Anda di halaman 1dari 31

SEMESTER I

BAB I HIJRAH KE THAIF

BAB II ISRA MIRAJ NABI MUHAMMAD SAW

BAB III HIJRAH KAUM MUSLIMIN KE

MADINAH

Tarikh Islam Kelas III | 1


BAB I
HIJRAH KE THAIF

Standar Komptensi
1. Mengetahui sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Thaif

Komptensi Dasar
1.1. Menceritakan hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Menceritakan peristiwa hijrahnya Nab ke Thaif
Melafalkan doa yang dibaca Nabi ketika di Tahif dengan fasih
Menunjukan prilaku yang mencerminkan sikap penjiwaan terhadap
peristiwa hijrah

Materi Pembelajaran
PERJALANAN NABI MUHAMMAD SAW KE THAIF
Sesudah Abu Thalib dan Khadijah meninggal dunia, Nabi melihat
bahwa penganiayaan kaum kafir Quraisy terhadap beliau dan sahabat-
sahabatnya makin menjadi-jadi, diluar perikemanusiaan dan sopan
santun. Beliau yakin bahwa kota mekkah tidak sesuai lagi untuk
dijadikan pusat dakwah.
Karena itu, dibuatlah rencana akan menjalankan seruan agama
islam diluar kota Makkah, dengan harapan akan menemukan tempat
lain yang sesuai untuk dijadikan pusat dakwah. Nabi mulai mengunjungi
beberapa negeri sambil memperkenalkan diri pokok-pokok agama islam
kepada penduduk.
Akan tetapi, Nabi senantiasa juga menemui kesengsaraan dan
kesulitan-kesulitan. Seringkali beliau mendengar penduduk negeri-

Tarikh Islam Kelas III | 2


negeri itu mengejek : Sekiranya kata-kata yang diserukan itu baik, tentu
keluarga dan kaum kerabatnyalah yang menerima lebih dahulu.
Akhirnya sampailah Nabi bersama Zaid bin Tsabit di negeri Thaif,
Negeri Thaif terkenal berhawa sejuk dan keramahan penduduknya
terhadap tamu yang datang.
Di Thaif Nabi menyeru orang-orang terkemuka di kota itu agar
menyembah kepada Alloh SWT. Penduduk Thaif menolak sambil
mengusir kedatangan Nabi. Mereka mencaci maki, mempersorakkan
dan melempari Nabi dengan batu, Nabi menderita luka-luka.
Untuk membersihkan darah yang mengalir, Nabi berteduh dikebun
anggur, kemudian Malaikat Jibril datang dan menjumpainya memohon
agar beliau mengijinkan untuk menghimpit penduduk Thaif dengan dua
belah gunung. Nabi menolak dan berdoa:

Artinya: Ya Allah berilah petunjuk kepada kaumku, sesungguhnya
mereka tidak mengetahui.
Dari kejauhan, Addas tukang kebun dating membawa setangkai
anggur untuk diberikan kepada Nabi dari tuannya. Ketika Nabi
memakan,beliau membaca Bismillah. mendengar bacaan itu Addas
terheran karena apa yang diucapkan Nabi sama dengan apa yang dia
baca dan dia belum pernah mendengar penduduk negeri itu
membacanya.
Nabi bertanya tentang asal-usul tanah dan agama Addas. Ia
menjawab Tanah asalnya ialah tempat kelahiran nabi Yuinus dan
Agamanya Nasrani. Nabi membacakan kisah Nabi Yunus yang tertera
dalam Al-Quran. Terharu hati Addas mendengarnya, lalu ia menyatakan
dirinya sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW.

Tarikh Islam Kelas III | 3


BAB II
ISRA MIRAJ NABI MUHAMMAD SAW

Standar Komptensi
2. Menceritakan sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Komptensi Dasar
2.1. Menceritakan sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
2.2. Menyebutkan dakwah Nabi Muhammad SAW terhadap kaum
quraisy
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Menjelaskan pengertian Isra
Menjelaskan pengertian Miraj
Menjelaskan keadaan Nabi dan tantangan yang dihadapi menjelang
Isra Miraj
Menceritakan pengalaman Nabi ketika Isra dan Miraj
Menjelaskan tantangan yang dihadapi masyarakat yang meyakini
maupun yang menentang peristiwa Isra dan Miraj
Menjelaskan inti dan pesan serta hikmah dari peristiwa Isra dan
Miraj
Menambah rasa kagum terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah
Menunjukkan perilaku yang mencerminkan sikap penjiwaan
terhadap isra dan Miraj

Materi Pembelajaran
A. ISRA DAN MIRAJ
1. Pengertian Isra dan Miraj

Tarikh Islam Kelas III | 4


Kata Isra dari bahasa Arab, berarti berjalan malam.Menurut
istilah, Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad pada suatu
malam dari Masjidil Al-Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa
atau disebut Baitul Maqdis di Palestina.
Miraj dari bahasa Arab, berarti naik ke atas. Menurut istilah
Miraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa
menuju Arasy untuk menghadap Allah SWT.
Allah SWT menceritakan kisah ini pada surat Bani Israil, ayat
1 yang berbunyi:




Artinya: Maha suci Allah yang telah mmemperjalankan
hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram menuju ke
Masjid Al-Aqsa yang telah diberkahi sekelilingnya, agar kami
perlihatklan kepadanya dari tanda-tanada kebesaran kami,
sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
2. Kisah Isra Miraj, Tanggal dan Tahun Kejadiannya
Setelah mengalami kedukaan, karena dua orang yang amat
dicintai dan dihormati telah meninggal dunia, Allah SWT ingin
menghibur dan memuliakan Nabi Muhammad SAW, Allah telah
mengutus Malaikat Jibril untuk menjemput Nabi Muhammad
SAW untuk menghadap-Nya. peristiwa ini terjadi setelah sebelas
tahun Muhammad menjadi Nabi.
Setelah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW, Malaikat
Jibril membaringkan Nabi Muhammad SAW. Dada Nabi
Muhammad dibelah, kemudian dibersihkan sifat-sifat buruk dan

Tarikh Islam Kelas III | 5


menggantikannya dengan sifat baik ke dalam dada nabi
Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril
menaiki Buraq, yaitu kendaraan yang sangat cepat. Perjalanan
mereka pertama yaitu menuju Masjidil Aqsa di palestina. Selama
di perjalanan mereka singgah di lima tempat yaitu:
1. Kota Yatsrib, sekarang disebut MAdinah Al-Munawwaroh
2. Kota madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa dari
Firaun
3. Thur Sina, yaitu tempat Nabi Musa menerima Kitab Taurat
4. Bethlehem,yaitu tempat kelahiran Nabi Isa AS
5. Masjidil Aqsa di Palestina, yaitu tempat yang dituju dalam
perjalanan malam tersebut. Palestina merupakan tempat suci
ketiga setelah Makkah dan Madinah.
Pada tiap persinggahan, Nabi Muhammad SAW selalu
melakukan Shalat dua rakaat. Sesampainya di Masjidil Aqsa,
Nabi Muhammad SAW disuguhi dua buah gelas yang masing-
masing berisi susu dan arak.
Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi
susu, kemudian Malaikat JIbril mengucapkan selamat padanya
karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.
Setelah menjadi imam, Rasulullah diangkat ke Sidratul
Muntaha untuk menghadap Allah SWT bersama Malaikat Jibril.
Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad
dan Malikat jibril singgah ditujuh lapis langit yaitu:
1. Langit pertama bertemu dengan Nabi Adam As
2. Langit kedua bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Ishaq As
3. Langit ketiga bertemu dengan Nabi Yusuf As
4. Langit keempat bertemu dengan Nabi Idris As
5. Langit kelima bertemu dengan Nabi Harun As

Tarikh Islam Kelas III | 6


6. Langit keenam bertemu dengan Nabi Musa As
7. Langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim As
Setelah melewati ketujuh lapis langit tersebut Nabi
Muhammad diajak ke Baitul Makmur Yaitu tempat Malaikat
melaksanakan Thawaf.Kemudian Nabi Muhammad naik ke
Sidratul Muntaha dan dalam perjalanan ini Malaikat Jibril tidak
ikut serta.
Kemudian Rasulullah bertemu dengan Allah SWT, dalam
pertemuan tersebut Allah SWT mmerintahkan kepada Nabi
Muhammad untuk melaksanakan shalat sebanyak lima puluh
waktu.
Ketika hendak turun Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi
Musa AS, dan beliau bercerita tentang perintah shalat yang
diterimanya, dari Allah SWT. Mendengar cerita tersebut Nabi
Musa menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Allah
kembali guna meminta keterangan. Nabi Muhammad
berulangkali menghadap Allah untuk memberikan keringanan,
akhirnya Allah memberikan keringanan perintah shalat kepada
Nabi Muhammad menjadi 5 waktu setiap harinya. Allah
memberikan pahala yang sama bagi umat Nabi Muhammad
seperti melaksanakan shalat sebanyak 50 waktu setelah
peristiwa itu Nabi dikemablikan ke Makkah.
Pagi harinya Nabi berniat menceritakan hal tersebut kepada
kaum Quraisy. Nabi Muhammad bertemu dengan Abu Jahal dan
meminta Abu Jahal mengumpulkan kaum Quraisy.Kesempatan
itu tidak disia-siakan untuk meyakinkan kaum kafir Quraisy

Tarikh Islam Kelas III | 7


tentang kebohongan Nabi Muhammad SAW. Abu Jahal menyeru
kaum Quraisy untuk berkumpul. Setelah kaum Quraisy
berkumpul nabi Muhammad menceritakan segala kejadian yang
di alaminya dalam Isra Miraj.Ceramah Nabi Muhammad tersebut
disambut dengan ejekna dan cemoohan, serta Abu Jahal
menghasut kaum Quraisy untuk tidak mengikuti ajaran Nabi
Muhammad yangb penuh dengan kebohongan. Kemudian
mereka menemui Abu Bakar dan menceritakan apa yang mereka
dengar dari Nabi Muhammad. Mereka bertanya kepada Abu
Bakar Apakah Abu Bakar mempercayainya? dengan tegas Abu
Bakar menyatakan bahwa dia meyakni apa yang tlah diceritakan
oleh Nabi Muhammad SAW. Kemudian Nabi Muhammad SAW
memberikan gelar Assidik kepada Abu Bakar hingga menjadi Abu
Bakar Assidiq.

