Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERISTIWA HIJRAHNYA ROSULULLAH SAW


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen pengampu : Zaenal Abidin. S.Ag. M.Si

Disusun oleh :
Kelompok 7
Alan maulana (231350007)
Sri wahyuni (231350016)
Nadira fauziah (231350023)

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDIN DAN ADAB
UIN SULTAN MAULANA HASANUDIN BANTEN TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang mah esa, atas rahmat dan hidayah-nya,
penulis dapat menyelesaikan mata kuliahDengan menyebut nama Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “peristiwa hijrahnya
rosululloh saw”.pada mata kuliah sejarah peradaban islam.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan
untuk menyempurnakan makalah berikutnya.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................................2
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah....................................................................................................................6
BAB 2..............................................................................................................................................7
PEMBAHASAN..............................................................................................................................7
A.Rasullah Hijrah Ke Madinah....................................................................................................7
B. Kedatangan Nabi Muhammad Saw. Di Madinah....................................................................9
C.Karakteristik Kota Madinah (Yatsrib)....................................................................................10
BAB 3............................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
A.KESIMPULAN......................................................................................................................11
B.PENUTUP..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seperti yang kita telah ketahui, nabi Muhammad saw. Dalam menyebarkan agama
islam (berdakwah) pada awal awal kenabian beliau menghadapi banyak sekali rintangan
rintangan dan tantangan dari kaum kafir qurasy. Di daerah nya sendiri (mekkah ),
dakwah beliau pada awal kenabiannya tidak berjalan dengan mulus. Hamper mayoritas
masyarakat quraisy mekkah memusuhi beliau., termasuk para paman beliau,seperti abu
jahal, abu lahab, dan lain-lain. Nah , karena mendapat penentangan dan perlakuan buruk
dari kaum -nya sendiri(quraisy), maka kemudian Nabi Muhammad Saw mendapat
perintah dari allah swt.untuk hijrah.
Hijrah adalah sebuah kata dalam Bahasa arab yang artinya “pindah”.perpindahan
itu terjadi dari satu tempat ke satu tempat lain. Jika di kaitkan dengan hijrah orang islam,
hijrah yang di maksud adalah perpindahan orang islam dari mekkah ke Madinah.dalam
islam, hijrah yang berarti perpindahan di anggap sebagai suatu ibadah dengan nilai pahala
yang tinggi.banyak dalam ayat alqur’an, aalah swt.menjelaskan kemuliiaan ibadah ini dan
menjanjikan ganjaran yang berlipat ganda kepada mereka yang berhijrah. 1

Sementara itu Philip K. Hitti mengemukakan bahwa hijrah menurut istilah adalah akhir
periode mekkah dan awal dimulainya periode madinah yang merupakan kebalikan dari
hidup Muhammad saw, ketia Dia meninggalkan kota besar tempatnya dilahirkan dan
dibesarkan karena sangat meremehkannya, kemudian ia masuk kota besar yang
mengangkatnya sebagai seorang pemimpin yang terhormat.

Selama 13 tahun hidup di kota Mekkah, Rasulullah saw serta para pengikutnya
sering mengalami cobaan besar dan siksaan yang sangat pedih, disamping itu hak
kemerdekaan mereka dirampas, mereka diusir dan harta benda mereka disita. Siksaan
pedih berupa dera cambuk sangat meresahkan para sahabat dan kaum muslimin pada
umumnya. Badan mereka dipanggang, kabel sejenis serabut dikatkan pada tubuh karena

1
Akashsh ismail,focus ace SPM;sejarah (tanpa kota:Pelangi,2006)hlm 104

4
tidak mau tunduk kepada selain Allah, seperti Bilal bin Rabah orang yang kuat imannya
dan bersih hatinya, disiksa oleh Umay bin Khalaf untuk meninggalkan agama tauhid,
namun ia tetap teguh mempertahankan keimanannya. Itulah tekanan yang sangat dahsyat
dialami Rasulullah beserta pengikutnya selama menyampaikan dakwah demi tersebarnya
risalah tauhid di tengah-tengah kaum kafir Quraisy.
Namun ancaman dan tindakan kekerasan yang dialami Rasulullah saw. tersebut
masih bisa dilalui dengan penuh kesabaran dan keteguhan iman. Tekanan itu baru
dirasakan sangat meresahkan bagi Rasulullah saw setelah Khadijah, istri Rasululah saw
meninggal dunia. dirinya telah kehilangan istri tercinta tempat curahan kasih sayangnya.
Kesedihan itu kembali bertambah setelah tidak lama berselang paman Rasulullah saw
yaitu Abu Thalib juga bepulang ke rahmatullah. Kematian Abu Thalib ini menyebabkan
Rasullah saw. telah kehilangan pelindung setia yang senantiasa melindunginya dari
berbagai macam ancaman. Kepergian Abu Thalib untuk selama-lamanya ini telah
memberi peluang kepada kaum kafir Quraisy untuk tidak segan-segan melakukan
tindakan kekerasan kepada Rasulullah saw. berserta para pengikutnya. Kaum musyrikin
Quraisy semakin gila melancarkan intimidasi terhadap kaum muslimin.

Keadaan tersebut telah membuat kehidupan umat Islam di Mekah sudah tidak
kondusif lagi, oleh karena itu setelah melakukan perjanjian aqabah yang ke dua di mana
ada 73 jamaah haji dari datang dari yatsrib meminta kepada Nabi saw agar berkenan
pindah ke yatsrib, mereka berjanji akan melindungi Nabi saw. dari segala macam
ancaman. Hal ini membuat Nabi saw segera memerintahkan para sahabatnya untuk hijrah
ke Yastrib. Dalam waktu dua bulan hampir semua kaum muslimin sekitar 150 orang telah
meninggalkan kota Mekkah.2

Menurut al-Faruqi bahwa yang melatar belakangi hijrah Rasulullah saw ke


Madinah adalah gerakan untuk mencari keselamatan. Dan ini merupakan upaya untuk
mencari tempat yang dapat dijadikan sebagai titik tolak bagi perkembangan keimanan
baru sekaligus untuk menata ulang masyarakat muslim, baik sebagai tatanan sosial
maupun Negara. Hal tersebut dipertegas oleh Abdullah al-Hatib, bahwa hijrah selain

2
A l-Ghazaliy, Muhammad Fiqhus Sirah, Bandung: PT. Alma‟arif.

5
penghindaran dari fitnah dan cobaan, juga juga untuk menjalin ikatan yang kuat,
menghimpun kekuatan, memperoleh daerah strategis untuk membentuk suatu kekuatan
politik.3
Sedangkan menurut Ali Syariati bahwa latar belakang hijrah Nabi saw dan kaum
Muslimin ke Madinah, Pertama, mengembangkan dan menyebarluaskan pemikiran dan
Aqidah ke wilayah-wilayah lain dalam rangka menunaikan tugas risalah kemanusiaan
yang universal, serta melaksanakan tanggung jawab dalam rangka menyadarkan,
membebaskan dan menyelamatkan umat manusia dari kehancuran aqidah. Kedua,
mengaharapkan tercapainya kemungkinan-kemungkinan baru dan ditemukannya
lingkungan yang mendukung perjuagan di luar wilayah sosial-politik yang zalim, guna
melakukan perjuangan menentang kezaliman tersebut.
Dari penjelasan tersebut diatas dapat dipahami bahwa latar belakang hijrah Nabi
saw beserta kaum muslimin tidak lain adalah untuk menyelamatkan diri dan juga juga
menyelamatkan Agama tauhid, risalah kebenaran yang sedang berada dalam tanggung
jawabnya. Hijrah tersebut bukan berarti lari dari tanggung jawab karena tidak tahan
menerima tantangan, melainkan hijrah itu itu dilakukan, semata-mata untuk mencari
tempat yang kondusif untuk selanjutnya menyusun kekuatan baru demi tercapainya
kemenangan yang diharapkan.
Perkembangan islam tidak hanya meluas di kota mekkah, tetapi sudah sampai ke
beberapa daerah lainnya , bahkan ke luar negri seperti di Ethiopia. Di kota Madinah (kala
itu benama yastrib ) yang jaraknya terbilang dekat dengan kota mekkah, islam jjuga
mulai mendapat perhatian penduduk setempat.4

3
A l-Ghazaliy, Muhammad Fiqhus Sirah, Bandung: PT. Alma‟arif.
4
H.abu achmadi, sungarso (sejarah kebudayaan islam 2021 )hlm 46

6
B.Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah perjalanan hijrah nabi ke Madinah?


2. Apa tanggapan rakyat Madinah terhadap kedatangan nabi?
3. Bagaimana karakteristik kota Madinah (yatsrib)?

7
BAB 2

Pembahasan

A.Rasullah Hijrah Ke Madinah (yastrib)


Seperti yang telah di sebutkan, Madinah menjadi salah satu tempat tujuan nabi
Muhammad saw, beserta kaum muslimin (pengikutnya) yang hijrah ssetelah terjadinya
pemboikotan oleh kaum quraisy di mekkah. Dalam hijrah ke Madinah tersebut , berdasarkan
bahwa mahmud pasha al-falaki seorang sejarawan mesir , sebagaimana yang di kutip oleh
sayyid asghor razwi (2004), di ketahui bahwa nabi Muhammad saw , dan kaum muslimin laiinya
tiba di quba pada hari senin tanggal 8 rabi’ul awal tahun ke-13 kenabian, yang dalam
penanggalan masehi bertepatan dengan tanggal 20 september 622. Pada hari jum’at berikutnya
yakni tanggal 12 rabi’ul awal (24 september ), beliau bertolak meninggalkan quba, dan
memasuki yastrib (Madinah).di sana beliau tinggal di rumah ayyub.5

Rasulullah SAW. menyaksikan bencana yang menimpa para pengikutnya, sedangkan


beliau tidak mampu melindungi mereka. Maka beliau berkata kepada mereka, “seandainya kalian
pergi ke negeri Habsyah. Sesungguhnya di sana terdapat seorangraja, yang tidak akan dianiaya
orang yang ada di dekatnya. Negeri Habsyah adalahtanah kebenaran. Kalian sebaiknya berada di
sana hingga Allah memeberikan kelapangan bagi kalian.” Ketika Rasulullah SAW. Telah
bertekad bulat untuk meninggalkan Mekah menujuMadinah, turunlah ayat di bawah ini kepada
beliau: (QS. Al-Isra‟: 80) Artinya: “Katakanlah: Tuhanku, masukkanlah aku dengan cara masuk
yang benar dankeluarkanlah aku dengan cara keluar yang benar. Dan berilah aku dari hadhirat-
Mu kekuasan yang memberi pertolongan”. (QS. Al -Isra: 80) Tidak ada yang mengetahui siapa
yang lebih berhak memperoleh pertolongan AllahSWT.

selain Rasulullah SAW. Walaupun begitu, kelayakannya mendapatkan bantuanAllah


tidak membuat beliau ceroboh terhadap suatu tindakan dan akibatnya.Beliau dengan teliti dan
cermat merencanakan langkah-langkah pengamanan, baik bagihijrah beliau sendiri maupun bagi
rombongan lainnya. Menururt perhitungan beliausendiri, beliau tidak akan meninggalkan suatu

5
Sayed ali asgher razwy, Muhamad Rasulullah Saw; sejarah lengkap kehidupan &perjuangan nabi islam menurut
sejarawan timur dan barat (Jakarta;Pustaka Zahrah, 2004), hlm 155

8
tempat tanpa alasan yang jelas. Sudahmenjadi sifat beliau untuk mempertimbangkan sebab dan
akibat dalam upayanya meraih keberhasilan. Setelah itu, barulah beliau bertawakal kepada Allah,
sebab segalasesuatu tak mungkin terlaksana tanpa kehendak-Nya.Hijrah Nabi Muhammad SAW.
dari Mekah ke Madinah berlangsung secara wajar.Sebelumnya beliau minta kepada Ali bin Abi
Thalib r.a. dan Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. supaya tetap tinggal bersama beliau, sedangkan kaum
muslimin yang lain diizinkan berangkat lebih dulu ke Madinah. Ketika Abu bakar ash-Shiddiq r.
a. meminta izin kepada Rasulullah SAW. berangkat hijrah, beliau menjawab: “Jangan tergesa-
gesa,mungkin Allah akan memberikan kepadamu seorang sahabat.”Abu Bakar merasa bahwa
yang beliau maksudkan dengan sahabat adalah beliau sendiri.Karena itu, ia lalu membeli dua
ekor unta, disembunyikan dalam rumahnya dan diberimakanan secukupnya sebagai persiapan
untuk kendaraana berangkat hijrah. MengenaiAli bin Thalib r. a., Rasulullah telah
mempersiapkannya untuk memainkan peranankhusus dalam medan-medan berbahaya. 6

Rasulullah SAW. telah bersepakat dengan AbuBakar r. a. mengenai rincian perjalanan


yang akan mereka tempuh. Mereka berdua memilih goa untuk tempat persembunyian mereka,
yaitu goa di sebelah selatan yangmenghadap ke Yaman guna mengecoh para pengejarnya.
Mereka juga menetapkan beberapa orang yang perlu mereka hubungi selama berada di tempat
persembunyian,masing-masing akan diberi tugas khusus.Setelah segala sesuatunya dipersiapkan,
beliau pulang dan mendapati bahwa orang-orang Quraisy sudah mulai mengepung rumahnya.
Mereka mengerahkan pemuda- pemuda yang ditugaskan untuk membunuh Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW. segeramenyuruh Ali bin Abi Thalib supaya mengenakan pakaian yang biasa
dipakai tidur oleh beliau, kemudian supaya berbaring di tempat tidur beliau. Di larut malam yang
gelap pekat, Rasulullah SAW. berhasil menyelinap keluar dari rumah dan pergi ke rumahAbu
Bakar ash- Shiddiq r.a., kemudian mereka berdua keluar melalui sebuah pintu kecildi belakang
rumah menuju Goa Tsur-sebuah goa yang sangat berjasa dalammenyelamatkan kehidupan
Risalah terakhir dan hari depan peradaban yang sempurna.Di dalam goa itulah Risalah terakhir
terlindung oleh kesunyiannya, keasingan dan keterpencilannya. Ketika keduanya berhenti di goa,
Abu Bakar berkata: “Tetaplah di tempatmu wahai Rasulullah, hingga aku memastikan goa ini
aman untukmu.” Lalu Abu Baka masuk dan memeriksanya. Ketika ia selesai memeriksanya, ia
teringat bahwa ia belum sempatmemeriksa lubang-lubangnya. Lalu ia berkata: “Tetaplah

6
Sayed ali asgher razwy, Muhamad Rasulullah Saw; sejarah lengkap kehidupan &perjuangan nabi islam menurut
sejarawan timur dan barat (Jakarta;Pustaka Zahrah, 2004),

9
ditempatmu, wahai Rasulullah, sampai aku selesai memeriksanya.” Lalu ia masuk dan
memeriksanyakembali. Setelah dirasa aman, ia pun berkata: “Masuklah wahai Rasulullah!”
Maka Rasulullah SAW.7 pun masuk. Keduanya masuk ke dalam gua. Pada saat itu Allah
mengutus laba-laba untuk membuat sarang di antara gua dan pohon yang ada di depannya,
menutupi Rasulullah SAW. dan Abu Bakar. Allah juga memerintahkan duaekor merpati untuk
bertelur dan mengeraminya di antara laba-laba dan pohon.Kaum Quraisy mengikuti jejak
Rasulullah SAW. Itu adalah saat-saat yang kritis dalamsejarah kemausiaan yang panjang. Itu
adalah saat yang paling menentukan. Bisamenjadi kesengsaraan panjang tanpa akhir, atau justru
menjadi kunci kebahagiaan yangabadi. Kemanusiaan sedang menahan nafasnya, berdiri cemas,
ketika para pemburuRasulullah SAW. sampai di mulut gua. Antara mereka dengan yang mereka
cari, tidakada penghalang lagi jika salah satu dari mereka menengok ke bawah kakinya.
Akantetapi Allah telah membuat penghalang antara mereka, sehingga persoalannya
menjadirumit. Mereka melihat pada mulut gua terdapat sarang laba-laba.Ketika kaum Quraisy
kehilangan Rasulullah SAW., mereka menjanjikan hadiah seratusekor unta bagi siapa yang bisa
membawa beliau kepada mereka. Sementara itu,Rasulullah SAW. meneruskan perjalanan setelah
berhenti di gua Tsur selama tiga malam. Selaim Abu Bakar, Rasulullah SAW. ditemani oleh
„Amir bin Fuhairah dan seorang penunjuk jalan yang masih musyrik yang beliau beri upah. Si
pemandu jalanmembawa mereka melewati jalan pantai. Keduanya terus mengikuti jalan
pemanduhingga sampai membawa mereka melewati jalan pantai. Keduanya terus mengikuti
jalan pemandu hingga sampai di Quba‟, yang terletak di luar kota Madinah. Hari ituadalah hari
Senin, tanggal 12 Rabi‟ul Awal. Itu adalah permulaan Islam (Hijrah).

B. KEDATANGAN NABI MUHAMMAD SAW. DI MADINAH


Ketika Rasulullah SAW. Keluar dari rumahnya pada saat musim Haji. Ketika berada
diAqabah, beliau bertemu dengan sekelompok orang dari kabilah Khazraj yang berasal
dariMadinah. Beliau mengajak mereka untuk menyembah Allah, menjelaskan tentang
Islamkepada mereka, serta membacakan Al-qur‟an. Kabilah Khazraj bertetangga dengan kaum
Yahudi di Madinah. Mereka telah mendengar dari kaum Yahudi yang mengabarkan

7
Chalil, K.H. Moenawar Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW., jakarta: GemaInsani, 2001

10
akandatangnya seorang Nabi yang sudah dekat masanya. Sebagian mereka berkata kepada yang
lain, “Wahai kaum! Kalian mengetahui, demi Allah, bahwa orang ini adalah Nabi yang telah

dikabarkan oleh kaum Yahudi kepada kalian. Maka jangan sampai kalian didahului oleh mereka.
8
Sambutlah dia! Berimanlah kepadanya!.” Mereka lalu pulang ke Madinah dalam keadaan
beriman dan membenarkan Rasulullah SAW. Ketika mereka tiba di Madinah,mereka
memberitahukan tentang Rasulullah SAW. kepada seluruh sanak saudara dan mengajaknya
untuk masuk Islam, hingga tersebarlah Islam di kalangan mereka. Setiap rumahkaum Anshar
selalu terdengar sebutan tentang Rasulullah SAW.Sebelum Nabi Muhammad SAW. tiba, berita
tentang keberangkatannya bersama AbuBakar r.a. telah tersiar terlebih dahulu hingga ke
Madinah. Setiap pagi penduduk kota itu banyak yang keluar dari rumah menantikan kedatangan
manusia besar dengan perasaan rindu.Mereka berbondong-bondong pergi ke pinggir kota hendak
menjemput beliau, tetapi bila pada hari beliau belum juga tampak dan terik matahari terasa
membakar, mereka pulangkembali kerumah masing-masing sambil saling berjanji akan
menjemput lagi pada keesokan harinnya.

Semuanya dicekam perasaan tak sabar dan resah bercampur harapan.Suatu hari pada
waktu siang, saat matahari sedang memancarkan panasnya ke muka bumi, Nabi SAW. dan Abu
Bakar telah sampai dan datang di suatu tempat, yaitu kampungQuba namanya. Waktu itu, di
antara penduduk kampung Quba sudah banyak yang memelukIslam, tetapi tidak seorang pun di
antara mereka yang sudah mengenal wajah Nabi dan AbuBakar. Begitu juga mereka yang datang
dari Yatsrib dengan maksud menyongsongkedatangan beliau, tidak seorang pun di antara mereka
telah mengenal Nabi atau Abu Bakar.Sehingga, mereka sama sekali belum mengetahui bahwa
Nabi telah datang dan sedang berteduh di bawah sebatang pohon kurma.

Pada waktu itu, ada seorang Yahudi yangmengetahui bahwa ada dua orang yang sedang
berteduh di bawah pohon kurma dan keduanya berpakaian serba putih, yaitu Nabi dan
sahabatnya, yang sedang diharap-harapkedatangannya oleh kaum muslimin. Seketika itu juga, ia
lalu naik ke suatu tempat sekeras-kerasnya meanggil orang-orang dari Madinah yang bermaksud
menyambut kedatangan Nabi,

8
Chalil, K.H. Moenawar Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW., jakarta: GemaInsani, 2001

11
“Hai orang-orang Arab! Itulah orang yang kamu hara-harap dan kamu nanti-nanti
kedatangnnya!” 9Demikianlah teriak orang Yahudi itu berulang-ulang.Dengan segera, mereka
yang berniat

menjemput itu berlari-lari menuju tempat Nabi berteduh. Sesampainya mereka di sana, tahulah
mereka bahwa di sana memang ada orang-orang dari luar kota yanng baru datang dan sedang
beristirahat dibawah pohon kurma. Akant tetapi, mereka tidak mengetahui yang manakah dari
orang-orang itu seorang yangkedatangannya mereka nanti-nantikan ? Orang-orang dari Quba pun
datang berduyun-duyundi tempat tersebut. Waktu itu yang mereka beri hormat ialah Abu Bakar
karena merekamenyangka bahwa barangkali dialah yang selama ini mereka nanti-nanti dan
bahwa Nabi itukawannya. Maklum, mereka sama sekali belum mengenal wajah Nabi dan Abu
Bakar.Karena sahabat Abu Bakar r.a. mengerti bahwa sangkaan mereka itu keliru maka
dengansegera ia mengibar-ngibarkan rida „selendang-nya lalu meneduhi Nabi SAW.. Hari
ituadalah hari Itsnani

Senin‟ 12 Rabi‟ul Awwal tahun ke-13 dari kenabian atau tahun ke-53 dari hari kelahiran beliau.
Adapun berangkatnya beliau dari Mekah adalah pada permulaan bulan Rabi‟ul-Awwal tersebut.

Selanjutnya, kaum muslimin meminta Nabi untuk tinggal beberapa hari di Quba dan permintaan
itu dikabulkan oleh beliau. Beliau lalu singgah dan berdiam di rumah bernamaKaltsum bin
Hadam yang berasal dari keturunan Amr bin Auf dari golongan Aus. AdapunAbu Bakar berdiam
d rumah seseorang yang bernama Habib bin Asaf yang berasal dariketurunan Harits dari go
Habib bin Asaf yang berasal dari keturunan Harits dari golongan Khazraj.

C.KARAKTERISTIK KOTA MADINAH (YATSRIB)


Sebelum kelahiran rosulullah , kota Madinah Bernama yastrib, sebuah daerah yang
teerletak di sebelah utara mekkah. Tanah yang subur menjadikan Madinah sebagai daerah yang
cocok di jadikan lahan pertanian . mata pencaharian mayoritas penduduknya adalah bercocok
tanam dan beternak.10

10
Sejarah kebudayaan islam, H. Abu Achmadi ,Sungarso.2021;hal 58

12
Rasulullah SAW. telah mengisyaratkan hikamah Illahiyah dalam memilih
Madinah,dengan perkataan beliau kepada sahabat-sahabatnya sebelum hijrah sesungguhnya aku
telahmemilih tempat kalian hijrah, yang mempunyai pohon-pohon kurma dan terletek di
antaradua kampung.” Lalu berhijrahlah mereka ke Madinah. Penduduk Madinah dari kalangan
Aus dan Khazraj memiliki keberanian, ketangkasan, kekuatan, kesadaran akan harga diri,
danmencintai kebebasan. Mereka tidak mau tunduk kepada siapa pun. Mereka tidakmenyerahkan
hasil bumi atau pajak kepada kabilah atau pemerintah mana pun. Hal ini tertera jelas dalam
ucapan Sa‟ad bin Mu‟adz, pemimpin kabilah Aus, kepada Rasulullah SAW.,“Dahulu kami
berda dalam kemusyrikan kepada Allah dan penyembahan berhala. Kami tidakmenyembah Allah
dan tidak mengenal-Nya. Merek tidak memakan buah kurma Madinah kecuali dalam bentuk
jamuan atau perniagaan”.Dalam kitab al-Iqdul Farid disebutkan, “Kaum Anshar berasal dari
kabilah Azdi.Mereka adalah kabilah Aus dan Khazraj. Keduanya merupakan anak keturunan
Haritsah bin Amr bin „Amir. Mereka paling menghargai kehormatan diri dan , dan paling
tinggisemangatnya. Mereka belum pernah sama sekali menyerahkan hasil bumi kepada satu
raja.Jadi, Madinah (Yatsrib) adalah tempat terbaik sebagai tempat hijrah Rasulullah SAW.dan
para sahabatnya. Negeri tempat bermukim, hingga Islam menjadi kuat dan mampumembuka
jalan ke depan, menerangi Jazirah Arab hingga ke seluruh dunia dengan Islam.

Akhirnya atas perintah allah swt , nabi Muhammad saw melakukan hijrah yaitu berpindah dari
mekah, ke Madinah. Dan ternyyyata di Madinah rosulullah, memperoleh kesuksesan besar dalam
berdakwah, mengembangkan agama islam. Hanya dalam waktu 10 tahun, seluruh jazirah arab
tunduk dibawah kekuasaan negara islam yang berpusat di Madinah.11

11
Mimbar Agama Islam,( Rois Mahfudz; 2023 )Hal 138

13
BAB 3

PENUTUP
A.KESIMPULAN

Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. memberikan kesimpulan bahwa dakwah dan
akidah akan dapat melepaskan seseorang dari setiap yang dicintainya ; dari semua kawan,
pendamping, penghibur, serta segala hal yang dikasih; dari setiap yang diutamakan, dipegang
teguh dan dipatuhi, sesuai dengan watak aslinya. Sebaliknya segala sesuatu tidak akan dapat
melepaskan dakwah dan akidah dari manusia. Sejarah dakwah dan agama telah bersanding
dengan gerakan yang terkadang bersifat sendiri-sendiri dan terkadang bersifat bersama-sama.

Ada banyak hikmah di balik peristiwa hijrahnyah rosulullah saw dari mekah ke
Madinah.di antaranya :salah satunya, bahwa kegagalan tidak mesti menjadikan seseorang
berputus asa dalam berjuang mencapai maksud dan tujuan yang telah di tetapkan. Jika manusia
mengalami kegagalan di suatu tempat, di sebuah metode dan cara, maka hendaklah dia mencari
tempat, cara atau metode baru dalam mencapai kesuksesan .12

12
Mimbar Agama Islam,( Rois Mahfudz; 2023 )Hal 138

14
15
Daftar Pustaka
Akashsh Ismail,Focus Ace SPM;Sejarah Tanpa Kota:Pelangi,2006
Mimbar Agama Islam,( Rois Mahfudz; 2023 )
Sejarah Kebudayaan Islam, H. Abu Achmadi ,Sungarso.2021;Hal 58
Chalil, K.H. Moenawar Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW., jakarta: GemaInsani, 2001

Chalil, K.H. Moenawar Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW., jakarta: GemaInsani, 2001

an-Nadwi, Abul Hasan ‘Ali al-Hasani Sejarah Lengkap Nabi Muhammad SAW.,Yogyakarta:
Mardhiyah Press, 2007.

A l-Ghazaliy, Muhammad Fiqhus Sirah, Bandung: PT. Alma‟arif.

16

Anda mungkin juga menyukai