudi)
Rasulullah SAW kemudian menulis sebuah Piagam Perjanjian antara kaum Muhajirin
dan kaum Anshar dengan kaum Yahudi. Dalam perjanijian tsb ditegaskan secara gamblang
mengenai penetapan kebebasan beragama dan hak kepemilikan harta benda mereka serta
syarat-syarat lain yang saling mengikat kedua pihak.
Di antara Isi Perjanjian Madinah:
1. Kaum Muslimin baik yang berasal dari Quraisy, Madinah, maupun kabilah lain, adalah
satu umat.
2. Semua kaum Mukminin, dari kabilah mana saja, harus membayar diyat (denda) orang
yang terbunuh di antara mereka.
3. Kaum Mukminin tidak boleh membiarkan saudaranya yang tidak mampu untuk
membayar hutang. Mereka harus menolong saudaranya dalam membayar hutangnya.
4. Terhadap tindakan kezaliman, kejahatan, permusuhan dan pengrusakan, kaum
Mukminin akan mengambil tindakan bersama, sekalipun yang berbuat kejahatan itu
anak salah seorang dari mereka sendiri.
5. Seorang Mukmin tidak boleh membunuh orang Mukmin yang lainnya. Seorang Mukmin
tidak boleh membantu seorang kafir untuk melawan Mukmin yang lainnya.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 11

UNIT
TARBIYAH
JUDUL 6
KHADIJAH BINTI KHUWAILID dan ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ
Biografi Khadijah binti Khuwailid 555 M – 619 M
Sebelum menikah dengan baginda Rasulullah, beliau pernah menjadi istri dari Atiq
bin Abid dan Abi Halah bin Malik dan telah memiliki 4 orang anak, 2 dengan suami bernama
Atiq yaitu Abdullah dan Ja-riyah. Dua dengan suami yang bernama Abu Halah yaitu Hindun
dan Zainab
Sifat Khadijah
▪ Taat perintah Allah
▪ Berakhlak mulia
▪ Dermawan
▪ Sabar
▪ Tabah
▪ Penyayang dan bertanggungjawab
Menikah dengan Rasulullah

Mulanya perkenalan Muhammad SAW dengan Khadijah melalui dunia perniagaan.


Khadijah memang dikenal sebagai saudagar yang sukses dan kaya raya. Khadijah biasa
membiayai suatu kafilah dagang dari Makkah ke Syam (Suriah) dan membagi hasil atau
keuntungan dengan mitranya.

Suatu ketika, Muhammad SAW menjalin kerja sama dalam usaha dagang Khadijah.
Sosok berjulukan al-Amin ('yang dapat dipercaya') itu membawa dagangan Khadijah ke
Jursyi, suatu daerah dekat Khamisy Masyit. Begitu pula dengan wilayah-wilayah lain di luar
Makkah.

Dalam menjalankan bisnis ini, Muhammad SAW ditemani oleh Maisarah, seorang
budak milik Khadijah. Maisarah selalu takjub. Sebab, perniagaan yang dijalankan
Muhammad SAW selalu mendapatkan untung.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 12

UNIT
TARBIYAH
Setelah kembali dari perjalanan dagang tersebut, Maisarah pun menuturkan
kesaksiannya mengenai Muhammad SAW kepada majikannya itu. Khadijah sangat terkesan.
Ia merasa, semua perilaku akhlak Muhammad SAW tidak hanya hebat sebagai seorang mitra
dagang, tetapi bahkan sebagai pribadi manusia. Alhasil, Khadijah kian merasa tertarik
kepada beliau.

Setelah tiba saatnya, Khadijah pun melamar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dalam hal ini, Khadijah mengutus seorang sahabatnya, Nafisah binti Ummayyah, yang juga
masih berkerabat dengan Muhammad SAW.

Muhammad SAW pun menerima tawaran Nafisah untuk menikahi Khadijah. Rencana
pernikahan pun dimatangkan.

Muhammad SAW kemudian menyampaikan kabar gembira ini kepada paman-


pamannya. Hamzah bin Abdul Muthalib, salah seorang paman beliau, lantas mendatangi
rumah Khuwailid bin Asad bersama Muhammad SAW untuk melamar Khadijah.

Mas kawin Nabi Muhammad s.a.w. sebanyak 20 "bakrah" (Unta ) dan upacara
pernikahan diadakan oleh saudaranya Amr bin Khuwailid kare-na ayah-nya telah meninggal.

Sebagian kisah memaparkan bahwa Nabi Muhammad SAW. menikah dengan


Khadijah, umur Khadi-jah berusia 40 tahun sedangkan nabi Muhammad SAW baru berumur
25 tahun.

Nabi Muhammad SAW. bersama dengan Khadijah sebagai suami-isteri selama 25


tahun yaitu 15 tahun sebelum "bi’tsah" dan 10 tahun selepasnya yaitu sehingga wafat-nya
Khadijah, kira-kira 3 tahun sebelum hijrah. Khadijah wafat semasa beliau ber usia 50 tahun.

Beliau merupakan isteri Nabi SAW yang tidak pernah di-poligami. Rasulullah
berpoligami setelah Khadijah wafat, dan berpoligaminya Rasulullah adalah karena perintah
Allah.

Rasulullah dan Khadijah dikaruniai 7 anak yaitu Al Qosim, Abdullah, Ibrahim, Zainab,
Fatimah az-Zahra, Ruqayyah dan Ummu Kultsum.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 13

UNIT
TARBIYAH
Wahyu yang pertama turun

Turunnya wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad terjadi di gua Hira.
Tepatnya pada tanggal 17 Ramadan 13 tahun sebelum Hijriyah. Kejadian itu bermula ketika
Muhammad sangat prihatin akan keruntuhan moral yang sangat mengkhawatirkan di
Makkah kemudian melakukan Uzlah di gua Hira.
Nabi Muhammad SAW menceritakan rasa takutnya ketika menerima wahyu pertama
dari Jibril kepada Sayyidah Khadijah. Istri Rasulullah ini pun mendekap suaminya dan
mencoba meyakinkan bahwa yang ditemui Nabi di Gua Hira bukanlah setan.
Sayyidah Khadijah kemudian mengajak Nabi Muhammad SAW bertemu dengan
paman beliau, Warqah bin Naufal, yang ketika itu telah berusia lanjut dan dikenal sebagai
salah seorang penganut agama Nasrani. Di sana, Nabi diminta menceritakan pengalamannya
yang didengar dengan tekun oleh Waraqah.
Usai mendengarkan itu, Waraqah berkata, “Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam
genggaman-Nya. Sungguh engkau adalah Nabi umat ini. Telah datang kepadamu An-Namus
(wahyu/malaikat Jibril) yang pernah datang kepada Nabi Musa. Sungguh kaummu akan
mendustakanmu, mengganggumu, mengusirmu, dan memerangim”.
Lalu, Nabi pun bertanya, “Awa mukhrijiyya hum.” Waraqah menjawab, “Ya. Tidak
seorang pun yang datang membawa serupa dengan yang engkau bawa. Kecuali dimusuhi dan
diperangi orang. Kalau aku mencapai masa itu, usiaku panjang, niscaya aku akan
membelamu dengan pembelaan yang kuat.”
Dengan demikian, apa yang dilakukan oleh Sayyidah Khadijah untuk menenangkan
suaminya adalah dengan berkunjung ke seorang yang pandai dan terpercaya seperti
Waraqah. Ini adalah tindakan yang tepat.
Maka itu, Sayyidah Khadijah bukan hanya menenangkan suaminya, melainkan juga
melangkah lebih jauh untuk meyakinkan beliau bahwa apa yang ditemuinya di Gua Hira
merupakan Malaikat Jibril, bukan setan. Kendati Sayyidah Khadijah dan Waraqah telah
meyakinkan Nabi tentang bimbingan Allah melalui pengalaman beliau di Gua Hira, pada
awal-awal kehadiran wahyu ini keraguan masih belum terkikis sepenuhnya dari hati Nabi
Muhammad SAW.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 14

