Anda di halaman 1dari 37

PEDOMAN

PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


(KTSP) PAUD

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN
INFORMAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014

SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN
INFORMAL

KATA PENGANTAR
DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DAFTAR ISI
Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal ....................2
Kata Pengantar Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini .................................................3
Daftar Isi ........................................................................................................................................4
Bab I. Pendahuluan ......................................................................................................................5
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang .............................................................................................................5


Tujuan ..........................................................................................................................6
Dasar ............................................................................................................................6
Sasaran .........................................................................................................................7

Bab II. Prinsip, Prosedur, Dan Mekanisme Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) PAUD.....................................................................................................................8
A. Prinsip-Prinsip Penyusunan KTSP ............................................................................. 8
B. Prosedur Pengembangan KTSP...................................................................................10
Bab III. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD (KTSP)..................................................12
A. Outline KTSP Dokumen I..........................................................................................12
B. Tekhnik Penyusunan ...................................................................................................13
Bab IV. Pengesahan dan Pemberlakuan KTSP PAUD .................................................................34
A. Pengesahan KTSP PAUD ...........................................................................................34
B. Pemberlakuan KTSP PAUD .......................................................................................34
C. Masa Peninjauan Ulang KTSP PAUD ........................................................................35
Bab V. Penutup .............................................................................................................................37

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab I Pasal 1 poin 19 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan
tertentu seperti yang termaktub dalam pasal tersebut adalah tujuan pendidikan nasional
seperti yang tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum disusun dalam satu kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan tujuan pendidikan nasional, yaitu: mengembangkan manusia yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dengan kata lain
kurikulum disusun untuk: a. peningkatan iman dan takwa; b. peningkatan akhlak mulia; c.
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; d. keragaman potensi daerah dan
lingkungan; e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional; f. tuntutan dunia kerja; g.
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; h. agama; i. dinamika perkembangan
global; dan j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa kurikulum dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada
satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan peserta didik.
Merujuk pada amanat tersebut maka membuka peluang adanya pengembangan kurikulum di
tingkat satuan pendidikan termasuk satuan PAUD dengan menambahkan keunggulan
lokal/kekhasan lembaga/mengadopsi kurikulum dari negara lain. Dengan demikian sangat
memungkinkan adanya keragaman dalam kurikulum operasional yang dikembangkan oleh
masing-masing satuan pendidikan, atau dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan termasuk satuan
5

pendidikan anak usia dini. Dengan merujuk pada pasal tersebut, maka setiap satuan PAUD
memiliki kewenangan dan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum di satuannya
secara mandiri atau keleluasaan pengembangan kurikulum dalam bentuk KTSP (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan) dengan mengacu kurikulum nasional sebagai kurikulum
minimal.
Ketersediaan kurikulum pada suatu satuan pendidikan merupakan suatu keharusan,
karena kurikulum merupakan jantung dari terselenggaranya seluruh kegiatan pendidikan atau
pembelajaran di suatu satuan pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu
pendidik dan seluruh komponen satuan pendidikan dalam melakukan tugasnya serta
memperlancar keseluruhan proses pembelajaran yang diselenggarakan.
Mengingat begitu penting dan besarnya kegunaan kurikulum, maka pengembangan
kurikulum untuk satuan pendidikan anak usia dini harus dilakukan dengan hati-hati, cermat
dan penuh bertanggung jawab. Satuan pendidikan PAUD menangani peserta didik pada
kelompok usia potensial yang sekaligus sebagai usia kritis, yaitu usia emas (golden ages).
Maka pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini
harus merupakan orang-orang yang betul-betul peduli, mencintai dan bersedia sepenuh hati
dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Sehingga cita-cita
pembangunan pendidikan anak usia dini Indonesia, yaitu mengantarkan generasi yang
cerdas komprehenship secara bertahap dan simultan dapat diwujudkan.
Untuk itu perlu disusun pedoman penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PAUD atau KTSP PAUD sebagai acuan para pendidik, pengelola, penyelenggara dalam
mengembangkan

kurikulum

yang

efektif

dalam

menfasilitasi

pertumbuhan

dan

perkembangan anak.

B. Tujuan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PAUD diharapkan dapat
menjadi acuan bagi penyelenggara, pengelola, pendidik (pendidik) serta para pengembang
kurikulum di setiap satuan pendidikan PAUD yang tersebar di seluruh Indonesia.

C. Dasar
Penyusunan pedoman KTSP PAUD ini mengacu dan merujuk pada dasar legal formal
sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini
D. Sasaran
Sasaran pengguna pedoman penyusunan KTSP PAUD ini adalah :
1. Pendidik PAUD (TK, KB, TPA dan SPS)
2. Tenaga Kependidikan (Kepala PAUD/pengelola, pengawas dan penilik PAUD)
3. Penyelenggara lembaga PAUD
4. Orang Tua/Masyarakat Pemangku Kepentingan Lain.

