Disusun oleh:
NAMA PENULIS:
Aisyah Zahra, Mutiara Maulida N.R, Sekar Kinanthi
DAFTAR ISI
BAB I - PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 2
BAB II – PEMBAHASAN
A. Hijrah Rasulullah ke Madinah ........................................................................ 3
B. Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah ..................................... 4
C. Dakwah Nabi di Madinah ..................................................................................... 8
D. Pertumbuhan dan Perkembangan Islam Periode Madinah ............................... 9
PENDAHULUAN
Di kota mekkah telah kita ketahui bahwa bangsa quraisy dengan segala upaya
pemboikotan yang dilakukan mereka kepada Bani Hasyim dan Bani Muthalib.
Pemboikotan tersebut tertulis di atas kertas shahifah atau plakat yang digantungkan di
kabbah dan tidak akan di cabut sebelum Nabi Muhammad SAW menghentikkan
gerakannya. Nabi Muhammad SAW merasakan bahwa tidak lagi sesuai di jadikan
pusat dakwah Islam beliau bersama Zaid bin Haritsah hijrah ke thaif untuk
berdakwah. Ajaran itu ditolak dengan kasar, Nabi SAW di usir, di soraki dan di kejar-
kejar sambal di lempari dengan batu. Walaupun terluka dan sakit, Beliau tetap sabar
dan berlapang dada serta ikhlas menghadapi cobaan yang di hadapinya. Saat
menghadapi ujian yang berat Nabi SAW Bersama pengikutnya diperintahkan oleh
Allah SWT untuk mengalami isra dan mi’raj ke Baitul Maqbis di Palestina, kemudian
naik ke langit hingga ke sidratul muntaha. Kejadian isra dan mi’raj terjadi pada
malam 17 rajab tahun ke-11 dari kenabiannya (sekitar 621 M) di tempuh dalam waktu
satu malam.
1
B. Rumusan Masalah
Madinah?
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan permasalahan di atas, dalam penulisan
masyarakat Madinah.
dakwahnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Setelah Rasulullah mendapat perintah dari Allah untuk berhijrah maka beliau berangkat
Bersama Abu Bakar. Para pemuda dari semua kalangan kabilah Quraisy mengepung rumah
Rasulullah SAW. Pada saat itu Rasulullah berada di dalam rumahnya. Tatkala saat untuk
keluar telah tiba, Rasulullah memerintahkan anak pamannua, yaitu sahabat Ali, untuk tidur di
Allah memalingkan pandangan mata mereka. Sehingga tidak ada seorangpun dari mereka
yang memandang ke arah gua. Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar tinggal di dalam gua
Tsur selama 3 malam hingga pencarian mereka berhenti. Kemudian pada pagi harinya ia
menampakan dirinya di mata orang-orang Quraisy sehingga mereka menduga bahwa dia
Lalu keduanya menemui petunjuk jalan yang membawa hewan kendaraan mereka berdua.
Akan tetapi, di tengah jalan mereka disusul Suraqah Ibnu Malik al Mudtaji yang sedang
memburu mereka. Utusan itu mengatakan bahwa orang-orang Quraisy telah menyediakan
hadiah sebesar tebusan jiwa Rasulullah dan Abu Bakar bagi siapa saja yang dapat membunuh
atau menangkap mereka berdua. Tiba-tiba datanglah seorang dari Bani Mudlij yang langsung
Mereka menghentikan kendaraannya hingga Suraqah datang kepada mereka. Lalu Suraqah
menawarkan bekal dan harta bendanya kepada mereka berdua, tetapi keduanya tidak mau
mengambil sesuatu apapun daripadanya, bahkan mereka berdua berkata, «Sekarang pergilah
engkau dari kami.»Tetapi sebelum Suraqah pergi,terlebih dahulu ia meminta surat jaminan
keamanan dari dirinya. Sejak penduduk Madinah mendengar berita tentang keluarnya
Rasulullah saw dari Mekkah untuk bergabung dengan mereka, mereka selalu keluar menuju
ke daerah Harrah, yaitu suatu daerah yang penuh dengan batu hitam. Bila sudah tengah
Pada suatu hari, mereka pulang ke rumah masing-masing. Tatkala mereka baru
sampai,kerumah masing-masing tiba-tiba seorang Yahudi yang pada saat itu sedang menaiki
sebuah bukit karena ingin melihat kedatangan Rasulullah saw dan sahabatnya dari kejauhan,
terkadang tampak dan terkadang tidak karena tertutup oleh fatamorgana. Kemudian orang
Yahudi itu berseru sekuat suaranya, «Hai orang Arab semuanya, keberuntungan kalian yang
sedang kalian tunggu-tunggu telah datang.» Mereka bergegas mengambil senjata masing-
I. PerjanjianAqabah
Peristiwa Hijrahnya kaum muslim Mekkah ke Madinah, selain kondisi dalam
masyarakat Makkah yang sangat keras terhadap dakwah Islam, juga disebabkan
oleh perjanjian penting yang sudah disepakati, yatu “Perjanjian Aqabah” yang
berlangsung dua kali di Bukit ‘Aqabah’.
4
Perjanjian Aqabah I terjadi pada tahun kedua belas kenabian. Pada saat itu
dua belas orang laki-laki dan seorang perempuan dari suku Khazrajdan Aus
Madinah datang pada Rasulullah di Makkah. Mereka menyatakan diri masuk
Islam, mereka berjanji bahwa “Kami tidak akan mempersukutkan Allah dengan
sesuatu apapun, kami tidak akan mencuri, berzina atau membunuh anak-anak
kami, tidak aka nada fitnah memfitnah, dan tidak akan mendurhakai Muhammad
dengan sesuatu yang tidak kami ingini”. Orang-orang Madinah yang masuk islam
itu dengan mudah karena sudah pernah mendengar ajaran Taurat dari kaum
Yahudi, yaitu tentang hari kebangkitan, balasan terhadap perbuatan manusia, dan
nabi yang terakhir.
Perjanjian Aqabah II berlangsung satu tahun kemudian. Pada saat itu ada 73
orang dari suku Khazraj menghadap Rasulullah, kali ini mereka menyarankan
agar Rasulullah hijrah ke Madinah.
III.UKHUWAH ISLAMIYAH
Para penduduk kota Madinah telah mendengar bahwa Rasulullah Akan Hadir
Dan menetap di kota mereka. Para penduduk menyambut kehadiran Rasulullah
Dengan Riang Gembira.Penduduk Madinah yang menyambut kehadiran
Rasulullah disebut sebagai kaum Anshar, sedang kaum Muslimin yang hijrah dari
Makkah ke Madinah disebut kaum Muhajirin.
Setelah dipelajari oleh para ulama ternyata rahasia keberhasilan dakwah
Rasulullah karena beliau istiqomah dan berkomitmen dengan isi pelantikan beliau
sebagai Rasul. Isi pelantikan beliau termuat di dalam surat Almudastssir surat ke
74 ayat 1 sampai 7
Perjalanan Rasulullah saw. Dimulai sejak Rasulullah saw. Menerima wahyu yang
pertama, yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5.
• Langkah kedua : Rasulullah saw. Terus berdakwah dengan sembunyi-sembunyi
sampai turun ayat yang memerintahkan beliau untuk terang-terangan
menyampaikan dakwah ke seluruh manusia, yaitu ayat 94 Surah Al-Hijr.
• Langkah ketiga : Setelah memasuki jahriyyatu ad-dakwah, dakwah dengan
gerakan terang-terangan, hambatan dari kaum kafir Quraisy begitu hebat.
Nabi Muhammad SAW hendak menciptakan toleransi antar golongan yang ada
di Madinah, oleh karena itu Nabi membantu perjanjian antara kaum muslimin
dengan non muslimin.
Menurut ibnu Hisyam, isi perjanjian tersebut atntara lain sebagai berikut:
1. Pengakuan atas hak pribadi keagamaan dan politik
2. Kebebasan beragama terjamin untuk sesame umat
3. Adalah kewajiban penduduk madinah, baik muslim maupun non muslim, dalam
hal moril maupun materil, mereka harus bahu membahu menangkis semua
serangan terhadap kota mereka (Madinah).
8
Maka timbullah dari satu buah sumber yang menjadi pokok hukum ini (Al
Qur’an dan Hadits). Satu sistem yang amat indah untuk bidang politik, yaitu
sistem bermusyawarah. Agar stabilitas masyarakat dapat diwujudkan, Nabi
Muhammad mengadakan ikatan perjanjian dengan Yahudi dan orang-orang Arab
yang masih menganut agama nenek moyang. Sebuah piagam yang menjamin
kebebasan beragama orang-orang Yahudi sebagai suatu komunitas yang
dikeluarkan. Setiap golongan masyarakat yang memiliki hak tertentu dalam
bidang politik dan keagamaa. Kemerdekaan beragama dijamin, dan seluruh
anggota masyarakat berkewajiban mempertahankan negara dari serangan luar.
Dalam perjajian itu disebutkan bahwa rasulullah menjadi kepala pemerintahan
karena menyangkut peraturan dan tat tertib umum, otoritas mutlak diberikan pada
beliau.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
10