Makalah
Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi ujian tengah semester untuk mata kuliah Sejarah Dakwah, dengan judul “POLA
DAKWAH PADA MASA NABI MUHAMMAD DI MADINAH”
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul Allah saat ia berusia 40 tahun. Ini
bertepatan dengan turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril di
Gua Hira. Usai mendapatkan wahyu, Rasulullah bimbang dan mengalami pergulatan batin
yang hebat. Kemudian Rasulullah bertemu Waraqah dalam perjalanannya menuju Ka’bah.
Waraqah yang telah mendengarkan cerita serupa dari Siti Khadijah kemudian meyakinkan
Rasulullah. Ia yakin bahwa Nabi Muhammad adalah nabi yang diutus Allah untuk
menyempurnakan agama dan akhlak umat. Akhirnya Rasulullah memantapkan hatinya
untuk berdakwah sampai akhir hayat.
Alquran, Wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril.
Alquran,Wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril. Perjalanan
dakwah Nabi Muhammad SAW tentu jauh dari kata mulus. Banyak rintangan dan cobaan
yang dilalui Rasulullah selama berdakwah. Bahkan penolakan berupa hinaan dan celaan
dari Kafir Quraisy kerap beliau dapatkan.
Waraqah bahkan mengingatkan Rasulullah untuk berhati-hati. Ia berkata: "Pastilah kau
(Muhammad) akan didustakan orang, akan disiksa, akan diusir dan akan diperangi. Kalau
sampai pada waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah
dengan pembelaan yang sudah diketahui-Nya pula,"
Namun semua itu dilalui Rasulullah dengan sabar dan tawakkal. Rasulullah
berdakwah selama 23 tahun sampai akhir hayatnya. Dari 23 tahun masa kerasulannya, 13
tahun dihabiskan Rasulullah dengan berdakwah di kota kelahirannya, Mekah. Sedangkan
10 tahun sisanya dihabiskan dengan berdakwah di Kota Madinah. Dalam tiga tahun awal
masa dakwahnya di Mekah, Rasulullah berdakwah dengan cara sembunyi-sembunyi. Ia
mendakwahi beberapa orang terdekatnya yang diyakini bisa merahasiakan pesan yang
dibawanya.
Adapun mereka yang pertama masuk Islam pada periode ini adalah Abu Bakar Ash-
Shiddiq, Umar bin Khathab, Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin
‘Ubaidillah, Az-Zubair bin Al-Awwam, Abudurrahman bin Auf, Abu ‘Ubaidah bin Al-
Jarrah, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Said bin Zaid. Orang-orang ini kemudian mendapat
julukan As-sabiqun Al-awwalun, yaitu orang-orang yang pertama masuk Islam. Nabi
muhammad terus melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi, sampai kemudian turun
wahyu Allah SWT, Surat Al-Hijr ayat 94.
ْ ض تُؤْ َم ُر ِب َما فَٱ
ْ َ صد
ع َ َْٱل ُم ْش ِركِين
ْ ع ِن َوأَع ِْر
Faṣda' bimā tu`maru wa a'riḍ 'anil-musyrikīn
Artinya: Maka sampaikanlah olehmu (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
Nabi Muhammad kemudian melakukan dakwahnya secara terang-terangan. Beliau
memulai dakwahnya dari Bani Hasyim, keluarga terdekatnya. Namun hanya Ali Bin Abi
Thalib saja yang mau masuk Islam dan pamannya, Abu Thalib, bersedia membelanya
walaupun ia belum mau mengucapkan syahadat. Banyak Kafir Quraisy yang menentang
ajaran Nabi Muhammad SAW, termasuk paman Nabi sendiri yaitu Abu Lahab. Mereka
melakukan segala cara untuk menolak ajaran yang dibawa Rasulullah. Bahkan mereka
berencana untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.
Hingga akhirnya turun perintah Allah untuk hijrah ke Negeri Habasyah, di mana
ada Raja yang adil di sana. Raja itu disebut-sebut tidak akan membiarkan rakyatnya
ditindas dan dianiaya. Namun kemudian turun lagi perintah dari Allah untuk hijrah ke Kota
Madinah. Kemudian Rasulullah beserta para sahabatnya hijrah ke Madinah dan
membangun Masjid Quba. Masjid ini dijadikan sebagai tempat sholat dan tempat
menyusun tugas-tugas dakwah. Pembangunan Masjid Quba berjalan dengan lancar dan
Nabi Muhammad pun turut mengulurkan tangan dalam menyelesaikan pembangunannya.
Rasulullah berdakwah sampai akhir hayatnya. Hingga akhirnya Rasulullah wafat pada hari
Senin, 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di usianya yang ke-63 tahun. Semua perjuangan
Rasulullah telah membawa Islam dari jaman jahiliyah menuju peradaban Islam yang cerah.
B. Rumusan Masalah
H. Bagaimana Kondisi masyarakat Madinah?
I. Apa saja Metode Dakwah Rasulullah Saw periode Madinah ?
J. Bagaimana Perintah Perang Dalam Al-Quran?
K. Apa Motif Peperangan Masa Nabi Muhammad SAW?
L. Bagaimana Strategi Perang Rasulullah SAW?
M. Apa itu starategi “perdamaian” dikenal perdamaian Hudaibiyah?
N. Bagaimana Akhir hayat Rasulullah SAW?
BAB II
PEMBAHASAN
Diawali komitmen Aqabah I dan II bahwa penduduk Yastrib tidak anti kepada Rasulullah
SAW. Di kota Yastrib bertemu dua golongan manusia yang sangat berbeda. Golongan pertama
berasal dari Utara, yaitu bangsa Yahudi, sementara golongan kedua berasal dari Selatan yaitu suku-
suku Arab antara lain suku ‘Aus dan Khazraj. Penduduk Madinah lebih memahami agama-agama
ketuhanan karena mereka kerap kali mendengar tentang Allah, wahyu, hari berbangkit, siksa
kubur, surga neraka dan lain-lain. Permusuhan antara bangsa-bangsa Arab dengan Yahudi terjadi
di Yastrib. Kadang-kadang bangsa Arab mengalahkan bangsa Yahudi. Maka orang Yahudi berkata
tidak akan lama lagi akan diutus orang seperti yang disebutkan dalam kitab lama.
Antara suku ‘Aus dan Khazraj selalu timbul sengketa, masing-masing mereka mencari mencari
pendukung agar bisa mengalahkan musuhnya.
b. Mendirikan Masjid
Masjid didirikan untuk tempat berkumpul, bertemu, disamping untuk tempat beribadah kepada
Allah. Perkembangan selanjutnya dipisahkan antara tempat shalat/ ibadah dan tempat jual beli
untuk menjaga kekhusukan ibadah.25 (Mufradi, 1997:27). Setelah selesai salat Jumat, Rasul
beserta sahabat dan pengikutnya terus menuju Madinah yang mana di perbatasan kota telah dinanti
putri-putri remaja yang dengan suara merdu melagukan nyanyian selamat datang.
1
A. Hasjmy, Sejarah Masuk…h. 293.
3. Perintah Perang Dalam Al-Quran
Bila ditelusuri ayat-ayat al-Quran akan ditemui banyak perintah perang yang diungkapkan
dengan kata-kata “jihad” dan “qital”. 2 Diantara sebab-sebab sehingga menyuruh umat Islam
berperang adalah:
a. Bila Islam diperangi
“Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi karena sesungguhnya
mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha
kuasa dan menolong mereka itu (al-Haj 39).
b. Bila kaum kafir datang ke negeri muslim menyebarkan fitnah yang membahayakan
kedudukan Islam di negeri itu. “Perangilah mereka supaya jangan ada fitnah
dan supaya agama itu benar-benar untuk Allah”28 (al-Anfal 39).
c. Nabi disuruh mengobarkan semangat perang (at-Taubah:38)
d. Hukum jihad/berperang adalah fardu Ain (al-Anfal 15).
e. Adil terhadap orang yang tidak memerangi. “Mudah-mudahan Allah menimbulkan
kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi
di antara mereka” (al-Mumtahanah: 7).
f. Lumpuhkan dulu musuh lalu tawan sisa-sisanya (al-Anfal:67).
g. Dilarang memerangi musuh yang sudah ada janji damai dengan mereka
(an-Nisa’: 91).
h. Jika musuh ingin berdamai terimalah tapi jangan kamu lebih dahulu menawarkan
(al-Anfal:61).
2) Motif Peperangan Masa Nabi Muhammad SAW
Ada lebih kurang 40 kali peperangan yang terjadi pada masa Nabi Muhammad
SAW. Separuh diantaranya diikuti oleh Nabi Muhammad SAW. Tidak ada satu
ayat pun di dalam al-Quran atau satu peristiwa yang terjadi di awal sejarah
Ada lebih kurang 40 kali peperangan yang terjadi pada masa Nabi Muhammad
SAW. Separuh diantaranya diikuti oleh Nabi Muhammad SAW. Tidak ada satu ayat pun di dalam
al-Quran atau satu peristiwa yang terjadi di awal sejarah Islam yang menunjukkan bahwa Islam
disebarkan dengan kekuatan dan kekerasan. Atau dengan kata lain bahwa peperangan di dalam
Islam dimaksudkan untuk menggiring dan memaksa manusia masuk Islam. Peperangan hanya
berkisar sebagai usaha melakukan tindakan defensif dan perlindungan diri dari serangan
dan permusuhan, juga untuk melindungi dakwah dan membangun kemerdekan beragama. 3
Peperangan yang terjadi adalah:
2
Jihad berarti berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menegakkan syariat
Islam sedangkan qital berarti peperangan yang merupakan bagian dari jihad (Hadhiri
SP, 1996:282).
3
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam… h. 107.
Perang Badar
Peperangan ini didahului pasukan muslim4. Kafir Quraisy Makkah tidak senang dengan agama
Islam yang dibawa Muhammad yang menurut mereka mengancam agama paganisme mereka5. (al-
Usairy, 2003:110).
Perang Uhud.
Latar belakang: Non muslim ingin membalas kekalahan mereka pada perang Badar dan
terbunuhnya sekian banyak bangsawan mereka serta dendam kesumat mereka terhadap umat
Islam6.
Perang Khandak atau Ahzab
Latar belakang: Orang Yahudi menghimpun kekuatan menyerang orang orang muslim yang makin
hari makin naik pamor. Yahudi berkonspirasi dengan kafir Qurais Makkah.
4
Syekh Safiurrahman al-Mubarakfury, Sirah … h.270.
5
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam… h. 110.
6
Syekh Safiurrahman al-Mubarakfury, Sirah … h. 352.
Sebelum berperang diizinkan, dakwah Islam selalu terancam. Kaum Qurais selalu
berusaha untuk menumpas dan menindas agama Islam dengan menempuh jalur apa saja, sementara
itu tidak sedikit di kalangan bangsa Arab ingin memeluk agama Islam, akan tetapi mereka khawatir
kalau-kalau nanti akan dianiaya dan disiksa pula. Sebelum agama Islam datang ke tanah Arab
belum ada lagi suatu bangsa yang disebut bangsa Arab. Mereka masih merupakan kabilah-kabilah
Arab yang selalu berperang dan bermusuh-musuhan. Tetapi setelah Islam mendarah daging bagi
orang-orang Arab, bangsa Romawi dan Persia merasa disaingi sehingga mereka ingin
menaklukkan kaum muslimin. Setelah musuh dapat dikalahkan Rasul menyampaikan dakwah
Islam dengan luas dan bagi mereka yang Islam akan dibimbing. Siasat perang Rasulullah SAW di
Madinah secara umum
1. Memilih panglima perang dari keluarga dekat.
2. Berperang demi tegaknya agama Allah.
3. Rasul senantiasa mendoakan pasukannya.
4. Mengambil posisi/ tempat yang strategis.
5. Rasul menggunakan mata-mata/intel yang dirahasiakan dengan menyusup ke pasukan lawan
dan berupaya mengadu domba.
6. Melakukan sikaf defensif (mempertahankan diri).
A. Kesimpulan
Mendirikan negara Madinah (manifesto politik) Setelah proklamasi negara Islam pada
tanggal 16 Rabiul Awal tahun pertama Hijriah atau tanggal 20 september 622 M, dengan ibu
kotanya Yastrib, yang telah dirubah namanya menjadi Madinah. Manifesto yang merupakan
dokumen politik itu secara unum sifatnya mengikat suatu perjanjian antara kaum muslimin di
satu pihak dengan orang-orang Yahudi dan Musrikin Madinah di pihak lain.
Dakwah Rasulullah yang telah menyentuh urusan-urusan politik ekonomi dan pertahanan ini
didukung oleh kondisi Madinah yang telah aman. Persatuan itu membantu Rasulullah untuk
mempersatukan kalimat Arab, dan leburlah di depannya perbedaan bangsa yang telah
memecahkan persatuan Arab. Yang dipersaudarakan itu ialah antara orang-orang Quraisy
Makkah yang hijrah ke Madinah (Muhajirin) dengan orang-orang Madinah (Anshar). Pada
akhirnya ikatan persatuan dan persaudaraan itu membentuk kekuatan Islam yang luar biasa yang
merupakan dasar perjuangan selanjutnya untuk merebut kekuasaan di kota Makkah.
Diantara sebab-sebab sehingga menyuruh umat Islam berperang adalah: a. Bila Islam
diperangi “Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi karena sesungguhnya
mereka telah dianiaya. Tidak ada satu ayat pun di dalam al-Quran atau satu peristiwa yang terjadi
di awal sejarah Islam yang menunjukkan bahwa Islam disebarkan dengan kekuatan dan
kekerasan. Atau dengan kata lain bahwa peperangan di dalam Islam dimaksudkan untuk
menggiring dan memaksa manusia masuk Islam. Peperangan hanya berkisar sebagai usaha
melakukan tindakan defensif dan perlindungan diri dari serangan dan permusuhan, juga untuk
melindungi dakwah dan membangun kemerdekan beragama.
Strategi Perang Rasulullah SAW a) Melakukan penyerangan lebih dulu Keras kepala bani
Nadhir yang ingin membunuh Muhammad karena Muhammad bukan berasal dari golongan
Yahudi, menyebabkan kaum muslimin Madinah mempersiapkan strategi penyerangan kepada
bani Nadhir. Adapun sebab-sebab kaum muslimin terjun ke medan perang ialah: karena
membela diri, menjamin kelancaran dakwah dan memberi kesempatan kepada mereka yang
hendak menganutnya, untuk memelihara umat Islam supaya jangan dihancurkan oleh bala tentara
Persia dan Romawi.
DAFTAR PUSTAKA