BAB II
PRINSIP, PROSEDUR, DAN MEKANISME PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PAUD

A. Prinsip-Prinsip Penyusunan KTSP PAUD


Agar pengembangan kurikulum terfokus, tepat sasaran dan terkendali, maka para
pengembang KTSP PAUD hendaklah memegang dan menjunjung tinggi prinsip yang seharusnya
dijalankan. Prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan KTSP PAUD adalah:
a. Pembentukan sikap spiritual dan sosial anak
Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spiritual dan sosial bermakna bukan hanya
sekedar untuk dapat menjawab tes-tes, ujian, kuis, atau pengetahuan jangka pendek lainnya.
Sikap spiritual dan sosial dimaksud adalah perilaku yang mencerminkan sikap beragama,
hidup sehat, rasa ingin tahu, berpikir dan bersikap kreatif, percaya diri, disiplin, mandiri,
peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, santun dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru di lingkungan rumah, tempat bermain, dan satuan PAUD.
b. Mempertimbangkan tahapan tumbuh kembang anak, potensi, minat, dan karakteristik
anak.
Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan. Kurikulum yang disusun memenuhi
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan tingkat usia anak (age
appropriateness), dan selaras dengan potensi, minat, dan karakteristik anak sebagai kekhasan
perkembangan individu anak (individual appropriateness).
c. Holistik-Integratif
Komponen kurikulum yang disusun mencakup keseluruhan ranah perkembangan (holistik)
dalam Kompetensi Dasar yang dimuat dalam Panduan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Usia Dini. Integratif dimaksudkan adalah segala upaya yang dilakukan dengan menggunakan
langkah terpadu, baik pada upaya pemenuhan layanan pedagogis, layanan kesehatan, layanan
gizi maupun layanan perlindungan. Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi
perkembangan anak terutama pada stimulasi perkembangan mental-intelektual dan socialemosional, layanan kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu pertumbuhan
anak, sedangkan layanan perlindungan ditujukan agar tumbuh-kembang lebih optimal yaitu

dengan cara dukungan kondisi dan lingkungan nyaman (savety) dan aman (security), yaitu
yang bebas dari kecemasan, tekanan dan rasa takut.
d. Dilaksanakan dengan cara belajar melalui bermain
Kurikulum disusun untuk membuka kesempatan belajar anak membangun pengalamannya
dalam proses transmisi, transaksi, dan transformasi keterampilan, nilai-nilai, dan karakter di
bawah bimbingan pendidik. Proses penerapan Kurikulum bersifat aktif dimana anak terlibat
langsung dalam kegiatan bermain yang menyenangkan, menggunakan ide-ide baru yang
diperoleh dari pengalaman untuk belajar pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
sederhana.
e. Mempertimbangkan kebutuhan anak termasuk anak berkebutuhan khusus
Kurikulum PAUD bersifat inklusif dengan mengakomodir kebutuhan dan perbedaan anak
baik dari aspek jenis kelamin, sosial, budaya, agama, fisik, maupun psikhis. Sehingga semua
anak terfasilitasi sesuai dengan potensi masing-masing tanpa ada diskriminasi aspek apapun.
f. Berkesinambungan atau kontinum perkembangan anak dari usia lahir hingga 6 tahun
Kurikulum disusun dengan memperhatikan kesinambungan secara vertikal (antara tujuan
pendidikan nasional, tujuan lembaga, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran), dan
kesinambungan horizontal (antara tahap perkembangan anak: dari bayi, batita, balita, dan
prasekolah merupakan rangkaian yang saling berkesinambungan).
g. Memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Penyusunan kurikulum mengadopsi dan memanfaatkan perkembangan keilmuan dan
teknologi untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sepanjang sesuai dengan tahapan
perkembangan anak, nilai moral, karakter yang ingin dibangun, dan seni budaya Indonesia.
h. Memperhatikan sosial budaya
Kurikulum disusun dengan memasukkan lingkungan fisik dan budaya ke dalam proses
pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara pengalaman yang sudah dimiliki anak
dengan pengalaman baru untuk membentuk konsep baru tentang lingkungan dan normanorma komunitas di dalamnya. Lingkungan sosial dan budaya berperan tidak sebagai obyek
dalam kurikulum tetapi sebagai sumber pembelajaran bagi anak usia dini.

B. Prosedur Operasional Pengembangan KTSP


Secara umum terdapat tiga langkah dalam pengembangan KTSP PAUD, yaitu: 1)
Analisis Konteks, 2) Penyusunan dokumen KTSP, dan 3) Pengesahan dokumen KTSP PAUD.
1. Analisis Konteks
Analisis konteks dimaksudkan melihat, menelaah peraturan perundang-undangan
dan sumber rujukan lainnya yang terkait dengan kurikulum anak usia dini. Analisis
konteks sangat penting dilakukan agar kurikulum yang dikembangkan dapat diterima,
lebih sesuai dengan kaidah peraturan serta tidak menyimpang dari landasan dan nilainilai yang dijunjung tinggi di satuan PAUD. Beberapa perundangan yang terkait dengan
kurikulum PAUD adalah:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
b. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas
peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
c. Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan
Anak Usia Dini.
d. Draf Permendiknas Nomor....... Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Usia Dini.
e. Kerangka pembangunan PAUD Indonesia atau Renstra Pembangunan
PAUD di daerah.
f. Buku-buku terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini,
dan
g. Acuan lainnya yang diperlukan oleh Satuan PAUD.
Dari kegiatan analisis konteks diharapkan membangun pemahaman tentang:
a. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan bagaimana menerapkannya dalam
pembelajaran anak usia dini.
b. Visi, misi, dan tujuan yang ingin dibangun dan peserta didik yang dihasilkan oleh
Satuan PAUD.
c. Strategi pembelajaran yang akan dipilih oleh satuan PAUD dalam rangka mengelola
kegiatan pembelajaran yang dinilai paling sesuai untuk anak usia dini untuk
membantu pencapaian visi, misi, dan tujuan lembaga serta tujuan pendidikan secara
umum.

10

d. Kebutuhan akan sumber daya manusia, sarana/prasarana, anggaran dan potensi yang
dimiliki

sehingga

dapat

dijadikan

sebagai

dasar

penyusunan

kebijakan

pengembangan satuan PAUD.


2. Penyusunan Dokumen KTSP PAUD
Proses penyusunan KTSP memuat mekanisme terstuktur yang dapat diikuti
langkahnya sebagai berikut;
a. Membentuk tim pengembang KTSP. Tim pengembang
ditentukan oleh Satuan PAUD. Tim pengembang KTSP terdiri
dari Kepala Satuan PAUD, Pendidik PAUD, Komite PAUD,
atau pihak lain yang diperlukan.
b. Tim pengembang bertugas:
1) Melakukan analisis konteks (sarana, prasarana, lingkungan, peserta
didik, pendidik, tenaga kependidikan, komite, biaya, dukungan

c.

lainnya).
2) Menyusun draft kurikulum
3) Menyusun program pengembangan lembaga
4) Melakukan revieu dan perbaikan hasil revieu
5) Finalisasi dokumen kurikulum satuan PAUD
Pengelola satuan PAUD mengajukan dokumen KTSP untuk disahkan oleh pejabat
di Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat kecamatan yang ditunjuk atas

d.

nama pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.


Dokumen yang telah disyahkan kemudian disosialisasikan ke seluruh pendidik dan
tenaga kependidikan di Satuan PAUD yang bersangkutan untuk diterapkan
bersama dan sebagai tanggung jawab bersama.

11

BAB III
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PAUD (KTSP)
Komponen-komponen yang termuat dalam KTSP mencakup dua dokumen, yaitu : Dokumen

dan Dokumen II. Dalam Petunjuk teknis ini ditekankan pada penyusunan dokumen I, sedangkan
dokumen II ditekankan pada penyusunan program tahunan, sedangkan untuk penyusunan
program semester, program mingguan, program harian dan penilaian pembelajaran dijabarkan
pada Peunjuk Teknis lainnya.
I. Outline KTSP DOKUMEN I
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan KTSP
3. Dasar KTSP
B. Visi, Misi, Tujuan
1.Visi
2.Misi
3.Tujuan
C. Karakteristik
D. Struktur KTSP
E. Kalender Pendidikan
II.
1.
2.
3.
4.
5.

Outline KTSP DOKUMEN II


Program Tahunan
Program Semester
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
Evaluasi Pembelajaran

LAMPIRAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kalender Pendidikan
Standar Operasional Prosedur
Program Tahunan
Program Semester
Tata Tertib Satuan PAUD
dll

12

II. Teknik Penyusunan :


A. Dokumen I:
a. Latar Belakang
Latar belakang menjelaskan:
-

Alasan yang mendorong pengembangan kurikulum di satuan pendidikan.


Pentingnya pengembangan kurikulum bagi satuan PAUD.

Contoh rumusan latar belakang:


1. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber daya
manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus
dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi tersebut,
maka Taman Kanak-Kanak Kencana (sesuai nama satuan PAUD) memandang perlu
untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD, dst..
Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kencana disusun oleh .,
, (diisi dengan unsur apa saja yang terlibat dalam penyusunan KTSP),
keberadaannya sangat penting karena KTSP sebagai acuan penyelenggaraan dan
pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran. KTSP juga dijadikan
sebagai patokan untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan,
program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran. KTSP sebagai data bagi peningkatan
dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan berkesinambungan.
Dst ...........

b. Tujuan KTSP
Tujuan KTSP berisi rumusan manfaat disusunnya KTSP bagi lembaga, pendidik,
dan orang tua peserta didik.
Contoh rumusan Tujuan KTSP:
2. Tujuan KTSP
KTSP bertujuan untuk:
1. Memberikan acuan bagi Pengelola dan Pendidik dalam menyusun program
layanan, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung pencapaian
keberhasilan belajar anak.
2. Memberikan informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh
satuan PAUD kepada peserta didik
3. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan.
4. Dst.

13

LEMBAR TUGAS 1.
Nama Kelompok :
Judul Tugas

: Penyusunan Latar Belakang dan Tujuan KTSP

Hari/tanggal

: ..

1. Buatlah rumusan latar belakang mengapa perlu membuat KTSP

2. Apa tujuan dari penyusunan KTSP

14

c. Dasar penyusunan
Dasar penyusunan diisi dengan berbagai rujukan yang digunakan dalam
penyusunan KTSP, baik berupa undang-undang, peraturan, kebijakan daerah, atau
rujukan lainnya.

Contoh rumusan Dasar Penyusunan KTSP:


3. Dasar Penyusunan KTSP Taman Kanak- Kanak Kencana
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor tentang Kurikulum tahun
2013 PAUD
3. Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2014
4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan .
5. Dst.

2. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD


A. Visi
Visi merupakan cita-cita jangka panjang yang ingin diwujudkan atau diraih oleh
Satuan PAUD.
Visi perlu disusun oleh satuan PAUD untuk:
1) Menjadi arah yang ingin dicapai oleh satuan.
2) Membangun kesamaan pemahaman pada semua pelaksana (pendidik dan
tenaga kependidikan) yang ada di satuan PAUD sebagai cita-cita bersama
yang ingin diwujudkan.
3) Membangun motivasi pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk
meraih cita-cita bersama.
Cara menyusun visi:
1) Berorientasi kedepan( jangka panjang), tidak untuk dicapai pada kondisi saat
ini.
2) Berisi gagasan besar yang ingin dicapai oleh satuan PAUD

15

Contoh rumusan visi:


1. Visi Taman Kanak-Kanak Kencana
Membentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan berakhlak
mulia

B. Misi
Misi adalah upaya umum yang ditempuh oleh satuan pendidikan PAUD dalam
rangka mewujudkan visi satuan pendidikan yang telah dirumuskan. Misi
menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukan, dan bagaimana
melakukannya.
Misi penting ditetapkan oleh satuan PAUD untuk:
1) Menjadi acuan dalam penyusunan program kerja satuan PAUD.
2) Menjadi acuan dalam pengembangan satuan PAUD yang akan datang
3) Menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di satuan PAUD
Cara penyusunan misi:
1) Menjabarkan indikator dari setiap nilai atau cita-cita yang ada dalam visi.
2) Menetapkan fasilitasi yang harus dilakukan satuan PAUD untuk mendukung
indikator yang ada dalam visi.
3) Menjabarkan strategi yang akan diambil satuan PAUD untuk mencapai visi.

Contoh rumusan misi:


2. Misi Taman Kanak-Kanak Kencana
a. Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik integratif.
b. Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sesuai dengan
tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak.
c. Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan berakhlak mulia
secara mandiri.
d. Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan lingkup terkait
dalam rangka pengelolaan PAUD yang professional, akuntabel, dan
berdaya saing nasional.

C. Tujuan
Tujuan berisi rumusan hasil keluaran/output yang dicapai pada waktu tertentu.
Visi dirumuskan untuk pencapaian jangka waktu panjang, sedangkan tujuan
dirumuskan untuk pencapaian jangka waktu pendek atau biasanya dikaitkan
dengan lulusan yang diharapkan.
16

Contoh rumusan tujuan:


3. Tujuan Taman Kanak-Kanak Kencana
a. Terwujudnya anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri
b. Terwujudnya anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri sendiri,
teman, dan lingkungan sekitarnya.
c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak produktif
dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan sederhana.
d. Menjadikan anak Alqurani sejak dini.
e. Terciptanya iklim belajar yang kondusif bagi penyelenggaraan pendidikan,
perawatan, pengasuhan, dan perlindungan anak.
f. Menjadi lembaga rujukan PAUD tingkat nasional.

17

LEMBAR KERJA 2

Nama Kelompok

Judul Tugas

: Penyusunan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD

Hari/tanggal

: ..

1. Buatlah rumusan Visi satuan PAUD Anda:

2. Buatlah Rumusan Misi yang diturunkan dari Visi Satuan PAUD:

3. Susulah tujuan Satuan PAUD yang mewadahi visi dan misi nya:

..

..

18

C. Karakteristik KTSP
Karakteristik KTSP diisi dengan penjabaran tentang nilai, kebijakan, dan strategi
yang ditetapkan dan diterapkan di satuan PAUD dalam rangka mewujudkan visi,
misi dan tujuan satuan PAUD serta mewujudkan output PAUD yakni kesiapan
belajar anak.
Isi karakteristik KTSP setidaknya memuat:
1) Nilai/prinsip yang digunakan oleh satuan lembaga
2) Model pembelajaran yang digunakan
3) Kegiatan-kegiatan yang menjadi kekhasan Satuan PAUD anak
Pentingnya menetapkan Karakteristik KTSP:
1) Penjabaran dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD
2) Dasar dalam pengembangan struktur kurikulum satuan PAUD
3) Membedakan dengan KTSP satuan PAUD lainnya.

Contoh rumusan Karakteristik:


4. Karakteristik Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kencana
Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kencana disusun dengan mengusung nilainilai islami sebagai dasar untuk pengembangan karakter peserta didik
Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dan
partisipatif, Taman Kanak-Kanak Kencana menerapkan model pembelajaran
sentra, dimana kelompok anak dalam satu hari bermain dalam satu sentra yang
didalamnya berisi berbagai aktivitas sebagai pemenuhan densitas main. Sentra
yang disiapkan adalah: sentra imtaq, sentra balok, sentra bahan alam, sentra
persiapan, dan sentra main peran. Untuk kelompok usia 4-6 tahun bermain di
sentra persiapan sebanyak 2 kali dalam seminggu dalam rangka membantu
kematangan keaksaraan anak
. dst

19

LEMBAR KERJA 3

Nama Kelompok

Judul Tugas

: Karakteristik KTSP

Hari/tanggal

: ..

Susunlah karakteristik KTSP yang diterapkan di Satuan PAUD Anda, apa cirri-cirinya, keunggulan,
serta bagaimana strategi yang diterapkan untuk mencapai tujuan.

20

D. Struktur Kurikulum Satuan PAUD


Struktur kurikulum Satuan PAUD diturunkan dari kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini dengan ditambah kekhasan satuan PAUD atau mengadopsi
sebagian kurikulum asing.
Struktur kurikulum Satuan PAUD berisi:
1. Bidang perkembangan yang terdiri dari 6 bidang perkembangan yakni: nilai
moral dan agama, motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.
2. Ranah pengembangan berisi dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang ada dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dan Kompetensi dasar
tambahan yang mewakili kekhasan satuan PAUD.
3. Program pengembangan berisi berbagai program yang dilaksanakan di satuan
PAUD untuk mendukung pencapaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan di
kompetensi dasar dan kompetensi inti yang sesuai dengan bidang
perkembangan.
4. Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan program kurikulum.

21

CONTOH STRUKTUR KURIKULUM PAUD


TK "KENCANA"
Bidang/Aspek
Perkembangan
Nilai
Moral dan
Agama

Ranah Pengembangan
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Alokasi Waktu

KI. 1: Menerima

1.1. Mempercayai adanya Tuhan

Alokasi waktu

ajaran agama

melalui ciptaan-Nya
1.2. Menghargai diri sendiri, orang

pembelajaran

yang dianutnya

lain, dan lingkungan sekitar sebagai


rasa syukur kepada Tuhan.
Motorik

KI. 2: Memiliki
perilaku hidup
sehat, rasa ingin
tahu, kreatif dan
estetis, percaya
diri, disiplin,
mandiri, peduli,
mampu

Sosial
Emosional

2.1. Memiliki perilaku yang

dalam seminggu
sebanyak 5 hari
@ 4 jam @ 45
menit

mencerminkan hidup sehat


2.2. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap ingin tahu
2.3. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap kreatif
2.4. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap estetis
2.5. Memiliki perilaku yang

bekerjasama,

mencerminkan sikap percaya diri.


2.6. Memiliki perilaku yang

mampu

mencerminkan sikap taat terhadap

menyesuaikan

aturan sehari-hari untuk melatih

diri, jujur, dan


santun dalam

kedisiplinan
2.7. Memiliki perilaku yang

berinteraksi

mencerminkan sikap sabar (mau

dengan

menunggu giliran, mau mendengar

keluarga, guru,

ketika orang lain berbicara) untuk

dan teman.

melatih kedisiplinan
2.8. Memiliki perilaku yang
mencerminkan kemandirian
2.9. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap peduli dan
mau membantu jika diminta
bantuannya
2.10. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap kerja sama
22

Kognitif

2.11. Memiliki perilaku yang dapat


menyesuaikan diri
II.12. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap tanggung
jawab
II.13. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap jujur
2.14. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap santun kepada
orang tua, guru, dan teman
3.1. Mengenal kegiatan beribadah
sehari-hari
3.2. Mengenal perilaku baik sebagai
cerminan akhlak mulia
3.3. Mengenal anggota tubuh,
fungsi, dan gerakannya untuk
KI. 3: Mengenal

pengembangan motorik kasar dan

teman, guru,

motorik halus
3.4. Mengetahui cara hidup sehat
3.5. Mengetahui cara memecahkan

lingkungan

masalah sehari-hari dan berperilaku

sekitar,

kreatif
3.6. Mengenal benda -benda

diri, keluarga,

teknologi, seni,
dan budaya di
rumah, tempat

disekitarnya (nama, warna, bentuk,


ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,

bermain, dan

fungsi, dan ciri-ciri lainnya)


3.7. Mengenal lingkungan sosial

satuan PAUD

(keluarga, teman, tempat tinggal,

dengan cara
mengamati

tempat ibadah, budaya, transportasi)


3.8. Mengenal lingkungan alam

dengan indera

(hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,

(melihat, men-

batu-batuan, dll)
3.9. Mengenal teknologi sederhana

dengar,
menghidu, merasa, meraba),
mena-nya,

(peralatan rumah tangga, peralatan


bermain, peralatan pertukangan, dll)
3.10. Memahami bahasa reseptif
(menyimak dan membaca)
3.11. Memahami bahasa ekspresif
23

mengumpulkan

(mengungkapkan bahasa secara

informasi,

verbal dan non verbal)