B. TANTANGAN MASYARAKAT MAKKAH


Nabi Muhammad SAW dalam menerima wahyu dan mengalami
suatu pristiwa tidak penah di rahasiakannya, begitu pula peristiwa
Isra Miraj.peristiwa Isra dan Miraj Nabi Muhammad dalam waktu
yang singkat telah tersiar keseluruh kota Makkah, ejekan dan
cemoohan sering diterima Nabi Muhammad mengenai peristiwa
yang dialaminya. Sebagi contoh, waktu Nabi Muhammad duduk di
Masjidil Haram dan bertemu dengan Abu Jahal, Abu Jahal duduk
disamping Nabi Muhammad SAW, serta berkata dengan nada
mengejek Apa kabar pagi ini Muhammad? Adakah sesuatu yang
engkau anggap penting yang engkau terima dari Tuhanmu?, Nabi
Muhammad menjawab Ya tadi malam aku telah diisrakan Abu

Tarikh Islam Kelas III | 8


Jahal bertanya Kemana? Nabi menjawab Ke Baitul Maqdis.Kata
Abu Jahal Kemudian pagi ini engkau telah ada disini? Nabi
Muhammad menjawab Ya. Mendengar jawaban itu Abu Jahal
tertawa dan mengejek serta Nabi Muhammad berkata Beraniklah
engkau menceritakan perkataanmu itu kepada penduduk Makkah?
Saya akan mengumpulkan mereka disini, lalu sampaikan
perkataanmu kepada mereka! Nabi menjawab Baiklah saya akan
menerangkan peristiwa ini kepada mereka peristiwa ini. Setelah
penduduk Makkah berkumpul di masjidil Haram, kemudian Nabi
menceritakan peristia Isra Miraj dari awal sampai akhir, tidak ada
sedikitpun yang terlewat, kejadian ini menjadikan mereka yang
sudah masuk islam berbalik menjadi murtad. Tetapi bagi umat islam
yang kuat imannya tidak tergoyahkan dan tidak terpengaruh oleh
ejekan itu sebab mereka telah yakin akan kebenaran Nabi
Muhammad.Lain halnya dengan Abu Bakar, ia mempunyai sikap
yang berbeda dengan yang lain. Setelah didatangi oleh orang-orang
yang merasa sangsi dengan peristiwa Isra dan Miraj ia mendatangi
Nabi Muhammad SAW dan meminta penjelasannya kepadanya
peristiwa yang di ceritakan oleh Nabi Muhammad SAW langsung
diterimanya, oleh sebab itu Nabi Muhammad memanggilnya dengan
sebutan Ashiddiq.

C. TAMSIL ISRA MIRAJ


a. Tamsil dalam Isra
- Nabi Muhammad SAW melihat oranhg memotong padi
(panen) terus menerus, beliau bertanya kepada Jibril
siapakah mereka itu? Jibril menjawab: Mereka itu ibaratmu

Tarikh Islam Kelas III | 9


yang gemar beramal jariah, yang kemudian mereka memetik
pahalanya dari Allah SWT.
- Melihat orang yang terus menerus memuklul kepalanya, Nabi
Muhammad bertanya :Siapakah mereka itu Ya Jibril?
Dijawabnya: mereka itu ibaratmu yang enggan bershalat,
yang kelak akan menyesal dengan memukuli kepalanya
sendiri terus menerus sekalipun terasa sakit olehnya.
- Melihat sebuah kuburan yang sangat harum baunya, Nabi
bertanya: Apakah itu Ya jibril? dijawabnya: itu kuburan Siti
Mashitah dan anaknya. Dia mati disiksa dengan digodok oleh
Raja Firaun, karena ia mempertahankan imannya kepada
Allah SWT sewaktu dipaklsa supaya menyembah berhala.
- Melihat orang yang dihadapannya ada dua hiodangan,
sebelah kanannya makanan lezat dan sebelah kirinya
amakan busuk, orang itu dengan lahapnya memakan
makanan busuk. Nabi bertanya: Ya JIbril siapakah mereka
itu? Jibril menjawab :Ya Rasulullah itu ibarat umatmu yang
suka membiarkan nafsunya memilih pekerjaan yang buruk
dan dosa daripada beramal yang baik dan berpahala.
b. Tamsil Dalam Miraj
Nabi Muhammad SAW melihat orang-orang yang gagah
perkasa,orang itu menengok dan melihat kekirinya merasa sedih
dan menangis tersedu-sedu, tetapi bila menengok dan melihat
kekanannya dia berseri-serigembira dan tersenyum senyum.
Nabi bertanya: Siapakah orang itu Ya Jibril? jawab jibril: dia itu
bapakmu yang pertama yaitu Nabi Adam As. Bila beliau melihat
ke kiri sedih, karena melihat anak cucunya berbuat jahat dan
dosa. Sebaliknya, bila mereka menengok kekanan merasa

Tarikh Islam Kelas III | 10


gembira, karena melihat anak cucunya di dunia yang berbuat
baik dan beramal shaleh.

D. HIKMAH ISRA MIRAJ


Isra Miraj mempunyai hikmah diantaranya yaitu sebagai berikut:
a. Menghilangkan perasaaan sedih dan gundah dalam diri Nabi
Muhammad SAW yang disebabkan oleh meninggalnya
pembelanya yang utama yaitu pamannya Abui Thalib dan istrinya
Khadijah. Allah SWT ingin meyakinkan utusanNya itu bahwa
kebenaran dan keyakinan yang dibawanya tidak akan dapat
dikalahkan oleh apapubn dan siapapun.
b. Allah hendak memperlihatkan kemaha KuasaanNya kepada nabi
Muhammad SAW agar ia tetap yakin bahwa Allah akn tetap
menolongnya dalam menghadapi musuh-musuh yang
menghalangi dan membendung penyiaran agam islam.
c. Allah mempertemukan dan memperkenalakan Nabi Muhammad
SAW dengan para Nabi dan Rasul terdahulu, agar dapat
menambah semangat dan keyakinannya.
d. Allah memperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW bekas-
bekas kejayaan bangsa-bangsa terdahulu yang hancur luluh
karena kedurhakaan kepada Allah dan RasulNYa.
e. Menguji para pengikut Nabi, apakh mereka itu akan tetap
nberiman kepadaagama yang selama ini dianutnya, sekalipun
akal dan pikiran mereka belum dapat mengerti dan memahami
kejadian tersebut.
f. Nabi Muhammad SAW dapat bertemu dengan Hadirat Allah
SWT.
g. Allah menyampaikan perintah melakukan Shalat kepada Nabi
dan umatnya.

Tarikh Islam Kelas III | 11


Tarikh Islam Kelas III | 12
BAB III
HIJRAH KAUM MUSLIMIN KE MADINAH

Standar Komptensi
3. Menceritakan sejarah Baiatul Aqobah
4. Mengetahui sejarah hijrahnya kaum muslimin ke Madinah

Komptensi Dasar
3.1. Menceritakan mulai masuk islamnya suku anshar
3.2. Menceritakan sejarah Baiatul Aqobah pertama
3.3. Menceritakan sejarah Baiatul Aqobah kedua
4.1. Menceritakan hijrahnya kaum muslimin ke Madinah
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Menjelaskan tentang perjuangan Nabi dan para sahabat untuk
mencari jalan keluar dari segala ancaman yang datang dari kafir
quraisy
Menjelaskan rencana-rencana jahat yang dilakukan kafir quraisy
untuk membinasakan Nabi dan Umat islam
Menerangkan tentang simpati penduduk Madinah terhadap agama
islam
Menjelaskan peristiwa Baiat Aqobah pertama dan kedua
Menceritakan secara ringkas sebab-sebab kaum muslimin hijrah ke
Madinah

Materi Pembelajaran
A. MENGATASI ANCAMAN

Tarikh Islam Kelas III | 13


Kaum kafir Quraisy tidak pernah berhenti untuk mengancam dan
menganiaya Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin. Segala
cara digunakan agar Nabi menghentikan dakwahnya. Apalagi
setelah kaum muslimin hijrah ke negeri Ethiopia yang kedua kalinya,
penganiayaan kafir Quraisy makin menjadi-jadi. Seperti pemboikotan
kafir Quraisy terhadap keluarga Nabi Muhammad, Bani Hasyim.
Dengan pemboikotan itu, seluruh kaum muslimin terkurung
dicelah-celah kota Makkah bernama Syiib, selama tiga tahun.
Pemboikotan yang sangat tidak manusiawi itu, mengakibatkan
kesengsaraan, kemiskinan dan kelaparan bagi Bani Hasyim dan
Bani Muthalib.
Bukan hanya Nabi Muhammad saja, kafir Quraisy mengancam
dan menganiaya. Para sahabat pun mengalaminya, seperti Bilal bin
Rabbah, Yasir, Amr bin Yasir, Abu Fukaiha, Al-Nadyah, Amr bin
Furairah dan Hamamah, mereka menerima siksaan diluar
perikemanusiaan dengan berbagai cara, misalnya dengan pukulan,
cambukan, tidak diberi makan dan minum, Bilal dijemur diterik
matahari, dan diatasnya diberi batu besar, istri Yasir, Sumaiyah
ditusuk dengan lembing sampai terpanggang.
Siksaan itu tidak hanya dialami oleh para Hamba sahaya dan
fakir miskin, tetapi juga dialami oleh Abu Bakar, Zubair bin Awwam.
Abu bakar dapat tertolong oleh bantuan Bani Taimiy.
Siksaan dan segala macam ancaman diterima Nabi dan Kaum
muslimin, tidak melemahkan Nabi dalam menyebarkan agama Alloh.
Bahkan Nabi dengan dibantu para sahabat tambah giat untuk
menyiarkan agama Islam.

Tarikh Islam Kelas III | 14


Kepada para peziarah yang datang ke Makkah, Nabi Muhammad
mengajarkan agama Islam, mengajaknya menyembah Alloh SWT.
Banyak yang tertarik dan akhirnya menyatakan mauk agama Islam.
Seperti peziarah dari Madinah, yang terdiri dari suku Auz dan
Khazraj.
Suku Khazraj dan Auz inilah yang memohon agar Muhammad
dan kaum muslimin Hijrah ke Madinah. Setelah mendapat perintah
dari Alloh SWT, untuk menyelamatkan kaum muslimin dari ancaman
kaum kafir Quraisy, Nabi Muhammad SAW beserta kaum muslimin
hijrah ke Madinah.
Rencana-rencana jahat Kafir Quraisy terhadap diri Nabi
Muhammad SAW dan dan Kaum Muslimin, diantaranya:
1. Nabi Muhammad SAW dituduh juru penerang yang memecah
belah Kafir Quraisy memberikan perhatiannya kepada para
peziarah yang datang ke Makkah, karena melihat Nabi Mulai
mendapatkan perhatian dari para peziarah itu. Kepada para
peziarah itu, seorang kafir Quraisy yang bernama Waid bin
Mughirah mengatakan bahwa apa yang disampaikan Nabi
Muhammad SAW adalah untuk memecah belah masyarakat.
Begitu juga dengan Nadzr bin Harith, seorang kafir Quraisy, ia
mengatakan cerita-cerita yang disampaikan Muhammad, tidak
lebih dari Aku. Nadzr berkata:bukankah Muhammad
menceritakan cerita-cerita orang dahulu seperti yang ku bacakan
juga.
2. Nabi Hendak dibunuh

