DISUSUN OLEH :
ALDI RAHIM (T3521007)
SHELLIN RUMAMPUK
FAKULTAS PENDIDIKAN
JURUSAN PGSD
T.A 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
)3( ) وارسل عليهم طيرا ابا بيل2( ) الم يجعل كيدهم في تضليل1( الم تر كيف فعل ربك با صحا ب الفيل
)5( ) فجعلهم كعصف مأ كول4( ترميهم بحجرة من سجيل
)5( ) والرجز فاهجر4( ) وثيابك فطهر3( ) وربك فكبر2( ) قم فانذر1( با ايها المدثر
Artinya: “Hai orang-orang yang berselimut (1) Bangunlah, lalu beri peringatan
(2) Dan Tuhanmu agungkanlah (3)Dan pakaianmu bersihkanlah (4) Dan
perbuatan dosa tinggalkanlah (5) ,” (Q.S. Al-mudatsir: 1-5)
Setelah turun ayat ini maka Rasulullah SAW memulai dakwah secara sirr
(sembunyi-sembunyi). Dan Rasulullah SAW berdakwah kepada kerabat dekat,
dan teman-teman dekatnya.
Dan Rasulullah melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi ini selama
kurang lebih tiga tahun. Dalam sejarah yang tercatat, pada periode dakwah secara
sembunyi-sembunyi ini orang-orang yang pertama sekali masuk islam pada hari
dimulainya dakwah ada empat, mereka inilah termasuk as-sabiqunal awwalun,
yakni:
1. Istri beliau, Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid.
2. Pembantu beliau, Zaid bin Haritsah.
3. Anak paman beliau, Ali bin Abi Thalib. Yang mana saat itu beliau masih anak-
anak.
4. Abu Bakar Ash-shiddiq.
Mereka juga membantu Rasulullah untuk menyebarkan ajaran Islam secara
sembunyi-sembunyi. Berkat jasa mereka, terdapat beberapa orang yang mengikuti
ajaran Rasulullah SAW. Diantaranya:
1. Utsman bin Affan
2. Az-Zubair bin Al-Awwam
3. Abdurrahman bin Auf
4. Sa’ad bin Abi Waqqash
5. Thalhah bin Ubaidillah
Dan ketika orang-orang yang sudah mengikuti ajaran Rasulullah mencapai
sekitar 30 orang. Rasulullah menjadikan rumah salah satu sahabatnya, yaitu
Arqam bin Abi Arqam sebagai pesat dakwah beliau. Dan pada periode ini tercatat
pengikut Rasulullah mencapai kurang lebih 40 orang. Dan kebaanyakan orang-
orang yang masuk islam pertama kali adalah orang-orang miskin dan orang yang
tidak punya kedudukan di kalangan Quraisy.
d. Dakwah Secara Terang-terangan.
Setelah kurang lebih tiga tahun Baginda Rasulullah berdakwah secara sembunyi-
sembunyi. Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu yang memerintahkan untuk
berdakwah kepada sanak familinya melalui firmannya yaitu surat Asy-Syu’ara ayat
214 yang berbunyi:
وانذر عشيرتك االقربين
Artinya: “ Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat.” (Q.S.Asy-Syu’ara:
214)
Setelah turun ayat ini Rasulullah mengundang keluarga terdekatnya yaitu dari
Bani Muththalib. Akan tetapi beliau langsung mendapatkan penolakan oleh
pamannya yaitu Abu Lahab yang berkata akan mencegahnya. Namun hal ini
disanggah oleh Abi Thalib yang berjanji akan melindunginya walaupun Abi Thalib
tetap memegang teguh ajaran nenek moyangnya (kafir). dan setelah turun firman
Allah SWT dalam surat Al-Hijr ayat 94 yaitu:
فا صدع بما تأمر و اعرض عن المشركين
Artinya: “Maka sampaikanlah dengan terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (Q.S. Al-Hijr: 94)
Rasulullah beserta pengikutnya menyerukan keesaan Allah SWT secara terang-
terangan dan tentunya mendapatkan perlawanan keras dari masyarakat
Makkah.tetapi tak ada satu pun sahabat Nabi yang gentar karena siksaan dan
penganiayaan yang dilakukan terhadap mereka. Bahkan hal itu membuat keimanan
mereka semakin kokoh kepada Allah SWT. Karena penyiksaan yang semakin
berbahaya maka Nabi memerintahkan pengikutnya untuk berhijrah. Diantaranya
adalah hijrah ke habasyah dan ke thaif.
b. Periode Madinah
Ketika kaum Quraisy sudah merencanakan akan membunuh Nabi SAW, Malaikat
Jibril datang dan memberitahukan Nabi bahwa telah ada persekongkolan kaum Quraisy
tentang membunuh beliaudan menyampaikan izin Allah untuk berhijrah. Karena pada
saat itu hampir sebagian besar umat islam sudah berhijrah ke Madinah. Dan Jibril juga
mengingatkan Nabi agar pada malam itu tidak berbaring di tempat tidur biasanya.
Setelah itu Nabi pergi ke rumah Abu Bakar untuk menyusun rencana hijrah yang
akan dilakukan malam itu. Setelah mengajak Abu Bakar dan ia sangat bersedia, maka
Nabi pun bergegas pulang agar tidak terlihat oleh orang-orang kafir Quraisy.
Sedangkan para pembesar Quraisy saat itu sedang merundingkan siapakah yang
akan dipilih untuk melaksanakan misi ini. Setelah berunding, maka dipilihlah sebelas
orang-orang pemuka mereka, yaitu:
1. Abu Jahal bin Hisyam
2. Al-Hakam bin Abul Aush
3. Uqbah bin Abul Ash
4. An-Nadhr bin Al-Harits
5. Umayyah bin Khalaf
6. Zam’ah bin Al-Aswad
7. Thu’aimah bin Adi
8. Abu Lahab
9. Ubay bin Khalaf
10. Nabih bin Al-Hajjaj
11. Munabbih bin Al-Hallaj
Pada malam itu, mereka yang telah diutus oleh para pemuka sudah berkumpul di
depan pintu Rasulullah SAW dan mengintai kapan beliau bangun , sehingga dapat
mengintai kapanpun. Karena biasanya Rasulullah tidur di awal waktu dan nanti
akan keluar.
Pada malamnya, Rasulullah SAW bersiap-siap dan melihat situasi, dan beliau
berkata kepada Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidunya dengan
menggunakan jubah hijau yang mana sering dipakai Rasulullah SAW.
Sementara Rasulullah berhasil keluar dengan menggunakan segumpal tanah dari Al-
batha’, lalu menaburkannya ke arah kepala mereka. Ketika itu, Allah SWT telah
mencabut pandangan mereka dari melihat Nabi SAW.
Setelah itu Nabi pergi ke rumah Abu Bakar untuk melaksanakan hijrah ke madinah.
Sebelum sampai madinah mereka berdua harus transit dulu di gua Tsur agar orang-
orang Quraisy tidak bisa menemukan mereka.
Akhirnya setelah perjalanan panjang nan melelahkan, Nabi SAW sampai di kota
Yatsrib dengan disambut suka-cita oleh semua penduduk Madinah. Untuk
mengembangkan ajaran Islam , Nabi melakukan beberapa langkah, yaitu:
a. Membangun Masjid
Hal pertama yang dilakukan oleh Bagida SAW adalah membangun Masjid,
masjid ini kemudian bernama Masjid Nabawi. Di sinilah pusat kegiatan umat
pada masa Nabi SAW. Masjid pada masa Rasulullah SAW bukan hanya pusat
keagamaan, tetapi juga pusat pemerintahan.
b. Mempersaudarakan Kaum Muslimin
Selain membangun masjid, Rasulullah juga mensaudarakan antara kaum
Muhajirin dengan kaum Anshar. Tujuan dari pada ini adalah menghilangkan
perbedaan sesama suku yang selam ini merupakan fanatik satu sama lainnya.
A. Kesimpulan
Perkembangan Islam di masa Nabi sungguh sangat cepat, itu dikarenakan nilai-nilai
yang terkandung dalam Islam. Namun yang terpenting adalah perilaku Rasulullah yang
sangat terpuji. Dan ini sebuah realitas yang ada saat itu sampai sekarang perilaku atau akhlak
beliau masih terasa di dalam qalbu .
Nabi meletakkan nilai-nilai Islam dengan penuh hikmah dan sangat bijak dalam
menyelesaikan masalah dikala ada persoalan. Baik itu persoalan kenegaraan, kemasyarakatan
atau pun keagamaan. Tidak ada yang merasa diskriminasi oleh sikap-sikap Nabi. Keunggulan
Nabi tidak hanya diakui oleh umat Islam, akan tetapi nonmuslim pun mengakui akan
kecakapan Nabi dalam berbagai hal.
Perjalanan dakwah Rasulullah SAW terbagi menjadi dua, yaitu periode Makkah dan
periode Madinah, dan metode dakwahnya juga terbagi menjadi dua, yaitu secara sembunyi-
sembunyi dan secara terang-terangan.
B. Saran
Manusia berkembang dikala mereka mengadakan perubahan dan selalu intropeksi
terhadap dirinya. Berangkat dari sebuah kenyataan yang menyelimuti langit dan bumi kini
terbayang dalam setiap jiwa manusia. Kami pun mengharapkan kesempurnaan itu. Maka dari
itu kami butuh kritikan yang membangun dan pastinya sangat mengapresiasi orang yang mau
melakukannya untuk kami.
Dengan pengenalan singkat tentang keislaman di masa Nabi, semoga menjadi gerakan
awal dalam merevolusi diri kita masing-masing agar menjadi lebih baik. Agar bisa sampai
kepada cahaya Ilahi. Siapakah gerangan yang tidak ingin sampai di hadapan yang Maha Kaya
dan Maha Sempurna sembari mencicipi kenikmatan dari Sang Pemberi Nikmat, yaitu Allah
SWT.
DAFTAR PUSTAKA