Disusun oleh:
Kelompok 3
Muhammad Dwiguna 12010200xx
Muhammad Raihan Zaky Mulyadi 1201020055
Yusuf Wahyudi 12010200xx
A. Latar Belakang
Sosok Muhammad bukanlah manusia biasa yang bisa dianggap sepele,
kehebatannya dan kebijaksanaannya dalam memimpin suatu bangsa menjadi
prestasi yang luar biasa, bahkan tidak ada raja manapun yang bisa
menandinginya (Dahlan, 2018). Bagi umat Islam ialah Nabi dan Rosul Allah
yang menjadi penutup dari para Nabi-Nabi (Amrullah, 2018). Nabi
Muhammad sangat patut menjadi tauladan bagi semua orang baik itu yang
Islam ataupun non-islam. Berbagai macam tantangan zaman dialami oleh-Nya
yang tentunya tidak mudah untuk dilalui namu beliau tetap konsisten di jalan
Allah SWT.
Prestasi-prestasi Ia raih, namun dengan seiring prestasi yang didapat
tidak sedikit pula kritik yang dilontarkan kepada-Nya dan tentu menyakitkan,
tidak hanya sebatas kritik saja kecamanpun banyak terdengar oleh Nabi
Muhammad SAW, namun hal ini tidak menjadi pengaruh buruk bagi Nabi
Muhammad melainkan menjadi spirit perjuangan dalam menyampaikan
kebenaran.
B. Rumusan Masalah
1. Siapa Muhammad?
2. Bagaimana pandangan orientalis terhadap Muhammad?
3. Bagaimana pandangan oksidentalis terhadap Muhammad?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menguak siapa itu Muhammad.
2. Memaparkan pandangan orientalis terhadap Muhammad?
3. Menjelaskan pandangan oksidentalis terhadap Muhammad?
D. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif,
dimana penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan dan
dilaksanakan oleh sekelompok peneliti di bidang ilmusosial, pendidikan, dan
bidang keilmuan lainnya (Darmalaksana, 2020). Penelitian digunakan untuk
membantu dalam menjelaskan artikel, mengingat artikel ditulis secara singat,
padat dan sederhana tanpa harus mendeskripsikannya (Darmalaksana, 2020).
Alur penelitian ini adalah dengan melalui studi pustaka, penelusuran sumber
primer dan skunder, klasifikasi berdasarkan formula penelitian, pengolahan
data, pengutipan referensi, menampilkan data, abstraksi data, interpretasi data,
dan kesimpulan (Darmalaksana, 2020).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Muhammad SAW
Nabi Muhammad lahir di Makkah tanggal 12 Rabiul Awal tahun 571
kalender Romawi (1450 tahun yang lalu). Rasul lahir dari ibu bernama aminah
dan ayahnya bernama Abdullah. Tahun tersebut juga dikenal dengan istilah
tahun gajah yakni ketika pasukan gajah dibawah pimpinan Abrahah Habasyah
tengah menyerang Ka’bah.
Kisah kelahiran Nabi Muhammad ini ada dalam surah Al Fil yang
memiliki arti “tahun gajah”. Rasul lahir di masa ini dan dibesarkan sebagai
anak yatim karena ayahnya yakni Abdullah telah wafat sebelum usianya genap
3 Tahun dan setelahnya dibesarkan dan dirawat oleh kakeknya yakni Abdul
Mutholib.
A. Kesimpulan
Islam merupakan agama samawi terakhir yang diturunkan Allah kepada
insan melalui utusan terakhir- Nya yakni Nabi Muhammad SAW sebagai
epilog para nabi dan rasul. Hal ini menjadikan aliran islam sebagai agama
paripurna yang menyempurnakan segala aturan dari agama agama samawi
sebelumnya. Kedatangan agama islam yang didakwahkan nabi Muhammad
menampakkan kilaunya sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah dan
seterusnya diterima dengan baik disana, cahaya islam mulai menyala dan
dalam waktu yang singkat menerangi kegelapan di jazirah Arab bahkan lambat
laun menerangi daerah daerah sekitarnya sehingga pada masa itu Madinah
telah berkembang menjadi sebuah negara besar dengan seorang pemimpin
besar tak kalah besarnya dengan Imperium Rumawi di Barat dan Imperium
Persia di Timur.
Kaum orientalis Barat yang dengan perannya telah banyak menawarkan
dampak utamanya kepada orang Barat terhadap cara bersikap terhadap Islam
dan Timur selama berabad-abad di zaman kolonial, kehadiran orientalis dan
pengaruhnya ini telah memunculkan reaksi dari dunia Timur dengan
memunculkan wangsit oksidentalisme dengan cara mempelajari Barat dan
memberikan pemahaman yang berimbang terhadap dunia Barat dan dunia
Timur.
Motif di balik kajian oksidentalisme yaitu untuk mempelajari akar
kemajuan bangsa-bangsa barat, memfilternya dan menerapkanya di dunia timur
hingga timur keluar dari keterbelakangannya. Selain itu Oksidentalisme
diperlukan bisa menghilangkan kecurigaan yang tidak fundamental terhadap
barat yang terus mengendap dipikiran orang timur
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, S. (2018). Melacak Jejak Radikalisme dalam Islam: Akar Ideologis dan
Eksistensinya dari Masa ke Masa. Dirasah: Jurnal Studi Ilmu Dan
Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 1–9.
Dahlan, M. (2018). Nabi Muhammad saw.(Pemimpin Agama dan Kepala
Pemerintahan). Rihlah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan, 6(2), 178–192.
Darmalaksana, W. (2020). Pre-print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, 2020. 1–6.
RAJENDRA, R. R. (2022). PERGESERAN PARADIGMA ORIENTALISME
(Studi Pemikiran Karen Armstrong Tentang Nabi Muhammad). UIN
RADEN INTAN LAMPUNG.
Setiawati, C. (2018). Kajian Orientalis Ignaz Goldziher tentang Hadis dan
Sunnah. Quran and Hadith Studies, 7(2), 151.
Sujati, B. (2018). Kewahyuan Nabi Muhammad Dalam Pandangan Orientalis.
Tamaddun, 6, 108–132.
Teng, M. B. A. (2016). Orientalis dan orientalisme dalam perspektif sejarah.
Jurnal Ilmu Budaya.