DISUSUN OLEH :
Erriza Lananggalih : 12105059
Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw tidak mudah karena mendapat
tantangan dari kaum kafir Quraisy. Hal tersebut timbul karena beberapa faktor, yaitu sebagai
berikut
1. Bidang Politik Kekuasaan. Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan
kekuasaan. Mereka mengira bahwa tunduk kepada seruan Nabi Muhammad berarti
tunduk kepada kepemimpinan Bani Abdul Muthalib.
2. Sosial (persamaan derajat sosial). Nabi muhammad menyerukan persamaan hak
antara bangsawan dan hamba sahaya.
3. Agama dan Keyakinan. Para pemimpin Quraisy tidak mau percaya ataupun mengakui
serta tidak menerima ajaran tentang kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat.
4. Budaya. Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat akar pada
bangsa Arab, sehingga sangat berat bagi mereka untuk meninggalkan agama nenek
moyang dan mengikuti agama islam.
5. Ekonomi. Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai penghalang rezeki
Orang-orang musyrik menerapkan cara-cara tersebut sedikit demi sedikit untuk
menghentikan dakwah Nabi SAW sejak permulaan tahun keempat dari kenabian, mereka
tidak henti-hentinya mengganggu beliau, menyiksa orang-orang yang masuk Islam, dan
menghadangnya dengan berbagai siasat dan cara.
Adapun diantara orang-orang yang selalu menghadang dakwah Nabi dan menyakiti orang
yang masuk islam ialah Abu Lahab beserta istrinya, Abu Jahal, ‘Utbah bin Rabi’ah, Syaibah
bin Rabi’ah, Al-Walidin bin Utbah, Umayyah bin Khalaf, ‘Uqbah bin Abu Mu’ith, ‘Ubay bin
Khalaf, Al-Akhlas bin Syariq At-Tsaqafi, Ibnu Mush’ab bin ‘Umair, dan lain-lain. Seperti,
apabila Abu Jahal mendengar seseorang masuk islam, maka dia memperingatkan, menakut-
nakuti, menjanjikan sejumlah uang dan kedudukan jika orang tersebut dari golongan
terpandang. Namun, apabila orang tersebut adalah orang yang awam dan lemah maka dia
akan melancarkan pukulan dan siksaan yang kejam. Dan berbagai siksaan yang lain yang
menyakiti, bahkan ada dari kalangan orang yang baru masuk islam meninggal setelahnya.
Gangguan dan siksaan-siksaan seperti ini membuat Nabi Muhammad SAW prihatin dan
khawatir. Namun, beliau tetap yakin dan tegar dalam berdakwah, karena beliau memiliki
kepribadian yang tidak ada duanya, berwibawa, dan dihormati setiap orang. Disamping itu,
beliau masih mendapat perlindungan dari Abu Thalib orang yang paling disegani dan
dihormati di Mekkah ketika itu.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah datangnya nabi Muhammad, tampak perubbahan kota mekkah baik dari segi
akidah, hukum, akhlak dan moral. Yang mencakup pada agama, budaya, ekonomi, sosial, dan
bidang politik
DAFTAR PUSTAKA
Prof. DR. Asmal. MAY, MA, “Peradaban Islam Dalam Lintasan Sejarah”, (Jakarta, Citra
Harta Prima, 2016)
Dr. Badri Yatim, M.A, “Sejarah Peradaban Islam”, (Depok, PT Granfindo Persada, 2017)
Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam. (Jakarta: Kalam Mulia, 2001)