Anda di halaman 1dari 4

Tsunami

Tsunami atau secara etimologi berarti “ombak besar di pelabuhan”, adalah gelombang
air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi. Gangguan ini me
mbentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 6
00–900 km/jam. Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 c
m) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai.
Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (teruta
ma pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan a
ir secara tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan banji
r dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan
menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar.
Sebab tsunami yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut, terutama yang terja
di di zona penunjaman dengan kekuatan 7,0 skala magnitudo momen atau lebih. Penyebab lai
nnya adalah longsor, letusan gunung, dan jatuhnya benda besar seperti meteor ke dalam air.
Secara geografis, hampir seluruh tsunami terjadi di kawasan Lingkaran Api Pasifik da
n kawasan Palung Sumatra di Samudra Hindia. Risiko tsunami dapat dideteksi dengan sistem
peringatan dini tsunami yang mengamati gempa-gempa berkekuatan besar dan melakukan an
alisis data perubahan air laut yang terjadi setelahnya. Jika dianggap ada risiko tsunami, pihak
berwenang dapat memberi peringatan atau mengambil tindakan seperti evakuasi. Risiko keru
sakan juga dapat dikurangi dengan rancangan tahan tsunami, seperti membuat bangunan deng
an ruang luas, serta penggunaan bahan beton bertulang, maupun dengan penyuluhan kepada
masyarakat tentang cara menyelamatkan diri dari tsunami, seperti pentingnya mengungsi dan
menyiapkan rencana darurat dari jauh-jauh hari.

Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh
bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus
yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini di
karenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi.
Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya
pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, ji
ngga, ataupun coklat.
Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka pada s
aat itulah akan terjadi gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi di antara matah
ari dan bulan, dan berada pada satu garis lurus yang sama, yang kemudian membuat sinar Ma
tahari tidak dapat mencapai bulan karena dihalangi oleh posisi bumi saat itu.

Petir
Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim huja
n saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian
disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini dise
babkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan l
ainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur,
dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negati
f akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul
pada sisi sebaliknya.
Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembu
angan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimb
angan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada s
aat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara.
Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara meng
andung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah meng
alir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa ter
jadi antar awan yang berbeda muatan.

Tanah Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya be
batuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor,
yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mem
engaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan
bergeraknya material tersebut.
Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lere
ng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh, diantaranya ero
si, lereng dari bebatuan dan tanah yang  diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan l
ebat,  dan gunung berapi yang menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan alir
an debu-debu.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tanah longsor, seperti tidak me
mbuat kolam atau sawah diatas lereng, tidak mendirikan rumah di bawah tebing, jangan mene
bang pohon di sekitar lereng, jangan memotong tebing secara tegak lurus, dan tidak mendirik
an bangunan di sekitar Sungai.

Anda mungkin juga menyukai