Anda di halaman 1dari 4

Sirotunnabi

BAB 1
ZAMAN JAHILIAH
Sebelum datangnya Islam, bangsa Arab disebut sebagai Arab Jahiliyah. Dahulu, bangsa Arab
sering kali menampakkan budaya-budaya yang tidak baik, seperti menyembah patung.Zaman
Jahiliyah memang selalu identik dengan masa yang buruk, pertumpahan darah, dan perbuatan
keji yang bahkan tidak dapat diterima dengan akal sehat. Kondisi sosial mereka pun sangat
buruk, terutama antara kaum bangsawan dan masyarakat biasa. Kaum bangsawan selalu
mendapatkan kedudukan terpandang karena mereka memiliki otoritas dan pendapat yang wajib
didengar oleh rakyatnya.

Gaya hidup yang berjalan turut hancur. Bisa dikatakan kehidupan pada zaman Jahiliyah tidak
dapat diterima dengan akal sehat. Pelacuran di mana-mana bahkan pertumbahan daran pun
sudah dianggap biasa. Kondisi hina lebih banyak dialami para buda perempuan. Intinya,
perbuatan zina merata di semua lapisan masyarakat.

Pada zaman tersebut, bangsa Arab bukan menyembah apa yang seharusnya mereka sembah
karena belum mengenal Islam. Patung adalah sesembahan yang masyarakat Arab sembah.
Kemana pun mereka pergi, patung yang disembah akan selalu dibawa. Saat itu namanya
berhala.

BAB 2
ORANG TUA NABI MUHAMMAD

Ayahnya nya bernama abdulloh


Dan ibunya siti aminah
Abdullah bin Abdul Muththalib (bahasa Arab: ‫)ﻋﺑدﷲ ﺑن ﻋﺑد اﻟﻣطﻠب‬, atau Abdullah bin Syaibah (‫)ن ﺷﯾﺑﺔ ﻋﺑدﷲ‬,
‫ﺑ‬
adalah ayah dari Nabi Muhammad, yang merupakan anak termuda dari sepuluh
bersaudara.[1][2] Istrinya, atau ibu Nabi Muhammad, bernama Aminah binti Wahab. Dari
perkawinannya ini, ia hanya memiliki satu anak saja, yaitu Muhammad.[3] Abdullah meninggal
dunia dalam perjalanan dagang ke Syam, yakni sewaktu Muhammad masih dalam kandungan
sang ibu.[1] Ia meninggal saat usianya mencapai 25 tahun, tepatnya ia lahir di tahun 545 dan
meninggal di tahun 570. Kelahiran Abdullah merupakan periode kelima dari periode perhitungan
Arab di zaman Jahiliyyah, bahkan bisa dikatakan bahwa waktu kelahirannya bersamaan
dengan waktu penggalian sumur Zamzam. Ketika menikah dengan Aminah, usianya kira-kira
baru mencapai 24 tahun, sedang sang ayah sudah tujuh puluh tahun yang mana ketika itu
Abrahah menyerang kota Mekkah dan berusaha menghancurkan Ka'bah.

Sebelum menikah, Abdul Muththalib membawanya ke kawasan Bani Zuhrah untuk menemui
Wahab bin Manaf bin Zuhrah, ayah dari Aminah yang juga menjadi pemimpin kaumnya yang
terpandang serta berpengaruh. Setelah itu, barulah mereka menyampaikan lamaran. Namun,
sebagian ahli sejarah berbeda pendapat mengenai hal ini, mereka mengatakan bahwa Abdullah
ketika itu tidak pergi ke rumah Wahab, melainkan ke rumah Ahyab (paman) karena kala itu
ayah Aminah sudah meninggal dunia.

Aminah Az- Zuriyah binti Wahab (Aminah binti Wahab) (???-577) (Bahasa Arab: ‫ ) ﻣآ ﻧﺔ ﺑﻧت وھب‬adalah
ibu yang melahirkan Muhammad, Nabi Islam. Aminah menikah dengan Abdullah. Tidakterdapat
keterangan mengenai lahirnya dia, dan menurut sejarah ia meninggal pada tahun 577 ketika
dalam perjalanan menuju Yatsrib untuk mengajak Muhammad mengunjungi pamannya dan
melihat kuburan ayahnya. Aminah dilahirkan di Mekkah. Ayah Aminah adalah pemimpin Bani
Zuhrah, yang bernama Wahab bin Abdulmanaf bin Zuhrah bin Kilab. Sedangkan ibu Aminah
adalah Barrah binti Abdul-Uzza bin Usman bin Abduddar bin Qushay Yang menyusui namana
halimah sa’diyah Kakek nya bermama abdul Muthalib Paman yang merawat bernama abu
tholib Diangkat menjadi rasul umur 40 Meninggal umur 65.

BAB 3
PERISTIWA JELANG KELAHIRAN NABI MUHAMMAD

Menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, terdapat sejumlah peristiwa besar yang patut
direnungkan. Sebagaimana yang diketahui, Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun Gajah,
tepatnya 12 Rabiul Awal atau 23 April 571 Masehi.
Maka, setiap tanggal 12 Rabiul Awal diperingati sebagai Maulid Nabi. Kelahiran Nabi
Muhammad SAW bahkan telah disebutkan sebelumnya dalam kitab Taurat dan Injil,
sebagaimana dikutip dari buku Uswatun Hasanah yang disusun oleh Haddad Alwi.

Bahkan, jelang kelahirannya terdapat tanda-tanda dan keajaiban yang mengiringinya. Salah
satu peristiwa besar menjelang lahirnya sang Nabi terakhir yaitu keadaan di Makkah yang
berubah.

Peristiwa Besar Jelang Kelahiran Rasulullah SAW:


1. Tanah Makkah yang Semula Gersang Menjadi Subur
Tarikh Islam melukiskan bahwa pada 570 Masehi, sebagian besar dataran Makkah sangat
kerontang dan tak ditumbuhi oleh tanaman selain pohon kurma.

Lalu, menjelang lahirnya Nabi, hujan mulai tercurah lebat bersamaan dengan tanah yang
menjadi subur, pepohonan jadi rimbun serta berbuah lebat.

2. Singgasana Raja Persia Bergoyang


Peristiwa besar lainnya adalah bergoyangnya singgasana Raja Persia Kisra Anusyirwan,
bahkan 14 balkon istananya ikut runtuh.

3. Api Majusi yang Menyala Seribu Tahun Lebih Tiba-tiba Padam


Peristiwa lainnya menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah padamnya Api Majusi,
sebuah api suci yang terdapat di kuil pemujaan persia.

Api tersebut diyakini telah menyala selama seribu tahun lebih dan tak pernah padam sekalipun.
Kala itu, masyarakat Majusi berusaha untuk menghidupkan kembali api tersebut, namun upaya
mereka gagal.

4. Air Danau 'A' Secara Tiba-tiba Surut


Selain itu, di tempat lainnya ada sebuah danau yang disebut sebagai Danau 'A'. Danau yang
dikultuskan oleh orang-orang Persia itu secara tiba-tiba surut dan menjadi kering.

5. Munculnya Burung Ababil yang Menghancurkan Pasukan Abrahah


Dalam buku Samudra Keteladanan Muhammad tulisan Nurul H. Maarif, Shafiyyurahman
al-Mubarakfuri menceritakan, semakin banyak peziarah yang berbondong-bondong pergi ke
Kakbah, padahal biasanya hal itu tidak pernah terjadi.

Lantas, Abrahah kesal dan marah. Lalu, ia membangun gereja yang megah di Shan'a untuk
menyaingi Kakbah, sehingga orang-orang Arab berpaling dari Kakbah ke gereja.
Alih-alih terwujud, gereja megahnya justru tidak menarik minat para peziarah dan karenanya
ditinggalkan begitu saja. Abrahah yang marah lantas bertekad menghancurkan Kakbah dengan
membawa 60.000 pasukan.

Misinya tentu gagal, dengan kehendak Allah SWT muncullah burung-burung ababil yang
membawa batuan panas untuk meluluh lantahkan pasukan Abrahah.

6. Para Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) Melihat Bintang Besar dan Bercahaya
Dalam sumber yang sama disebutkan bahwa para ahli kitab Yahudi dan Nasrani melihat bintang
besar dan bercahaya terang tepat di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bahkan, bintang
tersebut tak pernah terlihat sebelumnya.

Baca juga:
Bukan Cuma Maulid Nabi, Ini Peristiwa Penting pada 12 Rabiul Awal
Tak lama setelah pasukan gajah gagal menyerang Kakbah, Rasulullah SAW akhirnya lahir ke
dunia. Ayahnya bernama Abdullah, seorang putra dari pemimpin suku Quraisy, sedangkan
ibunya bernama Aminah yang merupakan putri dari pemimpin Bani Zuhrah.

Nah, itulah sejumlah peristiwa besar menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Semoga
pembahasan di atas dapat menambah wawasan.

BAB 4
KELAHIRAN NABI MUHAMMAD

Tanggal 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah atau 571 M merekam sejarah penting bagi umat Islam.
Nabi terakhir yang membawa risalah suci dari Allah swt lahir di Makkah, Arab Saudi.
Kehadiran sosok yang oleh Cendekiawan Barat Michael H Hart diposisikan sebagai orang
paling berpengaruh nomor satu di dunia menjadi titik balik bagi moral bangsa Arab dan
manusia secara keseluruhan.
Kelahiran bayi yang kelak akan dilantik menjadi nabi agung ini dibarengi dengan sejumlah
keistimewaan dan peristiwa menakjubkan. Berikut ini adalah di antarannya:

1 Sesembahan Majusi Agama Majusi merupakan salah satu aliran teologis yang sudah ada
jauh sebelum kedatangan agama Islam. Pengikut agama ini dikenal sangat menyarkralkan
salah satu unsur alam yaitu api. Bagi mereka, api adalahvKekuatan yang bisa memberi
perlindungan dari segala macam bahaya serta mampu menganugerahi kesejahteraan bagi
umat manusia. Sebab itu, mereka meyakini api sebagai Tuhan yang harus disembah.
Konon, mereka punya api yang tidak pernah padam selama ribuan tahun. Hanya, api ini
padam saat Nabi Muhammad lahir.

2 dalam Keadaan Sujud Jika bayi pada umumnya lahir dalam keadaan menangis dan belum
bisa apa-apa, lain lagi dengan Nabi Muhammad yang lahir dalam keadaan sujud. Imam
Jalaluddin as-Suyuti dalam Khasaishul Kubra melaporkan bahwa begitu keluar dari rahim
Siti Aminah, Nabi Muhammad sujud lalu mengangkat kedua tangannya seperti orang
berdoa.

3 Lahir dalam Keadaan Sudah Dikhitan Salah satu kewajiban bagi setiap laki-laki adalah
melakukan khitan setelah mencapai usia baligh, meskipun sebaiknya dilakukan lebih dini
pada usia kurang lebih tujuh tahun. Salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh Nabi
Muhammad adalah sudah dalam keadaan dikhitan saat lahir.
4 Pertama Kali Dinamakan Muhammad Secara bahasa, kata ‘muḫammad’ merupakan isim
maf’ul dari kata ‘ḫamdun’ yang berarti pujian. Artinya, nama ini merupakan salah satu kosa
kata bahasa Arab yang sudah semestinya tidak begitu asing di kalangan masyarakat
Makkah saat itu. Anehnya, nama itu tidak pernah terbesit dalam pikiran orang Arab untuk
dijadikan nama bagi anak-anak mereka. Nama ini pertama kali dipakai oleh Nabi
Muhammad Saw.

5 Tertutupnya Akses Langit bagi Iblis Sebelum Nabi Muhammad lahir, konon iblis bisa
mencuri dengar perbincangan malaikat soal suratan takdir di langit ketujuh. Kemudian, iblis
akan menyampaikan informasi rahasia itu kepada para dukun sehingga mereka bisa
mengetahui hal-hal gaib. Meski begitu, informasi yang dibawa jin seringnya sengaja
dipelintir. Begitu Nabi saw lahir, akses portal langit itu ditutup dan iblis pun tidak bisa lagi
mencuri dengar.

Tambahan:
Nabi Muhammad juga memiliki 4 sahabat

Jelaskan... Bersama gelar nya abu bakar assidiq karena orang yg pertama kali percaya isro
mi'roj e nabi, disaat orang orang tydak bercaya

Sayyidina ali babul ilmi karena kecerdasan beliau

Umar al faruq karena kendel nya beliau sampai² bayangan badanya membuat jin setan takut...

Anda mungkin juga menyukai