Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 1

NABI MUHAMMAD SAW

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


 BAIQ RIMA MOZARITA ERDIANI (08)
 LALU MUHAMMAD IMAM RUSULLY (14)
 M. YUSRON SA’BANI (19)
 LALU YOSHIO ZAINNUR HATIB (
 LALU AHMAD NAUFAL GINA GAHARA (
 ARI SAMUDRA (03)

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI


SMAN 1 PRAYA
SILSILAH NABI MUHAMMAD SAW
– Muhammad bin

– Abdullah bin

– Abdul Muthalib, yang memiliki nama asli Syaibah, dinamai demikian karena beberapa alasan: 1.
Memiliki uban (Syaib) sejak lahir. 2. Sebagaimana wasiat ayahnya. 3. Agar mempunyai jiwa dewasa.
Abdul Muthalib: Syaibah bin

– Hasyim yang mempunyai nama asli Amr, dipanggil Hasyim karena menjamu banyak orang dengan
daging cincangan (Hasyiim). Beliaulah orang pertama kali yang menggagas perjalanan bisnis pada musim
dingin dan panas (rihlah al-Syitaa wa al-Shaif). Hasyim: Amr bin

– Abdu Manaf juga dipanggil al-Mughirah. Beliau dikenal sangat rupawan. Abdu Manaf: al-Mughirah bin

– Qushay memiliki nama asli Zaid. Dipanggil Qushay (jauh) karena saat ia kecil diajak ibunya pergi jauh
meninggalkan kota Mekah. Qushay: Zaid bin

– Kilab mempunyai nama asli Hakim ada juga riwayat yang mengatakan namanya Urwah. Dipanggil Kilab
karena ia gemar berburu. Ia adalah orang pertama yang menghiasi pedang dengan emas dan perak.
Kilab: Hakim atau Urwah bin

– Murrah nama aslinya Handzhalah alias Alqamah. Murrah: Handzhalah alias Alqamah bin

– Ka’b orang pertama yang memberi nama hari Jumat. Sebab pada hari itu ia mengumpulkan semua
orang untuk menyampaikan pesan akan kedatangan seorang Nabi dari keturunannya agar diikuti dan
diimani. Ka’b bin

– Luay berarti lembu muda jantan dan ketenangan penuh kesabaran. Luay bin

– Ghalib bin

– Fihr nama aslinya Quraisy yang kemudian menjadi penisbatan suku Quraisy yang tak lain adalah anak
turunannya. Fihr: Quraisy bin

– Malik: Abu al-Harits bin

– al-Nadlhr bernamakan asli Qais. Beliau dipanggil al-Nadhr (berseri-seri) karena mempunyai wajah
tampan nan bercahaya. Al-Nadlhr: Qais bin

– Kinanah berarti tempat anak panah. Dinamai demikian karena mempunyai sifat pemberani yang
mampu melindungi kaumnya. Kinanah bin

– Khuzaimah bin

– Mudrikah mempunyai nama asli Amir atau Amr. Mudrikah: Amir alias Amr bin

– Ilyas berarti pemberani. Ilyas bin

– Mudlhar, nama aslinya Amr. Dipanggil Mudlhar (susu) karena ia putih dan tampan. Beliau juga
memiliki suara paling merdu di zamannya. Beliau orang pertama yang mendendangkan lagu-lagu bagi
onta. Mudlhar bin
– Nizar (sedikit/jarang), ada dua alasan penamaannya: ia orang yang langka dan ia orang yang sangat
kurus. Nizar bin

– Ma’add bin

– Adnan, menurut riwayat yang sahih silsilah nasab Nabi saw hanya sampai nama Adnan ini. Riwayat ini
juga disepakati oleh ahli ilmu nasab. Urutan nasab setelah Adnan ditemukan perbedaan pendapat di
kalangan pakar sejarah.

MASA KECIL NABI MUHAMMAD SAW


Petikan syair di atas melukiskan tentang bagaimana semesta begitu gembira dengan kehadiran Baginda
Nabi Muhammad saw Nabi Muhammad saw dilahirkan pada Senin, 12 Rabiul Awal atau 20 April 570.
Tahun Gajah; Tepatnya 50 hari sesudah penyerangan Abrahah al-Asyram untuk menghancurkan Kabah di
Mekkah.

Nabi Muhammad saw dilahirkan yatim dirumah Abu Thalib dari Bani Hasyim. Ayahnya, Abdullah,
meninggal ketika Nabi masih dalam kandungan. Pada hari ketujuh kelahirannya, Abdul Muttalib, sang
kakek minta disembelihkan unta. Kemudian diundanglah masyarakat Quraisy untuk makan bersama.
Setelah mereka mengetahui bahwa sang bayi dikasih nama Muhammad, mereka bertanya-tanya kenapa
dikasih nama itu. Sang kakek menjawab, “Aku ingin dia menjadi orang yang terpuji.”

Di kota Arab, sudah menjadi kebiasaan masyarakatnya untuk menyerahkan seorang anak untuk dirawat.
Tak terkecuali Nabi saw. Perawatan beliau diserahkan kepada Halimah binti Abi Dzua’ib as-Sa’diyah dari
kabilah Bani Sa’d. Sebenarnya, sebelum kedatangan Halimah, Aminah telah menyerahkan Nabi saw
kepada Tsuwaibah, budak perempuan pamannya, Abu lahab, untuk beberapa saat. Nabi saw. tinggal
bersama Halimah selama empat tahun lebih.

Pada usia Nabi dua tahun, dia sudah pernah dibawa Halimah kepada ibundanya. Namun, akhirnya Nabi
saw dibawa kembali oleh Halimah, diceritakan bahwa Halimah merayu Aminah agar membiarkan
anaknya lebih lama lagi bersamanya.

Seperti halnya anak-anak kecil lainnya, Nabi saw pun bermain bersama dengan saudara-saudara
sesusuannya, salah satunya, Syaima’. Bahkan Nabi saw. pernah menggigit Syaima’ ketika dia masih kecil.
Hal tersebut dituturkan Syaima’ puluhan tahun kemudian, ketika ia ditahan bersama tawanan Hawazin
lainnya. Saat itu, Syaima’ meminta untuk menghadap Nabi saw ketika sampai di hadapan Nabi saw,
Syaima’ berkata,

“Wahai Rasulullah, aku ini adalah saudara sesusumu.” Lalu Nabi bertanya, “Kalau benar engkau saudara
sesusuku, mana buktinya?” Syaima’ pun menjawab. “buktinya bekas gigitan di punggungku yang engkau
gigit ketika aku menggendonggmu.” Nabi saw. pun mengenalinya.

M. Quraish Shihab menuturkan bahwa pertumbuhan Nabi saw di perkampungan Bani Sa’d sangatlah
baik, dalam usia 9 bulan Nabi saw telah dapat berbicara dengan fasih, tidak rewel, juga tidak menangis,
kecuali ketika telanjang karena malu dilihat orang. Selain itu, jika di malam hari dia gelisah, Halimah
akan membawanya keluar kemah dan dia pun tenang kembali setelah memandang bintang-bintang
langit, dan setelah itu dia akan menutup matanya hingga tertidur.

Salah satu peristiwa menakjubkan yang pernah terjadi pada Nabi saw di saat dia masih kecil ialah
tentang pembelahan dadanya yang dilakukan Malaikat Jibril. Tidak lama setelah kejadian pembedahan
dada Nabi saw, Halimah mengembalikan Nabi saw. kepada ibundanya. Dia pun diasuh oleh ibundanya
sendiri untuk beberapa saat.

Annemarie Schimmel menuliskan bahwa riwayat tentang peristiwa pembelahan dada Nabi saw tersebut
yang menjadikan hilangnya dia dari asuhan Halimah diyakini oleh para penyair sufi terkemuka sebagai
bukti mukjizat Nabi saw dan peran beliau di masa mendatang sebagai pemimpin manusia dan jin.
Jalaluddin Rumi menuliskan, ketika menafsirkan suara dari Yang Mahaghaib yang menenteramkan
perasaan Halimah—wanita yang gundah itu: Jangan khawatir—dia tidak akan hilang darimu!/Dalam
dirinyalah seluruh semesta akan hilang! (Annemarie Schimmel, 2012: 23)

Nabi Muhammad saw diasuh oleh Aminah sekitar dua tahun. Hingga suatu hari, ketika Aminah dan sang
anak pulang dari bepergian ziarah ke makam suaminya di Yatsrib. Sang ibu wafat di Abwa. Nabi saw. pun
diasuh oleh kakekknya, Abdul Muthallib. Setelah sang kakek wafat, Nabi saw diasuh oleh pamannya, Abu
Thalib.

Abdul Mun’im Al-Hafni, dalam Ensiklopedia Muhammad Saw-nya menuliskan beberapa sifat yang
dimiliki Nabi saw sejak kecil, di antaranya audiensi dan karisma. Setiap kali seseorang berjumpa dengan
Nabi saw, ia akan terkesan dengan beliau. Bahkan setiap beliau menghadiri sebuah pertemuan,
perkataannya selalu didengar, dipercaya, dan ditaati.

Selain itu, sifat Nabi saw yang juga sangat menarik sejak kecil ialah bahwa beliau sangat menyukai
kebersihan, dan beliau pun juga suka tampil sebaik mungkin.

Sewaktu dalam pangkuan Halimah, sebelum berusia lima tahun, Nabi saw tidak suka bermain di tanah,
dan juga tidak suka menyantap makanan yang dihinggapi lalat. Begitu juga ketika diasuh oleh Abu
Thalib, Nabi saw, sangat memperhatikan dengan tempat tidurnya. Apabila pagi hari, beliau sudah mandi
dan menyisir rambutnya.

KENABIAN NABI MUHAMMAD SAW

Tanda-tanda kenabian menurut pendeta Yahudi (Buhaira):


Dikisahkan oleh Syekh Syafiyurrahman al-Mubarokfury dalam karyanya yang berjudul “Ar-Rahiq al-
Makhtum”, ketika Rasulullah saw. mengjinjak usia yang ke dua belas tahun, ada pendapat lebih 2 bulan
10 hari sang paman Abu Thalib mengajaknya melakukan perjalanan dagang ke Syam yang saat itu
berada dibawah kekuasaan bangsa Romawi.

