Anda di halaman 1dari 14

BENCANA ALAM

TUGAS MAKALAH IPAS

NAMA KELOMPOK:

RIDWAN BAYU PRATAMA(33)

IHSAN BAGASKORO(16)

FARIH AL MUSYAFFA(14)

KELAS X TK B

SMK NEGERI 1 PURWOREJO


BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR

A.PENGERTIAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR

BANJIR

Banjir adalah peristiwa ketika air menggenangi suatu wilayah yang biasanya tidak digenangi
air dalam waktu tertentu.Banjir biasanya terjadi ketika hujan turun terus menerus dan
mengakibatkan meluapnya aliran sungai.

TANAH LONGSOR

Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan,bahan


rombakan,tanah,atau material campuran tersebut,bergerak ke bawah atau ke luar lereng.

JENIS-JENIS BANJIR

1.Banjir Air

Banjir air merupakan banjir yang sering sekali terjadi saat ini. Penyebab dari
banjir ini adalah kondisi air yang meluap di beberapa tempat, seperti sungai,
danau maupun selokan. Meluapnya air dari tempat-tempat tersebut yang biasanya
menjadi tempat penampungan dan sirkulasinya membuat daratan yang ada di
sekitarnya akan tergenang air. Banjir ini biasanya terjadi karena hujan yang begitu
lama sehingga sungai, danau maupun selokan tidak lagi cukup untuk menampung
semua air hujan tersebut.

2.Banjir Cileuncang

Banjir ini sebenarnya hampir sama dengan banjir air. Tetapi banjir cileuncang ini
terjadi karena hujan yang derat dengan debit/aliran air yang begitu besar.
Sedemikian sehingga air hujan yang sangat banyak ini tidak mampu mengalir
melalu saluran air (drainase) sehingga air pun meluap dan menggenangi daratan.

3.Banjir Rob (Laut Pasang)

Banjir laut pasang atau dikenal dengan sebutan banjir rob merupakan jenis banjir
yang disebabkan oleh naiknya atau pasangnya air laut sehingga menuju ke daratan
sekitarnya. Banjir jenis ini biasanya sering menimpa pemukiman bahkan kota-kota
yang berada di pinggir laut, seperti daerah Muara Baru di ibukota Jakarta.
Terjadinya air pasang ini di laut akan menahan aliran air sungai yang seharusnya
menuju ke laut.
Karena tumpukan air sungai tersebutlah yang menyebabkan tanggul jebol dan air
menggenangi daratan.

4.Banjir Bandang

Banjir bandang merupakan banjir yang tidak hanya membawa air saja tapi material-
material lainnya seperti sampah dan lumpur. Biasanya banjir ini disebabkan karena
bendungan air yang jebol. Sehingga banjir ini memiliki tingkat bahaya yang lebih
tinggi daripada banjir air. Bukan hanya karena mengangkut material-material lain
di dalamnya yang tidak memungkinkan manusia berenang dengan mudah, tetapi
juga arus air yang terdakang sangat deras.

5.Banjir Lahar

Banjir lahar merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lahar gunung berapi yang
masih aktif saat mengalami erupsi atau meletus. Dari proses erupsi inilah nantinya
gunung akan mengeluarkan lahar dingin yang akan menyebar ke lingkungan
sekitarnya. Air dalam sungai akan mengalami pendangkalan sehingga juga akan
ikut meluap merendam daratan.

6.Banjir Lumpur

Banjir ini merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lumpur. Salah satu contoh
identic yang masih terjadi sampai saat ini adalah banjir lumpur Lapindo di
Sidoarjo, Jawa Timur. Banjir lumpur ini hampir menyerupai banjir bandang, tetapi
lebih disebabkan karena keluarnya lumpur dari dalam bumi yang kemudian
menggenangi daratan. Tentu lumpur yang keluar dari dalam bumi tersebut berbeda
dengan lumpur-lumpur yang ada di permukaan. Hal ini bisa dianalisa dari
kandungan yang dimilikinya, seperti gas-gas kimia yang berbahaya.
JENIS-JENIS TANAH LONGSOR

1.Longsoran Translasi

Tanah longsor jenis ini merupakan kondisi dimana bergeraknya material tanah pada
kondisi tanah yang bertopografi rata atau menggelombang landai. Jadi, pada daerah
tanah yang landai pun bisa terjadi tanah longsor ini terutama jika berbagai
penyebab tanah longsor sudah mulai nampak. Anda harus sangat waspada
pada jenis jenis tanah longsor yang satu ini.

2.Longsoran Rotasi

Jenis tanah longsor yang kedua adalah longsoran rotasi. Dinamakan demikian
karena longsoran ini merupakan pergerakan material tanah yang terjadi di dalam
bidang yang berbentuk cekung sehingga seringkali terjadi perputaran atau rotasi di
dalam bidang cekung tersebut. Pada bidang cekung yang terkena longsoran dapat
menjadi hal yang sangat berbahaya apalagi jika ada pemukiman di atasnya karena
akan rawa tertimbun dan mengakibatkan korban jiwa.

3.Pergerakan Blok

Agak berbeda dengan jenis tanah longsor yang sudah disebutkan. Pergerakan blok
ini merupakan pergerakan batuan yang ada di dalam tanah pada bidang yang datar
atau landai. Kondisi ini juga seringkali dinamakan degan longsorann blok batu
dengan jumlah batu yang biasanya tidak sedikit. Ini akan sangat berbahaya bagi
manusia jika terkena longsoran ini karena sebagian besar materialnya adalah
batuan.

4.Runtuhan Batu

Seperti namanya, runtuhan batu ini merupakan kondisi dimana terjadi runtuhan
batu secara langsung dan terjun bebas dari atas ke bawah. Hal ini biasanya terjadi
pada bukit yang terjal dengan lereng yang cukup curam dan ini sering ditemukan di
tebing pantai. Jika di bawah tebing ini terdapat pemukiman warga maka akan
sangat berbahaya karena material yang jatuh biasanya berupa batu besar yang pasti
akan membuat kerusakan pada apa yang dijatuhinya.
5.Rayapan Tanah

Tanah longsor jenis ini bukan berarti tanah longsor yang terjadi karena hewan
rayap ya. Namun tanah longsor ini terjadi karena adanya rayapan atau pergerakan
tanah yang sangat lambat dan halus. Ini biasanya terjadi pada tanah yang memiliki
butiran kecil halus dan namun memiliki struktur yang cukup kasar. Biasanya jenis
tanah longsor ini hampir tidak bisa dikenali dan kalau longsor sudah terjadi dalam
waktu yang cukup lama baru bisa dikenali dengan miringnya tiang-tiang listrik,
rumah dan lainnya yang berada di atasnya. Jika anda mengalami hal ini sebaiknya
untuk berhati-hati dan menggunakan pondasi yang cukup kuat untuk menahan
tanah longsor tersebut.

6.Aliran Bahan Rombakan

Nah, jenis tanah longsor terakhir adalah aliran bahan rombakan dimana kondisi ini
terjadi karena adanya pergerakan tanah dan metarialnya yang disebabkan oleh
dorongan air yang sangat kuat. Kecepatan dari aliran air sendiri akan sangat
tergantung pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air, kecepatan air serta
jenis material tanahnya itu sendiri apakah mudah terangkut oleh air atau tidak.
garakan dari tanah longsor ini lumayan cepat dan bisa mencapai seluruh lembah
dengan jarak ratusan meter jauhnya. Bahkan jarak yang bisa ditempuhnya bisa
dalam jumlah yang sangat banyak dan jaraknya ribuan meter. Jika ini terjadi bisa
merusak berbagai hal yang dilewatinya termasuk juga jika ada pemukiman di
lewatinya pasti akan ikut terhanyut. Jenis tanah longsor ini biasanya terjadi pada
lereng gunung berapi dan menyebabkan banyaknya korban jiwa.
B.PENYEBAB BANJIR DAN TANAH LONGSOR

Penyebab banjir bisa sangat beragam dan membahayakan keselamatan jiwa.


Banjir bisa saja terjadi karena banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Secara
umum, beberapa penyebab terjadinya banjir, antara lain:

1. Air sungai yang meluap

Meluapnya air sungai yang terjadi merupakan salah satu faktor yang bisa
menyebabkan terjadinya banjir. Meluapnya air sungai ini bisa saja disebabkan
karena adanya pengendapan di dasar sungai. Endapan yang terjadi bisa disebabkan
karena turunnya hujan dalam waktu yang cukup lama sehingga sungai kehilangan
daya tampung terhadap air tersebut. Selainnya itu, bisa juga disebabkan karena
adanya penyempitan permukaan aliran sangai sehingga air yang mengalir semakin
terbatas.

2. Banjir yang terjadi di muara

Banjir ini terjadi di bagian muara yang biasanya disebabkan oleh perubahan cuaca.
Di mana pada keadaan tersebut terjadi proses naiknya/pasangnya air laut yang
terkadang memancing terjadinya badai di lautan. Faktor badai inilah yang menjadi
penyebab utama terjadinya banjir di kawasan muara. Badai tersebut biasanya
adalah badai jenis siklon tropis atau siklon ekstratropis.

3. Bencana alam

Banjir juga bisa terjadi karena adanya bencana alam. Sehingga banjir ini biasanya
akan datang secara tiba-tiba tanpa bisa diprediksi sebelumnya. Bencana alam yang
bisa saja menyebabkan terjadinya banjir ini, antara lain gempa bumi, gunung
meletus hingga menyebabkan banjir lahar maupun karena adanya tanggul yang
jebol, seperti yang terjadi pada tahun 2009 di Situ Gintung.

4. Air laut yang meluap

Meluapnya air laut yang terjadi sehingga menyebabkan banjir biasanya terjadi
karena ada beberapa faktor yang mendahuluinya terlebih dahulu. Contohnya
dengan adanya pasang air laut sehingga air laut tersebut meluap ke daratan yang
ada di sekitarnya, adanya gempa bumi sehingga menyebabkan tsunami, seperti
yang terjadi di Aceh, dan berbagai kejadian lainnya, seperti badai.
5.Rusaknya hutan

Sebagaimana kita ketahui bahwa hutan memiliki sifat vital sebagai tempat resapan
air terbesar yang bisa diandalkan di muka bumi. Hujan yang mampu menyerap air
tanah sehingga menjadi cadangan juga bagi manusia yang dialirkan melalui air
tanah sangatlah penting untuk tetap dijaga keberlangsungannya . Apabila hutan
sudah rusak ataupun dirusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, tentu tidak
aka nada lagi yang mampu untuk melakukan resapan air dalam jumlah besar dan
mampu menyimpannya sebagai cadangan kebutuhan air. Dengan kondisi
gundulnya hutan, maka peristiwa banjir tidak akan bisa terelakkan terutama di
kawasan perkotaan yang sudah sangat jarang pepohonan.

6.Lumpur

Lumpur bisa saja menjadi penyebab terjadinya banjir karena adanya endapan yang
menumpuk pada kawasan pertanian. Sehingga memicu sedimen yang terkumpul
dalam endapan tersebut untuk terpisah dan larut dalam air yang bisa menjadi
penumpukan di dasar sungai. Hal ini bisa kita lihat apabila terjadi banjir akibat
sungai yang meluap, di mana air membawa partikel lumpur di dalamnya. Penyebab
lainnya bisa saja karena paksaan manusia untuk mengeluarkan lumpur dari dalam
perut bumi melalui proses pengeboran yang berlebihan, seperti banjir lumpur
lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Yang mana peristiwa tersebut sejatinya terjadi
karena adanya kesalahan manusia atau faktor human error.

7.Perilaku manusia

Perilaku manusia inilah yang sering kali menjadi faktor dominan penyebab banjir
yang terjadi di masyarakat saat ini. Perilaku tersebut dimulai dengan kebiasaan
buruk yang membuang sampah sembarangan terutama di sungai sehingga
menghambat laju aliran airnya, kemudian terjadi luapan air menuju daratan.

Perilaku lainnya yang memprihatinkan hingga saat ini adalah menebang hutan
sembarangan sehingga hutan-hutan menjadi gundul dan tidak ada lagi yang
memiliki kemampuan untuk melakukan resapan air dalam jumlah besar serta
menyimpannya sebagai cadangan ketersediaan air di muka bumi.
8. Perubahan iklim dan cuaca yang ekstrim (tak tentu)

Perubahan iklim dan cuaca yang tak menentu juga bisa menjadi faktor yang tidak
akan terduga, terutama dalam kondiri saat ini. Curah hujan yang berlebihan bisa
saja akan menyebabkan banjir meskipun tempat yang dihujani sudah memiliki
kemampuan yang cukup mumpuni untuk melakukan resapan air. Sebaliknya,
apabila yang terjadi adalah kemarau berkepanjangan, maka justru ketersediaan air
akan kurang bahkan menimbulkan kekeringan. Apalagi di tengah isu global
warning yang semakin marak seperti saat ini.

9. Saluran air (drainase) yang buruk

Saluran air atau drainase merupakan tempat untuk mengalirnya aliran air. Saluran
air yang buruk tentunya akan menghambat mengalirnya air sebagaimana mestinya.
Sedemikian sehingga saat hujan turun atau limpahan air yang datang dari suatu
tempat akan terhambat proses mengalirnya. Oleh karena itu, saluran drainase harus
dalam kondisi baik dan rutin dibersihkan hingga tidak terjadi sumbatan.

10.Penyebab lainnya

Penyebab lain yang dapat memicu terjadinya banjir adalah ketika terjadi luapan air
di kawasan kedap air, dalam artian kawasan tersebut tidak memiliki kemampuan
untuk menyerap air dalam waktu singkat. Kejadian ini biasanya banyak terjadi ke
kawasan perkotaan yang hampir semua dasar tanahnya sudah memakai aspal dan
beton. Pemukiman modern ala perkotaan yang alas tanahnya sudah disulap menjadi
paving-paving cantik dengan berbagai macam motif sehingga menyisakan kawasan
pertanahan yang sangat sedikit sekali.

Selain itu juga bisa disebabkan karena terjadinya badai menuju arah yang sama dan
pembangunan bendungan yang sembarangan tanpa memperhitungkan keadaan
sekitarnya, yang mungkin padat pemukiman. Sehingga apabila air dalam
bendungan meluap akan mengenai pemukiman tersebut.
Penyebab Terjadinya Tanah Longsor

Ada beberapa penyebab terjadinya tanah longsor, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Hujan

Tanah longsor biasanya terjadi pada saat pembagian musim hujan. Pada saat musim kemarau
biasanya tanah akan menjadi retak karena mengeluarkan penguapan yang sangat banyak
sedangkan retakan tadi jika musim hujan akan dengan sangat mudah terisi air sehingga tanah
menjadi tidak stabil dan lembek dan pada akhirnya dapat menyebabkan pergerakan tanah atau
tanah longsor. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menanami pohon karena akar pohon
sendiri mampu menahan tanah dan air yang masuk ke dalam tanah sehingga tanah menjad
lebih kuat dan tidak mudah terjadi longsor serta menghindari terjadinya penyebab pencemaran
udara dan sebaliknya pada tanah yang tidak banyak ditanami pohon maka kemungkinan untuk
terjadi tanah longsor akan semakin besar pula.

