Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia tidak pernah bisa lepas dari alam, dari alam juga kebutuhan manusia
terpenuhi. Akan tetapi karena alam juga manusia disadarkan bahwa bencana akan terjadi
kapan saja. Manusia sering dijumpai oleh segala fenomena alam yang terjadi. Fenomena
adalah rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai lewat
kacamata ilmiah atau disiplin ilmu tertentu. Fenomena juga bisa disebut hal yang luar biasa
dalam kehidupan di dunia dan dapat terjadi dengan tidak terduga dan tampak mustahil dalam
pandangan manusia, suatu peristiwa yang tidak biasa tapi sering terjadi pada alam atau
makhluk. Fenomena yang biasa diketahui yaitu fenomena alam dan fenomena sosial.
Fenomena alam adalah peristiwa non-artifasial (kejadian alami) dalam pandangan fisika dan
kemudian tidak diciptakan oleh manusia, meskipun dapat mempengaruhi kehidupan manusia.
Fenomena alam merupakan suatu kejadian yanng benar-benar bukti kekuasaan sang pencipta,
yaitu Allah SWT.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu fenomena alam?

2. Apa saja fenomena-fenomena alam yang terjadi di Bumi?

3. Bagaimana terjadinya fenomena alam yang ada di Bumi?

4. Apa saja manfaat fenomena alam bagi manusia?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan Pengertian fenomena alam

2. Menyebutkan macam-macam fenomena alam yang terjadi di Bumi

3. Menjelaskan proses terjadinya fenomena yang terjadi di Bumi

4. Menjelaskan manfaat fenomena alam bagi manusia


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Fenomena Alam

Fenomena alam menurut bahasa terdiri dari 2 kata, yakni fenomena dan alam. Kata
fenomena menurut bahasa berarti memperlihatkan atau menampakkan. Sedangkan Kant
mengatakan bahwa fenomena ialah suatu realitas pada kesadaran kita. Dan alam menurut
Aristoteles yakni suatu tempat kekal bagi roh manusia yang meninggl dunia. Definisi lain
menjelaskan bahwa alam ialah segala sesuatu yang diciptakan Tuhan yang tidak dibuat oleh
manusia.

Banyak yang mengartikan fenomena alam secara istilah. Ada yang mengartikan
bahwa fenomena alam adalah objek presepsi, apa yang diamati, apa yang tampak pada
kesadaran kita, atau pengalaman indrawi yang tampak pada panca indera kita atau peristiwa
yang dapat diamati yang segala sesuatunya itu diciptakan oleh Tuhan bukan oleh manusia.
Ada pula yang mengartikan lain bahwa Fenomena alam adalah peristiwa non-artifasial
(kejadian alami) dalam pandangan fisika dan kemudian tidak diciptakan oleh manusia,
meskipun dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Dan ada yang menyebutkan bahwa
fenomena alam adalah suatu substansi hidup yang terjadi di alam yang secara empirik benar
adanya dan bisa dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.

Fenomena alam kerap terjadi di dunia ini karena beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Berbeda fenomena alam yang terjadi, berbeda juga faktor yang
mempengaruhinya. Fenomena alam yag kerap terjadi kebanyakan diluar nalar manusia, dan
hal tersebut sebagai ciptahan Tuhan Yang Maha Esa. Ada fenomena alam yang tak berbahaya
bagi manusia, ada pula yang berbahaya.

Fenomena alam yang banyak terjadi saat ini membuat manusia semakin percaya
bahwa kiamat sudah dekat. Tetapi dibalik itu sebenarnya ada penjelasan-penjelasan yang bisa
menjelaskan secara ilmiah terhadap fenomena-fenomena yang terjadi. Karena semua yang
fenomena yang terjadi pasti ada sebab dan akibatnya.

B. Macam-macam fenomena alam yang terjadi

1. Petir Abadi, Venezuela


Fenomena alam petir abadi ini memang sangat menyeramkan dan semua kejadian ini
memang benar adanya, dinamakan petir abadi karena suara gemuruh dan petir yang
menggelegar hampir setiap hari. Setelah dilakukan perhitungan dan pengujian akan fenomena
ala mini, petir ini terus terjadi lebih dari 160 hari di setiap tahunnya, sebanyak 10 jam setiap
harinya dan sebanyak 280 kali setiap jam nya. Fenomena ini akan semakin jelas terlihat di
malam hari, walaupun cuaca terang dan tidak akan datang hujan, petir ini tetap terus keluar
dengan suara-suara yang cukup keras. Tetapi bagi warga venejuela, fenomena ini sudah biasa
dan bukan hal yang menakutkan lagi.

Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di
mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya disebut kilat yang
beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering disebut Guruh. Perbedaan
waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan
cahaya. Salah satu nya Petir Abadi di Venezuela.

Petir Catatumbo yang misterius adalah sebuah fenomena alam yang unik di dunia.
Terletak di muara sungai Catatumbo di Danau Maracaibo. Fenomena ini berupa awan petir
yang membentuk sebuah “garis” kilat sepanjang 5 kilometer, setiap 140 – 160 malam dalam
setahun, selama 10 jam tiap malam, dan lebih dari 280 kali dalam 1 jam itu. Ini hampir
bisa disebut ‘badai permanen’. Petir ini mempunyai intensitas 400.000 ampere dan terlihat
hingga 400 km jauhnya.

Menurut penelitian, petir ini terjadi karena tumbukan angin yang berasal dari
Pegunungan Andes. Petir ini juga di jadikan sebagai navigasi oleh para pelaut. Petir pada
alam merupakan peristiwa alami locatnya muatan muatan listrik diantara awan ke awan atau
awan ke permukaan bumi. Persyaratan utama terjadinya locatan muatan elektron di awan
dimulai dari pergerakan angin ke atas didalam awan Cumulus yang kuat. Dilaporkan
kecepatan yang dapat dicapai mencapai 150 km/jam. Di dalam awan, uap uap
air berkondensasi menjadi partikel air yang lebih kecil lagi namum partikelnya lebih stabil.
Bila ketinggian awan Cumulus tersebut cukup tinggi, maka pergerakan angin didalam awan
tersebut dapat mempunyai suhu dibawah 0 derajat celcius. Hal ini menyebabkan partikel air
didalam awan membeku, membentuk partikel es.

Melalui proses resublimasi, berubahlah fisik partikel air ini. Sejalan dengan waktu,
bergabunglah beberapa partikel es menjadi partikel kumpulan es yang besar dan berat.
Partikel salju ini akan jatuh karena daya gravitasi atas beratnya sendiri ke permukaan bumi.
Pada stadium ini, terpecah beberapa kristal es yang lebih kecil dan ringan dari kumpulan
kumpulan es yang lebih berat. Perpecahan ini memecah juga struktur elektron didalamnya.
Hal ini mengakibatkan kumpulan es yang lebih berat akan jatuh ke lapisan awan dibawahnya
dan kumpulan ini mempunyai muatan negative. Sedangkan partikel es yang terpisah dari
kumpulan es berat, akan tertiup angin didalam awan ke arah lapisan atas awan. Hal ini
menjadikan lapisan awan dibagian atas mempunyai muatan postive. Peristiwa ini
mengakibatkan terkutubnya listrik di awan atas 2 kutub berbeda (positve dibagian atas dan
negative dibagian bawah awan).

Besarnya muatan atas terkutubnya listrik di awan bergantung dari volume dari awan
tersebut. Rata rata setiap petir mempunyai 4 hingga 5 jalur utama akibat ionisasi. Persiapan
pelepasan elektron melalui jalur ini membutuhkan waktu sekitar 0,01 detik, setelah itu terjadi
petir dengan waktu trasfer sekitar 0,0004 detik. Setelah terjadinya petir, membutuhkan waktu
istirahat (0,03 – 0,05 detik ) untuk mempersiapkan kembali petir berikutnya. Diketahui
pernah terjadi hingga 42 petir terus menerus tanpa henti. Rata rata kuat arus dalam petir
sebesar 20.000 ampere.

Dengan kekuatan arus ini, mengalir elektron dari awan menuju permukaan tanah. Hal
ini disebut juga, petir negative. Pada kasus yang jarang, kadang dijumpai locatan listrik
pendek dari permukaan tanah (ujung pohon, ujung menara dsb). Ini disebut petir positive.
Petir positive diketahui hanya mempunyai satu jalur utama terjadinya loncatan.

2. Lubang Berapi, Tukmenistan


Fenomena alam ini terjadi di Negara Turkmenistan. Kejadian dijelaskan secara ilmiah
yaitu karena tempat ini merupakan dimana gas bumi keluar dari celah-celah bebatuan yang
ada dikawasan ini, sehingga jika ada pemicu seperti petir atau hal yang lain dapat
menyebabkan kawasan ini terbakar dan mengobarkan api yang sangat besar dan lama. Perlu
anda ketahui, jika hal serupa juga terjadi di kawasan Gunung Yanar Dag yang terletak di
Azerbaijan.

Fenomena alam Lubang berapi ini berbentuk lubang raksasa di Gurun Karakum,
Darweze, Turkmenistan dan merupakan keajaiban alam yang terlihat dramatis. Lubang
raksasa di tengah gurun ini telah terbakar selama lebih dari 40 tahun.

Ini adalah kawah yang dibuat oleh ahli geologi Uni Soviet lebih dari 40 tahun yang
lalu. Mereka melakukan pengeboran lokasi pada tahun 1971 hingga dan menemukan sebuah
gua penuh dengan gas alam. Tapi tanah di bawah kilang pengeboran runtuh, meninggalkan
lubang dengan diameter 70 meter.

Untuk menghindari gas beracun, diputuskan solusi terbaik adalah membakarnya.


Mereka berharap api akan menghabiskan semua bahan bakar dalam hitungan hari, tapi gas
masih saja terbakar hingga hari ini. Penduduk setempat menjuluki gua ini "The Door to Hell".
Saat ini tampat tersebut menjadi objek wisata yang menarik bagi banyak turis.

Api menghasilkan cahaya keemasan yang dapat traveler lihat dari kejauhan di sekitar
Derweze, sebuah desa dengan populasi sekitar 350 penduduk. Cahaya api ini justru menjadi
ciri khas selamat datang daerah Turkmenistan. Situs Door Hell berada sekitar 260 km sebelah
utara dari Ashgabat, ibukota Turkmenistan. Pada bulan April 2010 Presiden Gurbanguly
Berdimuhamedow, mengunjungi situs 'pintu neraka' tersebut dan memerintahkan agar lubang
harus ditutup tapi ini belum dilaksanakan hingga saat ini.

Gurun Karakum, mencakup sebagian besar Turkmenistan dan terletak di sebelah timur
Laut Kaspia. Daerah wisata ini juga memang memiliki sumber daya alam minyak yang
signifikan dan gas alam.

Potensi Lubang Berapi

Meskipun Lubang Berapi ini telah dijuluki "The Door to Hell", namun memiliki
potensi sebagai tempat wisata. Presiden Turkmenistan Kurbanguly Berdymukhamedov
mengeluarkan perintah bagi para pejabat lokal untuk menemukan cara untuk memadamkan
api, setelah  kunjungannya ke kawah pada tahun 2010. Presiden menyatakan kekhawatiran
bahwa api akan mengalirkan gas dari situs lain pengeboran di dekatnya, merusak ekspor
energy penting Turkmenistan.

Negara ini mengekspor gas alam ke Eropa, Rusia, Cina, India, dan Pakistan.
Turkmenistan memproduksi mencapai  1,6 triliun kaki kubik gas alam pada tahun 2010.
Kementerian Minyak, Gas, dan Sumber Daya Mineral menargetkan tujuan mencapai 8,1
triliun kaki kubik pada tahun 2030.

3. Penitentes
Fenomena alam ini adalah pembentukan salju yng ditemukan pada ketinggian tinggi.
Fenomena alam yang hanya terjadi di tempat antara Chili dan Argentina, yaitu salju di
permukaan yang tinggi dan runcing karena tiupan angin yang kuat di pegunungan andes.

Gumpalan es ini biasanya terputus dari gletser antara 1,5 meter sampai 3 meter
dengan tebal 5 hingga 10 kaki. Lebih dari 4000 meter dibawah titik beku, pada siang hari
suhu matahari mulai menghaluskan es (tapi tidak meleleh).

Louis Libourty adalah seorang glaciologist Perancis-Chili, ahli geografi dan pendaki
gunung Andes. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah perjanjian luas Nieves y
Glaciares de Chile: Fundamentos de Glaciologia diterbitkan pada tahun 1956. Karya Libourty
terkonsentrasi ke glasiologi dari Andes kering dan basah. Khususnya di sekitar Santiago.
Salah satu kontribusinya paling menonjol adalah tentang pembentuka penitentes. Libourty
mencatat bahwa kondisi iklim kunci untuk ablasi diferensial yang mengarah pada
pembentukan penitentes adalah titik embun yang selalu dibawah titik beku. Dengan
DEMikian, salju akan menghaluskan, karena proses sublimasi memerlukan energi yang lebih
tinggi daripada proses mencair.

Setelah proses ablasi diferensial dimulai, permukaan geometri penitentes berkembang


menghasilkan mekanisme umpan balik yang positif, dan radiasi yang terperangkap oleh
beberapa refleksi antara dinding. Cekungan menjadi satu dengan radiasi benda hitam,
sementara angin mengakibatkan penurunan saturasi udara, peningkatan suhu titik embun awal
pencairan. Dengan cara ini, dimana massa yang hilang hanya karena sublimasi, akan tetap,
serta dinding yang curam, yang mencegah panas matahari yang minim.
4. Aurora

Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala


pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan
magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh
Matahari (angin surya).

Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub


Selatanmagnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama
Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar
Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering
terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut.

Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April.
Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-
sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

Beberapa hal penting yang berkaitan dengan terbentuknya aurora yaitu :

a. Medan magnetik suatu planet, (dalam hal ini bumi)

b. Angin Matahari, adalah suatu aliran partikel bermuatan (yakni plasma),yang menyebar ke
segala arah dari atmosfer terluar matahari (korona), tersusun dari elektron berenergi tinggi
dan proton, yang mampu melepaskan diri dari gravitasi sebuah bintang, karena energi
panasnya yang sangat tinggi. Plasma adalah partikel sejenis gas yang telah terionisasi.
Pada umumnya gas tidak bermuatan, tetapi karena suhu yang sangat panas di matahari
menyebabkan partikel gas terionisasi maka terbentuklah  plasma, biasanya pada saat
terjadi aktivitas matahari pancaran plasma bertambah.

c. Interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan dari matahari


(plasma), kemudian saat mendekati medan magnet bumi (yang terpusat di kutub utara dan
selatan) maka plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi, saat bertemu dengan partikel
atmosfer bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron sehingga memendarkan warna yang
indah. Dengan kata lain, Angin matahari yang membawa pancaran plasma mendekati
bumi, lalu  plasma ini tertarik atau dibelokan ke pusat magnet bumi (kutub utara dan
selatan), saat plasma ini  bertemu partikel atmosfer bumi terjadilah interaksi di antara
keduanya sehingga memendarkan warna yang indah, itulah Aurora.

Fenomena aurora ini terkait dengan selubung medan magnet atau magnetosfer Bumi
dan aktifitas kemunculan bahaya dari Matahari. Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat
diperkirakan semakin kuat gangguan dari Matahari yang dikenal sebagai badai matahari
( solar storm). Badai Matahari adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak
kegiatan bintik matahari ( sunspot ), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode
aktivitas badai matahari. Sedangkan gangguannya yang terjadi pada medan magnet Bumi,
dinamakan badai magnet (magnetic storm). Perubahan medan magnet yang mendadak
tersebut menyebabkan partikel bermuatan yang ada di atmosfer meningkat atau berubah arah
(misalnya di lapisan ionosfer).

Aurora juga bisa muncul bila terjadi fenomena lanjutan pada magnetosfer yang
dikenal sebagai magnetic sub-storm. Peristiwa ini memunculkan aurora oval di kutub-kutub
Bumi yang simetri satu sama lain. Meski fenomena ini telah diduga oleh para ahli sejak lama,
bukti observasi baru diperoleh pada tahun 2001 melalui pengamatan satelit NASA.

Lokasi dan Waktu terjadinya Aurora

Peranan medan magnet yang besar pada terjadinya aurora menyebabkan aurora paling
sering terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya, dan sangat
jarang terjadi di daerah katulistiwa. Aurora yang terkenal adalah Aurora Borealis(di kutub
utara) dan Aurora Australis (di kutub selatan)

Aurora borealis paling sering disaksikan di Fairbanks, Alaska, dan beberapalokasi di


Kanada Timur, Islandia dan Skandinavia Utara. Aurora australis paling jarang terlihat karena
aurora ini  biasanya justru terlihat terang di daerah yang jarang penduduknya. Aurora australis
biasanya sering terlihat di Australia pada siklus 11 tahun aktivitas titik matahari. Titik-titik
matahari maksimum  berlangsung pada tahun 2000.Aurora Australis pernah terlihat di
Tasmania.

Selain lokasi, cuaca dan polusi, cahaya juga mempengaruhi kualitas aurora. Di
Alaska, waktu terbaik untuk melihat aurora adalah pada bulan-bulan Maret dan September
hingga Oktober akhir. Saat itu langit dalam keadaan gelap dan cuacanya sangat cerah. Saat
musim panas, langit malam tidak terlalu gelap.

Sebaliknya pada musim dingin, udara menjadi terlalu dingin sehingga mengganggu
kenyamanan orang-orang yang ingin mengamatinya.Aurora muncul dalam berbagai bentuk
yang  berbeda. Penampakannya berubah-ubah, Tahap paling indah adalah pada tengah
malam. Aurora juga membentuk pita-pita cahaya dengan berbagai warna, biasanya berwarna
hijau, kuning, biru atau merah tua.Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel
dan molekul atau atom yang berbeda.Warna yang terlihat bergantung pada ketinggian dan
jenis molekul yang ada di atmosfer. Elektron berenergi tinggi dan proton bergerak ke bawah
menuju medan magnet bumi dan bertumbukan di atmosfer yang kebanyakan mengandung
atom-atom oksigen dan nitrogen. Hasil dari tumbukan tersebut adalah atom-atom dan
molekul-molekul yang ada di atmosfer tereksitasi ke tingkatan energi yang lebih tinggi.
Warna-warna yang kita lihat pada aurora bergantung pada gas di atmosfer yang bertumbukan
dengan partikel bermuatan yang dibawa oleh angin matahari.

Terdapat dua gas utama yang ada di atmosfer yang paling berpengaruh pada pembentukan
cahaya aurora:

 Oksigen, dapat menghasilkan dua warna utama aurora, yaitu hijau-kuning yang memiliki
panjang gelombang 557,7 nm, warna ini paling sering terlihat,dan merah yang memiliki
panjang gelombang 630 nm, namun warna ini jarang terlihat.  

 Nitrogen, yang pada keadaan terionisasi akan menghasilkan warna biru muda. Pada
keadaan netral, molekul nitrogen menghasilkan warna merah keunguan

5. Hujan Es
Hujan es merupakan salah satu bentuk dari presipitasi yang berupa bola-bola,
potongan, maupun serpihanserpihan es dan memiliki diameter antara 5-50 mm. Namun dalam
pertumbuhan ekstrem, diameter hail bisa lebih besar lagi. Hail dapat jatuh secara tepisah atau
terkumpul menjadi gumpalan-gumpalan yang tidak memiliki bentuk yang teratur.
Awal terjadinya hujan es (hail) karena tumbuhnya jenis awan bersel tunggal berlapis-
lapis (Cumulonimbus) yang dekat dengan permukaan tanah atau dapat juga berasal dari multi
sel awan dengan luasan area horizontal sekitar 3-5 km yang tumbuh vertikal ke atas dengan
ketinggian mencapai 30.000 feet atau lebih. Kejadian hail sangat singkat, yaitu kurang dari
satu Jam.
Batuan es yang jatuh pada saat hujan es disebut hailstone. Jika dalam awan
Cumulonimbus terdapat kristalkristal es dan butiran air super jenuh (super cold water) secara
bersamaan, maka butiran air super jenuh cenderung menguap dan langsung mengendap pada
kristal-kristal es. Hal ini berkaitan dengan proses Bergeron-Findeisen yang terjadi dalam
awan Cumulonimbus. Akibatnya pertumbuhan Kristal es jauh lebih cepat daripada
pertumbuhan tetes air. Pertumbuhan partikel es juga dapat terjadi melalui proses pembekuan
tetes. Dalam proses ini terdapat pertambahan massa es yang disebabkan oleh proses
tumbukan dengan tetes kelewat dingin yang kemudian membeku dengan partikel es sehingga
mempercepat proses pertambahan massa partikel es tersebut.
Selain itu, proses pertumbuhan partikel es dalam awan Cumulonimbus masih dapat
terjadi dengan cara tumbukan dan penggabungan antara satu partikel es dengan partikel es
lainnya. Proses ini dapat terjadi jika terdapat perbedaan kecepatan jatuh partikelpartikel es.
Namun dalam proses ini, kemungkinan pelekatan (adhesion) antar partikel es
ditentukan oleh jenis dan besarnya suhu partikel es tersebut. Biasanya pelekatan permukaan
es akan sangat kuat jika terjadi pada suhu kurang dari −5°C.
Kejadian hujan es yang disertai dengan jatuhnya kristal es relatif lebih sering terjadi di
wilayah ekstra-tropis karena memiliki lapisan beku (freezing level ) yang relatif lebih rendah
dibandingkan wilayah tropis. Pada umumnya ukuran hydrometeor yang jatuh meninggalkan
freezing level memiliki ukuran yang hampi sama baik di wilayah tropis maupun ekstratropis.
Dengan demikian wilayah Indonesia yang memiliki freezing level yang relatif lebih tinggi
jarang terjadi hujan es. Untuk freezing level yang cukup tinggi, maka selama perjalanan
jatuhnya, partikel es meleleh sedikit demi sedikit karena mengalami gesekan udara sehingga
saat mencapai permukaan bumi, batuan es tersebut telah mencair menjadi air hujan.

C. Manfaat Fenomena Alam bagi manusia


1. Fenomena Alam sebagai bukti kemahakuasaan Allah SWT
Segala sesuatu yang terjadi di muka Bumi adalah wujud kemahakuasaan Allah SWT.
Allah menciptakan segala sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Allah memiliki kuasa
untuk menciptakan. Karena itu, semua ciptaan bergantung kepada-Nya. Selain menciptakan
segala sesuatu, Tuhan juga berkuasa Hanya dengan kata “Jadilah” semua yang Allah
kehendaki, pasti akan terjadi.
2. Fenomena Alam sebagai peringatan atau cobaan
Segala sesuatu bencana atau musibah yang menimpa kepada manusia maka sifatnya
adalah ujian atau cobaan, dapat disebut juga sebagai peringatan dari Allah. Allah ingin
melihat bukti keimanan dan kesabaran makhluk-Nya. Karena musibah tersebut terjadi karena
manusiatidak menjaga dan memelihara ciptaan Allah, termasuk lingkungan. Semua
tergantung bagaimana manusia untuk menyikapi segala fenomena atau musibah yang
menimpanya.

3. Fenomena Alam sebagai Pembelajaran


Segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini merupakan suatu pelajaran bagi setiap
orang. Termasuk juga bencana atau fenomena alam. Mulai dari pembelajaran untuk
nmemperbaiki diri sendiri, ataupun pembelajaran untuk menyikapi, mencegah, dan
menanggulangi setiap peristiwa yang terjadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fenomena alam adalah peristiwa non-artifasial (kejadian alami) dalam pandangan fisika dan
kemudian tidak diciptakan oleh manusia, meskipun dapat mempengaruhi kehidupan manusia.
Kebenaran fenomena alam dapat dijelaskan proses terjadinya secara ilmiah. Macam-macam
fenomena alam sangat banyak, seperti petir abadi di Venezuela, Lubang berapi di
Tukmenistan, Hujan Es, Pentitentes, dan Aurora. Dari peristiwa Fenomena alam, ternyata ada
manfaatnya bagi manusia yaitu Manusia jadi lebih memahami bahwa segala sesuatu yang
terjadi di muka bui ini adalah kemahakuasaaan Allah swt, Manusia dapat memperbaiki diri
karena peristiwa tersebut salah satu cobaan dari Allah, dan Manusia dapat mengambil
pelajaran dari fenomena yang terjadi.

B. Saran
Sebagai makhluk yang berakal, sudah sepantasnya dan sudah di perintahkan oleh yang
maha kuasa bahwa kita harus menjaga semua ciptaan-Nya termasuk lingkungan. Lalu sebagai
manusia, kita harus mengambil sikap positif dari fenomena yang terjadi, jangan
menyimpulkan suatu fenomena tanpa tahu kebenarannya. Semoga kita semua menjadi
manusia yang lebih baik lagi ke depannya. Aamiin.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fenomena_alam
Jumadi. 2003. Jelajah Ilmu. Yogyakarta: Mediatama
Aurora-keindahan-fenomena-alam.pdf
https://kertaspaper.com/lubang-neraka-di-turkemnistan/
Ulfah, Mariyah. 2010. Memahami Kehendak Allah Melalui Fenomena Alam. Jakarta:
Grasindo
Wawasan-keilmuan-ipa.pdf
https://rizmaamalia.wordpress.com/2012/02/23/fenomena-petir-abadi/
buku-fenomena-alam.pdf

Anda mungkin juga menyukai