Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : PERKEMBANGAN ISLAM PERIODE MAKKAH


B. Kegiatan Belajar : KB 2
C. Refleksi

BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
PETA KONSEP

Konsep
(Beberapa
1 istilah dan
definisi) di
KB
Muhammad Sebelum Masa Kerasulan
Nabi Muhammad adalah keturunan Bani Hasyim, kabilah yang kurang
berkuasa dalam suku Quraisy, hanya memegang jabatan Siqayah.
Muhammad lahir dari keluarga terhormat yang miskin. Ayahnya bernama
Abdullah anak Abdul Muthalib, yang besar pengaruhnya dalam suku
Quraisy. Ibunya bernama Aminah binti Wahab dari Bani Zuhrah. Ia lahir
tahun Gajah (570 M.), ketika pada tahun itu pasukan Abrahah, gubernur
kerajaan Habsyi (Ethiopia), menunggang gajah untuk menghancurkan
Ka’bah. Tiga bulan dalam kandungan ibunya, ayahnya meninggal
dunia. Setelah lahir Muhammad diserahkan kepada ibu pengasuh,
Halimah Sa’diyah dan diasuh sampai umur empat tahun. Ketika
berusia enam tahun, atau setelah dua bulan diasuh ibunya, Aminah
meninggal, kemudian Abdul Muthalib mengambil alih tanggung jawab
merawat Muhammad. Abdul Muthalib meninggal dunia ketika dua
tahun setelah mengasuh Muahmmad kemudian tanggung jawab
merawat Muhammad beralih kepada pamannya Abu Thalib. Abu Thalib
walau dia miskin, namun sangat disegani dan dihormati oleh orang
Quraisy dan penduduk Makkah secara keseluruhan. Muhammad kecil
hidup sebagai penggembala kambing keluarganya dan penduduk Makkah.
Usia 12 tahun Muhammad ikut pamannya pergi berdagang ke Syiria.
Dalam perjalanan ia bertemu dengan pendeta Kristen yang bernama
Buhaira yang meyakini Muhammad calon Rasul akhir zaman. Pendeta itu
menasehati Abu Thalib agar jangan terlalu jauh memasuki
Syiria,dikarenakan khawatir orang-orang Yahudi mengetahui tanda-tanda
kenabian Muhammad. Muhammad tidak mengikuti tradisi Arab
menyembah berhala, ia sering berpikir dan merenung, sehingga terhindar
dari berbagai hal yang dapat merusak namanya, sejak muda ia dijuluki al-
amin atau orang yang dapat dipercaya.
Usia 25 tahun, Muhammad berangkat ke Syiria berdagang membawa
dagangan saudagar wanita kaya raya yang janda bernama Khadijah. Krena
kejujurannya Muhammad memperoleh laba yang besar, kemudian
Khadijah melamarnya, akhirnya menikahlah Muhammad yang waktu itu
berumur 25 tahun dengan Khadijah berumur 40 tahun.
Pada saat usianya 35 tahun, bangunan Ka’bah rusak berat, dengan
sifat kearifannya, ia lalu membentangkan kain dan meletakkan hajar
aswad di tengah-surbannya, meminta seluruh kepala suku
memegang tepi kain dan mengangkat bersama-sama yang sebelumnya
terjadi perselisihan antar kabilah. Setelah itu kemudian Muhammad
meletakkan hajar aswad pada tempatnya semula. Dengan cara ini
perselisihan dapat diselesaikan dengan bijaksana, semua kepala suku
puas dengan cara penyelesaian Muhammad. Karena pada perestiwa ini
Muhammad dipercaya menjadi hakim dan diberi gelar “al-Amin”.
Menjelang usianya yang ke empat puluh ia selalu ke gua Hira untuk
berkhalawat, yang beberapa kilometer letaknya dari Makkah. Kemudian
tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M datanglah malaikat Jibril
menyampaikan wahyu Allah yang pertama: “Bacalah dengan nama
Tuhanmu yang telah mencipta. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah, bacalah dan Tuhanmu Maha Mulia. Dia telah mengajar
dengan Qalam. Dia telah mengajar manusia apa yang tidak mereka
ketahui.” (QS. Al-Alaq [96]: 1-5).

Nabi Muhammad juga disebut Nabi yang ummi dalam arti tidak dapat
membaca dan menulis. Al-Maqdisi, mengatakan arti kata “ummi” berarti
“buta huruf”, tetapi ketika menyangkut Nabi Muhammad, “ummi” di situ
artinya orang yang bukan dari golongan Yahudi dan Nasrani.

Dakwah Rasulullah di Makkah


Setelah mendapatkan wahyu pertama, kemudian setelah itu tidak berapa
lama turun wahyu kedua, yaitu surat Al-Muddatsir ayat 1-7 yang
memerintahkan Rssulullah untuk mendakwahkan Islam kepada umatnya.

Rasulullah diwajibkan untuk menyampaikan kepada umat yang begitu


fanatik atas adat dan istiadat dan agama berhala nenek moyangnya. Nabi
kemudian berdakwah secara diam-diam di kalangan keluarga dan sahabat
dekatnya. Dalam dakwah ini yang pertama sekali menerima dakwah yakni
isterinya lalu saudara sepupunya Ali ibn Abi Thalib yangmasih berumur
10 tahun. Lalu Abu Bakar, sahabat sejak masa kanakkanak. Zaed, bekas
budak yang menjadi anak angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh Nabi sejak
ibunya masih hidup, juga termasuk orang yang pertama masuk Islam.

Setelah beberapa lama turunlah perintah agar Nabi berdakwah dengan


cara terbuka, yakni surat AlHijr ayat 94, “Maka sampaikanlah olehmu
secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang musyrik”.

Setelah dakwah terang-terangan ini, pemimpin Quraisy mulai


menghalangi dakwah Rasul. Menurut Ahmad Syalabi, ada lima alasan
orang Quraisy menentang seruan itu, yaitu:
1. Mereka tidak mampu membedakan antara kenabian dan kekuasaan.
2. Nabi Muhammad saw. menyerukan persamaan hak bangsawan
dengan hamba sahaya.
3. Para pemimpin Quraisy tidak mau menerima ajaran kebangkitan dan
pembalasan di akhirat.
4. Taklid kepada nenek moyang.
5. Pemahat dan penjual patung merugi karena, mereka menganggap
Islam adalah penghalang rezeki.

Dalam berdakwah di Makkah, setidaknya ada dua bidang pokok misi yang
utama, yaitu:
1. Pendidikan tauhid, dalam teori dan praktek
Pokok-pokok ajaran tauhid di Mekkah tercermin dalam surat AlFatihah,
yang pokok-pokoknya sebagai berikut:
a) Allah adalah pencipta alam semesta, maka Dia-lah yang berhak
mendapatkan segala pujian.
b) Allah yang telah memberikan nikmat, segala keperluan bagi semua
makhluk-Nya dan khusus kepada manusia dan mendapatkan
petunjuk serta bimbingan supaya bahagia dunia dan akhirat.
c) Allah adalah raja yang akan memperhitungkan segala amal
perbuatan manusia di dunia ini di hari Akhir.
d) Allah adalah sesembahan yang sebenarnya dan hanya satu satunya.
e) Allah adalah penolong yang sebenarnya, karena itulah hanya
kepada-Nya lah manusia meminta pertolongan.
f) Allah merupakan pembimbing dan pemberi petunjuk kepada
manusia pada kehidupan dunia yang penuh rintangan, tantangan
dan godaan.

Pengajaran Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah intisari merupakan sumber pokok ajaran Islam yang
disampaikan Nabi Muhammad saw kepada umat. Nabi Muhammad
mengajarkan tauhid juga mengajarkan al-Qur’an kepada umatnya sebagai
pegangan dan pedoman hidup bagi kaum muslimin sepanjang zaman.
Rasulullah dalam sabdanya : “Aku tinggalkan dua perkara, apabila kamu
berpegang teguh kepadanya, maka kamu tidak akan tersesat, yaitu Al-
Qur’an dan Sunnah.” Semua yang disampaikan Rasulullah adalah
berdasarkan al-Qur’an. Hadits, mengatakan akhlaq Rasul adalah al-Qur’an.
Semua yang dicontohkan oleh Muahmmad adalah cerminan isi al-Qur’an.
Sehingga kalau umat Islam berpegang teguh kepada al-Qur’an dan Hadits,
maka dijamin mereka akan selamaty dan tidak akan tersesat.

Kontekstualisasi Nilai-nilai Moderasi Beragama pada Materi


Perkembangan Islam Periode Makkah
Nilai-nilai moderasi sanga terlihat dalam dakwah Rasulullah. Ketika
berinteraksi dengan masyarakat Makkah yang mayoritas masih mempercayai
kepercayaan dan praktik pagan, Nabi Muhammad menunjukkan sikap toleransi
dan dialog. Rasulullah membangun hubungan yang baik dengan pemimpin
agama Yahudi dan Nasrani, dan menghargai kepercayaan mereka. Dalam
praktik dakwah dan pengajaran, dia selalu menekankan pada nilai-nilai moral
dan etika, bukan hanya pada praktek-praktek keagamaan, nilai-nilai seperti
kejujuran, kesederhanaan, kerja keras, dan kasih sayang, yang menjadi dasar
dari nilai-nilai moderasi dalam agama Islam.

Daftar materi
Tanda-tanda kenabian yang ada menurut pendeta Nasrani itu apa saja yang
2 pada KB yang
dijelaskan didalam kitab mereka?
sulit dipahami

Pada masanya Rasulullah berdakwh dengan santun dan sangat toleransi


sehingga banyak orang masuyk Islam karena akhlaknya bukan karena di paksa.
Namun pada saat ini banyak orang yang berdakwah dengan kasar,
Daftar materi menjatuhkan yang lain untuk bisa tegak berdiri, mengkafirkan yang lain hanya
yang sering karena tidak se ide dengan kita, membid’ahkn yang lain dengan mudahnya.
mengalami Seolah syurga adalah miliknya, padahal oang yang taat dalam pandangan
3
miskonsepsi manusia belum tentu taat dalam pandangan ALLAH.
dalam Rasulullah mengajarakan sebelum kita berdakwah untuk orang lain ALLAH
pembelajaran lebih dulu memerintahkan kita untuk mendakwahi keluarga. Karena ALLAH
mengatakan, “… jagalah dirimu dan keluargamu, dari api neraka…” dalam
firmnnya. Artinya keluarga kia dulu harus baik baru kia beredakwah untuk
oang lain.

Anda mungkin juga menyukai