2. Lereng Terjal

Tanah longsor yang terjadi juga biasanya disebabkan oleh terjalnya lereng yang memilki
kemiringan hampir 180 derajat. Lereng terjal ini biasanya disebabkan karena adanya erosi
baik secara alami maupun disengaja oleh manusia.

3. Tanah yang Kurang Padat dan Tebal

Penyebab lain dari adanya tanah longsor adalah material tanah yang kurang padat dan tebal.
Ini biasanya terjadi pada jenis tanah lempung yang memiliki kerapatan yang sangat rapat dan
akan langsung mengembang jika terisi oleh air sehingga menyebabkan tanah mudah bergerak.

4. Struktur Batuan yang Kurang Kuat

Batuan sedimen yang merupakan hasil dari endapan letusan gunung berapi yang berupa
campuran kerikil biasanya tidak memiliki struktur yang kuat. Ini sangat berbahaya karena bisa
mengakibatkan terjadinya tanah longsor. Batuan ini juga akan mudah mengalami pelapukan
sehingga sagat mudah terjadi longsor apalagi jika batuan ini berada pada lereng yang terjal
maka kemungkinan terjadi longsor akan dua kali lipat lebih tinggi.

5. Jenis Tata Lahan

Penyebab lainnya dari tanah longsor adalah jenis tata lahan yang tidak sesuai karena ini bisa
membuat tanah kurang kuat dan kurang stabil. Biasanya yang rawan terjadi bencana tanah
longsor adalah lahan yang digunakan untuk persawahan dimana sangat jarang terdapat
tanaman yang besar dan kuat sehingga tanah menjadi lemah dan tidak stabil. Hal ini membuat
tanah menjadi sangat mudah longsor. Jika anda sedang dalam usaha sawah sebaiknya untuk
menanam juga pohon besar juga untuk menahan tanah supaya tidak beralih fungsi.

6. Getaran

Tanah longsor juga bisa terjadi karena adanya getaran. Getaran ini terjadi bisa karena secara
natural dari alam misalnya seperti gempa bumi namun juga sangat mungkin terjadi karena
ulah manusia yaitu karena pengeboran tanah dan lainnya. jadi bagi anda yang ingin
melakukan pengeboran tanah sebaiknya untuk melihat kondisi tanah itu sendiri jangan sampai
merugikan banyak pihak.

C.CARA MENGATASI BANJIR DAN TANAH LONGSOR

Pencegahan Banjir

Untuk mencegah banjir dan berbagai dampak negatif yang dapat terjadi sebaiknya kita
mulai melakukan pencegahan sedini mungkin. Diharapkan dengan keseriusan
berbagai pihak dalam pelaksanaan pencegahan banjir ini, kita bukan hanya dapat
meminimalisir banjir yang terjadi namun juga bisa menghindarinya. Berikut adalah
ulasan beberapa cara mencegah banjir, yaitu :

1. Membuang Sampah Pada Tempatnya


Bukan hal yang baru kita ketahui, bahwa sampah menjadi salah satu penyebab banjir.
Orang-orang yang tidak bertanggung jawab membuang sampah di jalanan dan
terbawa masuk ke gorong-gorong. Akhirnya sampah tersebut terbawa hingga ke
sungai dan mengakibatkan banyak dampak negatif lainnya.

Pendangkalan sungai adalah salah satu akibatnya. Dalam jangka panjang, pada saat
curah hujan tinggi, kubik air yang tak tertampung akan mengakibatkan banjir. Karena
itulah mari membuang sampah pada tempatnya. Bukan hanya untuk mencegah banjir,
namun lingkungan yang bersih akan lebih menyehatkan, bukan?

2. Membuat Saluran Air atau Terowongan Air Bawah Tanah

Banjir merupakan masalah pembuangan air. Jika sudah mengetahui akan dibuang
kemana, maka membuat saluran air merupakan salah satu cara pencegahan banjir.
Saluran air yang dibuat tidak boleh terhubung ke sungai mati atau sungai yang
buntu . Tapi harus dipastikan tujuannya, yaitu terhubung dengan sungai yang
memiliki aliran air yang lancar dan terhubung langsung ke laut.

Di Jepang, saluran air yang dibuat berupa terowongan air bawah tanah yang cukup
besar dan menuju langsung ke lautan. Di maksudkan dengan konstruksi ini maka
kubik air yang masuk ke perkotaan dapat langsung di alirkan ke lautan dalam waktu
yang singkat.

3. Mendirikan Bangunan/Konstruksi Pencegah Banjir

Bukan hanya saluran air yang baik, tapi bangunan pencegahan banjir dapat dijadikan
sebagai salah satu metode pencegahan banjir (baca :jenis-jenis banjir). Bendungan dan
waduk adalah konstruksi yang tepat untuk dijadikan media pencegahan banjr,
dikarenakan dapat menampung kubik air yang cukup banyak sebelum di alirkan ke
laut (baca : manfaat penampungan air). Sehingga air tidak sampai mengalir ke
pemukiman penduduk.

4. Membersihkan dan Merawat Fasilitas Penyaluran Air

Setelah saluran air yang baik dan konstruksi bangunan pencegahan banjir telah
dibangun, maka kewajiban kita adalah untuk rutin membersihkan dan melakukan
perawatan sedini mungkin. Saluran air yang kotor akan memiliki aliran air yang tidak
lancar dan tersumbat. Sedangkan bendungan yang tidak terawat, lebih rentan rusak
dan mengalami pendangkalan . Hal ini memungkinkan potensi banjir yang lebih
besar.

5. Menanam Pohon Berbatang Besar di Sekitar Rumah


Banyak saran pencegahan banjir yang mengatakan tentang penanaman pohon, namun
itu saja tidak cukup. Pohon yang ditanam baiknya merupakan pohon yang dapat
tumbuh besar. Hal ini dikarenakan, pohon yang besar memiliki akar yang kuat dan
menciptakan rongga-rongga tanah yang lebih baik. Hal ini berfungsi agar air dapat
cepat diserap oleh akar dan resapan air ke tanah dapat lebih optimal.

6. Penciptaan Green Open Space (kawasan terbuka hijau)

Kawasan Terbuka Hijau adalah kawasan yang khusus ditujukan untuk penanaman
pohon di daerah perkotaan. Hal ini digunakan sebagai pengganti hutan. Pada kota-
kota yang cukup luas dan jarak kehutan cukup jauh, area resapan air sangat sedikit.
Sehingga dibutuhkan area tambahan dengan fungsi pengganti.

7. Melestarikan Hutan

Hutan berfungsi sebagai sponge. Dengan menyerap air hujan dan mengalirkan
perlahan-lahan ke anak-anak sungai. Mengapa disebut sponge? hal ini dikarenakan
fungsi hutan yang mampu menyerap air hujan hingga 20%. Sebagian air hujan akan
diikat dan sebagian lagi akan dibebaskan kembali ke atmosfer dengan
melakukan kondensasi air pada saat tumbuhan melakukan fotosintesis.
Karena itulah upaya melestarikan hutan sangat penting untuk dilakukan, Selain
sebagai upaya pencegahan banjir namun juga sebagai upaya pelestarian lingkungan.
Reboisasi adalah salah satu upaya untuk melakukan pelestarian hutan.

8. Membuat Lubang Biopori

Lubang biopori adalah lubang sedalam kira2 30 cm ke dalam tanah dan berisi sampah
daun-daunan. Cara kerja lubang biopori adalah dengan menarik hama cacing oleh
sampah daun-daunan yang ada. Cacing kemudian akan membuat pori-pori tanah
sehingga menambah tingkat resapan pada tanah.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai