Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

Kelompok 5

Ketua : Indira Puspita


Anggota : 1 .Ummul Afifah Hrp
2. Indah Riski Anggina
3. Mahdia Aswita My
4. Hana Nailah Rizki
5. Shifa Fauziah
6. Putri Natasya (warna merah)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Teks
Eksplanasi Fenomena Alam".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam :

Aurora

Fenomena alam yang terakhir adalah aurora. Toppers mungkin hanya bisa menemukan
fenomena alam ini di daerah Kutub Utara atau Kutub Selatan. Hal ini disebabkan oleh proses
munculnya aurora yang melibatkan medan magnetik bumi.

Aurora hanya bisa dilihat di daerah dengan medan magnetik yang tinggi. Di Kutub Utara,
aurora dinamakan aurora borealis, sementara di Kutub Selatan dinamakan aurora australis.

Aurora disebabkan oleh benturan partikel gas di atmosfer bumi dengan partikel muatan yang
dilepaskan oleh atmosfer matahari. Ketika aktivitas matahari meningkat, partikel muatan dari
matahari akan memasuki magnetosfer dan mempengaruhi arus di dalamnya.

Partikel muatan ini membutuhkan waktu 40 jam untuk mencapai bumi. Perubahan arus akan
memicu badai geomagnet dan gangguan pada ionosfer. Ketika partikel muatan memasuki
ionosfer dan berinteraksi dengan partikel yang ada, akan menimbulkan cahaya yang
berpendar yang disebut aurora.

Untuk bisa melihat aurora, kamu bisa pergi ke Kutub Utara atau Selatan di tempat yang jauh
dari perkotaan dan bebas polusi. Dengan demikian, kamu dapat melihat aurora dengan lebih
jelas.
Banjir

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Dalam arti “air mengalir”, kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir
diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau
melimpah dari bendungan sehingga air keluar dari sungai itu.
Selain sejumlah tempat yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain,
banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di
kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun
di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah
menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air
untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang
lancar dekat perairan.
Di berbagai negara di seluruh dunia, sungai yang rawan banjir dikendalikan dengan hati-hati.
Pertahanan seperti bendungan, waduk, dan weir digunakan untuk mencegah sungai meluap,
peralatan darurat seperti karung pasir atau tabung apung portabel digunakan. Banjir pantai
telah dikendalikan di Eropa dan Amerika melalui pertahanan pantai, seperti tembok laut,
pengembalian pantai dan pulau penghalang.
Tsunami

Tsunami merupakan gelombang laut besar yang diakibatkan oleh pusaran air bawah laut
karena pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi, atau jatuhnya meteor ke laut.

Saat masih berada di laut, tinggi tsunami biasanya tidak akan meningkat secara drastis.
Namun, saat gelombang tsunami mencapai daratan, ketinggian gelombang akan terakumulasi
menjadi lebih tinggi lagi dengan kedalaman air yang semakin rendah.

Kecepatan gelombang tsunami lebih dipengaruhi oleh kedalaman laut daripada jarak dari
sumber gelombang tsunami. Tsunami dapat bergerak secepat pesawat jet saat masih berada di
permukaan laut yang dalam, dan akan melambat ketika mencapai permukaan laut yang
dangkal
Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan getaran di permukaan bumi yang disebabkan oleh pergerakan kerak
bumi yang menimbulkan pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba. Pelepasan energi ini
kemudian menciptakan gelombang seismik yang memicu gempa bumi.

Dalam menghitung besar kekuatan gempa bumi, digunakan skala magnitudo untuk mengukur
kekuatan gempa. Kekuatan gempa bervariasi, mulai dari skala 1.0 yang terjadi setiap hari dan
tidak terasa oleh manusia biasa, hingga maksimal skala 9.0 yang berpotensi menimbulkan
kerusakan parah.
Petir

Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan saat
langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian
disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini
disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.

Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya.
Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan
selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif
akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul
pada sisi sebaliknya.

Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan
muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan.
Pada
proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron
mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara.

Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung
kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir.
Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi
antar awan yang berbeda muatan.
Kemarau

Musim kemarau identik dengan musim kering dan langka air. Negara Indonesia memiliki dua
musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau merupakan musim antara
bulan April – Oktober. Kemarau tahun ini terpantau lebih kering dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya akibat adanya El-Nino. Situasi itu juga meningkatkan risiko kebakaran
hutan dan lahan, kelangkaan sumber air, serta memperparah polusi udara di sejumlah kota
besar. Sejumlah daerah terpantau mengalami kekeringan parah, padahal musim kemarau
belum mencapai puncak. Namun sejak bulan Juni, kekeringan sudah melanda sejumlah
daerah.
Penduduk sulit mencari sumber air bersih, sawah kering, serta debit air sungai dan waduk pun
surut. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah
yang telah mengalami kekeringan, yaitu sejumlah wilayah di Jawa dan Madura bagian
selatan. “Masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa
berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, berkurangnya ketersediaan air
tanah dan kebakaran lahan,” kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal. Kebakaran
hutan dan lahan telah terjadi di sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan. Cuaca yang
panas membuat proses pemadaman kian sulit. Di Aceh misalnya, sedikitnya 39,5 hektar lahan
terbakar, beberapa diantaranya adalah lahan gambut yang telah ditanami sawit warga. Kepala
Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad
mengatakan, angin yang berhembus kencang juga mempercepat pergerakan api. Dari data
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Provinsi Kalteng menunjukkan
sedikitnya terjadi 64 kejadian kebakaran sejak Januari. Dari 64 kejadian itu terdapat 112,4
hektar hutan dan lahan terbakar. Di Desa Sungai Segajah Jaya, Rokan Hilir, Riau, lahan
seluas 60 hektar terbakar. Di Jambi, lebih dari 45 hektar lahan terbakar dan lebih dari 77
persen di kebun masyarakat serta sisanya di hutan.
Ancaman kebakaran, terutama di Kabupaten Merangin dan Batanghari, meningkat. “Daerah-
daerah itu tidak diguyur hujan selama 21-30 hari,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi
BMKG Sultan Thaha Jambi Kurnianingsih. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
memfokuskan upaya antisipasi kebakaran lahan di enam provinsi dengan kawasan gambut
yang luas. Provinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
KEBAKARAN HUTAN

Musim kemarau identik dengan musim kering dan langka air. Negara Indonesia memiliki dua
musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau merupakan musim antara
bulan April – Oktober. Kemarau tahun ini terpantau lebih kering dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya akibat adanya El-Nino. Situasi itu juga meningkatkan risiko kebakaran
hutan dan lahan, kelangkaan sumber air, serta memperparah polusi udara di sejumlah kota
besar. Sejumlah daerah terpantau mengalami kekeringan parah, padahal musim kemarau
belum mencapai puncak. Namun sejak bulan Juni, kekeringan sudah melanda sejumlah
daerah.
Penduduk sulit mencari sumber air bersih, sawah kering, serta debit air sungai dan waduk pun
surut. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah
yang telah mengalami kekeringan, yaitu sejumlah wilayah di Jawa dan Madura bagian
selatan. “Masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa
berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, berkurangnya ketersediaan air
tanah dan kebakaran lahan,” kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal. Kebakaran
hutan dan lahan telah terjadi di sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan. Cuaca yang
panas membuat proses pemadaman kian sulit. Di Aceh misalnya, sedikitnya 39,5 hektar lahan
terbakar, beberapa diantaranya adalah lahan gambut yang telah ditanami sawit warga. Kepala
Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad
mengatakan, angin yang berhembus kencang juga mempercepat pergerakan api. Dari data
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Provinsi Kalteng menunjukkan
sedikitnya terjadi 64 kejadian kebakaran sejak Januari. Dari 64 kejadian itu terdapat 112,4
hektar hutan dan lahan terbakar. Di Desa Sungai Segajah Jaya, Rokan Hilir, Riau, lahan
seluas 60 hektar terbakar. Di Jambi, lebih dari 45 hektar lahan terbakar dan lebih dari 77
persen di kebun masyarakat serta sisanya di hutan.
Ancaman kebakaran, terutama di Kabupaten Merangin dan Batanghari, meningkat. “Daerah-
daerah itu tidak diguyur hujan selama 21-30 hari,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi
BMKG Sultan Thaha Jambi Kurnianingsih. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
memfokuskan upaya antisipasi kebakaran lahan di enam provinsi dengan kawasan gambut
yang luas. Provinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial :
KENAKALAN REMAJA

Kenakalan remaja merupakan perbuatan yang dilakukan oleh remaja yang melanggar aturan-
aturan yang berlaku dalam masyarakat, misalnya seperti tidak masuk sekolah, berkelahi,
hingga menggunakan obat-obatan terlarang.
Peristiwa ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu tidak dapat mengontrol diri, tidak
bisa mencari jati dirinya, memiliki pertemanan yang salah. Namun, kenakalan remaja juga
dapat disebabkan dari lingkungan keluarga, seperti kurangnya kasih sayang orang tua dan
kurangnya ajaran agama yang dipahami.
Hal ini berakibatkan terjadinya diri individu melakukan perbuatan-perbuatan yang dilanggar
untuk mencari jati diri dan memenuhi kesenangan dirinya.
Anak remaja merupakan rentan usia yang sedang di masa keingintahuan yang besar dan
mencari jati diri. Jika dalam pencarian jati diri tidak terarah, maka akan membuat seseorang
melakukan kenakalan remaja. Hal ini dapat diatasi mulai dari lingkungan keluarga dan
memilih lingkungan pertemanan yang sehat.
DEMONSTRASI MASSA

Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat.
Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat
kita.Menanggapi fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab
demonstrasi dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia
mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka
terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang terjadi.
Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan
meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan
tidak merasa memiliki motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang
biasa mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran
yang terjadi di hadapan mereka.
Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang
sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia,
Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling
mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan
akan aktualisasi diri.Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih
didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan
pengakuan dari pemerintah maupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka
diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka
berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.
Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk
terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh
kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti
pula bahwa di sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan.
Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila faktor-
faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apapun yang terjadi di sekitarnya, mereka akan
seperti kerbau dicocok hidung: manggut-manggut dan berkata “ya” pada apapun tindakan
dari pimpinannya meskipun menyimpang dan bahkan menzalimi mereka sendiri.
KRIMINALITAS

Kriminalitas atau tindak kejahatan yang terjadi dalam jumlah yang tinggi akan masuk ke
dalam fenomena sosial. Pada umumnya, kriminalitas sangat tinggi terjadi di perkotaan besar,
karena berawal dari masalah ekonomi, gesekan kelompok dan sejenisnya. Sehingga
banyaknya masyarakat di perkotaan yang kesulitan mendapat pekerjaan memaksa mereka
melakukan tindakan kriminal.
Dalam hal ini, contoh tindak kriminal, seperti mencuri, menjambret, merampok rumah orang
kaya, membegal, dan lain sebagainya. Meskipun sering terjadi di kota besar, angka
kriminalitas juga bisa tinggi di pedesaan, akibat konflik yang terjadi.
KEMISKINAN

