Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM

“Silsilah Nabi Muhammada SAW Dari Ibu Dan Ayahnya”.

Dosen Pengampu : Suparlan, M.Pd.I

OLEH KELOMPOK : 1

1. RAYDATUL ANISA
2. BQ SRI DEWI SETIAWATI
3. METI YOHANA
4. DESI RATNASARI
5. NURMAYA SOPIANA
6. ZAHWA NADIRA
7. RENDY SAPUTRA

PROGRAM STUDI :

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH PALAPA NUSANTARA

TA : 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan judul “Sejarah Peradaban Islam ( Silsialh Nabi
Muhammad SAW Dari IBu Dan Ayahnya)”.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa, makalah ini


tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan
dan bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah “ Sejarah Peradaban Islam”
Suparlan, M.Pd.I ”. penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki maka penyusun meminta kritik dan saran yang
sifatnya membangun.

Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita
semua didalam dunia pendidikan.

Keruak , 31 Oktober 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3

A. Silsilah Nabi Muhammad Saw................................................................3


B. Sifat-Sifat Nabi Muhammad Saw...........................................................7

BAB III PENUTUP............................................................................................10

A. Kesimpulan.............................................................................................10
B. Saran........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang pertama kali menerapkan
Islam secara total. Ia mendapat bimbingan dan pengarahan langsung dari
Allah melalui wahyu-Nya. Makà, tidak ada seorang pun yang lebih
mengetahui dan memahami Islam selain Nabi Muhammad SAW. Karena itu
beliaulah satu-satunya yang pantas menjadi teladan dan panutan orang-orang
yang mengharap rahmat Allah pada hari akhir serta bagi mereka yang ingin
melaksanakan kewajiban Islamnya dengan benar. Firman Allah dalam Qur’an
Surat Al-Ahzab, ayat 21 yang artinya "Sesungguhnya telah ada pada diri
Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang
mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut (nama) Allah "
Dari ayat Qur’an diatas jelas ditegaskan, bahwa tidak ada suri tauladan
yang baik dan menjamin seseorang mendapat rahmat Allah SWT baik didunia
maupun di akhirat, kecuali suri tauladan yang datang dari Nabi Muhammad
SAW.
Namun sekarang ini banyak umat Islam (terutama generasi
muda), bahkan anak-anak yang masih dibawah umur, mengidolakan bahkan
hingga meniru perilaku tokoh-tokoh populer tertentu. Ada kalanya, umat
memang mengidolakan tokoh-tokoh yang memiliki prestasi positif; misalnya
atlet, ilmuwan, dai, atau seniman. Tetapi sering pula kita melihat bahwa
tokoh-tokoh yang dijadikan panutan tersebut adalah manusia-manusia yang
sesungguhnya memiliki perilaku yang jauh dari konsepsi islami.
Bangsa kita yang mayoritas muslim, kerap mengingkari ketauladanan
Rasulullah Muhammad Saw. Menurut kami terjadinya krisis keteladanan,
dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap Rasulullah serta kurangnya
mengenal sifat-sifat rasul.

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini :
1. Bagaimana silsilah Nabi Muhammad SAW ?
2. Bagaimana sifat-sifat Nabi Muhammad SAW ?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada makalah ini :
1. Mengetahui silsilah Nabi Muhammad SAW
2. Mengetahui sifat-sifat Nabi Muhammad SAW

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Silsilah Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir dari keturunan bangsawan kabilah
Quraisy. Beliau mempunyai silsilah yang jelas, sebagaimana layakya
keluarga Arab terhormat pada masa itu. Beliau sendiri menyatakan bahwa
keturunannya adalah keturunan pilihan diantara kabilah-kabilah Arab, yaitu
keturunan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, dari keturunan Ismail terpilih
Kinanah, dari keturunan Kinanah terpilih Quraisy, dari keturunan Quraisy
terpilih Hasyim dan dari keturunan Hasyimlah beliau lahir.1
Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul-Muththalib2 (nama aslinya
Syaibah), bin Hasyim, bin Abdu Manaf (nama aslinya Al-Mughirah), bin
Qushay, bin Kilab, bin Murrah, bin Ka'b, bin Lu'ay, bin Ghalib, bin Fihr
(nama aslinya Quraisy dan menjadi cikal bakal nama kabilah), bin Malik, bin
An-Nadhr (nama aslinya Qais), bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah
(nama aslinya Amir), bin Ilyas, bin Mudhar, bin Nizar, bin Ma'ad, bin Adnan.
bin Add bin Humaisi', bin Salaman, bin Aush, bin Bauz, bin Qimwal, bin
Ubay, bin Awwam, bin Nasyid, bin Haza, bin Baldas, bin Yadlaf, bin Tha-
bikh, bin jahim, bin Nahisy, bin Makhy, bin Aidh, bin Abqar, bin Ubaid, bin
Ad-Da'a, bin Harridan, bin Sinbar, bin Yatsriby, bin Yahzan, bin Yalhan, bin
Ar'awy, bin Aidh, bin Daisyan, bin Aishar, bin Afnad, bin Aiham, bin
Muqshir, bin Nahits, bin Zarih, bin Sumay, bin Muzay, bin Iwadhah, bin
Aram, bin Qaidar, bin Isma'il Alaihi-Salam, bin Ibrahim Alaihi-Salam bin
Tarih (nama aslinya Azar), bin Nahur, bin Saru' atau Sarugh, bin Ra'u, bin
Falakh, bin Aibar, bin Syalakh, bin Arfakhsyad, bin Sam, bin Nuh Alaihi-
Salam, bin Lamk, bin Mutwashyalakh, bin Akhnukh atau ldris Alaihis-Salam,
bin Yard, bin Mahla'il bin Qainan, bin Yanisya, bin Syits Alaihi-Salam, bin

1
Azra, Azyumardi.Versi Terdalam: Kehidupan Rasulullah Muhammad SAW. Jakarta:
Murai Kencana, 2002
2
azzamau.blogspot.com/makalah-tentang-silsilah-nabi-muhammad_3.html(diakses
2017/02)

3
Adam Alaihis-Salam. Ibunya bernama Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf
bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah.
Abdullah adalah putra kesayangan Abd. Al-Mutthalib. Dia kawin
dengan Aminah binti Wahab pada usia sekitar 24 tahun. Keduanya adalah
pasangan yang serasi, pemuda tampan dan gadis jelita. Abd. Al-Mutthalib dan
Wahab menurunkan keluarga yang terpandangan di kalangan kabilah-kabilah
Arab. Kurang lebih 3 bulan setelah pernikahannya, Abdullah berangkat ke
Negeri Syria untuk berdagang. Pada waktu itu Aminah telah memperlihatkan
tanda-tanda kehamilah. Dalam perjalanan pulang di kota Yastrib mendadak
Abdullah jatuh sakit dan akhirnya meninggal.
Aminah melahirkan Nabi pada tanggal 12 Rabiul awal bertepatan
dengan 20 April, 571 tahun setelah kelahiran Nabi Isa as. Pada hari ketujuh
setelah kelahiran Rasulullah, kakeknya menyembelih hewan kurban untuknya
dan mengundang seluruh suku quraisy. Di tengah menikmati jamuan itu,
mereka bertanya, “Wahai Abdul Mutthalib, kau beri nama siapa (anak itu)? “
Jawab Abdul Mutthalib, “ Aku memberinya nama Muhammad. “Mereka
bertanya lagi, “Mengapa engkau lebih memilih nama itu ketimbang
menamainya dengan salah satu nama leluhurnya?” Dia menjawab, “ (Karena)
aku ingin Allah yang di langit memujinya dan semua manusia yang ada di
muka bumi ini memujinya pula.3
Ibunya sendiri meninggal ketika usianya baru enam tahun di Abwa,
sebuah tempat diantara Mekah dan Madinah. Kemudian dikebumikan di
Abwa. Ceritanya, ibu dan anak itu sedang dalam perjalanan kunjungan
kepada keluarga dari garis ibunya. Muhammad selanjutnya diasuh kakeknya,
Abdul Mutthalib. Sebelum meninggal, kakeknya berpesan kepada Abu
Thalib, pamannya, untuk meneruskan pengasuhannya. Saat itu usia
Muhammad delapan tahun. Abu Thalib adalah orang yang sangat kekurangan
dalam harta benda, namun ia tetap tidak khawatir untuk mengasuh Nabi
Muhammad.

3
Patuhena Saleh,dkk.Sejarah islam Klasik. Makassar: UIN Alauddin, 2009

4
Pada usia 25 tahun, Rasulullah saw memimpin kafilah dagang ke Syam
membawa dagangan Khadijah ra. Di Mekah ia baru dikenal sebagai al-Amin,
dan itulah yang menjadi alasan ia menikah dengan Khadijah ra. Istri-istri
Rasulullah semuanya ada 11 orang, enam dari suku Quraisy, empat dari
bangsa Arab dan seorang dari Bani Israil. Kesebelas orang itu adalah
1. Khadijah binti Khuwailid
Beliau wanita pertama yang menjadi istri pertama Nabi saw, dan
Nabi tidak pernah menikah lagi sampai beliau wafat. Dari Khadijah, Nabi
Muhammad memiliki anak sebanyak 7 orang yakni:4
a. Al-Kasim
b. At-Thaiyib
c. At-Thahir
d. Rukaiyah, isteri Utsman bin Affan
e. Zainab, isteri Abdul Ash bin Rabi’
f. Ummu Kalsum, isteri Utsman bin Affan setelah Rukaiyah wafat
g. Fathimah, isteri Ali bin ABi Thalib
Anak-anak beliau yang laki-laki semuanya meninggal selagi jaman
jahiliyah, tetapi yang wanita, semuanya mendapat dan memeluk agama
Islam dan semuanya selamat berhijrah ke Madinah. Khadijah meninggal
pada saat usianya 65 tahun.
2. Saudah binti Zam’ah
Saudah binti Zam’ah, adalah temasuk perempuan generasi pertama
yang memeluk Islam. Bersama suami sebelumnya, Saudah ikut hijrah ke
Habasyah yang kedua. Tak lama setelah kembali ke Mekah, suaminya
meninggal. Rasulullah lalu menikahinya. Saudah meninggal di Madinah
pada akhir masa kekhalifaan Umar.
3. Aisyah binti Abu Bakar
Aisyah adalah istri Nabi yang dinikahi ketika usianya baru 6 tahun,
tetapi baru akad saja. Ia satu-satunya istri Rasulullah yang perawan. Ia

4
Usman, Ali.Partisipasi Keluarga Rasulullah SAW dalam merubah sosial budaya dunia.
Jakarta: Bulan Bintang, 1976

5
adalah orang yang paling memahami Al-Qur’an. Aisyah sendiri meninggal
pada bulan Ramadhan tahun ke-58 hijrah. Pada saat itu usianya 65 tahun.
4. Hafshah binti Umar
Rasulullah menikahinya pada bulan sya’ban, tiga puluh bulan
sebelum hijrah. Saat itu usianya baru 21 tahun. Dan meninggal juga pada
bulan sya’ban 45 tahun setelah hijrah, di Madinah.
5. Ummu Salamah
Rasulullah menikahinya pada tahun ke-4 hijriah ketika usianya 27
tahun. Ummu Salamah adalah istri Rasulullah yang meninggal paling
belakangan keika berusia 86 tahun. Ia adalah perempuan yang cerdas dan
pandai.
6. Zainab binti Khuzaimah
Rasulullah menikahinya ketika berusia 29 tahun, pada bulan
ramadhan, 30 bulan setelah hijrah, Zainab meninggal mendahului nabi dan
dialah orang yang direkomedasikan Ummu Salamah sebagai gantinya.
7. Juwairiyah binti Al-Harits
Juwairiyah merupakan tahanan perang, yang kemudian dibebaskan
dan dinikahi oleh Rasulullah. Pada saat dinikahi ia berusia 25 tahun. Ia
meninggal pada tahun ke-50 hijriah pada usia 70 tahun.
8. Ummu Habibah Rumlah binti Abi Sufyan
Ketika masih di Habasyah, Rasulullah mengirim Amru ibn Umayyah
untuk menemui Najasy agar menikahkannya dengan Ummu Habibah.
Ummu Habibah meninggal pada tahun ke-44 hijriah
9. Zainab binti Jahsyin
Rasulullah menikahinya pada tahun ke-3 hijriah, di Madinah. Saat
itu Zainab berusia 35 tahun. Sebelum dinikahi, Muhammad pernah
menikahkannya dengan Zaid ibn Haritsah, anak angkatnya. Namun
kemudian Allah membatalkan aturan bahwa mantan istri anak angkat tidak
boleh dinikahi dengan perintah-Nya kepada Rasulullah untuk
menikahinya.
10. Shafiyah binti Huyay

6
Rasulullah menawannya pada perang Khaibar, kemudian dibebaskan
dan dinikahinya. Shafiyah sendiri meninggal pada tahun ke-50 hijriah.
11. Maimunah binti Al-Harits al-Hilaliyah
Ia adalah perempuan terakhir yang dinikahi Rasulullah, yakni ketika
Rasulullah sedang menjalankan umrah Qadha pada tahun ke-8 hijriah. Ia
meninggal di rumah tempat ia dinikahi Rasulullah pada tahun ke-61
hijriah.
B. Sifat-sifat Nabi Muhammad SAW
Menurut para teolog, esensi kenabian atau sifat-sifat wajib nabi adalah
Sidiq (benar), amanah, tabliq, cerdas.
1. Kejujuran (kebenaran)
Kejujuran atau kebenaran adalah dasar utama dari kenabian. Tidak
ada kebohongan atau tipuan yang pernah terdengar dari mereka, entah itu
secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi. Nabi pasti diberkahi
dengan kejujuran, karena Allah berkehendak agar setiap orang menjadi
benar dan menjunjung kebenaran.
Rasulullah dikenal sebagai orang yang benar dan jujur bahkan
sebelum Islam datang. Penduduk Mekah, bahkan kaum Kafir sekalipun
menyebutnya Al-Amin (yang dapat dipercaya). Bahkan musuh-musuhnya
tidak menuduhnya bohong setelah dia menyatakan kenabiannya, sebab tak
ada yang pernah mendengar ia berbohong.
Kebenaran adalah poros kenabian. Tak mungkin tidak, sebab jika
seorang Nabi bohong. Maka Allah berfirman:
Jika dia (Muhammad mengada-adakan sebagian perkataan
(berbohong) atas nama Kami, niscaya kami pegang dia pada tangan
kanannya. Kemudian kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali
tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi dari pemotong
urat nadi itu (Q.S 69: 45-47)
2. Amanah (dapat dipercaya)
Sebelum dan sesudah kemunculan Islam, musuh-musuh Nabi saw
sekalipun mengenal beliau sebagai orang yang terpercaya dan amanah.

7
Bahkan setelah menyatakan dirinya sebagai Nabi, para musuh beliau tetap
menitipkan barang-barang berharga mereka kepadanya. Mereka sama
sekali tidak khawatir beliau akan menyitanya atau menggunakannya demi
kepentingan Islam
3. Tabligh
Nabi-nabi diutus untuk menyampaikan risalah dan untuk
menerangi jalan menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Seorang nabi
secara total mengabdikan diri pada misinya dan karena itu merupakan
altruis (orang yang tidak mementingkan diri sendiri) yang hidup demi
kebahagiaan dan kebaikan orang lain. Para Nabi ditugaskan untuk
menyampaikan risalah Ilahi. Mereka melaksanakannya dengan sebaik-
baiknya, dengan sabar menghadapi bencana bahkan penyiksaan,
memenuhi tanggu jawab mereka, dan kemudian menyerahkan hasilnya
kepada Allah. Rasulullah menyeru kepada semua penduduk Mekah, baik
secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.
4. Fatanah (Cerdas)
Cerdas adalah atribut penting lainnya dari kenabian. Dalam konteks
ini, kecerdasan ini mengandung makna khusus : suatu perpaduan dari
kekuatan penalaran, kecerdasan, intelegensi, penilaian yang sehat, dan
kebijaksanaan yang jauh melebihi kemampuan manusia biasa melalui
kekuatan pemahaman yang tinggi. Ia mencakup dan memadukan semua
kemampuan manusia, entah itu dari hati, jiwa atau pikiran.
Selain itu, ada pula sifat-sifat mustahil bagi nabi, diantaranya:
a. Kidzib (dusta)
Semua Rasul adalah manusia-manusia yang dipilih oleh Allah
SWT sebagai utusan-Nya. Mereka selalu memperoleh bimbingan dari
Allah SWT sehngga terhindar dari sifat-sifat tercela. Setiap rasul
benar ucapannya dan benar pula perbuatannya. Sifat dusta hanya
dimiliki oleh manusia yang ingin mementingkan dirinya sendiri,
sedangkan rasul mementingkan umatnya.
b. Khiyaanah (berkhianat atau curang)

8
 Tidak mungkin seorang rasul berkhianat atau ingkar janji
terhadap tugas-tugas yang diberikan Allah SWT kepadanya. Orang
yang khianat terhadap kepercayaan yang telah diberikan kepadanya
adalah termasuk orang yang munafik, rasul tidak mungkin menjadi
seorang yang munafik.
c. Kitmaan (menyembunyikan)
Semua ajaran yang disampaikan oleh para rasul kepada umatnya
tidak ada yang pernah disembunyikan. Jangankan yang mudah
dikerjakan dan difahami dengan akal fikiran, yang sulit pun akan
disampaikan olehnya seperti peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi
Muhammad SAW.
d. Balaadah (bodoh)
Seorang rasul mempunyai tugas yang berat. Rasul tidak
mungkin seorang yang bodoh. Jika rasul bodoh, maka ia tidak akan
dapat mengemban amanat dari Allah SWT. Jadi, mustahil rasul
memiliki sifat bodoh.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nabi lahir pada tanggal 12 Rabiul awal bertepatan dengan 20 April,
571 tahun setelah kelahiran Nabi Isa as dan merupakan anak dari pasangan
Abdullah dan Aminah. Rasulullah memiliki nama lengkap Muhammad bin
Abdullah bin Abdul-Muththalib, bin Hasyim, bin Abdu Manaf, bin Qushay,
bin Kilab, bin Murrah, bin Ka'b, bin Lu'ay, bin Ghalib, bin Fihr, bin Malik,
bin An-Nadhr, bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah, bin Ilyas, bin
Mudhar, bin Nizar, bin Ma'ad, bin Adnan. bin Add bin Humaisi', bin
Salaman, bin Aush, bin Bauz, bin Qimwal, bin Ubay, bin Awwam, bin
Nasyid, bin Haza, bin Baldas, bin Yadlaf, bin Thabikh, bin jahim, bin Nahisy,
bin Makhy, bin Aidh, bin Abqar, bin Ubaid, bin Ad-Da'a, bin Harridan, bin
Sinbar, bin Yatsriby, bin Yahzan, bin Yalhan, bin Ar'awy, bin Aidh, bin
Daisyan, bin Aishar, bin Afnad, bin Aiham, bin Muqshir, bin Nahits, bin
Zarih, bin Sumay, bin Muzay, bin Iwadhah, bin Aram, bin Qaidar, bin Isma'il
Alaihi-Salam, bin Ibrahim Alaihi-Salam bin Tarih, bin Nahur, bin Saru' atau
Sarugh, bin Ra'u, bin Falakh, bin Aibar, bin Syalakh, bin Arfakhsyad, bin
Sam, bin Nuh Alaihi-Salam, bin Lamk, bin Mutwashyalakh, bin Akhnukh
atau ldris Alaihis-Salam, bin Yard, bin Mahla'il bin Qainan, bin Yanisya, bin
Syits Alaihi-Salam, bin Adam Alaihis-Salam. Ia memiliki 11 orang istri dan
8 orang anak.
Nabi memiliki sifat-sifat wajib seperti Shidiq, Amanah, Tabliq,
Fatanah. Dan sifat mustahil seperti Kidzib, Khinayaah, Kitman, Balaadah.
Itulah sebabnya kita wajib meneladani dan menjadikan Rasulullah sebagai
contoh dalam segala aspek kehidupan.

B. Saran
Dari makalah ini penulis berharap kepada pembaca, agar bisa
mengetahui silsilah dan sifat-sifat yang dimiliki oleh Rasulullah dalam rangka
meningkatkan keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, selain itu dapat

10
memberikan kritik dan saran dalam pembahasan makalah ini. Agar makalah
ini menjadi lebih baik dan dapat digunakan sebagai bahan penambahan
wawasan dan pengetahuan yang lebih bermanfaat untuk orang lain.

11
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi.Versi Terdalam: Kehidupan Rasulullah Muhammad SAW.
Jakarta: Murai Kencana, 2002
Husain, Muhammad.Muhammad Nabi Segala Zaman. Jakarta Selatan: Grafindo,
2008
Patuhena Saleh,dkk.Sejarah islam Klasik. Makassar: UIN Alauddin, 2009
Sandiah, Hasan.Muhammad Rasulullah. Bandung: Percetakan Offset, 1979
Sayidi, Husain.Muhammad The Untold Stories. Jakarta: Citra, 2004
Usman, Ali.Partisipasi Keluarga Rasulullah SAW dalam merubah sosial budaya
dunia. Jakarta: Bulan Bintang, 1976
azzamau.blogspot.com/2017/02/makalah-tentang-silsilah-nabi-muhammad_3.html

12

Anda mungkin juga menyukai