Anda di halaman 1dari 6

“Fenomena Alam”

Nama Kelompok:Maling Pangsit


Nama Ketua:
Anggota Kelompok:

TAHUN AJARAN 2022/2023

“Petir”
Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang
biasanya muncul pada musim hujan saat langit
memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan.
Beberapa saat kemudian disusul dengan suara
menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu
kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara
kecepatan suara dan kecepatan cahaya.

Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara


awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses
terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus
menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia
akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan
negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau
bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi
sebaliknya.

Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup


besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif
(elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk
mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan
muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara.
Pada saat elektron mampu menembus ambang batas
isolasi udara inilah terjadi ledakan suara.

Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena


pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang
lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih
mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan
awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar
awan yang berbeda muatan.

“Gerhana Bulan”
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseuruhan
penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi
bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu
garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak
dapat mencapai bulan karena terhalang oleh bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali
bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya
sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh
atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan
ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya
pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna
gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun
coklat.

Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh


penampang bulan, maka pada saat itulah akan terjadi
gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi di
antara matahari dan bulan, dan berada pada satu garis
lurus yang sama, yang kemudian membuat sinar Matahari
tidak dapat mencapai bulan karena dihalangi oleh posisi
bumi saat itu.
“Hujan Asam”

Hujan asam adalah peristiwa turunnya zat asam dari


atmosfer ke bumi akibat pencemaran udara yang tinggi.
Hujan asam bisa turun ke bumi dalam bentuk butiran
salju, kabut, atau serpihan kering. 

(Urutan Sebab Akibat) Hujan asam terjadi karena


adanya pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan
pembangkit tenaga listrik, atau pabrik-pabrik. Ketika
pembakaran bahan bakar fosil terjadi, senyawa sulfur
dioksida dan nitrogen dioksida terlepas ke atmosfer. Gas
kimia ini bereaksi dengan air, oksigen, dan senyawa
membentuk larutan asam sulfat dan nitrat. Saat hujan
asam turun ke bumi, larutan asam mengalir ke perairan
dan masuk ke dalam tanah. Hujan asam membuat air
mengandung asam dan menyerap senyawa aluminium
yang ada di antara air dan tanah. Air yang tercemar zat
asam menjadi tidak sehat untuk hewan-hewan yang ada di
lingkungan air. Selain hewan, hujan asam juga dapat
merusak kehidupan tanaman, terutama yang ada di
dataran tinggi. Senyawa dalam hujan asam yang masuk ke
tanah dan mengambil nutrisi yang dibutuhkan tanaman
dari dalam tanah sehingga tanaman mati.

(Interpretasi) Hujan asam dapat dicegah dengan cara


membatasi polusi yang menyebabkan hujan asam ini. Kita
harus mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan
menggantinya dengan bahan bakar yang ramah
lingkungan. Di rumah, kita juga dapat membantu
mencegah hujan asam dengan hemat energi dalam
pemakaian listrik.

Anda mungkin juga menyukai