Anda di halaman 1dari 5

Toggle navigation

SMA Muhammadiyah Puraseda

Jalan Raya Puraseda KM 11 Desa Puraseda Kec. Leuwiliang Kab. Bogor 16640

"Religius - Cerdas - Kreatif - Mandiri " (I Dream)

SMAPUR | Selamat Datang Kader Terbaik di SMA Muhammadiyah Puraseda. PPDB SMAPURSMAPUR |
"Lokasi lahir kita boleh di mana saja, tapi lokasi mimpi kita harus lah di langit". Anies BaswedanSMAPUR
| “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas.”. QS. Al-A’raf 7:55SMAPUR | Selamat dan Sukses Pelantikan IPM
SMAPUR Periode 2021/2022. ~ Humas SMAPURSMAPUR | Bersiap Menerima Murid Baru | Selamat
Datang Kader Baru. PPDB SMAPUR

Sejarah Dakwah Rasul SAW di Mekah

Minggu, 06 Desember 2020 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 12887 Kali

Imam Tarmiji, M.Pd. *)

Kilas Singkat sirah Nabawiyah

Nabi Muhammad SAW adalah Nabi akhir zaman, penutup para Nabi. Lahir tanggal 12 Rabiul Awwal
tahun Gajah atau 13 April tahun 571 M. Sedangkan menurut ahli sejarah bernama Mahmud Basya al-
Falaki, Nabi Muhammad lahir bertepatan pada tanggal 9 Rabiul Awwal tanggal 20 April tahun 571 M.
Beliau diutus menjadi Rasul setelah bertahannuf atau bertahanus di Gua Hira selama 6 bulan lamanya,
bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan turunlah wahyu yang pertama sebagai penegas diutusnya
Nabi sebagai Rasul yaitu QS. Al Alaq ayat 1-5.
Dengan badan menggigil dan demam, Nabi pulang ke rumah dengan disambut tergopoh-gopoh oleh
Khadijah R.A yang segera menyelimuti beliau.

Nabi menceritakan segala keadaan yang dialaminya kepada Khadijah. Kejadian ini segera dilaporkan
kepada paman Khadijah yang bernama Waraqah bin Naufal, ia adalah orang yang masih memegang
teguh dan Taurat. Ia menjelaskan bahwa tanda dan keadaan tersebut menguatkan bahwa yang dialami
Muhammad adalah tanda kenabian. Hal ini dipertegas lagi dengan turunnya wahyu kedua yaitu QS. Al
Mudassir: 1-7 yang menyatakan bahwa beliau bukan hanya seorang Nabi tetapi seorang Rasul.

Beliau diangkat menjadi Rasul pada umurnya yang mendekati separuh abad, tepatnya pada umur 40
tahun. Beliau mengahabiskan sisa hidupnya untuk berdakwah menegakkan Tauhid dan syariat Islam.
Beliau berdakwah dengan seluruh jiwa raganya, dengan begitu banyak halangan dan rintangan yang
beliau hadapi, beliau berhasil melaksanakan misi dakwahnya dengan sukses dan penuh dengan hikmah
ketauladanan. Dakwah Nabi Muhammad dibagi atas dua priode, yakni priode Makkah dan priode
Madinah, beliau berdakwah pertama kali di Makkah selama hampir 10 tahun lamanya. Di periode
Makkah ini, dakwah Nabi Muhammad kepada masyarakat Makkah lebih terfokus pada peningkatan
kualias aqidah atau ketauhidan, dan mengajak mereka untuk meninggalakan segala bentuk peribadatan
yang menyembah selain Tuhan yang Maha Esa sahaja yaitu Allah.

Berikut ini prioritas dakwah Nabi Muhammad pada masyarakat Makkah, yaitu:

Ketauhidan

menjelaskan adanya kehidupan setelah mati

Merubah perilaku jahiliyah masyarakat Makkah

Menegakkan HAM dan menghapus kasta

Dakwah Nabi SAW. Priode Makkah

Lebih lanjut lagi, dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW. Di Makkah, beliau melakukannya
dengan tahapan-tahapan sesuai dengan wahyu yang diturunkan kepada beliau. Adapun tahapan-
tahapan tersebut membentuk sebuah pola dakwah yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Adapun yang dimaksud dengan dakwah siriyah adalah dakwah Nabi Muhammad yang dilakukan secara
sembunyi-sembunyi, dakwah ini hanya dilakukan kepada sasaran yang mencakup keluarga terdekat,
sahabat, dan orang-orang yang dianggap bisa dipercaya oleh beliau. Orang-orang yang pertama masuk
islam disebut juga assabiqunal awwalun Dakwah siriyah dilakukan Nabi dalam jangka waktu 3 tahun
setelah turunnya QS. Al-Mudassir: 1-7.

Adapun ayat tersebut mengandung perintah-perintah Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad dalam surat
Al-mudassir: 1-7 yaitu 1.) Segera bergegas melaksanakan perjuangan membela agama Allah serta
meninggalkan berleha leha 2.) Tugas untuk berdakwah dan mengajak manusia kedalam islam 3.)
Perintah menegakkan tauhid 4.) Senantiasa berakhlak mulia dan berbudi luhur 5.)Bersabar dan tabah.

Adapun alasan Nabi Muhamad melakukan dakwah secara siriyah adalah; 1.) menghindari konfrontasi
fisik secara langsung 2.) mereka yang megikuti Nabi pada waktu itu masih dalam fase pendasaran
pembangunan kualitas keimanan 3.) masyarakat makkah yang masih berperilaku jahiliyah dan
beragama paganism. Untuk menghindari hal-hal tersebut Nabi sangat hati-hati dalam melaksanakan
dakwahnya. Metode yang beliau pakai untuk berdakwah fokus terhadap pendekatan personal, dengan
bertatap muka secara langsung materi dakwah yang disampaikan langsung diterima dengan baik selaras
dengan tutur kata dan perilaku beliau yang agung.

Kemudian, turunlah QS Al Hijr: 94 dan 95 serta Asy Syuara: 214 -215, maka dimulailah dakwah beliau
secara jahriyah atau terang-terangan.

Cakupan sasaran dakwah nabi dalam tahapan jahriyah ini lebih luas daripada sebelumnya. Beliau
mengumpulkan keuarga besar Bani Hasyim untuk jamuan makan, dan mengumpulka seluruh penduduk
Makkah dengan menyeru mereka di atas bukit shafa. Adapun respon masyarakat dan keluarga besar
terhadap Nabi Muhammad berbeda-beda. Adapun sikap-sikap tersebut diantaranya:

Langsung menerima seruan.Hal ini terdapat dalam sirah, diceritakan ketika itu Nabi Muhammad sengaja
mengajak seluruh keluarga besar menikmati jamuan makan dirumah beliau. Beliau mengajak dan
menyeru untuk menyembah Allah SWT, semua orang mencela beliau dan menghina beliau. Namun
disaat itu ada yang langsung menerima dan membela beliau yaitu Ali bin Abi Thalib dengan mengatakan
“Rasulullah, saya akan membantu anda. Saya adalah lawan bagi siapa saja yang kau tentang”.
Menolak tanpa kekerasan.Hal ini dilakukan oleh masyarakat Makkah yng mengenal nabi dengan sosok
yang santun dan terkenal dengan pribadi yang jujur. Golongan ini berasal dari mereka yang termasuk
pedagang-pedang yang berada di kelas menengah.

Bimbang terhadap Nabi SAW.Hal ini dikarenakan Nabi terkenal dengan sosok yang jujur dan Amanah. Ia
telah dikenal oleh masyarakat dengan baik, dan tidak pernah melakukan kebiasaan-kebiasaan
masyarakat jahiliyah. Golongan ini di dominasi oleh masyarakat miskin dan golonga bawah. Mereka ragu
dikarenakan masih kentalnya kepercayaan mengenai agama nenek moyang mereka yang menyembah
berhala.

Menolak dengan permusuhan hingga intimidasiHal ini dilakukan oleh mereka yang benci terhadap Nabi
SAW. Mereka benci karena menganggap ajarannya menghalau mereka berdagang dan beribadah sesuai
dengan kepercayaannya yang lampau. Golongan ini di dominasi oleh kaum saudagar kaya, para
bangsawan dan orang-orang yang memegang peranan penting di kota Makkah. Adapun mereka yang
paling menonjol tidak lain adalah paman Nabi SAW. Sendirj yaitu Abu Lahab.

Kekejamannya dan bentuk intimidasi yang dilakukan Abu lahab sangatlah serius, sampai-sampai Allah
melaknatnya di Al-Quran. Tidak hanya pamannya tapi saudara-saudaranya sendiri pun memusuhi beliau.
Adapun mereka yang menolak denga prmusuhan dan intimidasi selain daripada yang disebutkan diatas
diantaranya; Ummu Jumail (istri Abu Lahab), Abu Jahal, Umayyah bin Khalaf, Al Walid bin al Mughirah,
Abdullah bin Abu Umayyah dsb.

Hijrah merupakan salah satu perintah Allah SWT dan strategi Nabi untuk menghindari siksaan dan
tekanan bagi pengikutnya. Bagi kaum muslimin yang masih tergolong minoritas, tekanan dan intimidasi
yng dilakukan oleh Masyarakat kafir Makkah sudah diluar batas kewajaran. Sehingga pada fase
konfrontasi fisik maupun psikis yang sangat parah, nabi memerintahkan kepada kaumnya untuk
berhijarah ke Habasyah.

Perjalanan Hijrah yang dilakukan kaum mukminin dibagi atas dua fase.

Hijrah ke Habasyah yang pertama terjadi pada bulan Rajab tahun ke 5 kenabian, dilakuakn secara
sembunyi-sembunyi berjumlah 10 laki-laki dan 5 perempuan. Pada hijrah yang pertama ini dipimpin
langsung oleh Ustman bin Affan, kaum Kafir Quraisy Makkah sempat melakukan pengejaran namun
kaum muslimin berhasil berhijrah menuju Habasyah.
Hijrah ke Habasyah yang kedua dilakukan setelah beberapa bulan setelahnya. dengan metode yang
sama, namun dengan jumlah orang yang semakin banyak yaitu 83 laki-laki dan 18 perempuan. Pada fase
hijrah yang kedua kaum muslimin yang hijrah dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalin yang berhasil sampai
pula di Habasyah. Pada fase yang kedua ini kaum Kafir Quraisy Makkah mengirim utusan untuk
bernegosiasi dan menghasut Raja Najasyi untuk menolak kedatangan mereka.

Peristiwa penting selama Dakwah Nabi Muhammad di Makkah

Dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad yang sangat pelik dan berat ada beberapa peristiwa penting
yang penting yang terjadi pada saat itu pula, yaitu:

Hijrah pertama kaum muslim ke Habsyah

Bani Hasyim di Boikot selama 3 tahun

Tahun kesedihan (Amul Huzni)

Hijrah Nabi SAW. ke thaif

Peritiwa luar biasa Isra wa Mi’roj Nabi SAW. Dan perintah Sholat

Perjanjian Aqabah (Bait Al Aqabah) 1 dan 2

Anda mungkin juga menyukai