Di gunung pasir sambungan Jabal Hauran terdapat tempat bertapa dan puncak pasirnya dijadikan
tempat duduk. Dan di atas pasir itu terdapat pendeta sakti yang bernama Buhaira, dalam pendapat lain
disebutkan bernama Jurjis. Ia adalah seorang mantan Yahudi yang menjadi rahib Kristen Nestorian
(Nashrani) yang melihat tanda-tanda kenabian Nabi Muhammad saw. ia tinggal di kota Bushra tempat
kuilnya berada, selatan Syam yang (sekarang Syiria). Ia duduk memperhatikan daerah pelataran Syam.
Buhaira merasa heran melihat awan putih berjalan memayungi kafilah unta yang sedang jalan
beriringan. Saat mereka berhenti dikaki gunung pasir tempat pendeta itu duduk, lalu membuat
perkemahan dan beristirahat dipinggir kali yang kering, awan putih pun turut berhenti. Tidak lama
kemudian awan putih pun menghilang. Saat itu Rasulullah saw. sedang duduk di bawah pohon yang
mana ranting-ranting pohon tersebut merunduk luluh kepada beliau hingga Rasulullah bernaung
dibawahnya terlindung dari sengatan matahari.

Melihat hal itu, batin Buhaira merasa yakin terhadap apa yang sudah tertera didalam kitab bahwa akan
muncul seorang nabi terakhir untuk seluruh manusia dan akan diagung-agungkan oleh semua orang.
Tanda-tanda sudah di depan mata dan itulah buktinya. Setelah melihat peristiwa tersebut Buhaira keluar
dari tempat beribadahnya dan meminta pembantunya untuk membuat makanan. Sedang ia sendiri
pergi ke tempat rombongan bisnis Quraisy. Ia berkata kepada mereka: “Wahai orang-orang Quraisy,
sungguh aku telah membuat makanan untuk kalian, dan aku ingin kalian semua dari anak kecil, orang
dewasa, budak dan orang merdeka seuanya ikut hadir”.
Mereka semuapun hadir dan masuk ke rumah Buhaira, sementara Rasulullah sendiri tidak ikut bersama
mereka karena masih kecil. Beliau bernaung di bawah pohon untuk menjaga pembekalan rombongan
Quraisy. Ketika Buhaira melihat rombongan Quraisy dan ia tidak menyaksikan sifat yang ia ketahui, lalu
Buhaira berkata: “Hai orang-orang Quraisy jangan sampai di antara kalian ada yang tidak makan-
makanan ini”. Kemudian dari salah satu di antara mereka ada yang berkata, wahai Buhaira masih ada
seorang anak kecil yang di antara kami yang masih tertinggal di tempat perbekalan rombongan. Lalu
Bukhaira berkata, janganlah kalian bertindak seperti itu, panggilah dan ajak dia makan bersama kalian.
Ketika Rasulullah saw. datang, Buhaira memperhatikan seluruh tubuhnya dengan teliti.

Dari hasil penglihatanya ia menemukan sifat-sifat kenabian pada beliau. Buhaira menanyakan banyak hal
kepada beliau tentang kondisi tidur beliau, postur tubuh beliau dan masalah-masalah yang lainnya.
Rasulullah menjawab apa yang dia tanyakan. Dan semua jawaban Rasulullah saw. sesuai dengan apa
yang diketahui, kemudian Buhaira melihat punggung Rasulullah saw., dan ia pun melihat tanda kenabian
yang ada di antara kedua pundak persis seperti ciri-ciri nabi yang diketahuinya.

Tanda-tanda kenabian Rasulullah saw. menurut dukun di Arab :


Di dalam kitab Sirahnya, Ibnu Ishaq membuat bab tersendiri untuk menguraikan berbagai kabar tentang
tanda-tanda nubuwat pada diri Nabi Muhammad saw. yang sempat dilihat dan dirasakan oleh para
dukun Arab, rahib Yahudi, dan pendeta Nasrani menjelang penobatnya sebagai Rasulullah.

Di antara beberapa riwayat shahih yang mengisahkan pengalaman dukun-dukun Arab terkait dengan
tanda-tanda kenabian ini adalah riwayat Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa para jin dilempar dengan
bintantg-bintang. Peristiwa itu pada masa jahiliyah menjadi sandaran utama dunia perdukunan Arab.

Riwayat lain adalah tentang pengalaman seorang dukun Arab bernama Sawad ibn Qarab dengan Umar
ibn Khathab ra. Dikisahkan bahwa Sawad berkata, “Sesungguhnya setan-setan diam tak berkutik
menjelang penobatan Muhammad sebagai Nabi.”

Adapun kisah Sawad dengan Umar diriwayatkan oleh al-Bukhari, al-Fath, al-Bukhairo memang tidak
menyebutkan secara lansung tentang siapa dukun yang dimaksud, tetapi Ibnu Hajar menjelaskan bahwa
dukun itu bernama Sawad.

Dalam riwayat Shahih lainnya disebutkan, sesungguhnya menjelang Zaid ibn Sa’nah, seorang
cendekiawan Yahudi, menerima hidayah dari Allah swt., ia sempat menyatakan, “Semua tanda kenabian
Nabi Muhammad saw. telah kulihat dari wajahnya ketika menatapnya, kecuali dua hal, yaitu
wawasannya melampaui ketidaktauannya justru membuatnya makin luas wawasannya”. Maka, ia pun
terus bergaul dengan Nabi Muhammad saw. hingga yakin akan kedua hal tersebut.

Tanda-tanda kenabian Nabi Muhammad saw menurut Ibunya :


Tahun kelahiran nabi yang disebut tahun gajah, karena adanya peristiwa penyerangan pasukan bergajah
yang dipimpin oleh Abrahah atas Ka’bah. Tetapi penyerangan yang dipimpin oleh Abrahah itu gagal.
Bersamaan dengan peristiwa itu Siti Aminah bermimpi keluar cahaya yang sangat terang dari perutnya
sehingga memancarkan dan bisa melihat bangunan tinggi yang terletak di kota Syam.

Halimatussa’diyah, ibu yang menyusui nabi, mendapatkan banyak keajaiban ketika merawat dan
menyusui Nabi Muhammad. Ketika Nabi ikut bersama pamannya dan Buhaira, melihat awan yang selalu
mengikuti nabi, pohon yang merunduk ketika nabi sedang berteduh dan ada tanda di pundak nabi
seperti orang yang dibekam.
MUKJIZAT NABI MUHAMMAD SAW
Berikut adalah mukjizat-mikjizat yang diperolehnya ketika Muhammad telah menerima wahyu ketika ia
berusia 40 tahun. Abu Sa'ad an-Nisaburi menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Kitabu Syarafil
Musthafa, bahwa kekhususan Muhammad berjumlah enam puluh. Sebagian ulama menyebutkan bahwa
nabi S.A.W. telah dianugerahi tiga ribu mukjizat dan kekhususan. Sedangkan di dalam Al-Quran itu
sendiri terdapat sekitar enam puluh ribu mukjizat.[26].

Fisik
 Dapat melihat dengan jelas dalam keadaan gelap.[27]

 Wajah Muhammad memancarkan cahaya dikegelapan pada waktu sahur.[28]

 Dua Sahabat Muhammad dibimbing oleh dua cahaya, setelah bertemunya.[29]

 Peluh yang keluar dari tubuh Muhammad memiliki bau harum,[30] jika Muhammad berjabat
tangan dengan seseorang maka aroma harum itu akan membekas selama beberapa hari
ditangan orang tersebut.[31]

 Tubuh Muhammad memancarkan petir ketika hendak dibunuh oleh Syaibah bin 'Utsman pada
Perang Hunain.

 Muhammad yang sanggup menghancurkan batu besar dengan tiga kali pukulan, dikala
menjelang Perang Khandaq, padahal pada saat itu Muhammad belum makan selama 3 hari.[32]

 Muhammad sanggup merubuhkan seorang pegulat bertubuh tinggi dan kekar, Rukanah al-
Mutthalibi hanya dengan dua kali dorongan saja.[33] Kemudian anak Rukanah yang bernama
Yazid bin Rukanah pun menantang bergulat dengan taruhan 300 ekor domba, pada akhirnya
nabi berhasil mengalahkan Yazid hingga tiga kali, dan mengembalikan semua domba-domba
milik Yazid.[34]

 Sela-sela jemari tangannya memancarkan air,[35] kemudian air itu untuk berwudhu 300 orang
sahabat hanya dengan semangkuk air.[36][37][38]

Do'a
 Mendo'akan kedua mantan menantunya (Uthbah dan Uthaibah) dimakan binatang buas, setelah
mereka berkata kasar kepada Muhammad.[39]

 Mendoakan untuk menumbuhkan gigi salah seorang sahabatnya bernama Sabiqah yang rontok
sewaktu perang.

 Mendoakan Anas bin Malik dengan banyak harta dan anak.[40]

 Mendoakan supaya Kerajaan Kisra hancur, kemudian doa tersebut dikabulkan.[41]

 Mendoakan Ibnu Abbas menjadi orang yang faqih dalam agama Islam.[41]

 Kharisma dan kewibawaan


 Tatapan mata membuat Umar bin Al-Khaththab dan Abu Jahl lari terbirit-birit, ketika mereka
berencana untuk membunuh Muhammad pada malam hari.[42]

 Tatapan mata yang menggetarkan Ghaurats bin Harits, yaitu seorang musuh yang pernah
menghunus pedang kearah leher Muhammad.[43]

 Allah melumpuhkan Hay bin Akhtab dan para sahabatnya, ketika hendak melemparkan batu
yang besar kepada Muhammad.[44]

 Menjadikan tangan Abu Jahal kaku.[45]

 Jin yang bernama Muhayr bin Habbar membantu dakwah Muhammad, kemudian jin itu diganti
namanya oleh Muhammad menjadi Abdullah bin Abhar.[46]

 Menghilang, menidurkan dan mengalahkan musuh

 Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan Amr bin at-Thufail dan Ibad bin Qays utusan dari
Bani Amr pada tahun 9 Hijriah atau Tahun Utusan.[47]

 Menghilang saat akan dilempari batu oleh Ummu Jamil, bibi Muhammad ketika ia duduk di
sekitar Ka'bah dengan Abu Bakar.[48]

 Menghilang saat akan dibunuh Abu Jahal di mana saat itu ia sedang salat.[49]

 Menidurkan 10 pemuda Mekkah yang berencana membunuhnya dengan taburan pasir,


kemudian ia berhasil melalui orang-orang yang menunggunya di pintu rumahnya untuk
membunuhnya.

