DISUSUN OLEH
Bismillaahirrahmaanirrohiim,
Puji syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-
Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang
telah di tentukan.
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan oleh penyusun.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi
para pembaca. Aamiin.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………… 1
C. Tujuan……………………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peradaban umat Islam menurut sejarah diakui pernah mengalami puncak kejayaan pada lima abad
pertama sejak kemunculan Islam. 1 Prof.H. Abdurrahman Mas‟ud dalam kata pengantar buku Sejarah
Peradaban Islam mengatakan bahwa hal tersebut (kejayaan Islam) sangat berkaitan dengan keberhasilan
umat Islam dalam memahami, menyerap, mentransfer, serta melaksanakan ajaran-ajaran Rasulullah
secara konsisten, dinamis dan kreatif. 2 Seluruh ajaran Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam dapat
dilihat dan dipelajari dalam dua sumber utama yang menjadi panduan hidup umat Islam yaitu al-Qur‟an
dan al-Hadits
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana peradaban Islam priode Mekkah
b. Bagaimana Peradaban Islam priode Madinah
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan ini adalah untuk :
a. Mengatahui sejarah Peradaban Islam priode Mekkah
b. Mengatahui sejarah peradaban Islam priode Madinah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
beliau merupakan budaj yang akhirnya diangkat menjadi anak angkat Rasulullah. Dan masih
banyak lagi.
Setelah melakukan dakwah secara diam-diam selama tiga tahun, ada beberapa tokoh yang
sangat menentang dengan ajaran Islam, salah satunya yaitu Abu Lahab, dia merupakan Paman
Nabi sekaligus menjadi penentang ajaran yang dibawah oleh Nabi.
Pada suatu ketika dalam sebuah jamuan, beliau menyampaikan ajaran Islam secara terbuka,
tetapi sangat sedikit yang setuju dengannya, bahkan banyak sekali yang menentang ajaran Islam
yang di bawa oleh Nabi. Salah satu yang "sangat" menentang pada waktu itu adalah pamannya
sendiri yaitu Abu Lahab beserta Istrinya Ummu Jamil.. Selain Abu Lahab, ada salah satu
pimpinan Quraiys yang juga menentang agama yang di bawa oleh Muhammad, yaitu Abu Jahal.
Abu Jahal memprovokasi dan membuat statemen bahwa Islam yang di bawa oleh Muhammad
adalah ajaran yang sesat dan merusak tatanan hidup orang Mekkah. Dari situlah muncul
penindasan, penganiayaan, penyiksaan dan Intimidasi terhadap kaum Muslimin.. Melihat
keadaan yang semakin memburuk, Rasulullah memerintahkan pengikutnya untuk Hijrah ke
Tanah Habasyah dan memerintahkan untuk dakwah disana.
Setelah kaum Muhajirin tinggal beberapa waktu di tanah Habasyah, mereka mendapatkan
kabar bahwa orang-orang Quraiys banyak yang masuk Islam. Dan akhirnya mereka
memutuskan untuk kembali lagi ke Mekkah. Tetapi ketika mereka hampir sampai ke Mekkah,
ternyata kabar yang ia terima adalah kebohongan belaka. Dengan terpaksa mereka (kaum
Muhajirin) kembali ke Mekkah secara diam-diam karena sudah tidak memungkinkan lagi
kembali ke tanah Habasyah. Di Mekkah penindasan kaum Muslimin semakin menjadi-jadi,
akhirnya Rasulullah memerintahkan pengikutnya untuk Hijrah kedua kalinya ke tanah
Habasyah.
3
Hijrah kedua ini dipimpin oleh Ja'far bin Abi Thalib dengan berjumlahkan 83 Laki-laki dan
18 Perempuan. Pada saat itu kaum kafirin sempat mengejar mereka, tetapi bisa lolos. Setelah
mendengar berita bahwa kaum muslimin hijrah, kaum Quraiys-pun tidak tinggal diam, mereka
mengutus dua orang yaitu Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabiah untuk menemui raja
Habasyah yaitu Najasyi. Mengingat Quraiys dan Habasyah memiliki hubungan dagang yang
baik, mereka menemui raja Najasyi dan memberi kabar bahwa ada kaum Muhajirin yang bodoh
yang sudah keluar dari agamanya. Setelah mendengar berita itu, raja Najasyi tidak serta merta
menelan mentah-mentah apa yang di bicarakan kedua utusan tersebut.
