Anda di halaman 1dari 3

Strategi dakwah di mekkah

a. Dakwah secara diam diam

Nabi Muhammad saw. Sebagai rasul pertama kali menerima wahyu di Gua Hira pada saat itu
dia sangat prihatin terhadap kesukaran – kesukaran di Mekah yang menyebabkan dia berusaha
mencari keheningan dan memisahkan diri dari pergaulan masyarakat dengan berkontempolasi
di Gua Hira yang letaknya tidak jauh dari sebelah utara kota mekah. Disana beliau bertafakur
sehingga pada tanggal 17 ramadan tahun 611 M, malaikat Jibril mendapat perintah dari Allah
swt. Untuk menyampaikan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad saw. Sebagaimana
firmanya dalam Q.S. Al-Alaq : 96/ 1-5:
Setelah menerima wahyu pertama tersebut, Nabi Muhammadsaw telah terpilih sebagai
seorang rasul . Wahyu pertama belum mengisyaratkan sebagai perintah untuk menyampaikan
seruan kepada suatu agama. Setelah wahyu kedua turun yang terdapat dalam firmannya: Q.S al-
Mudatsir: 74/1-7
Inti kehidupan Nabi Muhammad saw. setelah turunya wahyu ke dua di mekah adalah
melaksanakan tugas – tugas kerasulannya. Beliau melakukan interaksi dengan masyarakat
Mekah berdasarkan petunjuk – petunjuk wahyu dan tugas tersebut dilaksanakandengan penuh
kesabaran dan keikhlasan. Untuk itulah beliau semakin memperkokoh kedudukannya sebagai
rasul yang harus berdakwah, mengajak umat manusia untuk menerima agama yang
dibawahnya.
Pada awal nabi berdakwah secara sembunyi – sembunyi atau rahasia. Hal ini dilakukan
berdasarkan pengalaman dan pengaturan ajaran wahyu bahwa semua orang yang dilakukan
berdasarkan pada kondisi yang tepat. Orang yang pertama diajak memeluk agama nabi
Muhammad saw. adalah isteri dan kerabatnya. Tidaklah mengherankan ketika Khadijah yang
pertama memeluk agama islam disusul Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, dan Zaid bekas budak dan
menjadi anak angkatnya. Umu Aiman yang mengasuh Nabi Muhammad saw. Termasuk orang
yang pertama memeluk islam juga. Sebagai pedagang yang berpengaruh Abu Bakaryang
terkenal dengan julukan assabiqunal awwalun ( Muhammad Husai Haikal, 1995 : 45 – 49).
Mengajak teman beliau masuk islam seperti Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abd Rahman
bin auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, thalha bin Ubaidillah bin jarrah dan Arqam yang rumahnya
dijadikan sebagai tempat pertemuan rutinbagi orang – orang yang telah memeluk islam.
Selanjudnya Nabi Muhammad saw. mengajak keluarga dalam artilebih luas yang tersebut
diatas karena semua keluarga yang bergabung dalam rumpun Bani Abdul Muthalib diajak untuk
masuk islam karena kaum kerabatatau keluarga lebih utama diajak untuk lebih dahulumasuk
islam sebelum orang lain. Di dalam keluarga ini paman Nabi sendiri yang menentang keras
adalah Abu Lahab. Sekalipun banyak yang menentang tetapi juga yang memberikan
perlindungan kepada Nabi Muhammad saw. sebagaimana kehidupan orang arab yang
berkelompok.

b. Dakwah secara terang – terangan


Dakwah secara terang – terangan atau terbuka menyeru kepada masyarakat umum . Nabi
Muhammad saw memperkenalkan islam secara terbuka kepada masyarakat umum setelah Allah
swt. Menurunkan ayat dalam firmannya Q.S al-Hijir:15/9

Namun dakwah yang dilakukan beliau tidak mudah karena terdapat tantangn dari orang
quraisy. Hal tersebut timbul karena beberapa factor berikut:

1). Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Mereka mengirah bahwa
tunduk kepada seruan Nabi Muhammad saw. berarti tunduk kepada Bani Abdul Muthalib.

2). Nabi Muhammad saw. menyeruhkan persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya.

3). Para pemimpin quraisy tidak mau percaya ataupun mengakui serta menerima ajaran tentang
kebangkitan Kembali dan pembalasan di akhirat.

4). Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat akar pada bangsa
Arab ,sehingga sangat berat bagi mereka untuk meninggalkan agama nenek moyang yang
mengikuti agama islam.