3.12. Mengenal keaksaraan awal

mengolah
informasi/menga
sosiasikan, dan
mengkomunikasikan
melalui kegiatan
main

Bahasa

melalui bermain
3.13. Mengenal emosi diri dan
orang lain
3.14. Mengenali kebutuhan,
keinginan, dan minat diri
3.15. Mengenal berbagai karya dan
aktivitas seni
4.1. Melakukan kegiatan beribadah
sehari-hari dengan tuntunan orang
dewasa
4.2. Menunjukkan perilaku santun
sebagai cerminan akhlak mulia
4.3. Menggunakan anggota tubuh
untuk pengembangan motorik kasar
dan halus
4.4. Mampu menolong diri sendiri
untuk hidup sehat
4.5. Menyelesaikan masalah seharihari secara kreatif
4.6. Menyampaikan tentang apa dan
bagaimana benda-benda disekitar

KI 4:

yang dikenalnya (nama, warna,

Menunjukkan

bentuk, ukuran, pola, sifat, suara,

yang diketahui,

tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)

dirasakan,

melalui berbagai hasil karya


4.7. Menyajikan berbagai karyanya

dibutuhkan, dan
dipikirkan
melalui bahasa,
music, gerakan,
dan karya secara
produktif dan
kreatif, serta
mencerminkan

dalam bentuk gambar, bercerita,


bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang
lingkungan sosial (keluarga, teman,
tempat tinggal, tempat ibadah,
budaya, transportasi)
4.8. Menyajikan berbagai karyanya
dalam bentuk gambar, bercerita,
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang
24

Seni

perilaku anak

lingkungan alam (hewan, tanaman,

berakhlak mulia.

cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)


4.9. Menggunakan teknologi
sederhana (peralatan rumah tangga,
peralatan bermain, peralatan
pertukangan, dll) untuk
menyelesaikan tugas dan
kegiatannya
4.10. Menunjukkan kemampuan
berbahasa reseptif (menyimak dan
membaca)
4.11. Menunjukkan kemampuan
berbahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara
verbal dan non verbal)
4.12. Menunjukkan kemampuan
keaksaraan awal dalam berbagai
bentuk karya
4.13. Menunjukkan reaksi emosi
diri secara wajar
4.14. Mengungkapkan kebutuhan,
keinginan dan minat diri dengan
cara yang tepat
4.15. Menunjukkan karya dan
aktivitas seni dengan menggunakan
berbagai media
TAMBAHAN KEUNGGULAN
LOKAL

25

26

LEMBAR KERJA 4

Nama Kelompok

Judul Tugas

: Struktur KTSP

Hari/tanggal

: ..

Buatkah Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan visi,


misi dan keunggulan satuan PAUD.
Bidang/Aspek
Perkembangan

Ranah Pengembangan
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Alokasi Waktu

27

Pemetaan Program Pengembangan ke dalam Jadwal Harian.


Program pengembangan yang tertuang dalam struktur kurikulum satuan PAUD di atas diterapkan
selama setahun. Oleh karena itu Program pengembangan dapat disebut sebagai Program Tahunan
yang diterapkan setiap hari sepanjang tahun.
Untuk menerapkan program tahunan, maka satuan PAUD menyusun Jadwal Harian dan Standar
Operasinal prosedur (SOP) yang diterapkan di satuan PAUD yang dimulai dari kedatangan anak
hingga pulang.
Jadual harian dan SOP memuat seluruh kegiatan yang dapat diikuti anak.
Penyusunan Jadual Harian dan SOP dituangkan dalam Pedoman tersendiri.
E. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama setahun.
Kalender pendidikan diturunkan dari rencana tahunan satuan PAUD.
Kalender pendidikan penting disusun, untuk:
1) Acuan bagi pendidik dan pengelola menyusun kegiatan pembelajaran dalam setahun.
2) Informasi bagi orang tua tentang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dan diikuti
peserta didik dalam kurun waktu setahun.
3) Menyesuaikan dengan waktu pelaksanaan pendidikan yang ditetapkan di wilayahnya.
Kalender pendidikan memuat:
1) Permulaan tahun ajaran
2) Waktu belajar efektif
3) Hari-hari libur
4) Perayaan hari-hari besar
5) Kegiatan puncak tema
6) Kegiatan pendukung.

28

Contoh Kalender Pendidikan Taman Kanak-Kanak Kencana


JULI

AGUSTUS

MINGGU

13

20

27

MINGGU

10

17

24

SENIN

14

21

28

SENIN

11

18

25

SELASA

15

22

29

SELASA

12

19

26

RABU

16

23

30

RABU

13

20

27

KAMIS

10

17

24

31

KAMIS

14

21

28

JUMAT

11

18

25

JUMAT

15

22

29

SABTU

12

19

26

SABTU

16

23

30

31

14 - 19 ORIENTASI UNTUK PESERTA

4 - 9 BERMAIN BERSAMA BUNDA (MASA

DIDIK BARU
28 - 28 HARI RAYA

TRANSISI)
11 -23 TEMA 17 AGUSTUS DI SEKOLAH

IDUL FITRI
21 - 31 LIBUR HARI RAYA IDUL

BARUKU
30 PUNCAK TEMA LOMBA 17 AGUSTUSAN

FITRI

SEPTEMBER

OKTOBER

MINGGU

14

21

28

MINGGU

12

19

26

SENIN

15

22

29

SENIN

13

20

27

SELASA

16

23

30

SELASA

14

21

28

RABU

10

17

24

RABU

15

22

29

KAMIS

11

18

25

KAMIS

16

23

30

JUMAT

12

19

26

JUMAT

10

17

24

31

SABTU

13

20

27

SABTU

11

18

25

Tema: keluargaku
27 Puncak Tema bermain dengan keluarga

29

LEMBAR KERJA 5

Nama Kelompok

Judul Tugas

: Menyusun Kalender Pendidikan

Hari/tanggal

: ..

Buatlah kalender pendidikan di satuan PAUD Saudara.


.............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

30

DOKUMEN II KTSP PAUD


Dokumen II KTSP PAUD berisi pengembangan silabus yang merupakan
perencanaan program tahunan, semester, mingguan, harian, dan penilaian. Dokumen II berisi
inti pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan. Pengembangan setiap
rencana kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Program Tahunan
Program tahunan disusun oleh lembaga berisi tentang rencana kegiatan yang mendukung
kegiatan anak, yang akan dilaksanakan dari mulai awal tahun ajaran hingga akhir tahun
ajaran. Kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan yang terkait dengan kurikulum (minggu
belajar, libur, hari-hari istimewa), kegiatan yang menunjang kurikulum (kegiatan
mendatangkan nara sumber, mengunjungi tempat yang terkait dengan tema, kegiatan
bazaar anak, pentas seni anak, atau lainnya)
tuaan/parenting

maupun kegiatan yang ke-orang

(pertemuan orang tua, open house, hari keluarga, dan sebagainya).

Kegiatan tahunan ini disusun bersama dengan pendidik dan tenaga kependidikan di
satuan PAUD, serta disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta didik.
Contoh program Tahunan
No

Bulan

Kegiatan

Juli

1. Orientasi Sekolah
2. Pengenalan tempat kegiatan main anak
3. Mendatangkan
orang
tua
untuk
pengenalan Visi, Misi dan cara belajar di
sekolah
4. Bakti sosial Romadhon

Agustus

1. Presentasi hasil karya anak kepada


orangtua
2. Kunjungan ke suatu tempat sesuai
dengan tema
3. Pemeriksaan kesehatan & Vit.A
1. Peringatan HUT RI

September

2.

Dst

Keterangan

2. Program Semester
Rencana kegiatan program semester merupakan rencana kegiatan yang terkait
dengan kegiatan kurikulum dalam rentang satu semester atau setara dengan enam bulan

31

waktu kalender. Rencana kegiatan semester setidaknya memuat unsur waktu, tema, sub
tema, dan kegiatan pendukung.
Contoh penyusunan program semester dituangkan dalam

pedoman perencanaan

pembelajaran.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
RPPM dikembangkan dari kegiatan semester, namun penyajiaannya lebih lengkap dan
lebih operasional. Dalam program mingguan sudah diidentifikasi tema dan sub tema,
pemetaan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dalam satu minggu, dan
muatan materi yang akan dibangun ke anak serta sejumlah aktivitas bermain sesuai
dengan tema dan indikator yang akan dicapai serta penetapan media, alat dan bahan yang
akan digunakan.
Contoh penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan dituangkan dalam
pedoman perencanaan pembelajaran.
4. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) adalah unit perencanaan terkecil
dibuat untuk digunakan dan memandu kegiatan dalam satu hari. RPPH disusun
berdasarkan RPP Mingguan yang berisi kegiatankegiatan yang dipilih dari indikator
yang direncanakan untuk satu hari sesuai dengan tema dan sub tema. Penulisan RPPH
disesuaikan dengan model atau pendekatan yang telah ditentukan atau dipilih serta
disesuaikan dengan jenis Kegiatan atau Metode/Strategi, pada saat pembuatan rencana
kegiatan mingguan.
5. Pelaksanaan Evaluasi yang diterapkan di Satuan PAUD
Evaluasi pembelajaran untuk Pendidikan Anak usia Dini sesuai dengan Kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah penilaian otentik dan penilaian kinerja.
Contoh penilaian hasil pembelajaran dituangkan dalam pedoman penilaian pembelajaran.

32

LEMBAR KERJA 6
Nama Kelompok

Judul Tugas

: Menyusun Program tahunan

Hari/tanggal

: ..

Buatlah program tahunan dengan memperhatikan visi, misi dan kekhasan atau
keunggulan di satuan PAUD Saudara.
......................................................................................................................................................
..........................
......................................................................................................................................................
.............................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
.........................................................................
......................................................................................................................................................
................................

33

BAB IV
PENGESAHAN DAN PEMBERLAKUAN KTSP PAUD
Kurikulum adalah bagian dari kontrak satuan pendidikan pendidikan dengan segenap
pemangku kepentingan, terutama dengan orang tua dan masyarakat yang menitipkan anaknya
di satuan pendidikan pendidikan tersebut. Begitu pula KTSP PAUD sesungguhnya
merupakan bagian dari kontrak antara satuan pendidikan PAUD, orang tua dan pemerintah,
dalam hal ini dinas pendidikan. Oleh karena itu dalam hal pengesahan, pemberlakuan dan
masa revisi hendaklah mempertimbangkan dan mendapat persetujuan dari fihak-fihak yang
terkait tersebut.
Gambaran keterkaitan dari berbagai pihak di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Pengesahan KTSP PAUD
Produk KTSP PAUD hendaklah dapat disepakati oleh pihak-pihak yang terkait. Hal
ini penting agar kurikulum mendapatkan dukungan penuh, sehingga dalam penerapannya
dapat optimal. Terkait dengan KTSP PAUD, pihak-pihak yang diharapkan dapat
menyetujui

hasil

pengembangan

KTSP

PAUD

dan

diminta

membubuhkan

tandatangannya sebagai tanda bukti pengesahan diantaranya:


1. Perwakilan Penyelenggara, lebih baik jika ketua penyelenggara, setidaknya adalah
kepala bidang pendidikan yayasan atau satuan pendidikan penyelenggara.
2. Pengelola, yaitu kepala satuan PAUD; baik pada satuan PAUD terpadu maupun pada
Satuan PAUD tersendiri.
3. Disahkan oleh Dinas Pendidikan setempat yaitu pegawai dinas pendidikan tingkat
kabupaten, dapat dilakukan oleh kepala dinas pendidikan tingkat kabupaten yang
diketahui oleh penilik/pengawas bidang PAUD tingkat kecamatan.

B. Pemberlakuan KTSP PAUD


Masa pemberlakuan KTSP PAUD yang telah dikembangkan oleh para tim
pengembang akan diberlakukan sesaat setelah di sahkan oleh pihak-pihak sebagaimana
yang telah dipaparkan di atas. Tetapi beberapa alasan yang rasional, pemberlakukan
dapat disesuaikan dengan harapan satuan pendidikan atau para pengembang, misal
menunggu tahun pelajaran baru, menunggu dukungan sarana-prasarana, menunggu
dukungan SDM tambahan, menunggu dukungan anggaran, dan sebagainya.
34

Masa berlaku KTSP PAUD juga amat relatif, biasanya tidak melebihi batas waktu
lima atau sepuluh tahun. Atau masa berlakunya kurikulum dapat mengacu pada tenggang
waktu masa akreditasi yang diatur diberlakukan di daerah tertentu, baik secara lokal
maupun nasional.
C. Masa Peninjauan Ulang KTSP PAUD
Kurikulum yang telah dikembangkan harus siap untuk selalu direvieu, bahkan
dengan tiba-tiba. Beberapa pertimbangan dasar untuk merevisi atau memperbaiki
kurikumum diantaranya adalah:
1. Perubahan kebijakan dalam pendidikan, terutama dalam bidang PAUD
2. Perubahan jenis program layanan dalam satuan pendidikan PAUD.
3. Perubahan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan PAUD
4. Perubahan kondisi dan standar input-output satuan pendidikan PAUD
5. Perubahan sarana dan prasarana penunjang di satuan pendidikan PAUD
6. Perubahan IPTEKs yang signifikan terhadap bidang PAUD
7. Perubahan sosial budaya anak dan masyarakat
8. Dan sebagainya
Naskah Akhir KTSP PAUD
Naskah akhir KTSP PAUD yang akan dihasilkan sesuai dengan sistimatika sebagai
berikut:
Halaman Judul
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA
A. Profile Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara, pengelola dan pendidik)
B. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD
C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD
D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll)
BAGIAN II. DOKUMEN I
A. PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang

2.

Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD

3.

Tujuan Penyusunan KTSP PAUD

B. VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PAUD


1.

Visi Satuan PAUD

2.

Misi Satuan PAUD


35

3. Tujuan Satuan PAUD


C. KARAKTERISTIK
D. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
E. KALENDER PENDIDIKAN
BAGIAN III. DOKUMEN II
A. Program Tahunan
B. Program Semester
C. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan
D. Rencana Pelaksanaan Program Harian
E. Evaluasi /Penilain yang digunakan
BAGIAN IV. PENUTUP
BAGIAN V. LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan
2. Program Tahunan Satuan PAUD
3. Program Semester Satuan PAUD
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak
7. Dll yang perlu

36

BAB V
PENUTUP

Pengembangan KTSP PAUD merupakan kegiatan strategis dan berdampak sangat


menentukan terhadap keberlangsungan satuan pendidikan PAUD. Semua pihak yang terkait
dengan satuan pendidikan PAUD, terutama penyelenggara, pengelola dan pendidik, serta
orang tua hendaklah dapat berperan secara optimal dalam proses pengembangan KTSP
PAUD.
Jika semua fihak dapat berpartisipasi dengan optimal, maka diyakini bahwa KTSP
PAUD di setiap satuan pendidikan PAUD akan memberi dampak yang positif terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak yang dititipkan di satuan pendidikan PAUD
bersangkutan. Akumulasi dari dampak tersebut akan mengantarkan anak-anak Indonesia
kelak menjadi anak yang cerdas secara komprehenship.
Semoga bermanfaat. Amin.

37

Anda mungkin juga menyukai