UNIT
TARBIYAH
Peran Khadijah dalam pemboikotan kaum Quraisy terhadap kaum muslim
Isi pemboikotan Quraisy:
▪ Tidak boleh menikahkan anak mereka dengan salah satu orang muslim begitupun
sebaliknya
▪ Tidak boleh ada proses jual beli antara Quraisy dengan orang muslim
▪ Tidak boleh ada yang menerima perdamaian dengan kaum muslim
▪ Tidak boleh ada yang merasa kasihan dengan orang muslim kecuali mereka bersedia
menyerahkan Rasulullah.
Sayyidah Khadijah telah terdidik dalam keluarga yang terhormat dan serba
kecukupan. Keluarganya, Bani Asad, mengetahui kalau rasa lapar akibat pemboikotan kaum
kafir Quraisy akan menyakiti Sayyidah Khadijah. Oleh karena itu, mereka berinisiatif
mengirimkan sejumlah makanan dan barang-barang yang dibutuhkan lainnya untuk
Sayyidah Khadijah.
Barang-barang tersebut dikirim seorang budak dengan menggunakan unta pada
malam hari, ketika kaum Quraisy sudah terlelap. Sayyidah Khadijah tidak memanfaatkan
barang-barang itu sendirian, ia membagikannya kepada kaum muslimin yang lebih
membutuhkan saat pemboikotan tsb.
Akhir Hayat Khadijah
Duka beruntun melanda Rasulullah SAW tiga tahun sebelum hijrah ke Madinah.
Setelah ditinggal pamannya, Abu Thalib, tak berselang lama istri Rasulullah SAW, Siti
Khadijah wafat. Perempuan mulia bergelar Ummul mukminin itu wafat pada 11 Ramadhan
dalam usia 65 tahun.
Ditinggal dua orang yang dicintainya yaitu Khadijah dan pamanya Abu Thalib
membuat Rasulullah terpukul. Tahun itu pun disebut dengan tahun kesedihan atau ‘Amul
Khuzn. Ketika Khadijah sakit menjelang ajal, Khadijah berkata kepada Rasululllah
shollallohu ‘alaihi wa sallam. “Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasululloh shollallohu ‘alaihi
wa sallam, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu,” kata Siti Khodijah.
Kemudian Khadijah memanggil Fatimah Azzahra dan berbisik, “Fatimah putriku, aku yakin
ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku
malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk
menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku,” katanya.
Resume Sejarah Islam SMA Hal 15

UNIT
TARBIYAH
Mendengar itu Rasululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata, “Jauh dari itu ya
Khadijah. Engkau telah mendukung dakwah Islam sepenuhnya. Wahai Khadijah, Allah Ta'ala
menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga Ummul mukminin,”
Khadijah pun kemudian menghembuskan napas terakhirnya di pangkuan Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam, didekapnya dengan perasaan pilu yang teramat sangat.
Tumpahlah air mata mulia Nabi SAW dan semua orang yang ada di situ.
Saat itu Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima
kain kafan. Rasulullah sholallohu 'alaihi wasallam menjawab salam Jibril dan kemudian
bertanya, “Untuk siapa kain kafan itu, ya Jibril? Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau ya
Rasululloh sholallohu 'alaihi wasallam, untuk Fatimah, Ali dan Hasan” jawab Jibril.
Jibril berhenti berkata dan kemudian menangis. Rasululloh sholallohu 'alaihi
wasallam bertanya, “Kenapa, ya Jibril?” Jibril menjawab “Cucumu yang satu, Husain tidak
memiliki kafan, dia akan dipenggal dan gugur syahid tanpa kafan dan tak dimandikan” sahut
Jibril.
Rasulullah sholallohu 'alaihi wasallam berkata di dekat jasad Khadijah, "Wahai
Khadijah istriku sayang, demi Allah Ta’ala, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu.
Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah Ta’ala, Maha Mengetahui
semua amalanmu. Semua hartamu kau infaqkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut
menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu. Namun begitu,
mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar serban?"
Hikmah dari kisah Khadijah binti Khuwailid
▪ Lahir dari keluarga berpengaruh dan revolusioner, Khadijah tumbuh besar menjadi
sosok yang menginspirasi.
▪ Merupakan seorang pebisnis yang cerdas dan tekun.
▪ Berani mendobrak pandangan lazim tentang pernikahan, ia melamar Rasulullah
terlebih dahulu.
▪ Sosok istri yang setia dan senantiasa mendukung pasangannya.
▪ Orang yang murah hati dan lembut.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 16

UNIT
TARBIYAH
ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ
Abu Bakar As Siddiq lahir 2 tahun beberapa bulan sesudah kelahiran Rasulullah SAW.
Abu Bakar tumbuh dalam pemgasuhan ayahnya, Abu Quhafah yang masuk Islam sesudah
Fathu Makkah. Ibunya bernama Ummul Khair.

Abu Bakar terkenal berakhlak baik, dicintai rekan–rekannya, toleran, jujur dalam
berkata, baik dalam pergaulan dan santun dalam berinteraksi. Abu Bakar berkulit putih,
kurus, dua cambangnya tipis dan terkadang kain sarungnya turun dari pinggangnya.
Abu Bakar adalah orang Arab yang paling jelas nasabnya dan orang Quraisy yang
paling jelas nasab Quraisynya. Abu Bakar adalah seorang saudagar berpengalaman, cerdik
dan jeli, dan kaumnya mencintai, mempercayainya hingga beliau menjadi salah satu tokoh
mereka.
Manakala Rasulullah SAW mengajaknya masuk Islam, Abu Bakar beriman saat itu
juga tanpa pikir panjang , karena beliau mengetahui kejujuran Rasulullah SAW.
Abu Bakar telah menjadi sahabat Rasulullah SAW selama hampir 40 tahun, selama itu
beliau tidak pernah mengkhianati amanat, tidak pernah berdusta sama sekalipun walau
hanya bergurau.
Bila Rasulullah SAW mengabarkan sesuatu, maka Abu Bakar segera mempercayai dan
mengimaninya, maka Abu Bakar dijuluki dengan As Shiddiq (orang yang selalu
membenarkan)
Pada peristiwa Isra’Miraj, orang Quraisy datang kepada Abu Bakar dan berkata:
“Lihatlah rekanmu itu, dia mengaku malam ini telah diisra’ kan ke Baitul Maqdis!”
Abu Bakar balik bertanya: “Benarkah dia berkata demikian?” Mereka menjawab: “Ya.”
Abu Bakar berkata: “Dia berkata benar, sesungguhnya aku mempercayainya lebih jauh dari
itu, aku membenarkannya dalam berita langit yang turun di pagi dan petang hari.” Dengan itu
Abu Bakar disebut dengan Ash Shiddiq.
Melalui tangan Abu Bakar masuklah ke dalam Islam Ustman Bin Affan, Thalhah Bin
Ubaidillah, Zubair Bin Awwam, Sa’ad Bin Abi Waqqash dan Abdurahman Bin ‘Auf, dimana
mereka semua adalah termasuk dari 10 orang shahabat yang telah dijamin masuk syurga.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 17

UNIT
TARBIYAH
Abu Bakar mengalokasikan harta kekayaannya untuk menolong agama Islam. Beliau
juga membebaskan beberapa budak, diantaranya adalah Bilal Bin Ra’bah. Abu Bakar adalah
seorang laki-laki yang banyak menangis karena takut kepada Allah.
Abu Bakar adalah pelopor para shaddiqin dari kalangan shahabat Rasulullah SAW,
yang paling mulia, paling dulu masuk Islam, paling berani, paling banyak infaknya di jalan
Allah, paling besar kecintaannya pada Rasulullah SAW, paling takut kepada Allah, paling
dalam ilmu dan pemahamannya.
Pada saat Rasulullah SAW sakit, beliau menunjuk Abu Bakar untuk menggantikannya
menjadi imam shalat dan tidak ada yang menjadi imam shalat kecuali orang yang paling
banyak hafalannya dan paling berilmu diantara mereka.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 18

UNIT
TARBIYAH
JUDUL 7
UMAR BIN KHATHAB

Umar bin Khathab lahir di Mekkah tahun 583 M. Umar berasal dari Bani Adi yang
masih satu rumpun dari suku Quraisy dengan nama lengkap Umar bin Khathab bin abdul
Uzza. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis yang
pada masa itu merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi.
Umar bin Khathab dikenal memiliki fisik yang kuat, bahkan ia menjadi juara gulat di
Mekkah. Umar tumbuh menjadi pemuda yang disegani dan ditakuti pada masa itu. Beliau
memiliki watak yang keras hingga dijuluki sebagai “Singa Padang Pasir”. Beliau termasuk
pemuda yang amat keras dalam membela agama tradisional Arab yang saat itu masih
menyembah berhala serta menjaga adat istiadat mereka.
Pada puncak kebenciannya terhadap Nabi Muhammad SAW, Umar memutuskan
untuk mencoba membunuh Nabi SAW. Umar bertemu dengan salah seorang pengikut Nabi
SAW yang bernama Nu’aim bin Abdullah dan memberikan kabar bahwa saudara
perempuan Umar telah memeluk Islam.
Karena kabar tersebut, Umar menjadi terkejut dan kembali ke rumahnya dengan
maksud untuk menegur adiknya. Umar menjumpai saudarinya yang kebetulan sedang
membaca Alquran surat Thoha ayat 1-8, Umar semakin marah dan memukul saudarinya.
Namun, Umar merasa iba ketika melihat saudarinya berdarah akibat pukulannya, beliau
kemudian meminta agar ia melihat bacaan tersebut.
Beliau menjadi sangat terguncang oleh isi Alquran, dan beberapa waktu setelah
kejadian itu Umar menyatakan memeluk agama Islam. Keputusan tersebut membuat hampir
seisi Mekkah terkejut karena seorang yang terkenal memiliki watak yang keras dan paling
banyak menyiksa pengikut Nabi Muhammad SAW kemudian memeluk ajaran yang sangat di
bencinya. Akibatnya, Umar dikucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia tidak lagi dihormati
oleh para petinggi Quraisy.
Pada tahun 622, Umar ikut bersama Nabi Muhammad SAW serta para pegikutnya
berhijrah ke Yatsrib (Madinah). Umar juga terlibat dalam perang Badar, perang Uhud,
perang Khaybar serta penyerangan ke Syria.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 19

UNIT
TARBIYAH
Umar bin Khattab dianggap sebagai orang yang disegani oleh kaum muslimin pada
masa itu selain karena reputasinya pada masa lalu yang memang terkenal sudah terkenal
sejak masa memeluk Islam. Umar juga dikenal sebagai orang terdepan yang selalu membela
Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam pada kesempatan yang ada. Bahkan beliau tanpa
ragu menentang kawan-kawan lamanya yang dulu bersama sama ikut menyiksa para
pengikut Nabi Muhammad SAW.
Pada saat wafatnya Rasulullah SAW, Umar merupakan salah seorang yang paling
terguncang atas peristiwa itu, beliau menghambat siapapun yang akan memandikan dan
menyiapkan jasadnya untuk pemakaman.
Umar syok, beliau lantas berkata: “Sesungguhnya beberapa orang munafik
menganggap bahwa Nabi Muhammad SAW telah wafat. Sesungguhnya Beliau tidak wafat,
tetapi pergi ke hadapan Tuhannya, seperti yang dilakukan Musa bin Imran yang pergi dari
kaumnya. Demi Allah Beliau benar-benar akan kembali. Barang siapa yang beranggapan
bahwa beliau wafat, kaki dan tangannya akan kupotong,”.
Umar mengatakan hal tersebut karena kecintaannya kepada Nabi SAW. Namun di
waktu bersamaam Abu Bakar datang menasihati Umar dengan menyampaikan pesan
Alquran. Allah berfirman, "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah
berlalu sebelumnya beberapa orang rasul . Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik
ke belakang ? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan
mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang
yang bersyukur." (QS. Ali Imran ayat 144)
“Barangsiapa di antara kalian yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya
Muhammad telah wafat. Dan barang siapa di antara kalian yang menyembah Allah, maka
sesungguhnya Allah hidup dan takkan pernah mati."
Pada masa Abu Bakar menjadi seorang khalifah, Umar bin Khattab menjadi salah satu
penasehat kepalanya. Setelah Abu Bakar meninggal, Umar bin Khattab ditunjuk untuk
menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam.
Selama di bawah pemerintahan Umar bin Khatab, kekuasaan Islam tumbuh sangat pesat.
Umar bin Khattab dikenal memiliki kehidupan sederhana. Umar bin Khatab wafat karena
dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz) yang merupakan seorang budak pada saat Umar akan
memimpin salat subuh.
Resume Sejarah Islam SMA Hal 20

UNIT
TARBIYAH
JUDUL 8
UTSMAN IBN AFFAN

Nama lengkapnya Utsman bin Affan bin Abi Al-Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin
Abdi Manaf. Utsman bin Affan lahir enam tahun setelah Tahun Gajah, Usianya enam tahun
lebih muda daripada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia dilahirkan di Thaif, daerah
subur di kawasan Hijaz.
Lahir dalam keluarga mampu dan dari saudagar kaya raya, tak membuat
kepribadiannya berubah. Justru ia dikenal sebagai seorang yang dermawan dan suka
menolong. Bibinya, Su’da binti Kariz, yang memberitahukannya tentang kemunculan
seorang nabi yang akan menghapus penyembahan berhala dan menyerukan ibadah kepada
Rabb Yang Maha Esa. Su’da membujuk Utsman agar mengikuti agama Sang Nabi.
Utsman kemudian menemui Abu Bakar dan menyampaikan kabar yang disampaikan
bibinya. Abu Bakar berkata, “Perkataan bibimu dan kabar yang dikatakannya itu benar,
wahai Utsman.” Keduanya beranjak pergi menemui Nabi Muhammad SAW. Ketika
memandang Rasulullah dan mendengar seruannya, hati Utsman dipenuhi kedamaian dan
ketenangan. Ia kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat.
Karena keislamannya, Utsman mendapat penentangan yang keras dari kaumnya,
Bani Abdu Syams, khususnya dari pamannya, Al-Hakam. Karena tekanan yang demikian
keras dari kaumnya itulah yang menyebabkan Utsman hijrah bersama keluarganya ke
Habasyah (Abbisinia).
Istri pertama Utsman adalah Ruqayyah binti Muhammad SAW. Utsman menikahi
Ruqayyah setelah mendengar kabar bahwa gadis pujaannya itu telah diceraikan oleh
suaminya karena benci kepada Rasulullah SAW. Setelah Ruqayyah wafat pada 2 H, karena
sakit, Rasulullah SAW menikahkannya dengan putrinya yang lain, Ummu Kultsum.
Julukannya yang paling terkenal adalah Dzunnurain—Sang Pemilik Dua Cahaya.
Itulah julukan yang paling disukainya. Julukan itu diberikan Rasulullah SAW Ia mendapat
julukan itu karena keutamaannya menikah dengan dua putri nabi, Ruqayyah dan Ummu
Kultsum. Rasulullah SAW menggambarkan Utsman Bin Affan sebagai pribadi yang pemalu,
jujur dan rendah hati di antara kaum muslimin.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 21

UNIT
TARBIYAH
Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Aisyah bertanya kepada Rasulullah, ‘Abu
Bakar masuk tapi engkau biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus, lalu Umar masuk,
engkau pun biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus. Akan tetapi ketika Utsman
masuk engkau terus duduk dan membetulkan pakaianmu, (Rasulullah SAW merapikan
pakaiannya yang agak tersingkap) mengapa ya Rasulullah SAW?’ Rasullullah menjawab,
“Apakah aku tidak malu terhadap orang yang malaikat saja malu kepadanya?”
Pada saat Perang Dzatirriqa dan Perang Gathfan berkecamuk, dimana Rasullullah
SAW pergi memimpin perang, maka Utsman dipercaya memimpin Madinah. Saat Perang
Tabuk, Utsman mendermakan 950 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham
sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya perang
tersebut.
Utsman bin Affan juga menunjukkan kedermawanannya tatkala membeli mata air
yang dimliki seorang lelaki suku Ghifar seharga 35.000 dirham. Mata air itu ia wakafkan
untuk kepentingan rakyat umum.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Utsman juga pernah memberikan gandum yang
diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering.
Utsman berumur 70 tahun ketika diangkat menjadi khalifah ketiga. Utsman menjadi khalifah
di saat pemerintah Islam telah betul-betul mapan dan terstruktur.
Utsman Bin Affan wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35 H ketika para
pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca
Al-Qur’an.
Persis seperti apa yang disampaikan Rasullullah perihal kematian Utsman yang
syahid nantinya, peristiwa pembunuhan usman berawal dari pengepungan rumah Utsman
oleh para pemberontak selama 40 hari. Utsman wafat pada hari Jumat 18 Dzulhijjah 35 H. Ia
dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.

Resume Sejarah Islam SMA Hal 22

UNIT
TARBIYAH

Anda mungkin juga menyukai