Anda di halaman 1dari 6

Hijrah Ke Madinah Sebuah Kisah Yang

Membanggakan

Nama: Naisya Ameli Sahara


Kelas: VII-C/22
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan karunia dan rahmat nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Hijrah Ke Madinah Sebuah Kisah Yang Membanggakan
dengan tepat waktu. Dan berkat rahmatnya juga yang telah memberikan ilmu pengetahuannya,
kita menjadi tahu tentang Perjalanan Hijrah Rasulullah saw. Ke Madinah.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah unyuk memenuhi tugas guru pada
bidang studi Pendidikan Agama Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Hijrah Rasulullah Ke Madinah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Takim selaku guru Pendidikan Agama
Islam yang memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam
penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir, dan saya memohon maaf apabila ada salah kata.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca, dan semoga Allah SWT. meridhoi
semua usaha dan langkah kita. Aamiin.
Wassalamualaikum wr. wb.

Batu, 3 April 2020


-naisya ameli sahara-
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Hijrah adalah perpindahan dari Nabi Muhammad saw. Dan pengikutnya dari Mekah
menuju Madinah. Sebelum kedatangan Islam di Mekah, Mekah disebut zaman Jahiliyah yaitu
masa bodohnya masyarakat Mekah. Tetapi setelah Islam dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
Mekah perlahan lahan mulai memeluk agama Islam. Nabi Muhammad mendapatkan wahyu ke-3
yaitu surah Al-Hijr ayat 94. Yang menyuruh Nabi Muhammad untuk berhijrah secara terang
terangan.

Sebagaimana Ayat yang diturunkan untuk Nabi Muhammad


َ‫فَاصْ َد ْع بِ َما تُْؤ َم ُر َوَأ ْع ِرضْ ع َِن ْال ُم ْش ِر ِكين‬
Artinya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.

Banyak kaum kafir quraisy yang menentang dan Nabi Muhammad memilih untuk hijrah ke
Madinah untuk mendakwahkan agama Islam disana.

b. Rumusan Masalah
1. Dari mana datangnya shalat lima waktu
2. Dari mana datangnya perjanjian Aqabah
3. Bagaimana strategi pembunuhan Rasulullah saw. yang dilakukan Kafir Quraisy
4. Bagaimana perjalanan Rasulullah saw. untuk sampai ke Madinah
5. Hal apa saja yang dilakukan Rasulullah saw. saat sampai di Madinah
6. Bagaimana isi piagam Madinah

c. Tujuan
1. Mendeskripsikan tentang Isra’ Mi’raj
2. Mendeskripsikan ketika orang Yasrib yang mendatangi Rasulullah saw
3. Mendeskripsikan rencana pembunuhan Rasulullah saw.
4. Mendeskripsikan lika liku perjalanan Rasulullah menuju kota Yasrib
5. Mendeskripsikan hal apa saja yang dilakukan Rasulullah saat di Madinah
BAB II
PEMBAHASAN
a. Isi
Isra’ Mi’raj terjadi karena Allah ingin menghibur nabi Muhammad saw. yang kehilangan
Siti Khadijah dan Abu Thalib yang pulang ke Rahmatullah. Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan
dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa pada malam hari pada tanggal 27 Rajab 621 M. Rasulullah
saw menggunakan Buraq sebagai transportasi nya. Setelah mencapai Masjidil Aqsa, Rasulullah
saw. dan malaikat Jibril naik ke Sidhratul Muntaha untuk bertemu dengan Allah SWT.
Rasulullah saw. bertemu Allah dan mendapatkan perintah Shalat lima waktu dalam sehari
semalam. Setelah Isra’ Mi’raj, Rasulullah saw. meneruskan dakwahnya dan mengabarkan
peristiwa yang dialaminya. Kabar itu membuat Kafir Quraisy menganggap Rasulullah saw. telah
melakukan pembohongan.
Awalnya pada tahun 620 M. Rasulullah saw. bertemu 6 orang Yasribdari Kabilah
Khazraj yang berziarah ke Mekah. Rasulullah saw. mengajak mereka masuk islam. Ajakan
tersebut diterima baik oleh mereka dan mereka memberitahukan tentang Islam kepada
masyarakat Yasrib lainnya. Pada tahun 621 M, seorang muslim dating bersama 6 orang
temannya sebagai utusan Kabilah Khazraj dan Aus mendatangi Rasulullah saw. keenam orang
tersebut masuk Islam dan melakukan perjanjian Aqabah yang berisi: “Kami tidak akan
mempersekutukan Allah SWT. Dengan sesuatu yang lain. Kami tidak akan mencuri, berzina dan
membunuh anak-anak. Kami tidak akan saling memfitnah dan kami tidak akan mendurhakai
Nabi Muhammad saw.”
Selanjutnya pada tahun 622 M, orang-orang Yasrib dating lagi dengan maksud
mengadakan perjanjian Aqabah 2 sekaligus mengundang Rasulullah saw. untuk hijrah ke Yasrib.
Perjanjian Aqabah 2 ini diikuti 75 orang Yasrib dan Rasulullah saw. yang didampingi pamannya,
Hamzah. Isi perjanjiannya sama, hanya jumlah yang masuk Islam bertambah banyak. Dalam dua
kali perjanjian yang terjadi, Rasulullah saw. mendapatkan kesan bahwa Islam berkembang pesat
di Yasrib. Rasulullah saw. memerintahkan pengikutnya untuk hijrah ke Yasrib dengan diam
diam.
Rencana hijrah Rasulullah saw. ke Yasrib didengar oleh Kafir Quraisy. Kaum Quraisy
merencanakan pembunuhan terhadap Rasulullah saw. karena tidak mau Islam berkembang di
Yasrib. Mereka menyuruh para pemuda untuk mengepung rumah Rasulullah saw. karena
khawatir Rasulullah akan kabur. Pada malam yang sama, Rasulullah saw. membisikkan kepada
Ali untuk menggantikan posisi Rasulullah saw. di tempat tidurnya. Atas izin Allah SWT.
Rasulullah saw. berhasil keluar dari rumahnya dengan selamat.
Menjelang larut malam, Rasulullah menuju rumah Abu Bakar untuk mengajaknya hijrah
ke Madinah. Kedua orang tersebut keluar dari jendela pintu belakang rumah Abu Bakar dan terus
bertolak ke arah selatan menuju Gua Sur. Jalan yang ditempuh mereka adalah jalan yang tidak
mungkin dilewati oleh manusia, agar Kaum Kafir Quraisy tidak menyangka mereka melalui
jalan itu.
Mereka berdua sempat bersembunyi di Gua Sur selama tiga hari tiga malam. Tidak ada
yang mengetahui persembunyian itu selain Abdullah bin Abu Bakar, kedua puterinya, dan
pembantu mereka Amir bin Fuhaira. Tugas Abdullah adalah mencari informasi tentang rencana
kafir Quraisy terhadap Rasulullah dan ayahnya.
Pada hari ketiga, mereka berdua sudah mengetahui bahwa situasi sudah tenang, mereka
berangkat dan melanjutkan perjalanan dengan perbekalan yang diberikan oleh puterinya.
Abdullah bin Uraiqit dari Banu Du’il diminta sebagai penunjuk jalan. Mereka membawa
Rasulullah saw. dan Abu Bakar dengan hati hati ke arah selatan kemudian menuju Tihama di
dekat pantai Laut Merah.
Orang Quraisy mengadakan sayembara, siapa saja yang berhasil membawa Rasulullah
saw. baik hidup atau mati akan mendapat jabatan yang tinggi. Suraqa bin Malik yang mengetahui
perjalanan Rasulullah saw. dan Abu Bakar pun juga tergiurkan. Tak lama kemudian, Suraqa bin
Malik mendatangi tempat yang dimaksud dan dia menemukan Rasulullah dan Abu Bakar beserta
Abdullah yang sedang beristirahat di sebuah batu besar sambil menyantap bekal yang diberikan
oleh Asma dan Aisyah. Setiap kali Suraqa mendekati rombongan Rasulullah saw. kudanya selalu
tersungkur. Suraqa yang percaya kepada dewa berikir bahwa itu adalah pertanda buruk. Sehingga
ia mengurungkan niatnya dan kembali ke Mekah.
Selama tujuh hari mereka berjalan terus menerus. Mereka hanya beristirahat dibawah
panas membara musim kemaraudan berjalan lagi sepanjang malam mengarungi laitan dan pasir.
Ditengah perjalanan menuju Madinah, Rasulullah saw. singgah di Quba’, sebuah desa yang
terletak dua mil di selatan Madinah. Disana Beliau membangun sebuah masjid. Masjid ini adalah
masjid pertama dalam sejarah Islam. Beliau singgah disana selama empat hari untuk selanjutnya
meneruskan perjalanan ke Madinah. Beliau berangkat dari Quba’ dan tiba di perkampungan Bani
Salim bin Auf tepat pada waktu Shalat Jumat.
Shalatlah Beliau disana. Inilah Shalat Jum’at pertama dalam Islam. Khotbahnya pun
merupakan Khotbah pertama. Rasulullah saw, dan Abu Bakar tiba di Madinah pada tanggal 12
Rabiul Awal. Pada hari kedatangan Rasulullah saw. dan Abu Bakar , masyarakat Madinah sudah
menunggu di jalan yang akan dilalui Rasulullah saw. dan Abu Bakar, lengkap dengan regu
genderang. Mereka mengelu elukan Rasulullah saw. dan genderang pun gemuruh diselingi
nyanyian yang sengaja diubah untuk keperluan penyambutan itu. “bulan purnama telah mungcul
ditengah tengah kita, dari celah-celah perbukitan. Wajiblah kita bersyukur atas ajakannya kepada
Allah SWT. Wahai orang orang yang dibangkitkan untuk kami, kau datang membawa sesuatu
yang wajib ditaati.” Itulah syair penyambutan Rasulullah saw. di Madinah.
Setelah sampai di Madinah, Rasulullah saw. mulai membuat program kerja dan
melaksanakannya seperti yaitu membangun masjid, mempersaudarakan kaum muhajirin dan
anshar, dan membuat perjanjian dengan penduduk Madinah.
Langkah pertama , membangun masjid. Pembangunan masjid segera dimulai dan seluruh
umat islam ikut ambil bagian sehingga berdiri semuah masjid berdinding bata, berkayu batang
kurma, dan beratap daun kurma. Masjid yang dibangun Rasulullah saw. bersama-sama kaum
Muhajirin dan Anshar tidak hanya berfungsi untuk shalat semata, akan tetapi untuk seluruh
kegiatan Nabi di Madinah. Diantara fungsi masjid pada zama Nabi adalah sebagai
mempersatukan umat, bermusyawarah tentang perkembangan Islam, mengkaji ilmu agama,
bahkan sebagai pusat pemerintahan Rasulullah saw. setelah Rasulullah saw. dipilih menjadi
pemimpin di Madinah.
Langkah kedua, Rasulullah saw. mempersaudarakan antara orang-orang Muhajirin dan
Anshar. Setiap orang Anshar mengakui orang Muhajirin sebagai saudaranya sendiri. Mereka
mempersilahkan saudaranya tinggal di rumah dan memanfaatkan segala fasilitas yang ada
dirumah tersebut. langkah ini mendapat simpati seluruh lapisan masyarakan Madinah. Orang-
orang Muhajirin merasa nyaman dan tentram, meskipun bukan tinggal di rumah sendiri. Mereka
melakukan kegiatan dan interkasi dengan penduduk Madinah dan saling menolong hingga
suasana Madinah menjadi indah dan menyenangkan.
Selanjutnya, Rasulullah saw. merumuskan Piagam yang berlaku bagi seluruh kaum
muslimin dan orang-orang nonmuslim di Madinah, yang kemudian disebut “Piagam Madinah”.
Adapun isi Piagam tersebut antara lain:
1. Kaum Yahudi bersama kaum muslimin wajib turut serta dalam peperangan
2. Kaum Yahudi dari Bani Auf diperlakukan sama Kaum Muslimin
3. Kaun Yahudi tetap dengan agama Yahudi mereka, dan demikian pula dengan kaum
muslimin
4. Semua kaum yahudi dari semua suku dan kabilah di Madinah diberlakukan sama dengan
kaum yahudi bani auf
5. Kaum yahudi dan muslimin harus saling tolong menolong dalam memerangi atau
menghadapi musuh
6. Kaum yahudi dan muslimin harus senantiasa saling berbuat kebajikan dan saling
mengingatkan ketika terjadi penganiayaan atau kedhaliman
7. Kota Madinah dipertahankan bersama dari serangan pihak luar
8. Semua penduduk Madinah dijamin keselamatannya kecuali bagi yang berbuat jahat.
Piagam inilah yang oleh Ibnu Hisyam disebut sebagai undang undang negara dan pemerintahan
Islam yang pertama. Isinya mencakup, antara lain, perikemanusiaan, keadilan sosial, toleransi
beragama, dan gotong royong.

Anda mungkin juga menyukai