 Melemparkan segenggam pasir ke arah musuh sehingga mereka dapat dikalahkan pada Perang
Hunain[50] dan Perang Badar.[51]

Fenomena Alam
 Menghentikan gempa yang terjadi di Mekkah[52] dan Madinah,[53] dengan cara
menghentakkan kakinya dan memerintahkan bukit supaya tenang.

 Menurunkan hujan[54] dan meredakan banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah
yang saat itu mengalami musim kemarau.[55]

 Berbicara dengan gunung untuk mengeluarkan air bagi Uqa'il bin Abi Thalib yang kehausan.

 Menahan matahari tenggelam.[56]

 Membelah bulan dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.[57][58]
[59]

 Bumi menelan seorang Quraisy yang hendak membunuh Muhammad dan Abu Bakar pada saat
hijrah.

 Makanan dan minuman

 Paha kambing yang telah diracuni berbicara kepada Muhammad setelah terjadi Perang Khaibar.
[60][61]

 Makanan yang di makan oleh Muhammad mengagungkan Nama Allah.[62]

 Makanan sedikit yang bisa dimakan sebanyak 800 orang pada Perang Khandaq.[63]
 Roti sedikit cukup untuk orang banyak.[64]

 Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.[65]

 Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipat.[66]

 Menjadikan beras merah sebanyak setengah kwintal yang diberikan kepada orang Badui Arab
tetap utuh tidak berkurang selama berhari-hari.[67]

 Ikan al-anbar menjadi hidangan bagi 300 pasukan Muhammad.[68]

 Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan
kepada Muhammad.[69]

 Wadah yang selalu penuh dengan air, walau sudah dituangkan hingga habis.[70]

 Mengeluarkan air dari sumur yang ada di tengah gurun pasir, ketika Khalid bin walid pada saat
itu masih menjadi musuhnya.[71]

 Mengeluarkan mata air baru untuk pamannya Abu Thalib yang sedang kehausan.[72]

 Mengeluarkan air yang banyak dari bejana milik seorang wanita penunggang unta.[73]

 Semangkuk susu yang bisa dibagi-bagikan kepada beberapa orang-orang Shuffah, Abu Hurayrah
dan Muhammad.[74]

 Susu dan kencing unta bisa menyembuhkan penyakit orang Urainah.[75]

 Bayi, hewan, tumbuhan dan benda mati

 Seorang bayi berumur satu hari bersaksi atas kerasulan Muhammad.[76]

 Bayi berumur 2 tahun memberi salam kepada Muhammad.[77]

 Persaksian seekor srigala[78] dan dhab (sejenis biawak pasir)[79][80] terhadap kerasulan
Muhammad.

 Seekor kijang berbicara kepada Muhammad.[81]

 Berbicara dengan beberapa ekor unta.[82][83][84]

 Unta besar yang melindungi Muhammad dari kejahatan Abu Jahal.[85]

 Seekor burung mengadu kepada Muhammad tentang kehilangan anaknya.[86]

 Seekor anjing yang membunuh salah satu petinggi kerajaan Mongol karena telah mencela
Muhammad.[87]

 Pohon kurma dapat berbuah dengan seketika.[88]

 Batang pohon kurma meratap kepada Muhammad.[89][90][91]

 Sebuah tandan kurma yang bercahaya diberikan kepada Qatadah bin Nu'man sebagai obor
penerang jalannya pulang.[92]

 Memanggil sebuah pohon untuk mendekatinya, karena untuk menambahkan pembuktian atas
kenabiannya kepada Rukanah.[33]
 Pohon menjadi saksi dan dibuat berbicara kepada Muhammad dan orang dusun (Arab Badui).
[93][94]

 Memerintahkan pohon untuk menjadi penghalang ketika Muhammad hendak buang hajat pada
suatu perjalanan.[95]

 Batang kayu yang kering menjadi hijau kembali ditangannya.

 Permadani yang besaksi atas kerasulan Muhammad atas permintaan Malik bin as-Sayf.[96]

 Mimbar menangis setelah mendengar bacaan ayat-ayat Allah.[97]

 Batu,[98] pohon dan gunung[99] memberi salam kepada Muhammad.[100]

 Batu kerikil bertasbih ditelapak tangan Muhammad.[101]

 Memanggil batu agar menyeberangi sungai dan mengapung, menuju kearah Muhammad dan
Ikrimah bin Abu Jahal.[102]

 Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Muhammad.[103]

 Memberinya sebatang kayu yang berubah menjadi pedang kepada Ukasyah bin Mihsan, ketika
pedangnya telah patah dalam sebuah pertempuran.

 Mengubah emas hadiah raja Habib bin Malik menjadi pasir di Gunung Abi Qubaisy.

 Memerintahkan gilingan tepung Fatimah untuk berputar dengan sendirinya.[104]

 Berbicara dengan gilingan tepung yang takut dijadikan batu-batu neraka.

 Secara tiba-tiba ada sarang laba-laba, dua ekor burung yang sedang mengeramkan telur dan
cabang-cabang pohon yang terkulai menutupi mulut gua di Gunung Thur, sewaktu Muhammad
dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran orang Quraisy.[105]

Menyembuhkan
 Menyembuhkan betis Ibnu al-Hakam yang terputus pada Perang Badar, kemudian Muhammad
meniupnya, lalu sembuh seketika tanpa merasakan sakit sedikit pun.

 Menyembuhkan mata Qatadah tergantung di pipinya yang terluka pada Perang Uhud, kemudian
oleh Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.
[106][107]

 Menyembuhkan daya ingat Abu Hurayrah yang pelupa.[108]

 Menyembuhkan kaki Abdullah bin Atik yang patah sehingga pulih seperti sediakala.[109]

 Menyembuhkan luka sayatan di betis Salamah bin al-Akwa pada Perang Khaibar.[110]

 Menyembuhkan penyakit mata Ali bin Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin
dalam Perang Khaibar.[111]

 Menyembuhkan sakit kepala Ali bin Abi Thalib.[112]

 Menyembuhkan luka gigitan ular yang diderita Abu Bakar dengan ludahnya saat bersembunyi di
Gua Hira[113] (dalam kisah lain dikatakan Gua Tsur)[114] dari pengejaran penduduk Mekah.
 Menyembuhkan luka bakar ditubuh anak kecil yang bernama Muhammad bin Hathib dengan
ludahnya.[115]

 Menyembuhkan luka bakar Amar bin Yasir yang telah dibakar oleh orang-orang kafir.[116]

 Menyembuhkan anak yang bisu sejak lahir, sehingga bisa berbicara.[117][118]

 Menyembuhkan mata ayah Fudayk yang putih semua dan buta.[119]

 Air seni Muhammad pernah terminum oleh pembantunya yang bernama Ummu Aiman,
sehingga menyembuhkan sakit perut pembantunya.[120]

 Mengembalikan penglihatan orang yang buta.[121]

 Menyembuhkan penyakit lumpuh seorang anak.[122]

 Mengobati penyakit gila seorang anak.[123]

 Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.

 Menyembuhkan penyakit kusta istri Mu'adz bin Afra' dengan tongkatnya.[124]

 Menyembuhkan penyakit kusta Sa’id bin Abyadh bin Jamal di bagian wajahnya.[125]

 Menyambung tangan orang Badui yang putus setelah dipotong oleh dirinya sendiri sehabis
menampar Muhammad.

 Menyembuhkan putri Raja Habib bin Malik yang cacat buta, tanpa tangan dan kaki.[126]

 Mengeluarkan susu dan menyembuhkan penyakit pada domba milik Ummu Ma'bad.[127][128]

 Mengusapkan wajah Qatadah bin Milhan yang telah berusia lanjut, sehingga wajahnya tetap
terlihat muda dan cerah.[129]

 Menyembuhkan sakit perut Ubaidah bin Rifa’ah.[130]

 Menghidupkan orang mati

 Menghidupkan anak perempuan yang telah mati lama dikuburannya.[131]

Hal ghaib dan ru'yah


 Mendapatkan bantuan dari Malaikat Jundallah ketika dalam Perang Badar.[132]

 Mengetahui kejadian yang tidak dilihat olehnya.[133]

 Mengetahui apa yang telah terjadi, sedang terjadi, yang akan terjadi.

 Sanggup melihat dibalik punggungnya seperti melihat dari depan.[134][135]

 Melihat dan mendengar apa yang ada dilangit dan bumi.[136]

 Mengetahui isi hati sahabat dan lawannya.

 Mengetahui yang terjadi di dalam kubur.[137]

 Mengetahui ada seorang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya.[138][139]


 Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi unta merah, dan disekitarnya ada
banyak anjing yang menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat
Perang Jamal di wilayah Hawwab yang mengalami kejadian yang diramalkan Muhammad.[140]

 Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan
terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah
kematian Muhammad.[141]

 Meramalkan Abdullah bin Abbas akan menjadi "bapak para khalifah" yang terbukti pada
keturunah Abdullah bin Abbas yang menjadi raja-raja kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun.
[140]

 Meramalkan umatnya akan terpecah belah menjadi 73 golongan.[142]

 Mengetahui nasib cucu-cucunya dikemudian hari, seperti nasib Hasan yang akan bermusuhan
dengan Mu'awiyyah bin Abu Sufyan beserta keturunannya. Nasib Husain yang akan dibantai
oleh tentara Yazid disebuah Padang Karbala.[143]

 Mengetahui akan adanya Piagam Pemboikotan oleh tokoh-tokoh Quraisy.

 Jarak pandang tembus hingga melihat Masjid al-Aqsha dari jarak kejauhan.[144]

Mukjizat terbesar
 Isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu Mi'raj dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha,
untuk menerima perintah salat dalam waktu tidak sampai satu malam.

 Menerima firman Tuhan melalui wahyu yang kemudian dijadikan satu bundel dengan nama Al-
Qur'an.

WAFAT NABI MUHAMMAD SAW


Kematian Nabi dan Rasul Islam Muhammad (570 – 632) disebabkan oleh demam tinggi di usianya yang
ke-62 tahun,[1] yang dia alami selama beberapa bulan setelah kepulangannya dari Mekkah untuk
melaksanakan ibadah Haji pertama dan terakhirnya. Di dalam ibadah Haji tersebut terdapat sebuah
khotbah terkenal yang disampaikan oleh Muhammad, yakni Khotbah Perpisahan, di dalamnya berisi
perintah dan larangan dari Allah. Untuk yang terakhir kalinya, Muhammad mendapatkan wahyu melalui
Malaikat Jibril pada tahun 632 yakni Surah Al-Ma'idah ayat 3 yang menyatakan bahwa Tuhan telah
meridoi Islam sebagai agama Muhammad dan sebagai agama yang sempurna dan disempurnakan, serta
pernyataan bahwa nikmat kehidupan yang diberikan Tuhan kepada Muhammad telah dicukupkan.
Peristiwa tersebut terjadi dalam kejadian yang disebut Haji Perpisahan (Haji Wada'). Sebelumnya
Muhammad telah menaklukan seluruh Semenanjung Arabia, dan menjadikannya sebagai negara di
bawah pengaruh Islam. Berkat adanya Pertempuran Hunain dan Ekspedisi Tabuk, Muhammad
memperoleh kejayaannya dan memindahkan agama Semenanjung Arabia dari Yahudi, Nasrani, dan
Pagan menjadi Islam. Wafatnya Muhammad terjadi hari Senin, 8 Juni 632 atau 12 Rabiul Awwal 10 H di
rumah istrinya, Aisyah binti Abu Bakar, di kamar Aisyah, yang kini menjadi makam Muhammad. Kini
makam Muhammad termasuk kedalam Masjid Nabawi, tepatnya dibawah naungan Kubah Hijau, sebuah
ikon yang menjadi ciri khas Masjid Nabawi. Muhammad memberikan dua petunjuk yang dijadikan
pedoman bagi manusia untuk selama-lamanya, yakni Al-Qur'an dan Hadits – ucapan dan perbuatan
Nabi Muhammad – kini digunakan sebagai petunjuk bagi umat Muslim. Muhammad dimakamkan di
kamar Aisyah, kemudian didampingkan bersama kuburan Abu Bakar dan Umar bin Khattab di sisi makam
Muhammad. Setelah kematian Muhammad, pemerintahan Islam dilanjutkan oleh Empat Sahabatnya,
yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib sebagai Khulafa'ur Rasyidin.
Dua diantara mereka – Abu Bakar dan Umar bin Khattab – dimakamkan di samping makam Muhammad,
masing-masing tahun 634 dan 644 M.

DALIL DALIL NABI MUHAMMAD SAW


1. QS AL AHZAB 40: “ Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi”

2. Imam Muslim dan yang lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi Muhammad SAW
bersabda:

“Perumpamaan saya dan para Nabi sebelum saya seperti orang yang membangun satu bangunan lalu
dia membaguskan dan membuat indah bangunan itu kecuali tempat batu yang ada di salah satu sudut.
Kemudian orang-orang mengelilinginya dan mereka ta’juk lalu berkata: “˜kenapa kamu tidak taruh batu
ini.?’ Nabi menjawab : Sayalah batu itu dan saya penutup Nabi-nabi”

3. Imam Muslim juga meriwayatkan dari Jubair bin Mut’im RA bahwa Nabi SAW bersabda:

“Sesungguhnya saya mempunyai nama-nama, saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al-Mahi, yang mana
Allah menghapuskan kekafiran karena saya, saya Al-Hasyir yang mana manusia berkumpul di kaki saya,
saya Al-Aqib yang tidak ada Nabi setelahnya”

4. Abu Daud dan yang lain dalam hadist Thauban Al-Thawil, bersabda Nabi Muhammad SAW:

“Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para Nabi dan tidak
ada nabi setelahku”

5. Khutbah terakhir Rasulullah “¦

“ “¦Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku dan tidak ada agama baru
yang akan lahir.Karena itu, wahai manusia, berpikirlah dengan baik dan pahamilah kata-kata yang
kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan dua hal: Al Quran dan Sunnah, contoh-contoh dariku; dan jika
kamu ikuti keduanya kamu tidak akan pernah tersesat “¦”

6. Rasulullah SAW menjelaskan: “Suku Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika seorang Nabi meninggal
dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para
kalifah yang akan menjadi penerusku (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).

7. Rasulullah SAW menegaskan: “Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang datang sebelumku
dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki mendirikan sebuah bangunan dan
menghiasinya dengan keindahan yang agung, tetapi dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk
tempat sebuah batu yang belum dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan tersebut dan
mengagumi keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang hilang dari lubang
tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah yang terakhir dalam jajaran Nabi-nabi”.
(Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).

8. Rasulullah SAW menyatakan: “Allah telah memberkati aku dengan enam macam kebaikan yang tidak
dinikmati Nabi-nabi terdahulu: – Aku dikaruniai keahlian berbicara yang efektif dan sempurna. – Aku
diberi kemenangan karena musuh gentar menghadapiku – Harta rampasan perang dihalalkan bagiku.
-Seluruh bumi telah dijadikan tempatku beribadah dan juga telah menjadi alat pensuci bagiku. Dengan
kata lain, dalam agamaku, melakukan shalat tidak harus di suatu tempat ibadah tertentu. Shalat dapat
dilakukan di manapun di atas bumi. Dan jika air tidak tersedia, ummatku diizinkan untuk berwudhu
dengan tanah (Tayammum) dan membersihkan dirinya dengan tanah jika air untuk mandi langka. – Aku
diutus Allah untuk menyampaikan pesan suciNYA bagi seluruh dunia. ““ Dan jajaran Kenabian telah
mencapai akhirnya padaku (Riwayat Muslim, Tirmidhi, Ibnu Majah)

9. Rasulullah SAW menegaskan: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan
ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad
Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).

10. Rasulullah SAW menjelaskan: “˜Saya Muhammad, Saya Ahmad, Saya Pembersih dan kekafiran harus
dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus berkumpul pada hari kiamat yang datang
sesudahku. (Dengan kata lain, Kiamat adalah satu-satunya yang akan datang sesudahku); dan saya
adalah Yang Terakhir dalam arti tidak ada nabi yang datang sesudahku”. (Bukhari dan Muslim, Kitab-ul-
Fada’il, Bab Asmaun-Nabi; Tirmidhi, Kitab-ul-Adab, Bab Asma-un-Nabi; Muatta’, Kitab-u-Asma-in-Nabi;
Al-Mustadrak Hakim, Kitab-ut-Tarikh, Bab Asma-un-Nabi).

11. Rasulullah SAW menjelaskan: “Allah yang Maha Kuasa tidak mengirim seorang Nabi pun ke dunia ini
yang tidak memperingatkan ummatnya tentang kemunculan Dajjal (Anti-Kristus, tetapi Dajjal tidak
muncul dalam masa mereka). Aku yang terakhir dalam jajaran Nabi-Nabi dan kalian ummat terakhir
yang beriman. Tidak diragukan, suatu saat, Dajjal akan datang dari antara kamu”. (Ibnu Majah, Kitabul
Fitan, Bab Dajjal).

12. Abdur Rahman bin Jubair melaporkan: “Saya mendengar Abdullah bin “˜Amr ibn-‘As menceritakan
bahwa suatu hari Rasulullah SAW keluar dari rumahnya dan bergabung dengan mereka. Tindak-
tanduknya memberi kesan seolah-olah beliau akan meninggalkan kita. Beliau berkata: “Aku Muhammad,
Nabi Allah yang buta huruf”, dan mengulangi pernyataan itu tiga kali. Lalu beliau menegaskan: “Tidak
ada lagi Nabi sesudahku”. (Musnad Ahmad, Marwiyat “˜Abdullah bin “˜Amr ibn-‘As).

13. Rasulullah SAW berkata: “ Allah tidak akan mengutus Nabi sesudahku, tetapi hanya Mubashirat”.
Dikatakan, apa yang dimaksud dengan al-Mubashirat. Beliau berkata: Visi yang baik atau visi yang
suci”. (Musnad Ahmad, marwiyat Abu Tufail, Nasa’i, Abu Dawud). (Dengan kata lain tidak ada
kemungkinan turunnya wahyu Allah di masa yang akan datang. Paling tinggi, jika seseorang mendapat
inspirasi dari Allah, dia akan menerimanya dalam bentuk mimpi yang suci).

14. Rasulullah SAW berkata: “Jika benar seorang Nabi akan datang sesudahku, orang itu tentunya Umar
bin Khattab”. (Tirmidhi, Kitab-ul-Manaqib).

15. Rasulullah SAW berkata kepada “˜Ali, “Hubunganmu denganku ialah seperti hubungan Harun
dengan Musa. Tetapi tidak ada Nabi yang akan datang sesudahku”. (Bukhari dan Muslim, Kitab Fada’il
as-Sahaba).

16. Rasulullah SAW menjelaskan: “Di antara suku Israel sebelum kamu, benar-benar ada orang-orang
yang berkomunikasi dengan Tuhan, meskipun mereka bukanlah NabiNYA. Jika ada satu orang di antara
ummatku yang akan berkomunikasi dengan Allah, orangnya tidak lain daripada Umar. (Bukhari, Kitab-ul-
Manaqib)

17. Rasulullah SAW berkata: “Tidak ada Nabi yang akan datang sesudahku dan karena itu, tidak akan ada
ummat lain pengikut nabi baru apapun”. (Baihaqi, Kitab-ul-Rouya; Tabrani)

Anda mungkin juga menyukai