Anda di halaman 1dari 5

Banjir

Banjir adalah peristiwa alam yang sering terjadi di belahan dunia manapun.
Kemungkinan banjir terjadi pada musim penghujan. Banyak hal yang menyebabkan banjir
terjadi. Namun, ada dua faktor penyebab banjir yang akan dijabarkan pada bagian ini. Penyebab
alami dan penyebab dari ulah manusia.
Secara alamiah banjir terjadi karena tingginya curah hujan yang ada di suatu tempat.
Selain itu, curah hujan yang tinggi dan dalam waktu yang lama. Terlalu banyaknya air yang jatuh
ke dalam tanah mengakibatkan air akan berubah sifat menjadi jenuh pada tanah melalui proses
infiltrasi pada pori-pori tanah. Saat kejadian ini akan menyebabkan air tidak lagi bisa diserap
oleh tanah sehingga air menggenang di atas tanah. Selain itu, banjir dapat terjadi karena tidak
banyaknya akar pohon besar yang dapat membantu penyerapan air dalam tanah. Sehinga air
hanya lewat dalam tanah ke dataran yang lebih rendah dan mengakibatkan genangan (banjir).
Selain penyebab alamiah seperti yang telah dijelaskan di atas, penyebab lain dari banjir
adalah ulah manusia. Apa saja ulah manusia yang dapat menyebabkan banjir? Membuang
sampah sembarangan, membuang sampah tidak benar, tidak membersihkan saluran air secara
teratur, dan menebang pohon tanpa melakukan reboisasi. Sampah yang dibuang tidak pada
tempatnya akan mengakibatkan tersumbatnya saluran air sehingga air tidak dapat mengalir dan
menjadi genanagan. Menebang pohon sembarangan tanpa melakukan reboisasi akan
menyebabkan lahan menjadi gundul sehingga tidak akan ada akar-akar pohon yang akan
menahan laju air di dalam tanah. Dengan demikian air akan mengalir begitu saja hingga
menggenang terlalu banyak didataran rendah. Selain itu, penggundulan lahan tidak hanya akan
menyebabkan bencan banjir, melainkan juga tanah longsor.
Jelas, semua kondisi ini tidak memiliki dampak yang baik bagi masyarakat. Dampak
buruk yang didapat masyarakat dari bencara banjir adalah terbatasnya sumber air bersih, bau
tidak sedap, penyakit kulit, dan terganggunya aktifitas masyarakat secara umum. Dengan
demikian kita harus dapat mengantisipasi dan menanggulagi bencana banjir yang dapat sewaktuwaktu terjadi saat musim hujan tiba.
Ada cara sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat, yaitu dengan
memperlakuakn air dengan benar. Maksudnya, kita harus bisa menyalurkan, memakai, dan
mengendalikan air yang datang baik melalui hujan atau dari sumber mata air secara bijak.
Tindakan bijak yang dapat kita lakukan adalah menggunakan air bersih sesuai dengan kebutuhan
dan tidak membuang-buang air. Menyalurkan genangan air secara benar dengan cara
membersihkan saluran air secara bertahap. Kita juga dapat mengendalikan air yang berasar dari
hujan dengan cara membuat waduk buatan atau tempat-tempat untuk menampung air hujan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa banjir adalah salah satu
peristiwa alam yang terjadi karena faktor alami dan faktor buatan atau ulah manusia. Banyak

dampak negatif yang dirasakan manusia saat terjadinya banjir. Oleh karena itu, kita harus
mengantisipasi dan menanggulangi bencana banjir dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih.
Selain itu, dengan mengaplikasikan kegiatan atau tindakan tersebut, diharapkan daerah-daerah di
Indonesia terhindar dari bencana banjir.

Proses terjadinya gempa bumi


Gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang terjadi garena adanya getaran atau
goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah
permukaan bumi. Gempa bumi biasa terjadi di daerah yang berdekatan dengan gunung berapi,
laut, atau dekat dengan lempeng dasar bumi. Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan
menjadi tiga, yaitu gempa tektonis, vulkanis, buatan, tumbukan, dan runtuhan. Berdasarkan
getaran gempa bumi dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang primer dan gelombang sekunder.
Selain itu gempa bumi juga dibedakan berdasarkan tingkat kedalamannya dibagi menjadi tiga,
yaitu gempa bumi dalam, menengah, dan gempa bumi dangkal.
Bencana alam gempa bumi terjadi dikarenakan adanya retakan dalam kerak bumi atau
patahan. Patahan yang terjadi karena batuan yang ada di dalam gunung rapuh dan pecah akibat
tekanan yang besar dari pergerakan lempeng bumi. Ketika tekanan itu meningkat di daerah
batuan akan menyebabkan terjadinya pergerakan yang sifatnya mendadak. Pegerakan nilah yang
menyebabkan batuan tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Saat ini terjadi, sejumlah energi
akan lepas dan melepaskan tekanan secara bersamaan. Pada saat itulah gempa bumi terjadi.
Gempa bumi juga terjadi karena bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan. Kekuatan gempa
bumi dapat beragam. Mulai dari dengan kekuatan kecil, sedang, dan besar. Gempa bumi jenis
tektonis terjadi karena adanya lapisan kerak bumi yang menjadi gentin atau lunak sehingga
mengalami pergerakan. Sementara, gempa bumi jenis vulkanis terjadi karena adanya letusan
dari gunung berapi yang masih aktif dan letusannya sangat dasyat. Biasanya gempa bumi jenis
vulkanis lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa bumi jenis tektonik. Dampak gempa
bumi tektonik yang berkekuatan besar dapat menyebabkan runtuhnya bangunan-bangunan yang
dilalui oleh retakan dan dapat pula menyebabkan korban jiwa. Namun, gempa yang berasal dari
vulkanis gunung berapi dapat menyebabkan terjadinya stunami. Stunami yang besar dapat
menyebabkan banyak korban jiwa.
Bencana alam adalah bencana yang terjadi secara alamiah. Ada beberapa bencana alam
yang terjadi tanpa mengenal musim dan ada pula yang terjadi saat musim-musim tertentu.
Gempa bumi adalah bencana yang dapat terjadi kapan saja. Meskipun demikian, kita tidak perlu
kawatir karena gempa biasa terjadi hanya pada daerah-daerah tertentu, seperti Plat Pasifik dan
gunung berapi. Plat Pasifik merupakan tempat yang biasa dikenal kenal dengan sebutan
Lingkaran Api. Hal itu dikarenakan banyaknya gunung berapi yang mengelilingi tempat itu.

Proses terjadinya tanah longsor


Bencana tanah longsor adalah bencana yang terjadi karena adanya pergerakan masa
batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis. Secara garis besar tanah longsor disebabkan
oleh dua faktor, yaitu pendorong dan faktor pemicu. Selain itu, tanah longsor juga dapat
disebabkan oleh faktor alamiah dan ulah manusia. Tanah longsor yang disebabkan oleh faktor
pendorong adalah tanah longsor yang mempengaruhi kondisi material tanah itu sendiri.
Sementara tanah longsor yang disebabkan oleh faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan
bergeraknya material tersebut. Namun, pada dasarnya tanah longsor ini disebabkan oleh adanya
gravitasi yang dapat mempengaruhi suatu lereng yang curam secara alamiah. Faktor alamiah lain
yang mempengaruhi tanah longsor, seperti erosi, gempa bumi, gunung berapi, tata lahan, lereng
terjal, tanah yang kurang padat, batuan yang kurang kuat, adanya beban tambahan, bekas
longsoran lama, dan hujan lebat. Sedangkan, faktor yang disebabkan oleh ulah manusiaadalah
penggundulan hutan tanpa adanya tindakan reboisasi.
Berdasarkan penyebabnya, tanah longsor dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.
Pada saat musim hujan tanah longsong akan lebih mudah terjadi. Hal itu disebabkan oleh
permukaan tanah yang retak akibat musim kemarau, akan dialiri air dengan cepat saat musim
penghujan tiba. Dalam waktu singkat tanah yang telah masuk dalam tanah akan membuat tanah
menajdi mengembang dan menjadi lebih lunak. Dengan demikian, kandungan air menjadi jenuh
dalam waktu singkat. Tanah yang masuk ke dalam tanah akan terakumulasi di bagian dasar
lereng sehingga menimbulkan gerakan lateral. Saat itulah terjadi tanah longsor. Namun, secara
sederhana bencana tanah longsong dimulai dari air yang meresap ke dalam tanah akan
menambah bobot tanah yang dilewati oleh aliran air dalam tanah. Jika air tersebut masuk ke
dalam hingga menembus bagian tanah kedap air yang memiliki peran sebagai bidang gelincir,
maka tanah akan menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng
dan keluar lereng. Hal itu akan menyebabkan tanah bergerak menuju tempat yang lebih rendah.
Dengan kata lain, tanah longsong akan terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar
daripada gaya penahn tanah. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan yang
ditimbulkan oleh bebtauan dan kepadatan tanah, sednagkan gaya pendorong lebih dipengaruhi
oleh besar kecilnya sudut lereng, air yang mengalir dalam tanah, beban di atas tanah, serta berat
jenis tanah atau bebatuan yang ada disekitarnya. Gejala umum yang dapat ditemukan sebelum
terjadinya tanah longsor adalah munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah
tebing. Biasanya terjadi setelah hujan dan ditandai dengan adanya suara bebatuan mulai
berjatuhan dari lereng, dan munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
Meskipun bencana tanah longsor dapat terjadi saat musim hujan atau saat yang tidak
dapat dipastikan, kita tetap tidak perlu kawatir. Dengan memperhatikan gejala-gejalanya dan
melakukan reboisasi terhadap hutan undul akan dapat mencegah terjadinya tanah longsor. Selain

itu, dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menebang pohon sembarangan akan
membuat lingkungan menjadi bersih. Maka akan terhindar dari banjir dan tanah longsor saat
musim hujan datang.

Anda mungkin juga menyukai