Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Tentang

“KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI TAMAN KANAK-KANAK”

Dosen Pengampu:

Dra. Hj. Izzati M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok 2 :

Salwa Evril Alfebi 21022106


Sara Mawaddah 21022108
Shinta Permata Z 21022110
Sisri Ningsih 21022111

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya, penulis selaku kelompok 2 dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat serta
salam tidak lupa selalu kita hadiahkan untuk baginda kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua. Yang merupakan petunjuk yang
paling besar yakni syariah agama islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagi seluruh alam semesta. Dan juga penulis berterimakasih pada Dra. Hj. Izzati
M.Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis.

Penulis mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan juga pembaca paham
maksud makalah ini. Untuk kesempurnaan makalah ini di masa-masa mendatang, kiranya saran
dan pendapat yang kontruktif dari pembaca amat penulis harapkan. Sekian, Terima Kasih.
Wassalamu’alaikumWarohmatullahi Wabarokatuh

Wassalamu’alaikumWarohmatullahi Wabarokatuh

Senin, 21 Februari 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
C. Tujuan ............................................................................................................................ 3
BAB II ....................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 4
A. Pengertian KTSP .......................................................................................................... 4
B. Prinsip-Prinsip dalam Penyusuna KTSP.................................................................... 4
C. Alur Penyusunan KTSP ............................................................................................... 6
BAB III.................................................................................................................................... 11
PENUTUP............................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 11
B. Saran ............................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan kurikulum merupakan bagian dari pengembangan kurikulum, karena
perjalanan kurikulum selalu mengalami penyempurnaan maka disebut dengan pengembangan
kurikulum. Sebagaimana lahirnya Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini juga
merupakan perubahan kurikulum baru. Kebijakan yang ditetapkan bahwa Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) disusun oleh Satuan Pendidikan.
Dalam penyusunannya satuan pendidikan perlu membentuk Tim Pengembang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Untuk dapat mengembangkan KTSP, Tim
Pengembang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu memahami ide Kurikulum 2013
PAUD, karena tampa memahami ide yang termuat didalamnya maka KTSP yang
dikembangkan akan berbeda dan bukan merupakan kesinambungan dari ide Kurikulum 2013
PAUD. Dokumen yang disusun berbeda dengan ide yang sesungguhnya maka akan berdampak
pula pada proses pembelajaran yang berbeda, karena implementasi pembelajaran bukan
merupakan kesinambungan dari dokumen KTSP maupun ide Kurikulum 2013 PAUD.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian KTSP ?
2. Prinsip-Prinsip Penyusunan KTSP ?
3. Alur penyusunan KTSP ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian KTSP
2. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Penyusunan KTSP
3. Untuk mengetahui Alur penyusunan KTSP

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk PAUD adalah kurikulum
operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik satuan
PAUD. Artinya, kurikulum ini dibuat oleh satuan pendidikan disesuaikan dengan
karakteristik satuan PAUD seperti keadaan lingkungan, peserta didik, pendidik, sarana
dan prasarana, biaya, dan nilai-nilai yang mendasari, serta program yang akan
dilakukan oleh satuan PAUD.

B. Prinsip-Prinsip dalam Penyusuna KTSP


1. Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi, bakat, minat,
perkembangan, dan kebutuhan anak, termasuk kebutuhan khusus.
a) Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan.
b) Kurikulum yang disusun memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangan anak sesuai dengan tingkat usia ( age appropriateness ), selaras
dengan potensi, minat dan karakteristik termasuk kebutuhan khusus anak secara
individu (individual appropriateness).
c) Kurikulum juga bersifat inklusif dengan mengakomodir kebutuhan dan
perbedaan anak baik dari aspek jenis kelamin, sosial, budaya, agama, fi sik,
maupun psikis sehingga semua anak terfasilitasi sesuai dengan potensi masing-
masing tanpa ada diskriminasi aspek apa pun.
2. Kurikulum dikembangkan secara Kontekstual Kurikulum disusun dengan
mempertimbangkan:
a. karakter daerah
b. kondisi satuan PAUD
c. kebutuhan anak
3. Mencakup semua dimensi kompetensi dan program pengembangan
Kurikulum PAUD untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang mencakup semua program pengembangan nilai agama dan
moral, fisik-motorik (motorik kasar, motorik halus, kesehatan dan perilaku
keselamatan), kognitif (belajar dan pemecahan masalah, berfi kir logis, berfikir
simbolik), bahasa (memahami bahasa reseptif, mengekspresikan bahasa,
keaksaraan), sosial-emosional (kesadaran diri, rasa tanggungjawab untuk diri dan

4
orang lain, perilaku prososial) dan seni (kemampuan mengeksplorasi dan
mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik, drama, dan beragam
bidang seni lainnya).
4. Program pengembangan sebagai dasar pembentukan kepribadian anak
Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spiritual dan sosial bukan menjawab
tes-tes, ujian, kuis, atau pengetahuan jangka pendek lainnya. Sikap spiritual dan
sosial yang dimaksud adalah perilaku yang mencerminkan sikap beragama, hidup
sehat, rasa ingin tahu, sikap estetis, bersikap kreatif, percaya diri, sabar, mandiri,
peduli, menghargai dan toleran, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri,
jujur, tanggung jawab, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan orang dewasa lainnya di lingkungan rumah, tempat bermain, dan satuan
PAUD.
5. Memperhatikan tingkat perkembangan anak
Kurikulum disusun dengan memperhatikan kesinambungan secara vertikal (antara
tujuan pendidikan nasional, tujuan lembaga, tujuan pembelajaran, metode
pembelajaran) dan kesinambungan horizontal (antara tahap perkembangan anak:
usia lahir – 2 tahun, usia 2-4 tahun dan usia-6 tahun merupakan rangkaian yang
saling berkesinambungan).
6. Mempertimbangkan cara anak belajar
Kurikulum mengakomodasi pelaksanaan pembelajaran yang memungkinkan anak
membentuk pengalaman belajar dengan cara belajar anak. Anak belajar mulai dari
dirinya kemudian ke luar dirinya, dari konkrit ke abstrak, sederhana ke kompleks,
mudah ke sulit yang dilakukan dengan cara melakukannya sendiri (hands on
experience).
7. Holistik – integrative
Kurikulum mengembangkan semua aspek perkembangan secara seimbang melalui
layanan pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, kesejahteraan ataupun layanan
perlindungan anak. Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi perkembangan
anak terutama pada stimulasi perkembangan mental-intelektual dan sosial-
emosional. Layanan kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu
pertumbuhan anak. Layanan perlindungan ditujukan untuk memberi dukungan
kondisi dan lingkungan yang nyaman dan aman, yaitu bebas dari kecemasan,
tekanan dan rasa takut. Untuk melaksanakan layanan Holistik-Integratif tersebut,
Satuan PAUD harus bekerjasama antara lain dengan puskesmas, posyandu, bina
5
keluarga balita (BKB), dan Komisi Pelayanan dan Perlindungan Anak Indonesia
(KPPAI).
8. Belajar melalui bermain
Proses membangun pengalaman bersifat aktif. Anak terlibat langsung dalam
kegiatan bermain yang menyenangkan. Selama bermain anak menggunakan ide-ide
baru mereka, belajar mengambil keputusan, dan memecahkan masalah sederhana.
9. Memberi pengalaman belajar
Penyusunan kurikulum memberikan pengalaman belajar anak tentang berbagai
konsep keilmuan, teknologi, dan seni secara dinamis melalui kegiatan pembelajaran
yang menyenangkan, sesuai dengan tahapan perkembangan anak, nilai moral,
karakter yang ingin dibangun, dan budaya Indonesia.
10. Memperhatikan dan melestarikan karakteristik sosial budaya
Kurikulum mempertimbangkan lingkungan fisik dan budaya ke dalam proses
pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara pengalaman yang sudah
dimiliki anak dengan pengalaman baru untuk membentuk konsep baru tentang
lingkungan dan norma-norma komunitas di dalamnya. Lingkungan sosial dan
budaya berperan tidak sebagai objek dalam kurikulum melainkan sebagai sumber
pembelajaran bagi anak usia dini. Pengenalan sosial budaya sejak usia dini dalam
rangka memupuk rasa nasionalis dan cinta budaya.

C. Alur Penyusunan KTSP


1. Analisis Konteks
a. Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD (TPKS
PAUD). Tim dapat terdiri atas: kepala sekolah, guru, ketua yayasan, pengawas,
komite sekolah
b. TPKS PAUD melakukan analisis konteks mempelajari, dan menganalisis:
• dokumen perundang-undangan,
• kondisi, peluang, dan tantangan yang terkait dengan peserta didik, pendidik,
sarana, prasarana, biaya, dan nilai-nilai yang mendasari, serta program yang
akan dilakukan.
2. Penyusunan Dokumen KTSP PAUD
a. Satuan PAUD melakukan rapat kerja penyusunan kurikulum dengan
memperhatikan hasil analisis konteks yang telah dilakukan.
b. Rapat kerja dipimpin oleh kepala sekolah.

6
c. Peserta rapat kerja adalah seluruh warga yang ada di satuan pendidikan
(misalnya guru, petugas TU, petugas kebersihan).
d. Rapat kerja dapat melibatkan komite sekolah, narasumber dan pihak lain yang
terkait.
e. Draf kurikulum dapat dikaji ulang (di-review) dan direvisi.
3. Pengesahan Dokumen KTSP PAUD
Dokumen KTSP yang telah disusun oleh setiap satuan PAUD perlu disahkan oleh
pejabat yang berwenang seperti dinas pendidikan setempat dan/atau ketua
yayasan/pengelola. Cara pengesahan dapat dilakukan dengan cara:
a. Pengawas/penilik setempat melihat kelayakan KTSP yang disusun
b. Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum yang sudah ditetapkan oleh
Satuan PAUD/Ketua Yayasan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk
disahkan atau setidaknya diketahui.
c. Dinas Pendidikan atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan kewenangannya
mengesahkan dokumen kurikulum yang bersangkutan.
4. Pemberlakuan KTSP
Dokumen KTSP yang telah disusun oleh setiap satuan PAUD perlu dibuatkan Surat
Keputusan (SK) Penetapan pembelakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) oleh kepala sekolah dan/atau ketua yayasan/pengelola.
5. Pelaksanaan KTSP
KTSP yang telah disusun harus dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab bersama
seluruh warga yang ada pada satuan PAUD tersebut.

7
D. Kajian Ide Kurikulum 2013
a. Tujuan Pendidikan dan Tujuan Kurikulum
Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 bahwa
pendidikan di Indonesia bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Adapun tujuan kurikulum 2013 PAUD
sebagaimana tercantum pada lampiran Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014, yaitu
bertujuan untuk mendorong berkembangnya potensi anak agar memiliki kesiapan
untuk menempuh pendidikan selanjutnya.
Pernyataan tujuan tersebut menggambarkan bahwa tujuan pendidikan lebih menjaga
keseimbangan manusia sebagai individu yang memiliki potensi, dan potensi yang
dimiliki tersebut dikembangkan melalui proses pendidikan. Hal ini sejalan dengan
posisi filosofis sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa filosofi humanisme
menjadi salah satu landasan pendidikan. Selain itu mengembangkan potensi peserta
didik menjadi manusia beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab
merupakan perpaduan dari filosofi esensialime, perenialisme, progresivisme, dan
rekonstruksi sosial.
b. Konsep Kurikulum
Untuk dapat memahami konsep kurikulum 2013 PAUD dapat dipelajari dari
karakteristik krikulum yang tercantum dalam Lampiran 1 Peraturan Mendikbud
Nomor 146 Tahun 2014 sebagai berikut.
1) Mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputi: aspek nilai agama dan moral,
fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni yang tercermin dalam
keseimbangan kompetensi sikap, pengetahun, dan keterampilan.
2) Menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dalam
pemberian rangsangan pendidikan.
3) Menggunakan penilaian autentik dalam memantau perkembangan anak; dan
4) Memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran
c. Konten Kurikulum
Konten Kurikulum 2013 PAUD ditetapkan pula dalam Permendikbud Nomor 146
Tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari Peraturan tersebut. Konten Kurikulum 2013 PAUD berisi
programprogram pengembangan, hal ini sesuai dengan konsep pendidikan jenjang
PAUD. Program pengembangan meliputi enam program pengembangan, yaitu:
1) Program pengembangan nilai agama dan moral mencakup perwujudan suasana
belajar untuk berkembangnya perilaku baik yang bersumber dari nilai agama dan
moral serta bersumber dari kehidupan bermasyarakat dalam konteks bermain.
2) Program pengembangan fisik-motorik mencakup perwujudan suasana untuk
berkembangnya kematangan kinestetik dalam konteks bermain
3) Program pengembangan kognitif mencakup perwujudan suasana untuk
berkembangnya kematangan proses berpikir dalam konteks bermain.
4) Program pengembangan bahasa mencakup perwujudan suasana untuk
berkembangnya kematangan bahasa dalam konteks bermain.

8
5) Program pengembangan sosial-emosional mencakup perwujudan suasana untuk
berkembangnya kepekaan, sikap, dan keterampilan sosial serta kematangan emosi
dalam konteks bermain.
6) Program pengembangan seni mencakup perwujudan suasana untuk
berkembangnya eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain.
Selain dari enam program pengembangan tersebut, muatan Kurikulum 2013 PAUD
ditetapkan adanya kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik, yakni terdiri dari
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Inti merupakan
gambaran pencapaian Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir
layanan PAUD usia 6 (enam) tahun. Sedangkan Kompetensi Dasar merupakan tingkat
kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran, tema pembelajaran, dan
pengalaman belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti. Kompetensi Inti mencakup
sebagai berikut.
1) Kompetensi Inti 1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2) Kompetensi Inti 2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3) Kompeyensi Inti 3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4) Kompetensi Inti 4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Adapun rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik dan kemampuan awal anak serta tujuan setiap program pengembangan.
Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan
kompetensi inti yaitu:
1) Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1
2) Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan
KI-2;
3) Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
4) Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI- 4.

Nomor 146 Tahun 2014


A. Pengembangan KTSP
Sebagaimana dijelaskan dalam Buku Pedoman Penyusunan KTSP- PAUD bahwa
penyusunan KTSP harus mengikuti prinsip-prinsip penyusunan KTSP. Prinsip
penyusunan KTSP-PAUD pada dasarnya mengacu pada landasan filosofis, psikologis
dan pedagogis, serta karakteristik Kurikulum 2013 PAUD. Secara berurutan meliputi
10 prinsip sebagai berikut.
a. Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi, bakat, minat,
perkembangan, dan kebutuhan anak, termasuk kebutuhan khusus.
b. Kurikulum dikembangkan secara Kontekstual.

9
c. Mencakup semua dimensi kompetensi dan program pengembangan.
d. Program pengembangan sebagai dasar pembentukan kepribadian anak.
e. Memperhatikan tingkat perkembangan anak.
f. Mempertimbangkan cara anak belajar.
g. Holistik – integrative.
h. Belajar melalui bermain.
i. Memberi pengalaman belajar.
j. Memperhatikan dan melestarikan karakteristik sosial budaya
B. Pengesahan Dokumen KTSP
1) Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD yang sudah
ditetapkan oleh Satuan PAUD/Ketua Yayasan ke Dinas Pendidikan Kabupaten
untuk disyahkan atau setidaknya diketahui.
2) Dinas Pendidikan dalam hal ini pejabat yang ditunjuk sesuai dengan kewenangannya
menyetujui dokumen kurikulum untuk dapat diterapkan di satuan PAUD yang
bersangkutan.
3) Kepala Satuan PAUD/Pengelola menerapkan dan mengawasi pelaksanaan kurikulum
dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di satuan PAUD tersebut.

Dokumen KTSP PAUD dikembangkan dalam dua jenis dokumen, yaitu Dokumen I disebut
juga dokumen induk. Dokumen I berisi Visi, Misi,Tujuan,Karakteristik Kurikulum, Program
Pengembangan dan Muatan Pembelajaran dan Kalender Pendidikan yang berisi Program
Tahunan yang diterapkan di Satuan PAUD. Dokumen II disebut juga dokumen program yang
berisi Program Semester (Prosem), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM),
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), dan Penilaian perkembangan anak.
Lampiran dalam KTSP terdiri dari Kalender Pendidikan, Standar Operasional Prosedur (SOP),
dan Tata Tertib Satuan Pendidikan

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ide kurikulum merupakan komponen penting yang harus dipahami oleh tim
pengembang kurikulum, pemahaman terhadap ide kurikulum akan sangat membantu
tim pengembang dalam menyusun dokumen KTSP. Tanpa memahami terlebih dahulu
ide Kurikulum 2013 PAUD maka dokumen KTSP PAUD yang disusun oleh tim
pengembang akan berbeda dengan ide esensial yang ditetapkan dalam Kurikulum 2013
PAUD. Adanya perbedaan antara ide kurikulum dengan dokumen KTSP sebagai
dokumen rencana, akan berdampak pula pada proses pembelajaran. Apabila terjadi
perbedaan yang demikian, maka antara ide kurikulum, dokumen KTSP, dan proses
pembelajaran sebagai “curriculum in action” menjadi tiga hal yang berbeda dan tidak
ada kesinambungan sebagai suatu pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Oleh karena itu posisi kepala sekolah dan guru yang merupakan ujung tombak
pengembangan KTSP memiliki peran penting sebagai tim pengembang kurikulum
tingkat satuan pendidikan. Komitmen Tim sangat dibutuhkan, karena tanpa komitmen
akan terjadi kelambanan. Kelambanan tim dalam pemikiran dan usaha mewujudkan
KTSP akan menghambat implementasi kurikulum. Kelambanan terjadi apabila guru-
guru atau tim pengembang yang terbentuk merasa lebih aman dengan praktik-praktik
rutin yang sudah dilaksanakan tanpa ada kemamuan untuk menerima dan mencoba hal-
hal baru yang memerlukan pemikiran dan usaha, termasuk perubahan pada diri guru
dalam kesiapan menerima konsep-konsep baru tentang Kurikulum 2013 PAUD.
Ide kurikulum merupakan komponen penting yang harus dipahami oleh tim
pengembang kurikulum, pemahaman terhadap ide kurikulum akan sangat membantu
tim pengembang dalam menyusun dokumen KTSP. Tanpa memahami terlebih dahulu
ide Kurikulum 2013 PAUD maka dokumen KTSP PAUD yang disusun oleh tim
pengembang akan berbeda dengan ide esensial yang ditetapkan dalam Kurikulum 2013
PAUD.
B. Saran
Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena masih terdapat kesalahan
dari segi penulisan, bahasa dan kelengkapan materi. Kita tahu bahwa manusia itu tidak
luput dari kesalahan baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu kami
dari kelompok 2 sangat membutuhkan saran atau kritikan yang membangun untuk
dapat kami jadikan sebagai batu loncatan untuk kearah yang lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA
Nugraha, Ali dkk. (2018). Pedoman Penyusunan KTSP PAUD. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.

Kajian Ide Kurikulum 2013 Paud dan Implikasinya dalam Pengembangan Ktsp Prihantini
Prihantini Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 8 (2), 2018

12

Anda mungkin juga menyukai