Anda di halaman 1dari 8

KLIPING

KIAMAT SUGHRO (KIAMAT KECIL)

DISUSUH OLEH :
1. Sabrina Nuril M.
2. Cahyani Ayu A.
3. Syalena Marwa
4. Anggita Putri R.
5. Ririn Subekti
6. Lailatul safitri
7. Ella febriana
8. Safira Mukti C.
9. Rita putri A.
10. Khomsa Ismatul H.

Kelas : VI (Enam)
SDN 01 BABALANLOR
KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGA
2023
KIAMAT SUGRO (KIAMAT KECIL)
Meyakini adanya hari akhir atau hari kiamat merupakan salah satu
rukun iman umat Islam. Kiamat merupakan ketetapan Allah yang pasti
terjadi dan tidak ada seorangpun yang tahu kapan akan terjadi selain
Allah SWT. Terdapat dua jenis kiamat yang menimpa manusia, yakni
kiamat sugra dan kiamat kubra.
Kiamat kubra disebut juga dengan kiamat besar. Ini adalah hari
ketika seluruh alam semesta dengan segala isinya hancur dan berakhir.
Kiamat besar ini merupakan awal dari kehidupan akhirat yang kekal.
Sedangkan kiamat sugra atau kiamat kecil dikaitkan dengan
berakhirnya masa kehidupan sebagian makhluk di dunia, baik secara
individu ataupun kelompok. Dengan kematian tersebut seseorang
berpindah dari alam dunia ke alam akhirat.
Jadi apabila kematian datang pada seseorang, maka telah terjadi
kiamat atas dirinya. Hal ini tercantum dalam shahih Bukhari dan Muslim,
dari Aisyah ia berkata : “Beberapa orang a’rabi datang kepada Nabi
Sholallahu alaihi wa sallamkemudian mereka bertanya kepada beliau
tentang qiyamat. Lalu beliau melihat kepada seorang anak yang paling
muda di antara mereka, kemudian beliau bersabda : “Jika anak ini terus
berlangsung kehidupannya, maka tidaklah ia sampai pada masa tua
kecuali telah datang qiyamat atas kalian”.
Maksud qiyamat pada hadis ini adalah meninggalnya orang-orang
yang ada pada generasi mereka. Selain itu, Ibnu Majah juga
menjelaskan tentang banyaknya bencana alam. Beliau mengatakan “…
menjelang terjadinya kiamat akan terjadi pengubahan rupa,
penenggelaman bumi, dan hujan batu.” Kejadian ini pernah terjadi pada
masa Nabi Luth. Seperti diterangkan dalam Surat Huud ayat 82-83:
“Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkannya negeri
kaum Luth, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah
yang terbakar(82) yang diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu
tiadalah jauh dari orang yang zalim.(83)”.
Berikut ini beberapa contoh kiamat sugra :
1. TSUNAMI

Tsunami ( 津 波 , "ombak besar di pelabuhan") adalah gelombang


air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa
bumi. Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala
arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam.
Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30-60
cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar
saat mendekati pantai.
Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan
berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar),
tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara
tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter,
menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam,
menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan menyebabkan
kerusakan dan korban jiwa yang besar.
2. GEMPA BUMI

Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di


permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba
yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan
oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah,
mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang dialami selama
periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan
alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum
di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah
skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional yang
diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude.
Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid.
Gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat
dan jika besarnya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di
daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.
Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9,
meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir
besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang
pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang
terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada
modifikasi Skala Mercalli.
3. BANJIR

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang


berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa
mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada
daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir",
kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan
oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang
meluap atau melimpah dari bendungan sehingga air keluar dari sungai
itu.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai
perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir
yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang
dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas
saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan
kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir
sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan
pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang
menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan
memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang
lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir
adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya
kerusakan akibat banjir periodik.
4. TANAH LONGSOR

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu


peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan
masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti
jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu
faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-
faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor
pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material
tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang
memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor
lainnya yang turut berpengaruh:
 erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-
sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng
bertambah curam
 lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang
diakibatkan hujan lebat
 gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel
mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang
mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
 gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan
lebat dan aliran debu-debu
 getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak,
dan bahkan petir
 berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan
atau salju

5. GUNUNG MELETUS

Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat


endapan magma didalam perut bumi yang didorong keluar
oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang
terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni
diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari
dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai
700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu
dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan
lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
6. KEMATIAN

Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa


dalam organisme biologis. Semua makhluk pada akhirnya akan mati
secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau
karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan. Semua makhluk
hidup yang ada di dunia yang memiliki nyawa, semua itu akan
meninggal kembali ke Allah SWT.
Di dunia ini, makhluk hidup diberikan cobaan yang sebenarnya
membinasakan, agar bagaimana manusia tersebut bisa bertahan
hidup dengan baik sesuai pedoman dari Al Quran atau tidak.
Meninggalnya seseorang juga itu mutlak rahasia Allah SWT dan tidak
ada 1 orangpun yang mengetahuinya. Bisa itu meninggal di usia
muda, remaja, dewasa, atau lansia. Bisa itu saat sedang tidur, sedang
sakit, atau sedang melakukan perjalanan. Maka dari itu, kita manusia
memang disarankan untuk selalu membaca doa sebelum melakukan
sesuatu karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada
diri kita. Kita hanya bisa berpasrah diri dan tetap melakukan
kewajiban kita sebagai umat Islam serta melakukan hal-hal yang baik
agar kita bisa mendapatkan cukup banyak pahala untuk bisa
dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai