Anda di halaman 1dari 8

Petir

Petir adalah suatu fenomena alam yang terjadi karena adanya perbedaan
potensial atau muatan yang ada pada awan dan bumi atau dengan awan yang
lainnya, sehingga di langit tampak kilatan cahaya yang terang menyilaukan.
Gejala alam ini biasanya terjadi ketika musim hujan pada langit dan terkadang
terlihat menembus hingga sampai ke bumi

Petir terjadi akibat adanya perbedaan muatan yang ada di awan. Muatan di
awan ini bergerak secara terus menerus dan teratur, sehingga selama proses
bergerak ini, muatan berinteraksi satu sama lain dengan muatan pada awan
lain.

Interaksi ini menjadikan muatan negatif berkumpul di satu sisi saja, semisal di
bagian atas atau di bagian bawah Adapun muatan positif juga berkumpul di satu
sisi, tepatnya di sisi sebaliknya dari muatan negatif.

Hal ini berarti terjadi perbedaan potensial yang ada pada awan dan bumi. Jika
perbedaan muatan potensial cukup besar, pembuangan muatan negatif
(elektron) pun akan berlangsung dari awan ke bumi atau sebaliknya agar
tercapai kesetimbangan. Ketika proses pembuangan muatan inilah, terjadi
ledakan suara yang diiringi dengan terlihatnya kilatan cahaya amat terang.

Petir lebih sering muncul ketika musim hujan karena aliran udara yang lebih
besar akibat ada kadar air yang terdapat di dalam udara relatif lebih tinggi.

Petir umumnya di musim hujan ketika terjadi jika aliran udara lebih tinggi. Aliran
udara yang tinggi membuat perbedaan potensial atau muatan lebih besar
sehingga lebih mudah memunculkan petir.

Sumber: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6384558/16-contoh-teks-eksplanasi-beserta-
struktur-ciri-ciri-dan-contohnya
Banjir

Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah
fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama
pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir dapat terjadi karena alam dan tindakan manusia.
Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi /
geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab
banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah,
kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.

Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke
sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan
menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah,
yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah
menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti
menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran
permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran
sungai yang besar.

Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang
lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi
permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan
angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk
perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi,
degradasi lingkungan, dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan
jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa
memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.

Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air
akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk
di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah
banjir daerah perkotaan.

Banjir memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi
manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat banjir tersebut terjadi di permukiman penduduk
sehingga menyeret dan merusak apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu
waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini.

Sumber: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6384558/16-contoh-teks-eksplanasi-beserta-
struktur-ciri-ciri-dan-contohnya
Virus Corona

Virus Corona atau COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) merupakan pandemi


yang pertama kali ditemukan di daerah kota Wuhan, Cina pada akhir Desember
2019 lalu. Virus ini menyebar dengan sangat cepat dan menyebar ke berbagai
wilayah. Virus Corona sendiri sudah masuk ke Indonesia pada awal bulan Maret
2020 dan hingga kini masih terus menyebar.

Virus Corona adalah bentuk kumpulan virus yang mampu menginfeksi sistem
pernafasan manusia. Kemudian virus ini akan terus menginfeksi jika imun tubuh
lemah dapat berujung pada kematian. Awalnya virus Corona diduga ditularkan
dari hewan liar yang dimakan oleh manusia, seperti kelelawar dan ular.

Namun belum ada bukti yang kuat untuk dugaan tersebut. Karena
penyebarannya yang sangat cepat dan luas, virus Corona telah ditetapkan
sebagai pandemi global hingga saat ini. Dan menyebabkan banyak kerugian bagi
semua pihak.

Rajin-rajinlah mencuci tangan dan selalu mengenakan masker ketika keluar


rumah untuk mencegah penyebaran virus ini. Kita semua berharap agar virus ini
menghilang secepatnya dan kondisi kembali seperti sedia kala.

Sumber: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6384558/16-contoh-teks-eksplanasi-beserta-
struktur-ciri-ciri-dan-contohnya
Gerhana Bulan

Gerhana bulan adalah salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai.
Peristiwa alam ini terjadi ketika bulan beroposisi dengan matahari. Tetapi oposisi
bulan dengan matahari tidak selalu menghasilkan peristiwa gerhana bulan.

Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh kemiringan bidang orbit bulan
terhadap bidang ekliptika. Akan saat ketika terjadi perpotongan antara bidang
orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang kemudian akan menyebabkan
munculnya dua titik yang juga dikenal dengan istilah node. Pada titik node inilah
terjadi gerhana bulan. Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak dari
satu titik ke titik oposisi lainnya.

Faktanya, terkadang penampakan bulan masih dapat terlihat ketika terjadi


gerhana bulan. Hal ini karena berbeloknya sinar matahari yang masih tersisa
menuju arah bulan yang disebabkan oleh atmosfer bumi.

Sinar matahari yang dibelokkan tersebut memiliki spektrum cahaya kemerahan.


Inilah alasannya mengapa saat peristiwa gerhana bulan, tampilan bulan akan
terlihat lebih gelap yang biasanya berwarna merah gelap, jingga atau bahkan
coklat.

Anda dapat mengamati gerhana bulan dengan mata telanjang tanpa adanya
bahaya sedikit pun. Umat Islam yang melihat dan mengamati peristiwa gerhana
tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf) pada saat
terjadi gerhana bulan.

Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka
pada saat itulah akan terjadi gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati
posisi di antara matahari dan bulan yang berada pada satu garis lurus yang
sama. Hal ini membuat sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena
dihalangi oleh posisi bumi saat itu.

Sumber: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6384558/16-contoh-teks-eksplanasi-beserta-
struktur-ciri-ciri-dan-contohnya
Pelangi

Pelangi adalah peristiwa optik dan meteorologi yang terjadi karena terdapatnya
kumpulan cahaya warna-warni paralel satu dengan yang lainnya yang muncul di
langit atau di media lainnya. Di langit, pelangi terlihat seperti busur cahaya yang
mengarah ke cakrawala ketika hujan ringan. Selain itu pelangi juga bisa dilihat
di sekeliling air terjun.

Terdapat empat siklus yang dapat membentuk pelangi. Pertama, pembiasan


sinar matahari. Pelangi terbentuk karena terdapat pembiasan sinar cahaya
matahari yang dibelokkan ketika sedang menuju satu medium ke medium
lainnya oleh tetesan air yang terdapat pada atmosfer. Kedua, sinar matahari
melewati tetesan air.

Ketika cahaya matahari melalui tetesan air, cahaya matahari tersebut akan
dibelokkan dan membuat warna-warna tadi berpisah dengan sendirinya. Ketiga,
pembelokan cahaya. Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut
yang tidak sama, sehingga membuat warna pelangi menjadi semakin indah.

Keempat, terbentuklah warna pelangi. Warna yang dibelokkan pertama kali


adalah warna ungu, sedangkan untuk warna terakhir yang dibelokkan adalah
warna merah. Warna pelangi terlihat utuh disebabkan oleh geometri optik dalam
proses penguraian warna.

Pelangi cuma bisa kita jumpai ketika hujan, berbarengan dengan matahari
bersinar, namun dari sisi yang berlawanan dengan kita. Kita harus berada di
antara matahari dan tetesan air dengan matahari berada di belakang kita. Maka
kita dan pusat busur pelangi harus berada di satu garis lurus.

Sumber: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6384558/16-contoh-teks-eksplanasi-beserta-
struktur-ciri-ciri-dan-contohnya
Angin Topan

Angin topan adalah angin kencang dengan pusaran angin yang kecepatannya
mencapai 120 km/jam atau lebih. Angin topan bisa juga disebut badai besar
yang sangat kuat. Bagaimana proses terbentuknya angin topan?

Topan terbentuk di lautan suhu panas. Air yang panas, tentunya akan cepat
menguap. Uap air yang berasal dari lautan itu jumlahnya sangat banyak. Uap air
kemudian naik dan membentuk awan kumulonimbus. Di dalam gumpalan awan
ini, terdapat pusaran angin yang sangat kuat. Pusaran angin akan semakin
kencang, sehingga berputar-putar dan terbentuklah topan.

Nah, angin topan biasanya terjadi dibarengi dengan hujan yang lebat. Mengapa
hal itu bisa terjadi? Topan terbentuk dari kumpulan awan. Di dalam topan
terdapat banyak sekali awan mendung. Awan mendung inilah yang akan
menurunkan hujan lebat. Ketika angin topan terjadi, maka langit akan tertutup
awan mendung.

Angin topan sering merobohkan rumah dan pohon, bahkan bisa menerbangkan
apa saja yang ada di dekatnya. Oleh karena itu, saat angin topan terjadi, perlu
dilakukan tindakan siaga bencana, seperti berlindung pada bangunan yang
kokoh, hindari bangunan yang tinggi, seperti pohon, tiang listrik, pamflet, dan
sejenisnya

Sumber: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6384558/16-contoh-teks-eksplanasi-beserta-
struktur-ciri-ciri-dan-contohnya
Hujan Asam

Hujan asam adalah hujan dengan pH air kurang dari 5,7. Kenapa hujan asam
bisa terbentuk?

Hujan asam biasanya terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan
sulfat dalam polusi udara. Umumnya, hal ini dipicu oleh peningkatan emisi sulfur
dioksida dan nitrogen oksida di atmosfer.

Hujan asam tidak memiliki ciri-ciri khusus secara fisik yang membedakannya
dengan hujan air biasa. Sebab, warna dan rasa air hujan asam dan hujan biasa
hampir sama. Namun, hujan asam terkadang juga turun dalam bentuk hujan
salju.

Penelitian tentang terbentuknya hujan asam lebih lanjut setidaknya sudah


berjalan sejak abad ke-19. Saat itu di Inggris, dilaporkan bahwa hutan yang air
hujannya jatuh searah lokasi sebuah pabrik mengalami kerusakan berat.

Laporan ini memicu rasa penasaran seorang ahli kimia asal Skotlandia, Robert
Angus Smith, pada tahun 1852. Ia pun kelak terkenal sebagai Bapak Hujan
Asam. Penelitiannya tentang polusi udara pada 1852 menemukan apa yang
kemudian dikenal sebagai hujan asam.

Sumber: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6384558/16-contoh-teks-eksplanasi-beserta-
struktur-ciri-ciri-dan-contohnya
Gempa Bumi

Gempa bumi adalah suatu guncangan yang disebabkan oleh pergerakan


lempeng bumi. Guncangan tersebut berasal dari dasar bumi.

Ada beberapa daerah tertentu yang rentan mengalami bencana alam gempa
bumi. Daerah tersebut merupakan daerah-daerah di sekitar gunung merapi aktif
dan daerah di sekitar lautan luas. Pergeseran atau gerakan lapisan dasar bumi
dan letusan gunung merapi yang sangat kuat merupakan penyebab mengapa
gempa bumi terjadi. Tidak hanya itu, gempa bumi juga berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat namun efeknya sangat besar terhadap lingkungan
sekitar. Getaran penyebab gempa bumi tersebut kemudian menyebar ke segala
penjuru dan meruntuhkan banyak bangunan. Kejadian seperti ini juga banyak
memakan korban jiwa.

Gempa bumi dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu gempa bumi vulkanik dan tektonik.
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung
berapi. Sementara gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan
oleh pergerakan lapisan kerak bumi sehingga bumi mengalami pergeseran.

Berdasarkan teori tektonik Plate, terdapat beberapa lapisan batuan yang ada di
dalam bumi. Kebanyakan kawasan yang berlapisan kerak tersebut bisa hanyut
sewaktu-waktu sampai mengapung ke sebuah lapisan yang mirip salju. Lapisan
itu kemudian mengalami pergerakan yang sangat pelan. Sehingga menyebabkan
pecahan atau tabrakan antar lapisan. Inilah penyebab terjadinya gempa bumi.

Bencana alam gempa bumi tidak mengenal musim. Bisa terjadi kapan saja.
Walau demikian, bisanya gempa hanya terjadi di wilayah-wilayah tertentu saja.
Misalnya seperti di perbatasan plat pacific karena area tersebut sebagian besar
dikelilingi gunung berapi. Sebab hal tersebut, area itu terkenal dengan sebutan
“lingkaran api”.

Sumber: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6384558/16-contoh-teks-eksplanasi-beserta-
struktur-ciri-ciri-dan-contohnya

Anda mungkin juga menyukai