5). Pemahat dan penjual patung memandang islam sebagai penghalang rezeki ( Samsul Munir
Amin, 2010 :66).

Pokok – pokok ajaran Nabi Muhammad saw. dalam kapasitas sebagai rasul pada semua
tahapan ysng dilaluinya adalah mengajak umat manusia untukmenyembah Allah swt. Dan
meninggalkan peyembahan dan pemujaan kepada selain Allah swt. Mengajak kepada manusia
apa yang didakwakan untuk diikuti dan dipercaya. Melalui usaha yang gigih akhirnya hasil yang
diharapkan mulaiterlihat meskipun kebanyakan mereka adalah orang – orang yang lemah
namun keimanan sangat kuat.

Orang – orang mekah memandang seruan Nabi Muhammad saw. pada masa – masa permulaan
tidak melukai dan tidak memancing oposisi. Pada tahap tersebut nabi tidak punya keinginan
untuk mendikan suatu agama baru tetapi semata – mata hanya berusaha membawa wahyu
dalam bangsa arab kepada orang – orang arab seperi yang pernah dilakukan sebelumnyaa tanpa
ada reaksi pada bangsa lain dalam bangsa mereka sendiri.

Kekejaman yang dilakukan oleh penduduk mekah terhadap kaum muslimi, mendorong Nabi
Muhammad saw. untuk mengungsikan sahabat keluar dari kota mekah. Pada masa tahun kelima
kerasulan Nabi Muhammad saw. menetapkan hasby sebagai daerah tempat pengungsian,
karena raja negeri tersebut orang yang adil ditengah aksi kekejaman dan siksaan.

Masuknya islam Hamzah dan umar bin khattab memperkuat posisi islamyang mengakibatkan
semakin meningkat reaksi dari kaum Quraisy. Puncak dari kekejaman itu sangat dirasakan
Rasulullah tatkala dua pilar penyokong yakni Abu Thalib dan isteri tercinta Khadija meninggal
dunia. Peristiwa itu terjadi pada tahun kesepuluh kenabian. Tahun ini merupakan tahun
kesedihan bagi Nabi Muhammad saw. sehingga dinamakan Amul Khuzul. Kondisi ini
menyebabkan Nabi Muhammad saw. pindah ke thaif namun kenyataan disana malah mendapat
perlakuan tidak wajar, Nabi Muhammad saw. diejek,dicaci,dilempari sehingga luka di bagian
kepala dan badan.

Berbagai cara dilakukan orang Quraisy untuk menghambat dakwah Nabi Muhammad saw.
mulai dari menekan dan mengucilkan, menghina dan menganggap gila, ingin menukar Nabi
dengan kepala mereka sampai menawarkan harta,tahta dan Wanita kepada Nabi asal
dihentikan. Akan tetapi tak satupun dapat menggoyahkan pendirian dan keyakinan Nabi. Usaha
ini sesunggunya tanpa disadari kaum Quraisy, mereka telah mengakui kedudukan Nabi sebagai
seorang pemimpin sebuah kelompok ( menganut ajaran agama/keyakinan ) meskipun dalam
jumlah sedikit jika dibandingkan dengan yang dimiliki kaum Quraisy saat itu.

Pada tahun sepuluh kerasulannya, Allah swt. Mengisra dan memi’rajkan Nabi Muhammad
saw. peristiwa isra Mi’raj merupakan hal yang menjadikan orang – orang kafir semakin tidak
percaya apa yang dikatakan Nabi Muhammad saw. dan ujian bagi orang yang beriman. Setelah
peristiwa Isra Mi’raj perkembangan besar kemajuan dakwah Nabi yakni dengan datangnya
sejumlah penduduk yastrib ( Madinah ) untuk berhaji ke mekah. Melalui perjanjian Aqabah
pertama yang berisi ikrar kesetiaan dan perjanjian Aqabah kedua berisi mereka akan membai’at
Nabi Muhammad saw. sebagai pemimpin telah memberikan kebesaran jiwah kepada nabi
Muhammad untuk segerah memerintahkan sahabat hijrah ke yastrib, meskipun intimidasi
terhadap kaum muslimin semakin meningkat. Nabi Muhammad saw. sendiri akhirnya hijrah ke
Yastrib ditemani rencana pembunuhan kepada Nabi Muhammad saw.

Begitulah kisah perjalanan Nabi Muhammad saw. dalam menyiarkan agama islam. Sebagai
bagian dari kepemimpinan Rasulullah dalam perjuangan dakwah islam kepada masyarakat arab.

Anda mungkin juga menyukai