No: 34
Kelas X MIPA 7
Makalah PAI
Kemudian Nabi menerima wahyu dari allah swt melalui perantara malaikat jibril secara
berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun.Ayat-ayat yang diturunkan berdasarkan
peristiwa-peristiwa factual yang sedang terjadi sehingga memliki atau disertai ayat-ayat al-quran
tersebut dengan Asbabun Nuzul (sebab/kejadian diturunkan ayat tersebut).Ayat-ayat itu
kemudian dikumpulkan dalam 1 mushaf yang dinamakan Al-Quran.
Ajaran keimanan merupakan ajaran pokok yang diembankan kepada Rasulullah SAW dari
Allah SWT.Beliau diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan keimanan sebagai pokok
ajaran islam yang sempurna.Hal tersebut ada pada firman Allah Surah Al-Ikhlas ayat 1-4.
Ajaran tauhid tersebut sangat berbekas kepada Nabi sehingga membuat keyakinan Nabi
Muhammad semakin kuat serta terbebas dari godaan-godaan duniawi seperti
harta,tahta,dan wanita.Walaupun Nabi disiksa oleh kaum kafir quraisy Nabi tetap teguh
dalam pendiriannya dalam menyebarkan agama islam.
2) Akhlak Mulia
Nabi Muhammad SAW tampil sebagai teladan yang baik. Sehingga dijuluki dengan sebutan
Al-amin yang artinya dapat dipercaya.Nabi juga merupakan sosok yang senang tolong-
menolong kepada sesama serta meringankan beban orang lain.Beliau juga tampil sebagai
sosok yang sopan,lembut,menghormati sesama serta berani dalam membela kebenaran.
Nabi Muhammad juga mengajak kepada kaumnya agar meninggalkan kebiasaan yang tidak
terpuji seperti bermain judi, minum-minuman keras,berzina,membunuh dll. Selain itu
Akhlak Nabi Muhammad tidak berasal seluruhnya dari dirinya namun juga berasal dari Allah
Swt yang dijelaskan dalam firmannya yaitu surah Al-Hujurat ayat 10.
Dalam ayat tersebut dapat diambil informasi bahwa nabi selain mengajarkan Akhlak yang
mulia nabi juga mencontohkannya serta mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga membuat para pengikutnya bertambah serta mengikuti ajaran Nabi tersebut.
C. Strategi Dakwah Rasulullah di Mekah
Dalam proses dakwahnya di mekah ada 2 tahapan yang dilakukan Rasulullah SAW dalam
menyampaikan dakwahnya, tahapan tersebut antara lain:
1. Dakwah secara Rahasia/diam-diam (al-Da’wah bi al-Sirr)
Untuk atau agar tidak menimbulkan keresahan serta kerusuhan pada kaum kafir quraisy,
Nabi mengadakan dakwah secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi dirumahnya sebagai
pusat dakwah untuk mengajarkan ajaran tauhid serta ajaran-ajaran agama islam lainnya.
Nabi juga mengajak para pengikutnya untuk meninggalkan ajaran lama yaitu penyembahan
terhadap berhala dan mulai untuk menyembah kepada Allah SWT.
Nabi pun memulai dakwahnya di mekah secara diam-diam melalui para anggota
keluarganya serta sahabat terdekatnya, orang-orang ini kemudian mendapatkan gelar as-
sabiqunal awwalun yaitu orang-orang yang pertama masuk islam mereka ialah Khatijah, Zaid
bin Harisah, Ali bin abi talib, dan Abu Bakar.Nabi kemudian juga berdakwah pada keturunan
Abdul Muthalib yang dilakukan setelah turunnya wahyu ketiga yaitu surah as-Syu’ara (ayat
214).
Ajaran islam dapat diterima dengan sangat baik karena ada beberapa factor-faktor tertentu
yaitu antara lain:
1. Pribadi Rasulullah SAW yang begitu agung serta tidak melakukan hal-hal yang tercela
serta dapat dipercaya ( Al-amin)
2. Ajaran Islam yang rasional,logis, dan universal, menghargai hak-hak manusia atau
disamaratakan serta memberikan keadlian dan kepastian hidup setelah mati
3. Menyempurnakan ajaran-ajaran yang dibawakan rasul-rasul pendahulunya yang berupa
penyembahan kepada Allah SWT, berbuat baik kepada sesama, menjaga kerukunan,
tidak berzina dll.
4. Kesadaran akan tradisi budaya lama dan kebiasaan-kebiasaan lama yang begitu jauh dari
nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan.
Dakwah yang dilakukan rasulullah ini berlangsung selama kurang lebih 3 tahun yang
kemudian dilanjutkan dengan dakwah secara terang-terangan.
Nabi kemudian berdakwah dengan dibantu oleh sahabat-sahabatnya serta istrinya, dari
kalangan keluarga nabi mengajak abu jahal dan abu lahab untuk memeluk agama islam.
Namun Abu lahab dan Abu jahal menentang keras akan hal itu serta mengolok-olok Nabi
dan menghina Nabi akan hal tersebut yang membuat nabi berputus asa sejenak, namun
bangkit kembali dan tertantang untuk terus melakukan dakwah agama islam.
Kaum kafir quraisy yang mendengar hal tersebut lalu memainkan beberapa siasat agar nabi
menghentikan dakwah seperti tahta, harta,wanita,kekuasaan dan kesehatan yang
ditawarkan oleh Utbah bin Rabi’ah, Namun nabi tetap menolak ajakan dari kaum tersebut
dan tetap melanjutkan dakwahnya. Kaum kafir quraisy juga mendatangi paman Nabi
Muhammad yaitu Abu Thalib untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad ,namun ditolak
olehnya sehingga kaum kafir quraisy mengancam akan melawan dan melakukan berbagai
serangan-seranagn fisik.Kaum Quraisy pun melancarkan serangan-serangan fisik kepada
budak-budak yang masuk islam dan menyiksanya sampai ia murtad. Mengatasi hal tersebut
Nabi memerintahkan mereka untuk hijrah ke Habasyah (Ethiopia). Walau mendapat
pertentangan dari Kaum kafir Quraisy, Raja Negrus tetap mengizinkan para penghijrah ini
untuk masuk dalam lingkungannya.
Pada suatu hari terdapat rangkaian peristiwa yang menyebabkan nabi berduka cita, yang
pertama meninggalnya pamannya abu thalib 3 hari setelahnya disusul oleh meninggalnya
Khatijah, kemudian ketika nabi sedang berdakwah, nabi dilempari serta dicaci maki. Melihat
hal tersebut Allah Swt mengisraj mi’rajkan nabi dengan tujuan untuk menghibur Nabi,
Setelah peristiwa isra’mi’raj terjadi perkembangan yang pesat tentang dakwah islam,
Beberapa penduduk yastrib yaitu suku Aus dan Khazraj masuk islam dan berjanji akan
melindungi nabi Muhammad dalam penyebaran agama islam. Nabi kemudian
memerintahkan kaumnya untuk hijrah ke yastrib sedangkan nabi dengan 2 orang
sahabatnya yaitu abu bakar dan ali bin abi thalib tetap tinggal di mekkah untuk menemani
nabi.
F. Perjanjian Aqabah
Nabi Muhammad Saw pergi ke Taif untuk berdakwah serta mengajak penduduknya untuk
memeluk agama islam. Namun secara keras Taqif itu menolak ajaran nabi serta mengina dan
mengejek nabi, yang membuat nabi berkesimpulan bahwa mustahil untuk mengajak kaum
quraisy dan kabilah-kabilah arab lainnya.
Nabi Muhammad Saw kemudian berdakwah ke kabilah-kabilah yang ada pada sekitar mekah,
dari dakwah tersebut penduduk Yastrib pun menerimanya karena memiliki hubungann Aus dan
Khazraj dengan Yahudi yang membuat mereka memiliki pengetahuan tentang agama samawi.
Hal itu membuat mereka lebih mudah dalam menerima ajaran dari Nabi Muhammad Saw. Nabi
Muhammad Saw pun juga mendengar bahwa orang-orang Khazraj itu datang ke mekah dan
salah seorang dari mereke berkata bahwa Nabi Muhammad ialah nabi yang pernah dijanjikan
kaum yahudi pada mereka. Setelah pertemuan itu mereka pulang dan menyiarkan kenabian
Nabi Muhammad Saw.
Pada musim ziarah tahun berikutnya, ada 12 orang penduduk Yastrib yang menemui Nabi
Muhammad di Aqabah, pada pertemuan itu mereka berikrar kepada nabi yang kemudian
dikenal dengan perjanjian Aqabah 1, pada perjanjian tersebut orang-orang Yastrib berjanjia
bahwa mereka tidak akan menyekutuka Tuhan ,tidak mencuri,tidak berzina,tidak membunuh
anak-anak,tidak mengumpat dll. Setelah itu Nabi menugaskan Mus’ab untuk mengajarkan Al-
Quran, mengajarkan islam serta beluk-beluk agama islam kepada penduduk Yastrib. Akibatnya
agama islam di Yastrib berkembang pesat yang membuat Nabi ingin hijrah kesana.
Pada Tahun 622 M, peziarah Yastrib yang jumlahnya 75 orang datang ke mekah, hal itu
digunakan oleh Nabi untuk melakukan pertemuan rahasia dengan para pemimpin mereka.
Pertemuan itu disepakati serta dilaksanakan pada tengah malam di Aqabah. Pada malam itu
Nabi ditemani oleh pamannya abdul muthalib untuk menemui orang-orang yastrib. Pertemuan
tersebut dikenal dengan perjanjian Aqabah 2 yang berisikan ikraran dari orang-orang yastrib
bahwa mereka akan setia di waktu suka,duka,bahagia dan sengsara serta mereka hanya akan
berkata jujur dimanapun mereka berada serta tak gentar dengan segala ejekan selama masih
berada di jalan Allah Swt.
Peristiwa hijrah tersebut tentunya membuat kaum kafir quraisy tidak senang serta membuatnya
ingin menggagalkan dakwah Nabi Muhammad Saw. Mereka mengutus Amir bin ‘As dan
Abdullah bin Rabbi’ah untuk menghadap Raja Najasi dan memohon agar raja tersebut mau
menyerahkan kaum muslimin yang berhijrah disana. Mereka juga menawarkan harta serta
hadiah yang besar kepada Raja Najasi. Setelah menghadap Raja Najasi. Raja tersebut kemudian
memanggil salah seorang kaum muslimin yang bernama Ja’far bin Abi Thalib untuk menjelaskan
tentang agama yang dibawanya.
Ja’far bin Abi Thalib pun menjelaskan bahwa agama nenek moyang para kaum kafir quraisy itu
mengandung ajaran-ajaran yang tidak benar seperti menindas yang lemah, berjudi,melecehkan
perempuan, berzina dll, sedangkan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad itu mengandung
ajaran-ajaran yang baik, ajaran tersebut mengajarkan kita untuk jujur,melakukan perbuatan
terpuji, menjauhi zina, menjauhi kata-kata dusta dan umpatan dll serta hanya menyembah
kepada Allah Swt dan tidak menyekutukannya.Mendengar hal tersebut, Raja Najasi kemudian
memberikan perlindungan kepada kaum muslimin tersebut.
2. Hijrah ke Madinah
Setelah perjanjian 2 Aqabah diketahui oleh kaum kafir Quraisy. Kaum Nabi Muhammad
mendapatkan siksaan yang lebih kejam dari sebelumnya, yang membuat Nabi memerintahkan
pengikutnya untuk hijrah ke Yastrib.Dalam waktu 2 bulan sekitar 150 orang telah berangkat ke
Yastrib, sedangkan Abu bakar dan Ali masih membela Nabi di Mekah dan baru berhijrah ketika
ada rencana pembunuhan Nabi oleh kaum kafir Quraisy.
Nabi kemudian berhijrah yang ditemani oleh Abu Bakar dan berhenti di Quba untuk beristirahat.
Disana Nabi membangun masjid yang dikenal sebagai masjid pertama yang bernama masjid
Quba. Ketika di Quba nabi menginap di rumah Umi Kalsum bin Hindun. Tak lama kemudian Ali
datang menyusul Nabi setelah selesai menjalankan amanah yang diberikan. Saat sampai di
Yastrib, mereka disambut dengan meriah dan penuh kegembiraan. Sejak saat itu kota Yastrib
namanya diganti menjadi Madinatun Nabi (kota nabi) atau sering juga disebut dengan
Madinatun Munawwarah (Kota yang bercahaya).