Kemiskinan adalah tingkat masyarakat dengan pendapatan yang rendah. Dengan pendapatan
yang rendah masyarakat tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan pokok seperti makan,
minum, pakaian, tempat berlindung, dan pendidikan.
Biasanya masyarakat miskin cenderung bertempat tinggal di bantaran kali, bawah jembatan,
dan tempat-tempat yang justru bukan tempat layak mendirikan bangunan. Terkadang justru
mereka membangun tempat tinggal di atas tanah milik negara.
Banyak faktor terjadinya kemiskinan atau seseorang menjadi miskin. Faktor keterbatasan alat
kelengkapan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain itu, seperti bangkrut,
musibah, perilaku pribadi, perbudakan, dan struktur sosial. Faktor perilaku dan struktur sosial
yang lebih banyak mendominasi terjadi kemiskinan secara mengglobal. Perilaku manusia
yang konsumtif, mementingkan gengsi daripada kebutuhan, dan penggunaan keuangan yang
tidak sesuai dengan pemasukan yang diterima. Jumlah keluarga juga dapat mempengaruhi
jika pemasukan tidak sebanding dengan kebutuhan untuk semua keluarga. Faktor struktur
sosial lebih mengarah pada turun temurun kemiskinan itu sendiri. Faktor gengsi adalah faktor
yang juga termasuk ke dalam faktor perilaku pribadi. Masyarakat lebih cenderung
mementingkan keinginan daripada kebutuhan pokok.
Seharusnya, kemiskinan tidak perlu menjadi fenomena yang besar di Indonesia maupun
dunia. Jika, kita secara pribadi mau menerima dan mensyukuri apa yang kita miliki tanpa
membandingkan dan ada perasaan isi di dalamnya.
Selain itu, adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sekitar tentang
penanggulangan atau memberantas kemiskinan, diharapkan negara kita akan terbebas dari
fenomena kemiskinan yang makin lama semakin bertambah.

KORUPSI

Contoh fenomena sosial yang banyak sekali di Indonesia sekarang ini adalah korupsi,
biasanya dilakukan banyak orang di dalam suatu sistem besar. Misalnya di pemerintahan
Indonesia, dimana banyak lembaga menjadi sarang bagi para koruptor untuk tumbuh dan
semakin makmur.

Angka korupsi di Indonesia sangat tinggi dan membuat KPK memiliki daftar panjang
tersangka diduga koruptor. Selain itu, banyak juga yang sudah dijebloskan ke penjara dan
dimiskinkan setelah terbukti melakukan korupsi.
KEBAKARAN RUMAH

Kejadian kebakaran rumah ini, diketahui sang pemilik saat sedang sarapan pagi bersama
anggota keluarganya.
"Kronologis kejadian, bapak Indra beserta keluarga sedang sarapan di ruang makan, salah
satu anaknya mencium bau hangus, saat dicek terlihat ada asap yang keluar dari kamar tidur.
Bapak Indra dan keluarga langsung berlari keluar dibantu anaknya langsung menghubungi
Emergency Call 113 Diskar PB Kota Bandung," ungkap Gungun.
Diskar PB terima laporan sekitar Pulul 08.45 WIB, pemadaman dimulai Pukul 08.51 WIB
dan selesai Pukul 10.10 WIB.
"Waktu penanganan 1 jam 19 menit," ujarnya.
BULLYING

Bullying berawal dari hubungan paling dekat, yaitu keluarga. Dalam keluarga, jika seorang
anak dididik dengan penuh kasih sayang dan tanpa kekerasan maka anak tersebut berpeluang
untuk tidak melakukan tindakan bullying. Namun apabila seorang anak dididik dengan
kekerasan dan selalu dibanding-bandingkan dengan yang lain, maka anak tersebut memiliki
potensi untuk melakukan tindak bullying terhadap teman-teman di sekitarnya yang dianggap
lebih buruk dari dirinya. Selanjutnya adalah dari pergaulan dan media.
Saat ini banyak sekali media-media yang menayangkan tindakan yang kurang bagus untuk
ditiru, akan tetapi banyak sekali anak-anak yang pada akhirnya meniru adegan tersebut
karena kurangnya pengawasan keluarga dan memiliki pergaulan yang kurang benar.
Beberapa alasan seorang anak melakukan bullying adalah karena ia ingin diakui, balas
dendam, karena pernah menjadi korban bullying sebelumnya, mencari perhatian, ingin
terkenal, dan lain sebagainya. Tindakan bullying ini tentunya memiliki akibat yang nyata
dalam diri seorang anak, seperti gangguan psikologis.
Gangguan psikologis yang dialami para korban bullying yang paling ringan adalah merasa
cemas dan tidak aman, namun pada kasus yang paling berat adalah korban bullying bisa saja
sampai melakukan bunuh diri. Bullying bukanlah suatu tindakan yang baik, melihat
kemampuan setiap individu berbeda-beda. Namun tindakan bullying dapat diatasi dengan
kecakapan dalam mengelola emsi yang baik. Serang individu yang memiliki kecakapan emsi
yang baik cenderung dapat lebih tegas dan tegas dalam menghadapi bullying.
PENGAMEN JALANAN

Pengamen jalanan tersebar di Indonesia semakin menjamurnya pengamen jalanan


saat ini terutama di kota-kota besar seolah menimbulkan masalah tersendiri. Ada yang
menanggapinya secara positif namun lebih banyak lagi yang menanggapinya secara negatif.
Pengamen jalanan adalah penari, penyanyi, atau pemain musik yang mengadakan
pertunjukkan di jalanan dengan cara berpindah – pindah dari satu kendaraan ke kendaraan
lain. Pengamen jalanan lekat dengan simbol anak jalanan yang digambarkan dekil, kotor,
nakal, kriminal, dsb.
Buruknya pandangan masyarakat terhadap pengamen jalanan menimbulkan problema
tersendiri yang patut untuk dibahas. Stigma negatif masyarakat terhadap keberadaan
pengamen sudah berlangsung sejak lama. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.
Faktor tersebut antara lain , karena sebagian besar masyarakat menganggap buruk profesi ini. 
Masyarakat berasumsi bahwa semua pengamen jalanan tidak berpendidikan dan akrab
dengan dunia hitam kriminal, dan masih banyak lainnya. Faktor – faktor diatas hanya
segelintir dari beragam alasan yang muncul di masyarakat terkait tanggapan negatif mereka
terhadap pengamen jalanan. Banyak hal yang melatarbelakangi orang – orang untuk turun ke
jalan dan mengamen. Ada yang dikarenakan himpitan ekonomi sehingga mengharuskan
mereka untuk turun ke jalan demi sesuap nasi.
Ada juga yang dilatarbelakangi alasan untuk menyalurkan hobi dan minat mereka. Lazim
ditemui para mahasiswa yang menjadi pengamen karena minat dan hobi mereka adalah
bernyanyi dan bermain musik. Masyarakat di kota – kota besar yang menggunakan moda
transportasi pribadi maupun publik mungkin sudah terbiasa dengan hilir mudik pengamen
jalanan yang menyatu dengan para pedagang asongan, pengemis, gelandangan, dll. 
Tanggapan masyarakat awam tentang pengamen jalanan beragam, ada yang mengaku cukup
terhibur dan senang terhadap keberadaan mereka. Lebih banyak lagi yang merasa terganggu
dan tidak nyaman terhadap mereka. Cita pengamen diperburuk lagi dengan banyaknya kasus
kriminal yang melibatkan pengamen jalanan sebagai pelakunya.
Pengamen jalanan tidak boleh kita pandang hanya dengan sebelah mata. etika partikel muatan
memasuki ionosfer dan berinteraksi dengan partikel yang ada, akan menimbulkan cahaya
yang berpendar yang disebut aurora.

Untuk bisa melihat aurora, kamu bisa pergi ke Kutub Utara atau Selatan di tempat yang jauh
dari perkotaan dan bebas polusi. Dengan demikian, kamu dapat melihat aurora dengan lebih
jelas.

Anda mungkin juga menyukai