GURU PEMBIMBING
Ahmad Zahrony, S.PdI
Penutup ............................................................................................................. 20
STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW
PERIODE MAKKAH
1.Dakwah sembunyi-sembunyi
Allah memerintah Nabi Muhammad agar menyampaikan agama
kepada para kerabatnya, dan menyampaikan janji dan ancaman Allah
terhadap orang-orang yang mengingkari dan menyekutukan-Nya. QS. Asy
Suara:214-215.
Rasulullah SAW melaksanakan berdakwah sembunyi-sembunyi.
Mula-mula dakwah ditunjukkan kepada keluarga besar Bani Hasyim
dengan mengundangnya ke rumah Nabi SAW. Usaha ini tidak berhasil,
bahkan mereka meninggalkan tempat jamuan sebelum acara tersebut
berakhir. Dilain waktu acara jamuan diadakan kembali, kali ini para tamu
undangan mulai mendengarkan perkataan Rasulullah SAW, namun tidak
satu pun dari mereka yang meresponnya secara positif.
Suatu ketika Rasulullah SAW mengadakan khutbah terbuka di bukit
shafa. Dalam riwayat imam Bukhari dan imam Muslim dari abu Hurairah
menjelaskan bahwa Qs. Asy syuara:214-215 turun, Rasulullah SAW mula-
mula diperintahkan Allah agar menyeru keluarganya yang terdekat.
Kemudian memanggil orang- orang Quraisy berkumpul di bukit shafa.
Menurut pakar tarikh islam ibn ishaq, selama tiga tahun pertama
Rasulullah SAW berdakwah secara Sembunyi-sembunyi l. Rasulullah
SAW menyeru penduduk Makkah dengan memilih orang yang diyakini
dapat merahasiakan pesan suci dibawanya. Di antara mereka yang masuk
islam pada periode ini adalah Khadijah, ali bin Abi Talib, abu bakar, zaid
bin hari syah, saad bin Abi Waqqas, utsman bin affan, zubair bin awwam,
Abdurrahman bin auf, abdillah bin mas ud,abu ubaidah bin tsamit, abu
salamah, arqom bin Abi araqom dan bilal bin rabbah. Mereka yang
pertama kali masuk islam mendapat gelar ASSABIQUN AL
AWWALUN.
2.Dakwah terang-terangan
Pasca tiga tahun berdakwah secara Sembunyi-sembunyi, melalui
sebuah wahyu, Allah memerintahkan Rasulullah SAW untuk
menyampaikan dakwah secara terbuka QS. Hijr:94-95. Nabi SAW dan
islam menjadi bahan pembicaraan di kalangan masyarakat Makkah.
Sedangkan masyarakat Arab Quraisy menganggap ajaran Rasulullah SAW
tidak mempunyai dasar dan tujuan.
Sesungguhnya Kami memelihara engkau (Muhammad) dari
(kejahatan) orang yang memperolok-olokkan (engkau), Seruan dakwah
secara terang-terangan tersebut setelah Umar bin Khattab menerima islam
dan bersedia menjadi pembela Rasul SAW Allah memberi jaminan kepada
Nabi Muhammad bahwa Allah memeliharanya dari tindakan orang-orang
musyrik Mekah yang memperolok-olok dan menyakitinya serta
memelihara Al-Qur’an dari usaha-usaha orang-orang yang ingin
mengotorinya. Dengan seruan yang bersifat terbuka itu, Nabi SAW dan
Islam menjadi bahan pembicaraan di kalangan masyarakat Arab.
Sedangkan masyarakat Arab Quraisy menganggap bahwa ajaran
Rasulullah SAW tidak mempunyai dasar dan tujuan. Mereka sangat
memusuhi Nabi SAW, dan Islam yang dianggap merusak tradisi Arab.
Para pembesar Quraisy membentak dan memaki Rasulullah SAW dengan
keras. Mereka menganggap bahwa Muhammad SAW adalah orang gila.
Bahkan pamannya Abu Lahab mengancam Rasulullah SAW dengan keras.
Bersamaan dengan itu, perlawanan dari kalangan pembesar Quraisy seperti
Abu Sofyan, Ummayah, dan Utbah bin Rabi’ah semakin gencar.
Para penentang tersebut mulai melancarkan aksi permusuhan kepada
Rasulullah SAW, Para pengikut yang berasal dari kalangan lemah dan
tertindas sering mendapatkan siksaan yang berat. Mereka tidak lagi
memandang bahwa Muhammad SAW adalah anggota kabilah Bani
Hasyim, hanya saja tekanan-tekanan terhadap Rasulullah SAW tidak
mereka lakukan secara langsung, karena mereka masih menghargai Abu
Thalib dan para anggota Bani Hasyim lainnya.
3.Hijrah Ke Abbesenia
Rasulullah SAW menganjurkan kepada para sahabat dan para
pengikutnya untuk menghindar dari gangguan tersebut dengan berhijrah ke
negri habasyah (ethiopia). Karena Rasulullah SAW telah mengetahui
bahwa ashhimah an najasyi, raja habasyah adalah seorang yang adil dan
bijaksana.
Rombongan pertama yang membawa para sahabat bergerak pada bulan
rajab tahun ke-5 dari kenabian. Rombongan ini terdiri dari 12 orang laki
laki dan 4 orang wanita, dipimpin utsman bin affan yang ditemani
ruqayyah binti Rasulullah SAW. Peristiwa dikenal dengan sebutan Hijrah
ke Habasyah I. Sekitar 3 bulan sebagian mereka kembali ke Makkah
karena mendengar kabar ada sikap melunak dari kaum musyrikin terhadap
kaum muslimin. Namun berita tersebut tidak benar, bahkan terjadi tekanan
yang lebih keras. Karena tekanan musyrikin Quraisy semakin keras, maka
sekitar 83 orang lelaki dan 18 orang perempuan berhijrah ke habbasyah .
Kepergian para sahabat yang kedua ini dikenal dengan sebutan hijrah ke
habbasyah II. Rombongan hijrah yang kedua ini dipimpin ja’far bin abi
thalib. Kepergian orang orang islam ke habbasyah menimbulkan
kemarahan kaum kafirin Quraisy. Mereka mengirim satu rombongan
khusus ke habbasyah dengan membawa bermacam macam hadiah untuk
membujuk raja najasyi dan orang orang penting di istana serta pendeta
pendeta Nasrani agar memulangkan mereka ke makkah tetapi ditolak oleh
raja najasy.
6. Misi ke Thaif
Melihat reaksi penduduk kota makkah yang keras dan kejam kepada
pemeluk islam, Rasulullah SAW ditemani Zaid bin Haritsah, pada tahun
ke-10 kenabian (620 M). Di Tha’if terdapat bani Tsaqif, suatu kabilah
yang cukup kuat dan besar jumlah penduduknya dipimpin Amruh bin
Umair Al Thaqafi. Rasulullah SAW berangkat ke Tha’if dengan harapan
bani Tsaqif untuk menerima islam. Dengan demikian, beliau dan
pengikutnya akan mendapatkan perlindungan dari gangguan kafir Quraisy.
Bani Tsaqif bukan saja menolak ajaran islam, bahkan mendengar
pembicaraan Nabi Muhammad SAW mereka tidak mau. Rasulullah SAW
diperlakukan secara kasar dan biadab.sikap kasar mereka itu sungguh
bertentangan dengan sikap bangsa arab yang selalu menghormati tamunya.
Dengan terus terang mereka mengatakan bahwa mereka tidak senang
dengan Rasulullah SAW dan pengikutnya tinggal di kota mereka. Sambil
berlumuran darah akibat lemparan batu penduduk, Nabi SAW keluar dari
wilayah Tha’if menuju Makkah.
PENUTUP
Tujuan dibuat nya makalah ini adalah agar kita lebih mengetahui tentang
strategi dakwah Rasulullah Saw periode makkah. Apabila ada kesalahan kami
mohon maaf dan terima kasih.