Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERISTIWA HIJRAH KAUM MUSLIMIN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:

1.LAILATUL SAPTO NINGRUM (18)

2.NAURA AYU NUR FIRDATHALYA (25)

3.RIZMA ILMIA (29)

4.RYAN PUTRA ADIVARA (30)

5.SILVIA KHOIRUN NISAK(32)

6.USWATUN NADZHIROH (34)

7.ZASKIA WINDHA SARI (36)

X-MIPA 3

SMA NEGERI 1 GONDANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
karunia serta taufik dan hidayahya kami dapat menyelesaikan makalah "Peristiwa Hijrah
Kaum Muslimin" dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa kami juga berterimakasih kepada
Ibu Putri Nindia S.Pd selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 1
Gondang yang telah memberikan tugas ini kepada kepada kami, sehingga kami dapat
mempelajari lebih mendalam mengenai peristiwa hijrah kaum muslimin.

Kami harap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan di hati pembaca.

Gondang, 2 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

2.1 Pengertian Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin.................................................................2

2.2 Daerah Tujuan Hijrah Kaum Muslimin..........................................................................2

2.3 Tokoh-Tokoh Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin............................................................4

2.4 Tujuan Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin.......................................................................4

BAB III PENUTUP..................................................................................................................4

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rasulullah SAW adalah manusia pilihan Allah yang diutus untuk


menyampaikan ajaran agama islam.Beliau menerima wahyu pertamanya pada saat
berdiam diri di Gua Hira. Wahyu pertama itu adalah surah Al-Alaq ayat 1-5 yang
artinya bacalah.Pada saat awal dakwahnya beliau mendapat banyak tantangan
termasuk dari pamannya sendiri yaitu Abu Lahab.Rasulullah SAW sering dianggap
sebagai penyihir dan orang gila karena berdakwah tentang ajaran agama Islam
namun,hal itu tidak membuat semangat Rasulullah SAW pudar.Setelah bertahun-
tahun Rasulullah SAW menjalankan dakwahnya namun pengikutnya tidak bertambah
banyak dan beliau tetap mendapatkan banyak tekanan dari kaum Kafir Quraisy.

Sampai suatu ketika Rasulullah SAW dan kaum muslimin mendapat ancaman
pembunuhan yang membuat Rasulullah SAW memutuskan untuk membawa kaum
muslimin ke wilayah yang lebih aman. Beliau memutuskan untuk membagi hijrah
kaum muslimin kedua wilayah yaitu ke Abisinia dan Madinah. Hijrah Ke Abisinia
dilakukan sebanyak dua kali karena setelah mereka hijrah pertama dan kembali ke
Mekkah mereka mendapat siksaan yang lebih kejam dan mereka hijrah kembali Ke
Abisinia. Sedangkan hijrah ke madinah dilakukan karena ikrar aqabah II telah
diketahui oleh kaum kafir quraisy dan mereka berniat untuk menyiksa kaum muslimin
lebih kejam lagi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Hijrah Kaum Muslimin?
2. Dimana Daerah Tujuan Hijrah Kaum Muslimin?
3. Siapa Tokoh-Tokoh Dan Apa Tujuan Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui Pengertian Hijrah Kaum Muslimin
2. Menyebutkan Daerah Tujuan Hijrah Kaum Muslimin
3. Mengetahui Tokoh-Tokoh Dan Tujuan Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hijrah Kaum Muslimin

Hijrah secara harfiah memiliki arti ‘pindah’ atau ‘bergerak’ dari satu tempat ke
tempat selainnya. Namun, ada yang membedakan hijrah dengan ‘berpindah’ secara biasa.
Hijrah memiliki sisi spiritual dalam perpindahan yang dilakukan. Sisi di mana seseorang
berniat untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dengan mengubah perilaku dan mental,
dengan semangat Islam. Hijrah dapat mengubah seseorang yang tadinya lesu, patah hati,
menjadi semangat dan lebih optimis. Menuju jalan yang lurus, jalan yang diridhoi oleh
Allah SWT. Dalam sejarah hijrah Rasulullah ke Madinah, diceritakan betapa Umat
Muslim hidup dalam keadaan sulit di Mekkah. Sebab orang-orang Quraisy selalu
menganggu umat muslim, dan berusaha menghentikan syiar Nabi Muhammad.

Mereka khawatir Islam semakin besar dan menggeser posisi kaum Quraisy yang
berkuasa di Mekkah.Orang-orang Islam hidup di Mekkah dalam kondisi merasa tidak
aman. Diperlakukan kasar, ekonomi diboikot, tidak merasa bebas untuk memeluk agama
Islam. Oleh sebab itu, Rasulullah mencarikan tempat untuk kaum muslimin berpindah,
hijrah. Tempat di mana Islam dapat dipeluk dengan aman dan tentram. Tempat di mana
Islam dapat membangun peradaban yang baik. "Sesungguhnya orang-orang yang
beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di jalan Allah, mereka itu
mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS
Al-Baqarah: 218).

Selain berpindah tempat, makna hijrah dalam Islam juga dapat dipahami sebagai
tekad untuk mengubah diri menjadi lebih baik karena Allah SWT. Lebih mendekatkan
diri kepada Allah, memohon ampunan dari setiap perbuatan dosa yang
dilakukan.Seseorang dapat dikatakan hijrah jika telah memenuhi dua syarat, pertama
meninggalkan hal lama yang tidak baik untuknya, kedua menuju hal baru yang lebih baik
untuknya. Alangkah baiknya, dilakukan secara istiqomah, agar kita dapat hidup dengan
damai di dunia maupun akhirat.
2.2 Daerah Tujuan Hijrah Kaum Muslimin.

1. Hijrah Kaum Muslimin Ke Abisinia(Habsyi).

Hijrah ke Abisinia ( ‫الهجرة إلى الحبشة‬, al-hijra ʾilā al-habaša), juga dikenal
dengan istilah Hijrah Pertama, adalah sebuah peristiwa di awal kemunculan Islam,
sekitar tahun 613 atau 615 Masehi, ketika para pengikut Nabi Muhammad terpaksa
mengungsi ke wilayah Abisinia untuk menghindar dari penindasan
kaum Quraisy di Mekkah dengan dua kali hirjah. Hijrah pertama sebanyak sebelas
orang laki-laki dan empat orang perempuan, mereka berangkat secara sembunyi-
sembunyi dan sampai disana mereka mendapat perlindungan dari raja Abisinia.
Ketika mereka mendengar keadaan Mekkah telah aman mereka balik ke Mekkah dan
sesampainya di Mekkah, mereka mendapatkan siksaan yang lebih kejam lagi.
Merekapun kembali lagi ke Abisinia kali ini mereka berangkat sebanyak delapan
puluh orang laki laki yang dipimpin oleh Ja'far bin Abi Thalib. Peristiwa hijrah kedua
ini dikhawatirkan oleh kaum Quraisy, yang pertama kaum muslimin akan menjalin
hubungan yang kuat dan kembali ke Mekkah untuk membalas kaum Quraisy.

Kemudian kaum Quraisy mengutus Amr bin 'As dan Abdullah bin Rabiah
mengatakan kepada raja Abisinia untuk menyerahkan kaum muslimin dengan
membawakan mereka hadiah yang besar, kedua utusan itu mengatakan bahwa kaum
muslimin meninggalkan agama nenek moyang mereka dan membawa agama yang
mereka ciptakan sendiri, kemudian raja Abisinia memanggil kaum muslimin dan
bertanya mengapa mereka meninggalkan masyarakatnya sendiri. Kemudian kaum
muslimin yang diwakili oleh Ja'far bin Abi Thalib mengatakan bahwa masyarakat
yang ditinggalkannya adalah masyarakat yang menyembah berhala dan memutuskan
hubungan dengan kerabat kemudian Allah mengutus rasul yang jujur dan mengajak
kami untuk menyembah kepada Allah. Lalu mendengar pernyataan tersebut raja
Abisinia memberikan perlindungan kepada kaum muslimin hingga mereka hidup
untuk beberapa lama di Abisinia.

2.Hijrah Kaum Muslimin Ke Madinah.

Peristiwa Ikrar Aqabah II diketahui oleh orang-orang Quraisy. Sejak itu


tekanan, intimidasi, dan siksaan terhadap kaum muslimin makin meningkat.
Kenyataan ini mendorong Nabi segera memerintahkan sahabat-sahabat nya untuk
hijrah ke Yasrib. Dalam waktu dua bulan, hampir semua kaum muslimin sekitar 150
orang telah berangkat ke Yasrib. Ketika Nabi Muhammad SAW berada di Mekkah
banyak tekanan dari kaum Quraisy musyrik. Dan kemudian Nabi berhijrah setelah
mendengar rencana Quraisy yang ingin membunuhnya. Akhirnya Nabi Muhammad
SAW singgah terlebih dahulu di rumah Umi Kalsum bin Hindun selama beberapa
hari.

Di halaman rumah ini Nabi membangun sebuah masjid yang diberi nama
Masjid Quba. Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Nabi
Muhammad SAW ketika berhijrah ke Madinah. Ketika tiba di Yasrib, Nabi di sambut
dengan kegembiraan oleh penduduk kota. Sejak saat itu nama Yasrib diganti dengan
Madinatun Nabi atau Madinatun Munawwarah yang berarti kota Nabi atau kota yang
bercahaya.

2.3 Tokoh-Tokoh Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin

Tokoh tokoh peristiwa hijrah kaum muslimin yaitu Ja'far bin Abi Talib yang
memimpin hijrah ke Abisinia yang kedua, Nabi Muhammad yang memutuskan untuk
berangkat hijrah untuk menghindari bahaya penyiksaan dari Kaum Kafir Quraisy
terhadap kaum muslimin,para sahabat Nabi seperti Sa’ad bin Abi Waqqas, Jahsy bin
Riyab, Abdullah bin Jahsh, Utsman bin Affan dan istrinya, Abu Hudzaifah bin Utbah
dan istrinya, Zubair bin Awwam, Mush’ab bin Umair, Abdurrahman bin Auf,
Abdullah bin Abdul-Asad dan istrinya, Utsman bin Mazh’un, Amir bin Rabiah dan
Istrinya serta para sahabat lainnya.

2.4 Tujuan Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin.

Tujuan peristiwa hijrah kaum Muslimin ke Abisinia dan Madinah yaitu untuk
menghindari bahaya penyiksaan dari kaum Kafir Quraisy terhadap kaum Muslimin
serta untuk membela dan menegakkan nilai nilai tauhid kepada Allah SWT, serta
membersihkan dunia dari kejahatan dan kedzaliman, sekaligus sebagai awal
kebangkitan Islam dan kaum Muslimin.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rasulullah SAW adalah manusia pilihan Allah yang diutus untuk


menyampaikan ajaran agama islam. Secara istilah “hijrah” berarti memutuskan,
meninggalkan, menjauhi. Hijrah dapat mengubah seseorang yang tadinya lesu, patah
hati, menjadi semangat dan lebih optimis. Menuju jalan yang lurus, jalan yang diridhoi
oleh Allah SWT. Di sini kaum Muslimin pernah melakukan hijrah sebanyak dua kali ke
Abisinia dan Madinah, keputusan ini diambil Rasulullah untuk mengindari bahaya
penyiksaan dari kaum Kafir Quraisy terhadap kaum Muslimin. Hijrah ke Abisinia adalah
hijrah yang paling singkat. Sedangkan hijrah yang kedua adalah hijrah penetapan di
Abisinia. Kemudian Hijrah nabi yang kedua adalah ke Madinah, dan disinilah nabi
membangun masjid pertama, yang dapat disebut dengan masjid “Quba”. Kemudian nabi
melanjutkan perjalanannya ke Yasrib, dan mendapatkan sambutan dari penduduk kota
dengan kegembiraan, dan pada akhirnya kota Yasrib disebut dengan Madinatun Nabi /
atau sering disebut Madinatun Munawarah.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-semarang/pendidikan-agama-
islam/peristiwa-hijrah-kaum-muslimin/34415641

https://id.wikipedia.org/wiki/Hijrah_ke_Abisinia

Ryan dan kawan-kawan, Hijrah Kaum Muslimin, Mojokerto:2022

Anda mungkin juga menyukai