Tarikh Islam Kelas III | 15


Abu jahal sangat memusuhi Nabi Muhammmad SAW. Tatkala
beliau sedang bersujud ketika shalat, datang Abu Jahal
membawa batu besar untuk dijatuhkan ke kepala Nabi. Ketika ia
mengangkat batu tersebut, tubuhnya gemetar dan takut, karna
terlihat dihadapannya seekor unta yang sangat besar, siap
memakannya, batu pun terjatuh menimpa dirinya, dan
selamatlah Nabi Muhammad SAW dari percobaan pembunuhan.
Dihari lain, Utbah bin Muit datang dengan kotoran yang sangat
busuk baunya, ia melemparkan pada nabi Muhammad yang
sedang sujud dalam sholat. Para sahabat tidak berani
membersihkan, datanglah Fatimah, putri Rasulullah,
membersihkan kotoran tersebut dari badan dan pakaian Nabi,
lalu beliau melanjutkan sholatnya.
Utbah bin Muith tidak puas dengan kejadian pertama, timbul
niatnya untuk menghabisi nyawa Nabi, maka tatkala Nabi
Muhammad SAW sedang sholat, Utbah menjerat leher Nabi
Muhammad SAW dengan sorbannya, tiba-tiba datanglah Abu
Bakar menolong dengan memukul Utbah, sehingga ia terjatuh.
3. Kaum muslimin dikucilkan dari masyarakat mekkah.
Kaum muslimin mendapat pengucualian selama tiga tahun dari
kaum quraisy. Mereka tidak akan menikahi orang islam, tidak
akan menerima permintaan nikah dari orang islam, tidak akan
berjual beli apa saja dari orang islam, tidak akan berbicara dan
tidak akan menengok orang islam yang sakit, tidak akan
mengantar mayat orang islam ke kubur dan tidak akan menerima

Tarikh Islam Kelas III | 16


permintaan damai dengan orang islam, sehingga mereka
menyerahkan Muhammad untuk dibunuh.

B. KAUM MUSLIMIN HIJRAH KE MADINAH


Gangguan yang dialami Nabi Muhammad SAW selam
berdakwah di makkkah, tidak mereda bahkan mereka selalu
berusaha bagaimana caranya agar dakwah nabi tidak berhasil.
Orang-orang kafir quraisy selalu mencari kelemahan-kelemahan
nabi dan umat Islam untuk dijadikan sebagi bahan ejekan, hinaan
dan penindasan.
Melihat kenyataan seperti itu, akhirnya Nabi memandang bahwa
kota makkah tidak dapat dijadikan lagi sebagai pusat dakwah.
Karena itu Nabi pernah mengunjungi beberapa negeri, seperti thaif
untuk djadikan sebagai tempat pusat dakwah, namun ternyata tidak
bisa, karena penduduk thaif memusuhi Nabi.
Pada musim haji, Nabi Muhammad SAW memanfaatkan
waktunya untuk berdakwah kepada orang-orang yang datang dari
luar kota makkah, diantaranya adalah pendatang yang tiba dari kota
Yatsrib atau madinah. Pada tahun ke-10 sesudah Nabi Muhammad
SAW diutus menjadi rasul, beberapa orang Yatsrib dari suku
Khazraj datang ke makkah untuk mengerjakan haji, mereka
disambut oleh Nabi dan ditempat yang bernam Al-Aqabah, Nabi
Muhammad SAW mengadakan pertemuan dengan Suku Khazraj,
sambil menyeru mereka kepada agama Alloh SWT. Suku Khazraj
menrima ajaran Nabi Muhammad SAW, dan setelah pulang ke
kampung halaman, mereka giat menyebarkan agama islam,
terutama kepada saudara, tetangga dan teman-teman mereka.
Tarikh Islam Kelas III | 17
Faktor-faktor yang menyebabkan penduduk Madinah mudah
menerima ajaran islam, yaitu:
1. Bangsa arab Yatsrib lebih memahami agama-agama ketuhanan,
karena mereka sering mendengar tentang alloh, wahyu, kubur,
hisab, berbangkit, surga dan neraka.
2. Penduduk Yatsrib memerlukan seorang pemimpin yang mampu
mempersatukan suku-suku yang saling bemusuhan.
Pada tahun ke-12 sesudah Nabi Muhammad SAW diutus, dibuat
lagi perjanjian yang terkenal dengan sebutan baiat (perjanjian)
wanita, atau baiat aqabah yang pertama. Perjanjian itu disebut
perjanjian wanita, karena ada seorang wanita yang ikut didalamnya,
yaitu Afra binti Abid ibnu Tsalabah. Disebut perjanjian aqabah,
karena terjadi di Aqabah.
Isi perjanjian aqabah yang pertama, yaitu:
1. kami tidak akan mempersekutukan alloh
2. kami tidak akan mencuri
3. kami tidak akan berzina
4. kami tidak akan membunuh anak-anak kami
5. kami tidak akan memfitnah dan menghasut
6. kami tidak akan mendurhakai Muhammad
Untuk keperluan penyebaran ajaan islam di Negeri Madinah,
Nabi Muhammad SAW mengirimkan Mushab bin Umair kembali
bersama mereka. Mushab mengajarkan Al-Quran dan ajaran islam.
Prilaku Mushab yang terpuji, membuat orang-orang tertarik dan
memeluk agama islam. Merekapun rindu untuk bertemu dengan
Nabi Muhammad SAW.

Tarikh Islam Kelas III | 18


Pada tahun ke-13 sesudah Nabi diutus, 73 orang penduduk
Madinah berkunjung ke Mekkah untuk menemui Nabi dan meminta
beliau agar pindah ke madinah. Nabi setuju, kemudian dibuat lagi
prjanjian yang terkenal dengan perjanjian aqabah yang kedua.
Dalam pertemuan aqabah yang kedua ini Nabi Muhammad SAW
di damping ole Abas, paman beliau yang belum masuk islam. Abbas
berpesan agar suku Auz dan Khazraj dapat menjaga keselamatan
Nabi Muhammad SAW, karena Nabi akan bergabung dengan
mereka suku Khazraj kemudian bertanya kepada Nabi. Beliau
berkata, Saya ingin mengambil perjanjian dengan kamu semua,
bahwa kamu akan menjaga saya, sebagai kamu menjaga keluarga
dan anak-anak kamu sendiri mereka kemudian berbaiat kepada
Nabi Muhammad SAW, berjanji akan membela Nabi mendukung
segala dakwahnya dan menjaga keselamatan Nabi dari serangan
musuh. Baiat aqabah yang kedua ini, merupakan titik awal
perkembangan islam, sekaligus dakwah Nabi Muhammad SAW
sehingga islam tersebar di muka bumi ini.
Faktor-faktor yang mendorong Nabi memilih kota madinah
sebagai tempat hijrah kaum muslimin, antara lain:
1. Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan mekkah.
2. Sebelum jadi nabi, Muhammad telah mempunyai hbungan yang
baik dengan penduduk madinah karena kakek nabi Abdul
Muthalib mempunyai istri orang madinah.
3. Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiliki
sifat yang lemah lembut.

Tarikh Islam Kelas III | 19


4. Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di Madinah, yaitu
Bani Nadzir.
5. Bagi diri Nabi sendiri , hijrah ke Madinah karena perintah alloh
SWT.

Tarikh Islam Kelas III | 20


SEMESTER II

BAB IV HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE

MADINAH

BAB V BERDIRINYA MADINAH AL-

MUNAWAROH

Tarikh Islam Kelas III | 21


BAB IV
NABI MUHAMMAD SAW HIJRAH KE MADINAH

Standar Komptensi
5. Mengetahui sejarah hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah

Komptensi Dasar
5.1. Menceritakan kesepakatan kaum quraisy untuk membunuh
Rasulullloh SAW
5.2. Menceritakan pencarian kafir quraisy terhadap Rasululloh SAW
5.3. Menceritakan keluarnya Nabi Muhammad SAW dari Gua Tsur
5.4. Menceritakan sejarah hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
5.5. Menceritakan pembangunan mesjid kuba
5.6. Menceritakan sejarah sampainya Nabi Muhammad SAW di
Madinah
5.7. Menceritakan hijrahnya keluarga Nabi ke Madinah
5.8. Menceritakan khutbah jumat pertama kali
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Menceritakan kisah hijrah Nabi Muhammad SAW, Sahabat Abu
Bakar, Umar, Utsman dan Ali
Menceritakan halangan dan rintangan selama perjalanan hijrah Nabi
Muhammad SAW
Menjelaskan peristiwa hijrah dijadikan awah perhitungan tahun
dalam islam
Menunjukkan perilaku yang mencerminkan sikap penjiwaan
terhadap peristiwa hijrah

Materi Pembelajaran
HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE MADINAH
Setelah kaum muslimin Mekkah hijrah ke Yastrib atas perintah Nabi,
maka kaum muslimin yang masih berada di mekah amat sedikit sekali

Tarikh Islam Kelas III | 22


jumlahnya. 2 orang sahabat utama Nabi, yaitu Abu Bakar Sidik dan Ali
bin Abi Thalib masih berada di Mekkah bersama Nabi. Nabi belum
melakukan hijrah sebelum ada perintah dari alloh SWT. kaum kafir
quraisy mengetahui bahwa orang-orang islam banyak yang telah hijrah
ke Madinah, tentulah umat islam dan Nabi Muhammad SAW akan
mengadakan serangan terhadap kafilah-kafilah dagang mereka yang
pulang pergi ke negeri syam. Hal itu berarti sangat mengancam
kelancaran perniagaan mereka, oleh karena itu, mereka harus bertindak
cepat terhadap Nabi Muhammad SAW selagi beliau belum berangkat
pindah ke Madinah.
Maka bersidanglah para pemuka quraisy di suatu tempat yang
bernama Darul Nadwa untuk merencanakan tindakan yang akan diambil
terhadap nabi. Akhirnya mereka memutuskan bahwa Muhammad harus
dibunuh. Rencana jahat kaum quraisy itu telah di ketahui pula oleh Nabi
Muhammad SAW baliau di perintahkan oleh alloh SWT supaya pindah
ke Negeri Yastrib (Madinah). Nabi memberitahukan kepada sahabatnya
abu bakar. Kepada nabi, abu bakar meminta agar diijinkan menemani
beliau dalam perjalanan. Nabi menyetujui lalu abu bakar menyediakan
persiapan untuk perjalanan tersebut.
Pada waktu Nabi bersiap-siap untuk berangkat meninggalkan
rumah, beliau berpesan kepada Ali bin Abi Thalib supaya tidur di tempat
tidurnya. Beliau juga berpesan kepada Ali untuk mengembalikan barang
titipan kepada para pemiliknya. Semua tugas ini dikerjakan dengan baik
oleh Ali, meskipun jiwanya terancam oleh kafir quraisy.
Sewaktu para pemuda quraisy mengepung rumah Nabi Muhammad
SAW, tanpa diketahui mereka Nabi keluar menuju rumah Abu Bakar,

Tarikh Islam Kelas III | 23


setelah sampai di rumah Abu bakar, Nabi mengajak Abu Bakar menuju
Gua Tsur untuk mencari tempat persembunyian yang aman sebelum
mereka tiba di Madinah.
Pada waktu menjelang subuh, para pemuda quraisy yang
mengepung rumah Nabi telah siap dengan untuk melakukan
rencananya. Mereka mengetahui kebiasaan Nabi yaitu bangun untuk
melaksanakan shalat subuh. Waktu itulah merkea gunakan untuk
menangkap dan membunuh Nabi Muhammad SAW. Tapi tatkala mereka
mengintip dari celah-celah bilik tempat tidur Nabi, mereka melihat Nabi
masih tidur nyenyak, mereka gelisah karena takut kesiangan, sehingga
penduduk Mekah tahu sebelum rencana dapat dilakukan dengan baik.
Oleh karena itu, dengan perasaan gusar, mereka menggedor pintu
kamar rumah Nabi berkali-kali sehingga Ali terbangun dan membuka
pintu.
Beratpa terkejut mereka setelah mengetahui yang keluar adalah Ali
bin Abi Thalib, bukan Nabi Muhammad SAW untuk itulah mereka
memaksa Ali agar mau menunjukkan kemana Nabi Muhammad SAW
pergi tetapi Ali tidak mau memberitahukannya. Setelah tidak berhasil
membujuk Ali para pemuda quraisy pergi mencari Nabi ke segenap
penjuru kota mekah.
Dengan dibantu ahli penyelidik, mereka mengikuti jejak kaki Nabi
dan Abu Bakar, tetapi setelah dekat Gua Tsur, jejak itu hilang. Tidak jauh
dari Gua Tsur mereka bertemu dengan seorang penggembala, lalu
ditanya dan dijawabnya: Mungkin saja ada di dalam gua itu tetapi saya
tidak melihat ada orang menuju kesana.

Tarikh Islam Kelas III | 24


Ketika mendengar jawaban penggembala itu, Abu Bakar gemetar
merasatakut tertangkap. Melihat kecemasan Abu Bakar, dengan tenang
Nabi Muhammad menghibur sahabatnya itu dengan mengatakan:
Jangan takut dan sedih hati, sesungguhnya Alloh SWT bersama kita.
Setelah diketahui bahwa pintu gua itu ada burung sedang mengerami
telurnya dan sarang laba-laba maka akhirnya pemuda quraisy pun
meninggalkan tempat itu dengan tangan hampa.
Nabi Muhammad SAW berada dalam gua tersebut selama 3 hari 3
malam. Selama disana merekadibantu putra Abu Bakar serta
pembantunya yaitu Asma binti Abu Bakar, pengantar makanan Abdulloh
bin Abu Bakar bertugas menyelidiki keadaan kafir quraisy dan hasilnya
disampaikan kepada Nabi dan Abu Bakar. Sedangkan pembantu Abu
Bakar, Amir bin Puraihah bertugas memberitahu segala sesuatu yang
diperlukan Nabi dan mengantarkan susu hasil perahan kepada Nabi dan
Abu Bakar.
Pada waktu Nabi dan Abu Bakar ditengah perjalanan, mereka dikejar
oleh Suraqah, seorang pembunuh bayaran yang mendapat imbalan 100
ekor unta. Usaha itu tidak berhasil karena berkali-kali ia terjatuh dari
kudanya saat akan membunuh Nabi, bahkan kaki kudanya terpendam
kedalam pasir. Setelah tidak berdaya membunuh Nabi, ia meminta maaf
kepada Nabi, lalu Nabi pun memaafkannya. Nabi berpesan kepadanya
agar merahasiakan kepergiannya ke Madinah. Permintaan itu pun
disanggupi Suraqah, sehingga dengan selamat Nabi melakukan
perjalanan ke Madinah.
Akhirnya pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun ke-13 dari kenabian,
Nabi dan Abu Bakar sampai di Kuba lebih kurang 10 km di luar kota

Tarikh Islam Kelas III | 25


Madinah. Nabi singgah di Kuba selama 4 hari. Dan selama itu Nabi
Muhammad SAW tinggal di rumah Kultsum bin Hamdan, dari keturunan
keluarga bani Amr bin Auf dari golongan Auz, sedangkan Abu Bakar
tinggal di rumah Habib bin Asad dari golongan Khazraj.
Tak lama setelah itu, datanglah rombongan keluarga Nabi dan Abu
Bakar yang dipimpin Ali bin Abi Thalib, diantara mereka adalah Fatimah,
Ummu Kultsum, Saudah, Ummu Aiman dan anaknya Usamah, Ummu
Ruman (Istri Abu Bakar) serta anak-anaknya seperti Aisyah, Asma,
Abdulloh dan umat islam lainnnya.
Selama di Kuba Nabi Muhammad SAW mendirikan Masjid diatas
tanah miliki Kultsum bin Hamdan. Nabi sendiri yang melatakan batu
pertama kemudian Abu Bakar, Umar da Utsman dan yang pertama kali
menemboknya adalah Amar bin Yatsir, selanjutnya pekerjaan itu
dilakukan oleh kaum muhajirin dan anshar. Masjid ini dikenal dengan
Masjid Kuba, dalam Al-Quran disebut Masjid Taqwa. Masjid inilah yang
pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah ada berita bahwa Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan
menuju kota madinah, maka kaum muslimin Madinah sudah menunggu
kedatangan beliau dengan penuh kerinduan dan penghormatan.
Pada hari jumat tanggal 16 Rabiul Awwal tahun ke-1H, bertepatan
dengan tanggal 2 Juli 622M, Nabi beserta rombongan muhajirin lainnya
disambut meriah oleh penduduk Madinah. Pada hari Jumat itu juga
Nabi untuk pertama kalinya mengadakan shalat jumat oleh kaum
Muhajirin dan Anshar.
Selama menetap di Madinah, barulah Nabi Muhammad SAW mulai
mengatur semua rencana untuk kebaikan dan kepentingan penduduk

Tarikh Islam Kelas III | 26


Madinah serta kepentingan umat islam. Peristiwa hijrah Nabi ke
Madinah, akhirnya dijadikan sebagai awal perhitungan tahun hijriyah.

Tarikh Islam Kelas III | 27


BAB V
BERDIRINYA MADINAH AL-MUNAWAROH

Standar Komptensi
5. Mengetahui sejarah hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah

Komptensi Dasar
5.9. Menceritakan pembangunan Masjid Nabawi As-Syarif
5.10. Menyebutkan sikap orang munafik Madinah terhadap Rasululloh
SAW
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Menceritakan sejarah berdirinya kota madinah
Menjelaskan proses pembangunan masjid Nabawi
Menyebutkan hikmah Nabi hijrah ke Madina

Materi Pembelajaran
A. PROKLAMASI BERDIRINYA NEGARA ISLAM
Madinah merupakan kota harapan bagi Nabi SAW dan umat
islam lainnya untuk mengembangkan ajaran islam. Keadaan dan
sikap masyarakat madinah jauh berbeda dengan masyarakat
mekah. Mereka mudah menerima kehadiran Nabi dan agama islam.
Dalam mewujudkan semua itu, Nabi Muhammad SAW
membentuk pemerintahan islam (Daulat Islamiyah) yang
berdasarkan kepada Al-Quran. Islam sebagai agama negara, Nabi
Muhammad SAW sebagai kepala Negara dan pusat
pemerintahannya adalah Madinah. Undang-undang yang dipakai
berdasarkan hukum islam.

Tarikh Islam Kelas III | 28


Selama di Madinah wahyu-wahyu yang diterima Nabi selalu
berkaitan dengan persoalan kemasyarakatan, Negara, politik,
perkawinan dan perlakuan terhadap budak.

B. BERDIRINYA IBU KOTA DAN MASJID NABAWI


Madinah sebelumnya bernama Yastrib, setelah kedatangan Nabi
Muhammad SAW kota itu diberi nama Al-Madinah Al-Munawaroh
artinya kota yang bercahaya. Kota ini kemudian dijadikan sebagai
ibu kota dan pusat pemerintahan.
Di kota ini, Nabi mengatur, meminpin dan memberikan komando
kepada para sahabat yang aktif melakukan segala hal. Beliau
mengatur tatanan masyarakat supaya hidup dalam kedamaian,
bebas beragama dan bebas menjalankan ajaran agama. Umat
islam, yahudi dan nasrani yang ada di Madinah mendapat
kemerdekaan, jaminan keamanan dan mempunyai hak yang sama,
asal mereka menjunjung tinggi keputusan-keputusan yang telah
disepakati bersama.
selanjutnya Nabi Muhammad SAW mendirikan masjid. Fungsi
masjid pada waktu itu tidak hanya untuk ibadah tetapi juga tempat
pelajaran dari Nabi tentang kemasyarakatan. Disamping itu, masjid
juga digunakan untuk tempat musyawarah bagi kepentingan agama,
Negara dan masyarakat.
Masjid itu didirikan di sebidang tanah milik dua orang anak yatim
bernama Sahal dan Suhail, yang telah dibeli dengan harga pantas.
Ini sebagai contoh bahwa harta anak yatim dipelihara oleh umat
islam bukan malah dipermainkan.

Tarikh Islam Kelas III | 29


Semula Sahal dan Suhail bermaksud menghibahkan tanahnya
kepada Nabi untuk kepentingan masjid, tetap Nabi menolaknya,
karena beliau tahu anak-anak itu justru sangat memerlukan
santunan hidup.
Setelah tercipta suasana keakraban dan persaudaraan antara
Muhajirin dan Anshar, umat islam Madinah selalu bekerja sama dan
gotong royong begitu juga pada saat mendirikan masjid. Masjid yang
didirikan Nabi itu bentuknya masih sangat sederhana bentuknya
persegi empat dengan dinding yang terbuat dari batu-batu gunung
yang dipelester dengan tanah liat. Tiangnya terdiri daripohon kurma
dan atapnya dari pelepah daun kurma sedangkan lantainya tanah
biasa.
Berdampingan dengan masjid itu, didirikan pula tempat tinggal
untuk menampung para sahabat muhajrin yang belum mempunyai
tempat tinggal atau keluarga. Di sebelah timur yang berbatasan
dengan masjid didirikan tempat tinggal Nabi dan keluarganya.
Selama pembangunan masjid Nabi tinggal di rumah Abu Ayub Al-
Anshari.
Setelah masjid selesai dibangun, umat islam madinah datang
memenuhi masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah dan belajar
agama silam serta terkadang bermusyawarah untuk membcarakan
kepentingan agama, masyarakat dan Negara. Masjid ini kemudian
dikenal dengan sebutan Masjid Nabawi.
Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah memberikan hikmah
besar terhadap perkembangan dakwah islamiyah diantaranya:

Tarikh Islam Kelas III | 30


a. Kemenangan dakwah Rasululloh SAW dan kaum muslimin
terhadap kaum kafir
b. Terbentuknya Negara islam yang beribu kota di madinah, dengan
Nabi Muhammad SAW sebagai kepala Negara dan pemrintahan
c. Tersebarnya agama islam ke pelosok penjuru dunia.

Tarikh Islam Kelas III | 31

Anda mungkin juga menyukai