Anda di halaman 1dari 6

Kata pengantar

Puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang mana telah melimpahkan rahmat taufiq
dan hidayahnya kepada kita semua karena dapat menyelesaikan essay ini yang berjudul
“about Nabi Muhammad Saw”

Saya menyadari bahwa essay ini masih ada kesalahan dan juga jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu saya meminta maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari pembaca
senantiasa ditunggu oleh saya guna meningkatkan kualitas tulisan ke depannya.

Selain wahyu yang diberikan, kisah Nabi Muhammad yang lain juga tidak kalah menarik
untuk disimak. Mulai dari kelahiran Nabi Muhammad sendiri hingga kisah meninggalnya
utusan Allah yang mulia ini.

Nabi Muhammad bersama pengikut awal mendapati berbagai bentuk perlawanan dan
penyiksaan dari beberapa suku di Mekkah. Seiring bentukpenganiayaan ini yang terus
berlanjut, Nabi Muhammad membenarkan beberapa pengikutnya hijrah ke Habsyah,
sebelum Muhammad memulai misi hijrah ke Madinah pada tahun 622. Peristiwa hijrah
menandai awal penanggalan Kalender Hijriah dalam Islam.

Di Madinah, Muhammad menyatukan suku-suku di bawah Piagam Madinah. Setelah


delapan tahun bertahan atas serangan suku-suku Mekkah, Muhammad mengumpulkan
10.000 Muslim untuk mengepung Mekkah. Serangan tidak mendapat perlawanan berarti
dan Muhammad berhasil mengambil alih kota dengan sedikit pertumpahan darah. Ia
menghancurkan berhala-berhala.

Pada tahun 632, beberapa bulan setelah kembali ke Madinah usai menjalani Haji Wada,
Muhammad jatuh sakit dan hingga akhirnya wafat. Muhammad meninggalkan Semenanjung
Arab yang telah bersatu dalam pemerintahan tunggal Islam dan sebagian besar telah
menerima Islam.

Bulan Rabiul Awal adalah bulan kemuliaan bagi umat Muslim. Mengapa demikian? Sebab,
bulan ini merupakan hari lahirnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) diutus
ke dunia menjadi penerang dan pemberi rahmat serta keselamatan bagi umat manusia.

Lahirnya Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬diikuti oleh beberapa atau peristiwa ajaib yang menunjukkan
kenabiannya. Sumber yang paling otentik terkait tanda-tanda kenabian yang terlihat pada
saat kelahirannya sebagaimana yang disebutkan, Rasul bersabda:

“Aku adalah doa moyangku, Ibrahim, dan kabar gembira yang disampaikan oleh Isa Alaihis
salam (AS). Ketika ibuku tengah mengandungku, ia melihat seakan-akan ada cahaya yang
keluar dari dirinya dan kemudian menerangi istana-istana Bushra di Syam.”

Hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam musnadnya dari Irbadh Ibn Sariyah, dari Abu
Umamah, dari Abu Nadhar, dari Faraj. Juga menurut al-Haitsami dalam al-Majmu’ hadis ini
hasan.
Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi menyampaikan, jika kita memangil
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬jangan menggunakan namanya saja “Ya Muhammad” tetapi
sebaiknya memanggil “Ya Rasulullah”.

Hal itu seperti disampaikan Mulla Ali Qari’ menulis bahwa sebagai gantinya “Ya Muhammad”
mengucapkan “Ya Rasulullah” itu lebih utama.

Allamah Qasthalani juga meriwayatkan dari Syekh Zainuddin Murghi bahwa yang paling
utama adalah mengucapkan “Ya Rasulullah.”

beberapa riwayat lain yang cukup banyak terkait tanda-tanda kenabiannya saat Nabi
Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) lahir, yaitu sebagai berikut:

1. Total 14 pilar istana Khosrau di Persia roboh


Runtuhnya 14 pilar istana Khosrau (Raja Persia) atau tempat pusat kezaliman dan kekafiran
dunia tiba-tiba roboh.

2. Api yang biasa disembah oleh para penganut ajaran Majusi padam
Saat detik sebelum Nabi lahir, api suci yang dipuja-puja orang Majusi atau Zoroaster di kuil
pemujaan Persia tiba-tiba padam. Padahal, dikisahkan api majusi tidak pernah padam dan
selalu menyala hingga 1.000 tahun.

3. Air danau Sawat menjadi surut


Air danau Sawat yang dikultuskan orang-orang Persia menjadi kering dan surut.

4. Tempat pemujaan berhala yang berada di sekeliling runtuh


Berhala di Ka’bah dan gereja di Romawi runtuh berjatuhan. Kondisi ini menyebabkan
terjadinya guncangan yang menghancurkan berhala-berhala yang berbeda di sekitar Ka’bah
runtuh.

Demikian beberapa peristiwa ajaib yang menandakan kenabian Muhammad saat lahir.
Peristiwa tersebut terjadi kepada kita semua akan datangnya sosok yang akan memberi
rahmat, penerang serta keselamatan alam semesta di jagat raya.

Kisah Nabi Muhammad pertama datang dari riwayat kelahiran Nabi Muhammad sendiri.
Seperti diketahui, kelahiran Nabi Muhammad bertepatan dengan peristiwa pasukan gajah
yang tengah berusaha merobohkan Ka’bah.

Beliau terlahir dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib, seorang saudagar yang sering
bepergian ke Negeri Syam, dan Aminah bin Wahab. Abdullah, ayah dari Rasulullah SAW,
merupakan anak dari pemimpin suku Quraisy dan sangat dihormati di kalangan warga.
Pada saat kelahiran beliau, Allah mengirimkan burung-burung ababil untuk menjatuhkan
batu-batu pembawa wabah penyakit kepada pasukan Gajah yang sedang berupaya
menghancurkan tempat suci dan bersejarah umat Islam, Ka’bah.

Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 570 M di
Mekkah. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Di usia 6 tahun, ibu
Aminah wafat dan Nabi Muhammad Saw menjadi yatim piatu. Nabi Muhammad SAW
dibesarkan oleh sang kakek, Abdul Muthalib hingga berusia 8 tahun.

Pada hari Senin, hari kedua belas Rabiul Awal Tahun Gajah, Aminah melahirkan seorang
putra. Allah mengirimkan banyak tanda kepada manusia ketika salah satu nabi pilihan-Nya
lahir dan pada hari kedua belas RabiulAwwal tahun 570 M, banyak tanda-tanda seperti itu
terlihat.

Beberapa terlihat oleh para sarjana Yahudi yang telah membaca kitab suci mereka tentang
seorang Nabi yang akan datang. Salah satu dari orang-orang terpelajar di Yathrib ini,
misalnya, melihat bintang baru yang cemerlang yang belum pernah dia lihat sebelumnya
saat dia mempelajari langit malam itu.

Dia memanggil orang-orang di sekitarnya dan, sambil menunjukkan bintang itu kepada
mereka, memberi tahu mereka bahwa seorang Nabi pasti telah lahir. Pada malam yang
sama seorang Yahudi lain sedang melewati tempat pertemuan para pemimpin Quraisy di
Mekah.

Dia bertanya kepada mereka apakah bayi laki-laki baru saja lahir dan mengatakan kepada
mereka bahwa jika itu benar, ini akan menjadi Nabi bangsa Arab. Aminah mengirim kabar
tentang kelahiran ayah mertuanya, Abdul Muthalib, yang sedang duduk di dekat Ka’bah saat
itu.

Dia sangat senang dan segera mulai memikirkan nama untuk anak laki-laki itu. Sudah 6 hari
datang dan pergi dan dia masih belum memutuskan. Tetapi pada hari ketujuh, saat dia
tertidur di dekat Ka’bah, Abdul Muthablib bermimpi bahwa dia harus memberi bayi itu nama
Muhammad, seperti yang diimpikan oleh Aminah sendiri.

Dan anak itu kemudian dinamakan Muhammad, yang memiliki arti ‘Yang Terpuji’. Ketika
Abdul Muthalib memberi tahu para pemimpin Quraish apa yang dia beri nama cucunya,
banyak dari mereka bertanya, ‘Mengapa Anda tidak memilih jenis nama yang digunakan
oleh orang-orang kami?’ Seketika dia menjawab, ‘Aku ingin dia dipuji oleh Allah di surga dan
dipuji oleh manusia di bumi

Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah. Sejak hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad
SAW dan para sahabat selalu berdakwah kepada penduduk Madinah tanpa mengenal lelah
dan putus asa. Dakwah Rasulullah SAW ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk
Islam (umat Islam) dan orang-orang yang belum masuk Islam.

Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah. Dengan mempersaudarakan kaum Muhajirin


dan Anshar, nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita bahwa sesama muslim itu
seperti saudara. Seperti dalam hadis nabi Muhammad SAW bersabda “Seorang muslim itu
adalah saudara muslim lainnya, dia tidak boleh menzaliminya dan menghinakannya.

Dakwah rasulullah SAW selama kurang lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari atau ada yang
membulatkan selama 23 tahun dan terbagi dalam dua periode yaitu periode Makkah dan
Madinah. Sebelum diangkat sebagai rasul, Muhammad sering menyendiri (berkhalwat) di
Gua Hira’ sampai suatu ketika memperoleh wahyu pertama berupa surat al-’alaq ayat 1-5.
Lima ayat tersebut diyakini sebagai pembukaan dari risalah penutup yang abadi.

Nabi Muhammad melanjutkan perjuangan dakwah di Kota Madinah selama 10 tahun dan
menggunakan berbagai metode untuk syiar Islam.

Berawal dari pertemuan dengan perwakilan Suku Aus dan Khazraj di Mekkah, Rasulullah
mendapat jaminan ketika pindah ke Madinah.

Berbekal jaminan dari Suku Aus dan Khazraj inilah, dakwah Rasulullah di Madinah berhasil.

Lalu, apa saja strategi dakwah Rasulullah pada periode Madinah?

Ketika hijrah ke Madinah atau Yatsrib pada 622, Nabi Muhammad yakin bahwa Islam siap
untuk berkembang di kota tersebut.

Strategi dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam dakwah
menyebarkan agama Islam antara lain:
● Membangun masjid sebagai pusat ibadah dan dakwah.
Membangun masjid ini merupakan usaha pertama Nabi Muhammad SAW dalam
membentuk masyarakat Islam Madinah. Masjid yang pertama dibangun Nabi di
Madinah adalah masjid Nabawi yang dibangun pada bulan Rabiulawal 1 Hijriah
(September 622 SM).
● Sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah dan akhlak. Menjadi
sarana ibadah seperti sholat

● Menjadi tempat belajar agama Islam yang bersumberkan dari Al-quran dan Al-hadist

● Sebagai sarana tempat menyambung tali silaturrahim antara kaum muslimin

● Sebagai sarana sosial

● Menjadi tempat bermusyawarah

● Tempat menyusun strategi perang

● Membangun ekonomi rakyat dengan membangun pasar yang tidak jauh dari masjid.
Untuk membangun perekonomian rakyat sekaligus sebagai sarana dalam
menyebarkan ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat mendirikan
pasar yang lokasinya tidak jauh dari masjid Nabawi. Pasar yang dibangun
dimaksudkan sebagai langkah untuk mendidik umat bagaimana ajaran Islam
mengatur roda perekonomian dengan begitu adilnya. Pasar tersebut telah merubah
sistem pasar Yahudi yang ada pada saat itu. Dengan kehadiran pasar yang
menganut sistem perekonomian Islam disambut hangat oleh masyarakat Madinah
karena mampu menyuguhkan sistem perekonomian yang menguntungkan semua
pihak, jauh dari riba dan keserakahan. Pasar Madinah inilah yang kemudian menjadi
urat nadi perekonomian negara Islam yang pertama, yang berpusat di Madinah
● Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshar.
Nabi Muhammad SAW dalam hijrahnya ke Madinah mempersaudarakan kaum
Muhajirin dan kaum Anshar. Kaum Muhajirin adalah orang-orang Islam dari kota
Mekkah yang juga ikut berhijrah ke Madinah bersama dengan Nabi Muhammad
SAW , sedangkan kaum Anshar adalah kaum yang menerima kedatangan umat
Islam di Madinah. Beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar agar
mereka dapat saling membantu dan mengasihi satu sama lain.

Kaum Muhajirin meninggalkan semua harta benda di kota Mekkah untuk hijrah
bersama nabi ke Madinah sehingga sangat membutuhkan bantuan dari kaum Anshar
untuk memulai hidup baru. Persaudaraan ini juga akan membentuk suatu solidaritas
antara kedua kaum tersebut yang nantinya sangat penting bagi perjuangan umat
Islam.
● Piagam Madinah.
Piagam Madinah ini merupakan produk Undang-undang hasil kompromi antara umat
Islam dengan non-Muslim di Madinah, yang digunakan sebagai dasar hidup dan
aturan yang harus dipatuhi bersama antar pihak yang terkait. Atas kesuksesan ini,
Piagam Madinah dijadikan sebagai Dasar Toleransi Beragama. Inilah yang
menginsipirasi umat Islam hari ini untuk tetap menjaga toleransi umat Beragama.

Dakwah rasulullah di Makkah berlangsung sekitar 13 tahun, dimana wilayah Makkah kurang
kondusif untuk mengembangkan dakwahnya, karena selama 10 tahun pertama dari
dakwahnya belum memperoleh kemajuan yang berarti terutama dalam jumlah umat Islam.
Pada sisi lain dakwah di Makkah lebih menekankan pada eskatologis atau ketuhanan
karena masyarakat Arab pada saat itu belum mengesakan Tuhan (Allah). Hal ini dibuktikan
dengan penyembahan terhadap berhala yang berjumlah sekitar 360 berhala yang
mengelilingi ka’bah.

Dakwah Nabi Muhammad periode Mekah merupakan dakwah paling berat karena harus
dilakukan secara diam-diam dan menghadapi banyak orang yang menentang ajaran islam.

Sejarah awal dakwah periode Mekah

Menjelang usia 40 tahun, Rasulullah saw. sering berkhalwat/menyendiri mencari kesunyian


di Gua Hira.

Rasulullah berkhalwat dengan tujuan untuk menjauh dari hiruk-pikuk duniawi dan memohon
petunjuk dari Allah Swt. dari keterpurukan bangsa Arab.

Setidaknya, menurut beliau, dua hal inilah yang menjadi fokus ajaran Nabi Muhammad SAW
yang dibarengi dengan ajakan berbudi pekerti luhur. Yaitu antara lain dalam membantu
kaum yang lemah.

Namun demikian, meski dakwah Nabi yang dibarengi akhlak luhur itu telah dilakukan selama
13 tahun di Makkah, kaum musyrik enggan menyambut ajaran Nabi. Berbagai dalih pun
mereka kemukakan yang kesemuanya dijelaskan kerapuhannya oleh Nabi melalui
bimbingan ayat-ayat Alquran.
Berikut ini prioritas dakwah Nabi Muhammad pada masyarakat Makkah, yaitu:

● Ketauhidan
● menjelaskan adanya kehidupan setelah mati
● Merubah perilaku jahiliyah masyarakat Makkah
● Menegakkan HAM dan menghapus kasta

Anda mungkin juga menyukai