4
Setelah itu ada kejadian perjanjian Hudaibiyah, peristiwa itu terjadi ketika nabi Muhammad
datang ke Mekkah untuk melaksanakan haji, namun penduduk Mekkah tidak mengizinkan
rombongan muslim masuk kota. Isi perjanjian Hudaibiyah antara lain:
Kaum Muslimin belum boleh mengunjungi Ka'bah tahun itu, tetapi di tangguhkan sampai tahun
depan
Kaum muslimin hanya boleh berkunjung di kota Makkah selama 3 hari
Kaum Muslimin wajib mengembalikan orang-orang Makkah yang hijrah ke Madinah, namun
mereka tidak menolak kalau orang-orang Madinah kembali ke Makkah.
Diberlakukan gencatan senjata selama 10 tahun antara masyarakat Makkah dan Madinah
Setiap orang yang menginginkan ikut anatar kaum Quraisy maupun kaum Muslimin tanpa
mendapatkan rintangan.
Lalu peristiwa Fathu Makkah, perjanjian Hudaibiyah sudah berlangsug selama dua
tahun, karena adanya perjanjian tersebut posisi kaum muslimin semakin kuat dan membuat
orang-orang kafir merasa terpojok, lalu mereka melanggar perjanjian tersebut secara sepihak.
Kemudian setelah terjadinya pelanggaran oleh kaum quraisy, Nabi bertolak ke Makkah,
terdapat dua suku yang menentang nabi Muhammad, yaitu Bani Tsaqif dan Bani Hawazin.
Kedua suku tersebut menuntut atas penghancuran berhala-berhala yang dihancurkan Nabi
Muhammad dan umat Islam pada waktu makkah diserbu.
5
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
A. PRIODE MEKKAH 610-622 H.
Ada 3 tahap pada masa Mekkah yaitu ;
1. Dakwah dengan sembunyi-sembunyi/ diam-diam (610-613 H)
2. Dakwah secara terang-terangan (613 H)
3. Dakwah di luar Mekkah
B. Priode Madinah 622-632 H.
Dalam periode Madinah Nabi Muhammad meletakkan dasar-dasar pendidikan masyarakat Islam
dan pendidikan sosial kemasyarakatan. Langkah awal nabi Muhammad dalam melaksanakan hal
tersebut adalah dengan membangun masjid untuk mempersatukan umat Islam dalam satu majlis.
Lalu mempersatukan dan mempersaudarakan kaum Anshar dan kaum Muhajirin, kemudian
mengadakan perjanjian saling membantu sesama kaum muslimin maupun non muslimin,
meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial untuk masyarakat baru.
Isi perjanjian Hudaibiyah antara lain:
Kaum Muslimin belum boleh mengunjungi Ka'bah tahun itu, tetapi di tangguhkan sampai tahun
depan
Kaum muslimin hanya boleh berkunjung di kota Makkah selama 3 hari
Kaum Muslimin wajib mengembalikan orang-orang Makkah yang hijrah ke Madinah, namun
mereka tidak menolak kalau orang-orang Madinah kembali ke Makkah.
Diberlakukan gencatan senjata selama 10 tahun antara masyarakat Makkah dan Madinah
Setiap orang yang menginginkan ikut anatar kaum Quraisy maupun kaum Muslimin tanpa
mendapatkan rintangan
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/19130013/5de1567b097f3665961e6672/islam-periode-madinah. Di akses
pada tanggal 22 November 2021
https://www.abusyuja.com/2019/10/sejarah-peradaban-islam-periode-mekkah.html di akses pada tgl 22
november 2021