Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MENELADANI PERJUANGAN

RASULULLAH SAW DI MEKAH

Guru pembimbing : Bu Nurul

Disusun Oleh :

Nama : Azlina laila syahriza


Kelas : X IPS 1
Mapel : PAI

SMA NEGRI 1 KARANGBINANGUN


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini yang berjudul “
Meneladani Dakwah Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat Di Mekkah ” dapat
kami selesaikan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Agama Islam kelas X IPS 1 Tahun Pelajaran 2020/2021.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Makkah merupakan kota yang sangat bersejarah sepanjang lahirnya
Islam hingga berjaya dan tersebarnya keseluruh penjuru dunia. Bagaimana tidak,
dakwah Rasulullah SAW yang berbenderakan Islam, lahir dan mulai berkembang
di dua kota tersebut.
Sejarah dan perjuangan dakwah Nabi SAW dalam menyampaikan risalah
dari Allah SWT sejak diutusnya menjadi Rasul di usia 40 tahun di kota Makkah
hingga wafatnya di usia 63 tahun di kota Madinah, mengandung banyak hikmah,
pelajaran dan contoh bagi setiap umat, lebih-lebih bagi para penerus perjuangan
dakwah Nabi SAW, yaitu para ulama dan pejuang Islam.
Namun pada kenyataannya, masih banyak ditemukan di lapangan
sekelompok orang yang mengaku sebagai penerus panji-panji Islam, tapi tidak
berasaskan pada dasar-dasar yang telah dicontohkan oleh sebaik-baik panutan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Dakwah Nabi Muhammad Saw Beserta Sahabatnya
2. Ketabahan Nabi Muhammad Saw beserta parasahabatnya dalam
berdakwah
3. Meneladani ketabahan Nabi Muhammad Saw dan parasahabatnya dalam
berdakwah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dakwah Nabi Muhammad Saw Beserta Sahabatnya


Sebagaimana diketahui, kota Mekkah merupakan pusat agama bagi bangsa
Arab. Di sana terdapat para pengabdi Ka’bah dan pengurus berhala serta patung-
patung yang dianggap suci oleh seluruh bangsa Arab. Sehingga untuk mencapai
tujuan, yaitu melakukan perubahan di kota Mekkah, akan lebih sulit dan sukar
jika dibandingkan apabila hal tersebut jauh darinya. Karenanya, dakwah
membutuhkan tekad baja yang tak mudah tergoyahkan oleh beruntunnya
musibah dan bencana yang menimpa.
Rasulullah SAW di kala mengasingkan diri di Gua Hira dengan perasaan
cemas dan khawatir tiba-tiba terdengar suara dari langit, beliau menengadah
tampak malaikat jibril. Beliau menggigil, ketakutan dan pulang minta kepada
isterinya untuk menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu datang Jibril
menyampaikan wahyu yang ke dua yaitu surat Al Muddatsir (QS 74 ayat 1-7).
1) Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi
Pertama-tama dilakukan oleh Rasulullah Saw adalah menawarkan islam
kepada orang-orang yang dekat hubungannya dengan beliau, keluarga serta
sahabat-sahabat karib beliau. Beliau mengenal mereka sebagai orang-orang yang
mencintai Allah dan kebaikan, sedang mereka yang mengenal beliau sebagai
sosok yang selalu menjunjung tinggi nilai kejujuran dan keshalihan. Kebesaran
jiwa Rasulullah serta kebenaran berita yang dibawanya merespons dengan baik
da’wah beliau.
Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam adalah:
a. Siti Khadijah (Istri Nabi Muhammad SAW)
b. Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi Muhammad SAW)
c. Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi Muhammad SAW)
d. Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi Muhammad SAW).
Orang-orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:
a. Utsman Bin Affan
b. Zubair Bin Awwam
c. Saad Bin Abi Waqqash
d. Abdurahman Bin Auf
e. Thalhah Bin “Ubaidillah
f. Abu Ubaidillah Bin Jarrah
g. Arqam Bin Abil Arqam
h. Fatimah Binti Khathab
Mereka itu diberi gelar “As-Saabiqunal Awwaluun” Artinya orang-orang
yang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam dan mendapat pelajaran
tentang Islam langsung dari Rasulullah SAW di rumah Arqam Bin Abil Arqam.
2). Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-Terangan
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi
dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat
94). Artinya “Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah
diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr :
15).
Dengan turunnya ayat ini Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara
terang-terangan dan meninggalkan cara sembunyi-sembunyi. Agama Islam
menjadi perhatian dan pembicaraan yang ramai dikalangan masyarakat Makkah.
Islam semakin meluas dan pengikutnya semakin bertambah.
Orang-orang Quraisy marah dan melarang penyiaran islam bahkan nyawa
Rasul terancam. Nabi beserta sahabatnya semakin kuat dan tangguh tantangan dan
hambatan dihadapi dengan tabah serta sabar walaupun ejekan, cacian, olok-olokan
dan tertawaan, menjelek-jelekkan, melawan al-Qur’an dan memberikan tawaran
bergantian dalam penyembahan.
Dakwah secara terangan ini walaupun banyak tantangan banyak yang
masuk Agama Islam dan untuk penyiaran Islam Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia)
ini dilakukan karena di mekkah pengikutnya sering di aniyaya, sehingga
Rasulullah SAW bersabda pada pengikutnya;” jikalau kamu berpindah ke negeri
Habsy adalah lebih baik karena disana ada seorang raja yang wilayahnya tidak ada
seorangpun yang dianiyaya. Sehingga Allah menjadikan suatu masa kegirangan
dan keluasaan kepadamu daripada keadaan seperti sekarang “ hijrah ini dilakukan
2 kali. Untuk yang kedua kalinya raja Habsy memeluk agama islam. Kemudian
hijah ke Thaif, dan Yatsrib (Madinah). Sehingga Islam meluas dan banyak
pengikutnya.
Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW th ke 10 pada saat “Amul
Khuzni”artinya tahun duka cita yaitu Abu Thalib (pamannya wafat) dan siti
Khadijah (istri nabi juga wafat) serta umat Islam pada sengsara. Ditengah
kesedihan ini Nabi Muhammad dijemput oleh Malaikat Jibril untuk Isra’ Mi’raj
yaitu sebuah perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil Haram dan dari Masjidil
Haram menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT untuk
menerima perintah shalat lima waktu.
1.2 Ketabahan Nabi Muhammad Saw Beserta Parasahabatnya Dalam Berdakwah
Pada mulanya, dakwah Nabi Muhammad di Makkah dimulai dari sanak
keluarga dan kerabat dekat. Itupun dilakukan secara sembunyi-sembunyi, di
rumah salah seorang sahabat yang bernama Al Arqom bin Abil Arqom Al
Makhzumi. Upaya tersebut membuahkan hasil yang cukup menggembirakan.
Kurang lebih tiga tahun ada 39 orang yang menyatakan iman dan Islam, semuanya
dari kerabat dekat dan sahabat-sahabat yang lain. Di antara kerabat dekat yang
masuk Islam waktu itu antara lain Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, Zaid
bin Haritsah. Khadijah, istri nabi, orang yang cukup terpandang dan kaya raya.
Abu Bakar, seorang dermawan yang kaya raya. Ali bin Abi Tholib, seorang
pemuda yang cukup cerdas dan dihormati. Dengan masuk Islamnya orang-orang
tersebut membawa pengaruh besar pada dakwah nabi sampai masa berikutnya.
Karena orang-orang tersebut cukup dihormati di kalangan orang-orang Quraisy.
Di antara sahabat yang menyusul masuk Islam antara lain Usman bin
Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqash, Abdurrahman bin Auf, Fatimah
binti Khatab serta suaminya (Said bin Zaid), Arqam bin Abil Arqam, Thalhah bin
Ubaidillah. Mereka termasuk “Assabiqunal Awwalun”, yakni orang-orang yang
pertama kali masuk Islam. Dakwah secara terang-terangan yang dilakukan Nabi
Muhammad saw. mendapat reaksi cukup keras dari para pemuka dan tokoh
Quraisy, antara lain Abu Lahab (Abdul Uzza), Abu Jahal, Umar ibnu Khatab
(sebelum masuk Islam), Uqbah bin Abi Muatih, Aswad bin Abdi Jaghuts, Hakam
bin Abil Ash, Abu Sufyan bin Harb (sebelum masuk Islam), Ummu Jamil (istri
Abu Lahab). Reaksi keras yang dilakukan oleh para tokoh Quraisy tersebut antara
lain berupa ejekan, hinaan, hasutan, ancaman, dan penganiayaan secara fisik. Hal
yang sama juga dilakukan kepada orang-orang Quraisy sendiri, agar tidak
mengikuti seruan Nabi Muhammad. Namun, Rasulullah tetap tabah dan sabar,
dakwah pun tetap dijalankan. Bahkan semakin terang-terangan dan meluas ke
wilayah lain.
Menghadapi sikap Rasulullah tersebut orang-orang Quraisy bertambah
marah, bahkan pernah merencanakan akan melakukan pembunuhan terhadap Nabi
Muhammad. Rencana tersebut dilakukan menjelang Nabi Muhammad akan hijrah
ke Madinah. Atas pertolongan Allah SWT, waktu itu Nabi selamat dari rencana
pembunuhan tersebut. Kemudian bisa hijrah ke Madinah. Meskipun Nabi
Muhammad saw. dengan susah
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
1. Nabi SAW dan para sahabat berjuang di Mekkah karena masyarakatnya
tidak bisa membedakan agama dan kekuasaan.
2. Perjuangan Nabi adalah tauhid yaitu mengajak manusia menyembah Allah
SWT.
3. Perjuangan Nabi SAW dan para sahabat dibuktikan dengan tegar
mengalami penderitaan demi islam.
4. Cara meneladani perjuangan Nabi SAW adalah dengan berani
menunjukkan perilaku pejuang yang islami, yaitu memiliki niat yang kuat,
berakhlak mulia, tabah dan rela berkorban, selalu mnyampaikan
kebenaran, dan islam.

3.2 Saran
Dengan makalah ini, kami buat yang mestinya tidak jauh dari
kekurangan dan kesalahan, sehingga saran maupun kritikan sangat kami
harapkan. Dan perlu di tinjau atau di kaji ulang untuk mencapai
kesempurnaan, dalam dunia ini tidak ada suatu hal yang sempurna begitu
juga dengan makalah ini, karena kesempurnaan itu milik Allah SWT.
Akan tetapi harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pemakalah dan para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai