Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL SKRIPSI

“PENGARUH EKSTRAKURIKULER ROHANI ISLAM


(ROHIS) TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA
DI SMK PERTIWI SUKAMANDI CIASEM SUBANG”

Disusun Oleh
WASIATUL ULFAH
1819.01.2078

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


MIFTAHUL HUDA SUBANG
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

PROPOSAL
PENGARUH EKSTRAKULIKULER ROHANI ISLAM (ROHIS) TERHADAP
HASIL BELAJAR PAI SISWA DI SMK PERTIWI SUKAMANDI CIASEM
SUBANG

(Studi Deskriptif di SMK Pertiwi Sukamandi Ciasem Subang)

Telah disetujui untuk mengikuti seminar proposal penelitian

Oleh:

Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam

Munasir,M.Pd
NIDN.21280585001
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA DI MTs PONDOK PESANTREN DARUSSALAM

Telah diseminarkan oleh :

Wasiatul Ulfah
NPM : 1819.01.2078

Mengetahui,

Penguji 1, Penguji 2,

Drs.H.Saepulah, M.Pd.I. Dede Ruslan, M.Pd.I.


NIDN : 2116057001 NIDN : 2102038103

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

A. LATAR BELAKANG MASALAH...............................................................1

B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................7

C. TUJUAN PENELITIAN................................................................................7

D. KERANGKA PEMIKIRAN..........................................................................8

E. HIPOTESIS....................................................................................................11

F. METODE PENELITIAN...............................................................................12

G. LOKASI, POPULASI, DAN SAMPEL PENELITIAN................................24

H. DAFTAR PUSTAKA....................................................................................26
PROPOSAL SKRIPSI

“PENGARUH EKSTRAKULIKULER ROHANI ISLAM

(ROHIS) TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA

DI SMK PERTIWI SUKAMANDI CIASEM SUBANG”

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari


kehidupan manusia. Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. (Engkoswara, dkk 2012:6)

Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang memberikan

pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta

didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, kegitan tersebut sekurang-

kurangnya di laksanakan melalui mata pelajaran pada semua jalur, jenjang

dan jenis pendidikan.

Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di Sekolah merupakan bagian


dari pendidikan yang sangat penting bagi pembentukan kepribadian peserta
didik. Seperti yang diungkapkan oleh Zakiah Drajat bahwa Pendidikan
Agama Isam bertujun untuk membentuk kepribadian anak, sesuai dengan
ajaran Islam. (Darajat, 1996:107)

Pendidikan Agama Islam dalam sistim Pendidikan Nasional dinilai

memiliki eksistensi yang sangat penting, karena pendidikan agama lebih

berdaya guna dan berhasil dalam mewujudkan generasi bangsa yang

berkualitas, unggul lahiriah dan bathiniah, berkemampuan tinggi dalam

1
2

kehidupan aqliah dan akidah, serta berbobot dalam perilaku amaliah

dan muamalah.

Pendidikan Agama Islam memberikan tuntunan bahwa agama diajarkan


kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa
kepada Allah Swt. dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan
manusia yang berbudi pekerti, etis, jujur, adil, menghargai, disiplin, harmonis
dan produktif, baik secara personal maupun sosial. PAI memilki tujaun untuk
menghasilkan manusia yang menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta
aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam
memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. (Daradjat, dkk. 1992:76)

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam jika dirumuskan mengandung

pengertian bahwa proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilalui

dan dialami oleh peserta didik di sekolah dimulai dari tahapan kognisi, yakni

pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap ajaran-ajaran dan nilai-

nilai yang terkandung ajaran Islam, menuju ke tahapan afeksi, yakni

terjadinya proses internalisasi ajaran dan nilai agama ke dalam diri peserta

didik, dalam arti menghayati dan meyakininya. Tahapan ini berkaitan dengan

kognisi, karena keyakinan dan penghayatan peserta didik akan menjadi

kokoh jika dilandasi oleh ilmu, pengetahuan dan pemahamannya terhadap

ajaran dan nilai agama Islam. Tahapan afeksi dapat menumbumbuhkan

motivasi dalam diri peserta didik dan tergerak untuk mengamalkan dan

menaati ajaran Islam sebagai tahapan psikomotorik yang telah

diinternalisasikan dalam dirinya sehingga terbentuk manusia muslim

bertakwa, beriman, dan berakhlak mulia.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pendidikan sekolah,

diberikan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Namun untuk sekolah umum,

kurikulum Pendidikan Agama Islam masih kurang memberikan materi


3

keagamaan bagi peserta didik. Bahkan di sekolah-sekolah negeri sejak dari

pendidikan dasar sampai pendidikan menengah atas, Pendidikan Agama

Islam dilaksanakan dua jam pelajaran setiap minggunya. Melihat sangat

sedikitnya alokasi waktu yang disediakan (dua jam seminggu) untuk

mempelajari Pendidikan Agama Islam yang begitu luas dan sangat komplek.

Maka salah satu cara yang perlu dilakukan sekolah adalah dengan

memberikan Pelajaran Agama Islam di luar jam pelajaran melalui Kegiatan

ektrakurikuler keagamaan seperti ekstrakurikuler Kerohanian Islam.

Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di luar jam pelajaran,

selain membantu peserta didik dalam pengembangan minatnya, juga

membantu peserta didik agar mempunyai semangat baru untuk lebih giat

belajar.

Kegiatan pendidikan tidak hanya belajar di kelas tetapi ada yang di luar
kelas yaitu ekstrakurikuler. “Kegiatan ekstrakurikuler merupakan beberapa
kegiatan yang diberikan kepada peserta didik di lembaga pendidikan yang
bertujuan untuk menonjolkan potensi diri yang belum terlihat di luar kegiatan
belajar mengajar, memperkuat potensi yang telah dimiliki peserta didik”.
(Prihatin, dkk, 2011:165

Di lembaga pendidikan formal, ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler

salah satunya Rohani Islam (Rohis) sebagai ektrakurikuler yang berbasis

agama Islam, ekstrakurikuler Rohani Islam merupakan suatu wadah

pembinaan keagamaan yang dikelola dan dikembangkan oleh siswa serta

pembina Rohis, sehingga secara struktural dan operasionalnya sudah dapat

dikatakan sebagai suatu ekstrakurikuler yang mempunyai kepengurusan,

tujuan yang hendak dicapai secara jelas dan dapat memberikan dukungan

terhadap pelajaran agama Islam.


4

Ekstrakurikuler Rohani Islam (ROHIS) merupakan wadah besar yang


dimiliki yang dimiliki oleh siswa untuk menjalankan aktifitas dakwah di
sekolah yang merupakan kegiatan ekstrakurikuler di luar jam pelajaran
dengan tujuan untuk menunjang dan membantu memenuhi keberhasilan
pembinaan intrakulikuler. (Nugroho, 2003:35)

Kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam seharusnya dapat membantu siswa

mengembangkan bakat dan kreatifitas dalam hal tentang agama Islam. Dalam

upaya meningkatkan mutu pendidikan, pendidikan agama Islam harus

dijadikan sebagai tolak ukur dalam membentuk watak dan pribadi peserta

didik, serta membangun moral bangsa (nation character building).

Fungsi Rohis sebagai forum, pengajaran, dakwah, dan berbagi

pengetahuan Islam. Rohis mampu membantu mengembangkan ilmu tentang

Islam yang diajarkan di sekolah. Melalui ekstrakurikuler ini mereka

memperoleh lingkungan yang Islami dan dapat mengembangkan kreatifitasnya,

karena siswa merupakan generasi penerus bangsa yang akan berkembang

beberapa tahun yang akan datang.

Kegiatan rohis ini juga diharapkan bisa membantu siswa yang belum

maksimal dalam belajar pendidikan agama Islam karena keterbatasan waktu

yang hanya dalam seminggu sekali menyampaikan materi pendidikan agama

Islam yang hanya 2 jam pelajaran di dalam kelas, sehingga dengan adanya

rohis diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman siswa dalam

membentuk kepribadian yang Islami di luar kelas juga dapat meningkatkan

hasil belajar PAI pada siswa.

Menurut Sudjana menyatakan hasil belajar pada hakikatnya merupakan

perubahan yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang


5

berorientasi pada proses belajar mengajar yang di alami siswa.

(Sudjana,2005: 3)

Pendidikan Agama Islam merupakan nama sistem, yaitu sistem


pendidikan yang islami, yang memiliki komponen-komponen yang secara
keseluruhan mendukung terwujudnya sosok Muslim yang diidealkan.
Pendidikan Agama Islam ialah pendidikan yang teori-teorinya disusun
berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. (Thohirin, 2014: 10-11)

Berdasarkan teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

PAI merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan

belajar Pendidikan Agama Islam, baik segi kognitif, afektif, dan

psikomotorik sehingga individu tersebut dalam menjalani kehidupannya

berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber pendidikan Islam.

Adanya kegiatan ekstrakurikuler keagamaan bisa membantu dalam


mencapai hasil pendidikan agama di sekolah. Kegiatan tersebut bisa sebagai
batu loncatan bagi siswa untuk memperluas pengetahuan agama yang
diperoleh dari proses belajar agama di kelas. Berkenaan dengan itu, kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan di sekolah yang sering dijumpai yaitu
ekstrakurikuler Rohis. Dimana kegiatan itu dapat dilakukan dalam bentuk
bimbingan, training, pembentukan, serta pengembangan siswa di bidang
pendidikan agama Islam, supaya menjadikan mereka sebagai generasi yang
memiliki keyakinan, berakhlak mulia serta berkarakter. Hal itu bisa terlihat
dari tingkah laku sehari-hari, cara bergaul dan keinginan dalam mempelajari
bahan ajaran Islam (Ferdiansyah dkk., 2019:13-14).

Ekstrakurikuler Rohis di SMK Pertiwi Sukamandi memiliki program

kerja yang meliputi kegiatan harian, kegiatan mingguan, kegiatan bulanan,

dan kegiatan tahunan. Dalam pelaksanaannya kegiatan Rohis di SMK Pertiwi

Sukamandi memiliki sesuatu tujuan yang lebih mengutamakan dakwah Islam

secara damai, menjaga ukhuwah Islamiyah dengan kuat dan toleransi antar

umat beragama. Kemudian Rohis SMK Pertiwi Sukamandi juga memiliki

peran penting dalam bidang keagamaan Islam yang dapat mewadahi siswa
6

dalam mengembangkan pengetahuan atau pemahaman siswa mengenai agama

Islam, agar hasil belajar siswa terutama pada pelajaran agama Islam lebih

baik, akan tetapi siswa hanya sedikit yang berminat menjadi pengurus dan

anggota rohis di sekolah, berdasarkan jumlah total seluruh 1206 siswa,

sedangkan yang ikut hanya sekitar 40 siswa.

Berdasarkan hasil observasi sementara penulis melihat adanya

kesenjangan antara teori dan fakta, dimana siswa yang mengikuti

ekstrakulikuler Rohni Islam (Rohis) sudah aktif dalam mengikuti kegiatan

yang ada pada Ekstrakulikuler Rohis tersebut , akan tetapi hasil belajar PAI

belum sesuai dengan harapan, untuk itu penulis ingin membahas tentang

ekstrakurikuler Rohani Islam terhadap hasil belajar PAI pada siswa di SMK

Pertiwi Sukamandi. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “PENGARUH EKSTRAKURIKULER

ROHANI ISLAM (ROHIS) TERHADAP HASIL BELAJAR PAI

SISWA DI SMK PERTIWI SUKAMANDI CIASEM SUBANG.


7

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka

penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh ekstrakurikuler rohani islam (ROHIS) di SMK

Pertiwi Sukamandi Ciasem Subang?

2. Bagaimana hasil belajar PAI siswa di SMK Pertiwi Sukamandi Ciasem

Subang?

3. Bagaimana pengaruh ekstrakurikuler rohani islam (ROHIS) terhadap

hasil belajar PAI siswa di SMK Pertiwi Sukamandi Ciasem Subang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh ekstrakurikuler rohani islam (ROHIS) di

SMK Pertiwi Sukamandi Ciasem Subang.

2. Untuk mengetahui hasil belajar PAI siswa di SMK Pertiwi Sukamandi

Ciasem Subang.

3. Untuk mengetahui pengaruh ekstrakurikuler rohani islam (ROHIS)

terhadap hasil belajar PAI siswa di SMK Pertiwi Sukamandi Ciasem

Subang.
8

D. Kerangka Pemikiran

Kegiatan pendidikan formal di sekolah terbagi menjadi 2 bagian, yaitu

intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Jika intrakurikuler masih ada kaitannya

dengan kurikulum, sedangkan ekstrakurikuler yaitu kegiatan di luar mata

pelajaran dalam mengembangkan minat dan bakat siswa sesuai dengan

kebutuhannya. Salah satu ekstrakurikuler dalam fokus penelitian ini yaitu

ekstrakurikuler Rohani Islam.

Kegiatan rohis merupakan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang

keagamaan yang dilaksanakan di luar mata pelajaran. Kegiatan Rohis ini

seharusnya dapat membantu mengembangkan minat dan bakat siswa dan

materi kegiatan Rohis saling berhubungan dengan pembelajaran pendidikan

agama Islam. Oleh sebab itu antara ekstrakurikuler Rohis dengan mata

pelajaran pendidikan agama Islam saling ada hubungan satu sama lain.

Hasil belajar dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam merupakan

hasil dari proses belajar di kelas, saling berhubungan dengan hasil selama

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam karena materi dalam

ekstrakurikuler Rohani Islam seharusnya sama dengan materi yang

disampaikan pada saat pembelajaran di kelas dan ada materi ekstrakurikuler

Rohani Islam juga yang tidak disampaikan di dalam kelas.

Setelah mengkaji konsep-konsep tentang ekstrakurikuler Rohani Islam

dan hasil belajar siswa pendidikan agama Islam serta keterkaitan teoritis
9

keduanya, peneliti dapat menyusun kerangka berpikir yaitu diduga terdapat

pengaruh ekstrakurikuler Rohani Islam terhadap hasil belajar pendidikan

agama Islam pada siswa. Jika siswa semakin baik mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler Rohani Islam maka semakin baik pula hasil belajar

pendidikan agama Islam pada siswa.


10

PENGARUH

HASIL BELAJAR PENDIDIKAN


AGAMA ISLAM
EKSTRAKULIKULER ROHANI ISLAM INDIKATOR VARIABEL Y
(ROHIS)
1. Ranah kogniif berkenaan dengan
IDIKATOR VARIABEL X hasil belajar intelektual yang
1. Memberikan wawasan akademik terdiri dari enam aspek, yakni
maupun non akademik pengetahuan atau ingatan,
2. Membentuk karakter dan sikap pemahaman, aplikasi, dan
siswa evaluasi
3. Megembangkan minat dan bakat 2. Ranah efektif berkeanaan
siswa. dengan sikap yang terdiri dari
(Peraturan Direktorat Jendral lima aspek yakni penerimaan,
Agama Islam, 2009) jawaban, atau reaksi, penilaian,
orgaisasi, dan inernalisasi
3. Ranah psikomotoris berkenaan
dengan hasil belajar
keterampilan dan Skemampuan
bertindak.
(Sudjana , 2013:143)

SISWA
11

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis diperlukan dalam suatu penelitian, karena untuk menghindari

penelitian yang tidak terarah dan untuk memberikan tujuan yang tegas.

Melalui penelitian ilmiah hipotesis diuji kebenarannya dan diperoleh hasil,

apakah hipotesis ditolak atau diterima. Sebagaimana dikemukakan oleh

Sugiyono (2013:96), bahwa “Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Berdasarkan teori yang dijadikan landasan dalam penelitian ini, maka

hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (Ho) yang diajukan penulis sebagai

berikut :

Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan antara ekstrakurikuler Rohani Islam

(ROHIS) terhadap hasil belajar PAI Pada Siswa Kelas di SMK Pertiwi

Sukamandi.

H0 :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ekstrakurikuler Rohani

Islam (ROHIS) terhadap hasil belajar PAI Pada Siswa Kelas di SMK

Pertiwi Sukamandi.

Prinsip pengajuannya bertolak dari taraf 10% dengan membandingkan

dengan t hitung dengan t table dengan catatan:

1. Jika t hitung lebih besar dari t table, maka tolak Ho artinya signifikan.
12

2. Jika t hitung lebih kecil dari t table, maka terima Ho artinya tidak signifikan.

F. Metode Penelitian

Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian

kuantitatif.

Sebagaimana pendapat Sugiyono (2013:14) bahwa :

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Selain itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

korelasi, yakni melihat bentuk hubungan antara variabel-variabel yang

diteliti. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan beberapa

teknik pengumpulan dan pengolahan data, yaitu :

1. Teknik Pengumpul Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang memungkinkan

diperolehnya data yang objektif. Adapun teknik pengumpulan data yang

penulis lakukan adalah sebagai berikut :


13

a. Studi Kepustakaan

Menurut Syaodih (2010:278) “studi kepustakaan sangat diperlukan

dalam menyusun landasan teoritis yang mendasari keseluruhan

kerangka berpikir dan kerangka kerja dari suatu penelitian”. Dengan

teknik ini penulis akan mengambil data-data teoritis yang sekiranya

dapat menunjang terhadap data empirik yang penulis teliti.

b. Dokumentasi

Arikunto (2010:274) mengatakan studi dokumentasi adalah “metode

penelitian untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, leger, agenda dan lain sebaginya”.

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data-data mengenai sejarah

sekolah, visi misi sekolah, keadaan guru, tenaga kependidikan, siswa

serta sarana dan prasarana sekolah dengan tujuan melengkapi data pada

penelitian tersebut, agar terdapat data-data yang signifikan. Kemudian

data-data tersebut penulis peroleh dari bagian yang mengurus data

sekolah tersebut yaitu tenaga kependidikan yang ada di bagian tata

usaha sekolah dan pengurus ekstrakurikuler Rohis.

c. Observasi

Bungin (2005:134) mengatakan observasi adalah “suatu metode

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian

tersebut dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut
14

dihimpun melalui pengamatan peneliti melalui penggunaan panca

indra”.

Dalam penelitian ini peneliti hanya sebagai pengamat, dengan

mengamati segala aktivitas siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Rohis

di sekolah dalam kegiatan kajian ekstrakurikuler Rohis setiap hari

senin dan jumat.

d. Wawancara

Menurut Gulo (2007:119) wawancara adalah : Bentuk komunikasi

langsung antara peneliti dengan responden. Komunikasi berlangsung

dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak

dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-

kata secara verbal. Karena itu wawancara tidak hanya menangkap

pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan,

pengalaman, emosi, motif, yang dimiliki oleh responden yang

bersangkutan.

Adapun penulis melakukan wawancara dengan narasumbernya dalam

penelitian ini yaitu pembina ekstrakurikuler Rohani Islam dan guru

PAI , untuk mendapatkan informasi terkait mengenai ekstrakrurikuler

Rohis dan hasil belajar PAI.

e. Angket

Menurut Bungin (2005:123) ”angket merupakan serangkaian atau

daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim


15

untuk diisi oleh responden (siswa). Setelah diisi, angket dikembalikan

kepetugas atau peneliti”.

Penelitian ini memberikan angket kepada siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler Rohani Islam di SMK PERTIWI dengan jumlah 40

siswa dalam bentuk berupa pernyataan positif berjumlah 20 item,

dengan menggunakan jenis pengukuran skala likert.

Skala Likert menurut Djaali (2008:28) : Merupakan skala yang dapat

dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.

Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan

dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan

dalam riset berupa survei.

2. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang penulis lakukan dalam penelitan ini

adalah statistik koefesien korelasi dengan tujuan untuk mengetahui

hubungan antar variabel. Data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut

akan dipelajari, kemudian dianalisa dalam rangka pengujian hipotesis

dengan cara mentabulasikan ke dalam tabel. Pengolahan data yang

digunakan adalah sebagai berikut :

a. Analisis parsial

Dalam analisis ini peneliti menghitung variabel X dan variabel Y dari

hasil penyebaran angket secara terpisah, dengan mencari nilai rata-rata


16

setiap variabel dengan menggunakan rumus prosentase menurut Riduan

dan Akdon (2010:18), dengan rumus sebagai berikut :

Ρ F
x
n.skor
100%
= tertinggi

Untuk menafsirkan hasil persentase menggunakan ketentuan yang

dikemukakan oleh Arikunto (2006:162) sebagai berikut :

100% = Seluruhnya

90% - 99% = Hampir seluruhnya

60% - 89% = Sebagian besar

51% - 59% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

40% - 49% = Hampir setengahnya

10% - 39% = Sebagian kecil

1% - 9% = Sedikit sekali

0% = Tidak ada

Selanjutnya hasil perhitungan tersebut dapat dikualifikasikan berdasarkan

pendapat Harahap, dkk (1983:97) yaitu :

A. Baik sekali = Berkisar antara 81 - 100%

B. Baik = Berkisar antara 61 - 80%

C. Cukup = Berkisar antara 41 - 60%

D. Kurang = Berkisar antara 21 - 40%


17

E. Kurang sekali = Berkisar antara 0 - 20%

b. Uji normalitas data

Uji normalitas data merupakan uji prasyarat analisis data yang bertujuan

untuk mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.

Uji kenormalan yang digunakan yaitu uji Lilliefors, dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1) Menentukan Rentang (R) dengan rumus dari Sudjiono (2011:144)

sebagai berikut : R = H – L

2) Menentukan Jumlah Kelas (K) berdasarkan pendapat Riduwan dan

Akdon (2010:36) dengan rumus sebagai berikut : K = 1 + 3.3 LogN

3) Menentukan Panjang Kelas Interval (P) berdasarkan pendapat

Riduwan dan Akdon (2010:36) dengan rumus sebagai berikut :

Rentangan

(R)
P =
Jumlah

Kelas (K)

4) Membuat daftar distribusi frekuensi variabel X dan variabel Y

5) Menentukan Mean (Ẍ) berdasarkan pendapat Subana et al.

(2000:65) dengan rumus sebagai berikut :

Ẍ = (fi.xi

∑ )
18

∑fi

6) Menentukan Standar Deviasi (SD) dari Subana et. al (2000:92)

dengan rumus sebagai berikut :

SD=√ ∑ f i x 2i −¿ ¿ ¿ ¿

7) Membuat daftar frekuensi observasi dan ekspektasi variabel X dan

variabel Y

8) Menguji normalitas distribusi dengan Chi Kuadrat dari Subana et

al. (2000:124) dengan rumus sebagai berikut :

(Oi
X2
-
=
Ei)2

Ei

9) Mencari derajat kebebasan (dk) dengan rumus dari Subana et al.

(2000:126) sebagai berikut : dk = banyak kelas – 3

10) Mencari nilai X2tabel bertaraaf signifikansi (α) = 0,05 dengan rumus

sebagai berikut : X2tabel = X2 (1 – a)(dk)

11) Menarik kesimpulan

(a) Jika harga X2hit > dari harga kritik X2tab, maka data tidak

berdistribusi normal.

(b) Jika harga X2hit < dari harga kritik X2tab, maka data berdistribusi

normal. (Arikunto, 2010:363).


19

c. Uji linieritas data

Apabila data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji linearitas

data berdasarkan pendapat dari Riduwan dan Akdon (2010:138-140)

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKe) dengan rumus :

JK e =∑
k
{
∑Y −
2∑Y 2
n }
2) Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC) dengan rumus :

JKTC = JKres + JKE

3) Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJK TC) dengan

rumus :

JKTC
RJKTC =
k-2

4) Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKe) dengan rumus :

JKe

RJKe = n–

5) Mencari nilai Fhitung dengan rumus :

RJKTC
Fhitung =
RJKe
20

6) Mencari nilai Ftabel menggunakan taraf signifikan (α) = 0,05

dengan rumus :

Ftabel = F (1-a) (dk TC dk E)


Pengaruh
7) Menentukan keputusan pengujian linieritas

(1) Pengelolaan
Jika Kelas Fhitung ≤ Ftabel, maka tolak HoMotivasi
artinya data berpola
Belajar
linier
Indikator Variabel X Indikator Variabel Y
kondisi belajar yangoptimal, tekun menghadapi tugas
(2)
menunjukkan Jika
sikap tanggap, Fhitung ≥ Ftabel, maka terima Ho artinya data
memusatkan perhatian kelompok, ulet menghadapi kesulitan
berpola tidak
memberikan linier. dan tujuan
petunjuk menunjukkan minat dalam beragam
yang jelas, masalah untuk orang dewasa
memberikan teguran dan
senang bekerja mandiri
penguatan.
d. Uji regresi sederhana berdasarkan pendapat
cepat bosandari Riduwan
pada dan yang
tugas-tugas
(Djamarah, 2006,189-190)
rutin
Akdon (2010:133-135) dengan langkah sebagai berikut:
dapat mempertahankan pendapatnya,
1) Membuat tabel penolong untuk menghitung data statistik
tidak mudah melepaskan hal yang di
2) yakini itu,
Menghitung persamaan regresi sederhana dari Riduwan dan Akdon
senang mencari dan memecahkan
(2010:133) dengan rumus sebagai berikut masalah
: soal-soal. (Sudiman A. M,
2011,83)
n .∑ XY −∑ X . ∑Y ∑Y −b . ∑Y
b= a=
n . ∑ X 2−(∑ X )2 n

3) MencariJumlah Kuadrat Regresi (JKreg[a]) dengan rumus :

(∑y)2
JKreg(a) =
n

4) MencariJumlah Kuadrat Regresi (JKreg[b|a]dengan rumus :


21

{
JK Reg (b∨a)=b . ∑ XY −
( ∑ X ) . ( ∑Y )
n }
5) MencariJumlah Kuadrat Residu (JKres) dengan rumus :

JKres = ∑Y2 – JKreg[bja] – JKreg[a]

6) Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg[a]) dengan

rumus :

RJKreg[a] =JKreg[a]

7) Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg[bja]) dengan

rumus :

RJKreg[bja] = JKreg[bja]

8) Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKres) dengan rumus :

JKres
RJKres =
n-2

9) Menguji signifikansi dengan rumus :

RJKreg[b|a]
Fhitung =
RJKres

10) Membuat kesimpulan

a) Jika Fhitung ≥ Ftabel maka terdapat pengaruh yang signifikan

b) Jika Fhitung ≤ Ftabel maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan

(Riduwan dan Akdon, 2010:135).

e. Uji hipotesis data


22

Apabila data tersebut berdistribusi normal dan berpola linier, maka

pengolahan datanya dilanjutkan dengan menggunakan pendekatan dan

persamaan korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

N ∑ XY −( ∑ X ) (∑ Y )
r xy =
√¿¿¿

Keterangan:

rxy = Angka indeks Korelasi "r" Product moment

N = Number of Cases

∑XY = Jumlah hasil perkalian antara sekor X dan skor Y

∑X = Jumlah seluruh skor X

Apabila data tidak normal dan tidak linier, maka analisa yang digunakan

adalah Rank Spearman (Rho) dengan rumus sebagai berikut :

6∑D2
=
Ρ N(N2-
1-
1)

Keterangan :

ρ = Angka indek korelasi tata jenjang

6&1 = Bilangan konstan tidak boleh diubah-ubah

D = Difference

N = Number of Cases

Setelah mengetahui koefesien korelasi, selanjutnya memberikan

interpretasi terhadap hasil analisa data dari Sudijono (2011:193-194), yaitu

:
23

1) Interpretasi kasar atau sederhana yaitu dengan mencocokan hasil

perhitungan dengan indeks korelasi “r” product moment seperti di bawah

ini :

Besarnya “r”
Product Moment Interpretasi
(rxy)
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat
0,00 – 0,20 korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah .
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
0,20 – 0,40
yang lemah atau rendah.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
0,40 – 0,70
yang sedang atau cukup.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
0,70 – 0,90
yang kuat atau tinggi.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
0,90 – 1,00
yang sangat kuat atau sangat tinggi.

2) Interpretasi menggunakan nilai “r” yaitu df = N - nr hasilnya

dikonsultasikan pada tabel nilai “r” product moment dari hasil person

untuk taraf df signifikan 5%.

g. Uji signifikansi korelasi dari Riduwan dan Akdon (2010: 125)

dengan rumus sebagai berikut :

r √ n−2
t=
√1−r 2
1) Menentukan nilai kritis dan daerah kritis dengan derajat

kebebasan : n – 2

2) Membandingkan nlai thit dengan nilai ttab pada taraf signifikan 5%

dan 1%, dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

(a) Jika nilai thit > dari nilai ttab, maka hipotesis diterima dan signifikan.
24

(b) Jika nilai thit < dari nilai ttab, maka hipotesis ditolak dan tidak

signifikan (Arikunto, 2010:371).

G. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Lokasi Penelitian

Menurut Nasution (2003:43) lokasi penelitian menunjukan pada

pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh

adanya unsur yaitu pelaku, tempat, dan kegiatan yang dapat

diobservasi.

Lokasi yang penulis teliti adalah di SMK Pertiwi Sukamandi

Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang. Alasannya karena peneliti

merasa bahwa lokasi tersebut adalah lokasi yang sesuai dengan

permasalahan yang akan diteliti oleh penulis.

2. Populasi

Populasi merupakan Keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa

orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi. (Arifin, 215)

Adapun populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh siswa di

SMK Pertiwi Sukamandi yang mengikuti ekstrakurikuler rohis dengan

jumlah 40 siswa.

3. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi, sebagai contoh yang

diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. (Margono,2010:121)


25

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:134) Menyatakan bahwa

apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika

subyeknya lebih besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Dalam penelitian ini penggunaan sampel yang digunakan adalah

Sampling Purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Karena penelitian ini tentang kegitan

ekstrakulikuler rohis maka sampel sumber datanya adalah siswa-siswi

yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler rohis. Adapun siswa-siswi yang

mengikuti ekstrakulikuler rohis berjumlah 40 orang.


26
26

H. DAFTAR PUSTAKA

Alisuf Sabri, (1996). Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.

Anitah W, et al, (2014). Strategi Pembelajaran di SD, Tangerang Selatan:

Universitas Terbuka.

Arikunto, Suharsimi (2010), Metodelogi Penelitian, Yogyakarta : Bina

Aksara.

Arikunto, Suharsimi (2014). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik , Jakarta : PT Rineka Cipta.

B. Suryo Subroto, (1997). Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta:

Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiyah, (1996). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta :

Bumi Aksara.

Engkoswara, et al, (2012). Administrasi Pendidikan, Bandung : Alfabeta.

Ferdiansyah, A., Triwoelandari, R., & Gustiawati, S. (2009). Pengaruh

Keikutsertaan Siswa Dalam Ekstrakulikuler Rohis Terhadap

Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak. Jurnal

Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM METRO, 4 (2), 16.

Muhaimin, et al., (2012). Paradigma Pendidikan Islam: Upaya

Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

Prihatin, Eka,(2011). Manajemen Peserta Didik, Bandung: Alifabeta.


27

Riduwan dan Akdon (2015), Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.

Bandung : Alfabeta.

Sugiyono.(2012). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, R dan D. Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai