(MOKSAA)
JURUSAN STUDI AGAMA-AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Sekretariat: Jl. A. H. Nasution Gedung SC Lt. 2 No: 105 Cipadung-Cibiru-Bandung
GRAND DESIGN
(MOKSAA) 2022
A. LATAR BELAKANG
Ospek sebagai sarana agar mahasiswa baru dapat mengenal kampus dengan baik dan
terbiasa terhadap kultur kampus. Dalam ospek ini juga sebagai pengenalan suasana kampus yang
dimana secara kultur, sosial, akademis, bisa ditanamkan dalam menjalani selama studi belajar
dikampus. Dalam kegiatan ospek ini mahasiswa baru diperkenalkan lingkungan kampus tingkatan
Universitas, Fakultas dan jurusan. Untuk pembentukan mahasiswa yang sesungguhnya yaitu
sebagai agen of change yang harus mempunyai sikap positif dan toleran.
Karena saat ini situasi sedang pada masa transisi pasca pandemi Covid-19 dan juga telah
diterbitkannya surat keputusan terkait metode perkuliahan pada semester ganjil tahun 2022
dilakukan secara tatap muka, maka dari itu fungsi mahasiswa akan dimulai kembali dalam
memberikan semangat baru berjumpa dikampus dengan mengembangkan kemampuan berpikir
dalam proses suatu pembelajaran. Dengan itu Himpunan mahasiswa Jurusan membuat wadah
pertemuan dalam mengenalkan jurusan Studi Agama – Agama dengan mengadakan Ospek
Jurusan untuk memberikan pengenalan kejurusanan juga pengenalan dalam ruang lingkup
himpunan mahasiswa jurusan. Dalam ospek jurusan ini Memberi ruang kepada teman-teman yang
terlibat dalam osjur untuk memahami kejurusananya dengan difasilitasi pengenalan , pengetahuan,
pemahaman, dan sistem pembelajaran dijurusan SAA.
Panitia-panitia ospek harus bersikap humanis dan bertanggung jawab. Penyampaian osjur
ini harus lebih edukatif dan komunikatif, yang dapat membantu proses pendewasaan mahasiswa
meliputi kemandirian, kedisiplinan, rasa empati dan simpati serta penyadaran diri bahwa peserta
adalah mahasiswa baru yang mengikuti osjur untuk diperkenalkan kepada sistem kultur jurusan.
Untuk itu emosionalitas peserta yang dibangun di osjur harus dibawa penyampaiannya secara
persuasif baik agar lebih bisa diterima.
Jangan sampai terjadinya senioritas dan kekerasan yang menimbulkan pro kontra tentang
ospek, dimana mahasiswa baru menjadi nyaman di jurusan SAA agar mereka mengetahui bahwa
sebenarnya di SAA itu antar mahasiswanya ramah dan menjunjung tinggi sikap toleran terhadap
siapapun.
Begitupula dengan adanya osjur ini diharapkan seluruh mahasiswa studi agama-agama
dapat menjadi mahasiswa yang saling menghargai, serta memiliki daya kritis sebagai karakter
mahasiswa yang berani speak up memberikan semangatnya serta keloyalitasannya didalam
kejurusan Studi Agama-Agama ini. Adapun masalah yang sekarang dihadapi oleh mahasiswa
jurusan Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung sendiri ialah:
B. TUJUAN
1. Mengenalkan kultur Studi Agama-Agama dalam membiasakan diri Terhadap
budaya akademik kampus.
2. Menumbuhkan minat kepada keorganisasian
3. Memberi edukasi kepada panitia pelaksana osjur dalam regenerasi kepengurusan
HMJ ,
4. Membangun solidaritas dan loyalitas kepada jurusan SAA agar menumbuhkan
sikap kekeluargaan antara mahasiswa studi agama- agama.
C. Input
1. Menanamkan nilai- nilai keSAAan guna tercapai sikap Toleran terhadap sesama maupun
antar umat agama
2. Memberikan pemahaman mengenai orientasi pendidikan dalam perguruan tinggi didasari
untuk mencari ilmu pengetahuan
3. Memberikan pendidikan yang efektif dengan menetapkan materi dengan pemberian forum
grup diskusi
4. Penanaman nilai keaktifan dijurusan melalui pembelajaran di kepanitiaan secara terstruktur
dan administratif.
5. Memberikan pengenalan organisasi HMJ SAA dan lembaga kerukunan umat beragama
SAA
D. Output
1. Memahami kultur SAA dikampus sehingga dapat terbiasa dalam persoalan kampus baik
wawasan akademis maupun sosial.
2. Terbentuknya pengetahuan mahasiswa SAA yang inklusif, substantif guna memenuhi
tanggung jawabnya sebagai mahasiswa di SAA
3. Memahami dalam ranah keorganisasian sehingga ketika regenerasi ke HMJan mahasiswa
bisa mengkondisikan dari ilmu yang diterap dikepanitiaan atau materi.
4. Mengenal satu sama lain antar mahasiswa SAA
E. DASAR PEMIKIRAN
Menjadi mahasiswa perlunya memiliki pengetahuan, pemahaman, karakteristik
yang berani, sikap menilai dalam mekanisnya beradaptasi menyesuaikan dengan kondisi
dikampus yang mampu berpikir kritis serta pandai melihat kondisi dengan menyesuaikan
diri harus bagaimana dan seperti apa.
Menurut benjamin bloom sebagai seorang psikolog bidang pendidikan tahun 1956
mengembangkan kemampuan dan berpikir seseorang dalam suatu proses pembelajaran
terdapat tiga aspek yang harus dilakukan yaitu : kognitif, afektif dan psikomotori.
Kognitif disini adalah aspek sebagai wadah pengenalan dalam proses mengetahui
pengetahuan itu dalam berpikir, nalar, aktivitas otak mengembangkan kemampuan secara
rasional untuk memiliki pengetahuan dalam mengingat materi- materi , teori- teori,
konsep, struktur , proses belajarnya. Pemahaman dalam menyuarakan gagasan terhadap
fakta dalam memahami hal-hal yang telah dipelajari dengan menyimpulkan arti dari suatu
materi. Lalu diterapkan didalam kondisi yang nyata dari materi yang dipelajari.
Keterlibatan bidang acara dan mentor dalam osjur MOKSAA 2022.
Afektif yaitu emosional yang dibangun seperti semangat, minat, sikap dalam
memikirkan kemampuan dari belajar dengan mendengar pendapat orang lain , lalu
berbicara apabila keadaan perlu bicara. Respon dalam berpartisipasi mengikuti kondisi
misal sedang diskusi, makan, ikut memberi saran kritik. Karakteristik yang dibangun dari
perilaku terhadap kegiatan ikut andil dikegiatan organisasi, emosional dengan berani
speek up dalam keaktifan ketika adanya ruang bicara. Keterlibatan instruktur dalam
meriview materi ketika osjur agar mengetahui sampai mana peserta osjur paham terhadap
materi tersebut.
Psikomotorik (mental) perilaku gerakan kordinasi jasmani dalam keterampilan
motorik dan fisik seseorang . menanggapi, cepat respon , teknik pelaksanaan dalam
kesiapan proses memiliki respon terpimpin terhadap kondisi masalah atau pertanyaan
yang dihadapi agar bisa beradaptasi mengembangkan situasi itu dalam menciptakan
Nama kegiatan ini adalah Masa Orientasi Keluarga Studi Agama - Agama 2022
(MOKSAA 2022). Dengan Tema “Membangun Generasi yang Beragama, aktif, serta
mempunyai Peran dan Pengaruh dalam perdamaian”
Sifat belajar orang dewasa bersifat subyektif dan unik, hal itulah yang membuat
orang dewasa berupaya semaksimal mungkin dalam belajar, sehingga apa yang menjadi
harapan dapat tercapai. Andragogy lahir dari dasar pemikiran baha orang dewasa
memiliki karakteristik sendiri dalam belajar, sehingga teori-teori mengenai pembelajaran
yang selama ini berlaku untuk anak-anak dan dewasa, tidak relevan untuk digunakan
khusus pada Pendidikan orang dewasa
Andragogy merupakan istilah yang diperkenalkan oleh Alexander Kapp, seorang
guru Jerman dan dipopulerkan oleh Malcolm Knowles. Menurut Knowles dalam
(Sujarwo 2015) “Andragogy is therefore, the art and science of helping adults learn”.
Andragogy adalah suatu ilmu dan seni dalam membantu, membantu orang dewasa
belajar. Knowles dalam bukunya “The modern practice of adult education”, mengatakan
bahwa semula ia mendefinisikan andragogy sebagai seni dan ilmu dalam membantu
orang dewasa belajar. Dilihat dari segi epistemology, andragogi berasal dari Bahasa
Yunani dengan akar kata “Aner”yang artinya orang dewasa dan agogus artinya
memimpin. Istilah lain yang kerap kali dipakai perbandingan adalah pedagogi yang
ditarik dari kata “Paid/paed” artinya anak dan agogus artinya memimpin. Maka secara
harfiah pedagogi berarti seni dan pengetahuan mengajar anak.
Karena itu, pedagogi berarti seni atau pengetahuan mengajar anak sehingga
apabila memakai istilah pedagogi untuk orang dewasa jelas kurang tepat karena
mengandung makna yang bertentangan. Sementara itu, menurut (Kartono 1992) bahwa
pedagogi (lebih baik disebut sebagai andragogi, yaitu ilmu menuntun/mendidik manusia:
aner,Andros = manusia; agoo = menuntun, mendidik) adalah ilmu yang membentuk
manusia, yaitu membentuk kepribaian seutuhnya agar ia mampu mandiri tengah
lingkungan sosialnya.
H. KONSEP UMUM
Diharapkan dengan acara bernama MOKSA 2022 menjadi melebur dalam arti
melebur seluruhnya serta menyatu dalam menghargai, menyangi, memberi, membentuk
kesadaran akan keharmonisan keluarga SAA dengan keberagaman yang dimilikinya. Dari
situ, dijelaskan diakhir acara moksa akan membuat lingkaran dari seluruh masyarakat
SAA. Kita bercengkrama didalam lingkaran guna bertukar pikiran tanpa membeda-
bedakan semester berapa, angkatan berapa, mahasiswa lama atau baru, namun kita semua
saudara dan setara di SAA dengan saling membantu satu sama lain. Prinsip yang
ditanamkan menghormati hak dan kewajiban, anti kekerasan, mengedepankan prinsip
persaudaraan.
Kegiatan osjur
1. Memberi pembekalan materi pengetahuan dasar lingkungan jurusan SAA serta cara
beradaptasi
2. Memberikan kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi serta ruang diskusi
disetiap materi dan setelah materi mengadakan review materi
Ketentuan peserta :
1. Technical meeting
2. Mengikuti kegiatan MOKSAA dari pembukaan hingga penutupan.
3. Mematuhi segala bentuk aturan yang telah disepakati baik Kontrak Belajar ataupun aturan
dari Panitia osjur.
4. Mengikuti anjuran bawaan yang ditentukan oleh panitia pelaksana.
5. Pemahaman dan pengaplikasian materi yang diberikan selama kegiatan MOKSAA
Ketentuan panitia :