Isra' mi'raj
Disusun oleh :
Kelas : XI-5
Isra Miraj adalah salah satu peristiwa penting dalam ajaran Islam. Lewat kejadian
itu, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil
Aqsa, kemudian dinaikkan ke langit ketujuh dalam waktu semalam.
Untuk perjalanan sejauh itu dan di zaman yang belum secanggih sekarang, tentu
sangat sulit diterima oleh akal bagaimana Rasulullah bisa menyelesaikan
perjalanan itu dalam waktu yang singkat. Namun, peristiwa Isra Miraj tersebut
menjadi mukjizat Nabi SAW dan setiap muslim wajib memercayainya.
Dalam bahasa Arab, Isra Miraj biasanya ditulis sebagai al-'Isra' wal-Mi'raj ( اإلسرا ء
)والمعراج. Istilah ini terdiri atas dua kata, yaitu isra' dan mi'raj. Keduanya sendiri
memiliki arti yang berbeda.
Kata isra' berasal dari kata sara yang artinya 'perjalanan malam'. Sementara itu,
mi'raj dalam bahasa Arab berarti 'kendaraan', 'alat untuk naik', ataupun 'tangga'.
Bentuk jamaknya adalah ma'arij yang berarti 'tempat-tempat naik'.
Julijanto (2015) dalam Peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan
Pembelajarannya oleh Yunita (2021) menjelaskan, isra' adalah berangkatnya
Rasulullah SAW oleh Tuhannya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil
Aqsa. Sementara itu, mi'raj adalah berangkatnya Rasulullah SAW dari Masjidil
Aqsa naik ke langit tujuh lapis ke Sidaratul Muntaha dan akhirnya ke Mustawa.
Masih ada pengertian Isra Miraj lainnya yang diketahui. Berikut di antaranya:
1. Abduh (1994) dalam Hikmah Isra' Mi'raj Junjungan Nabi Besar Muhammad
SAWIsra' menurut bahasa Arab diartikan sebagai perjalanan jauh di waktu malam
dan selamat pulang kembali ke tempat semula. Sementara menurut istilah, isra'
diartikan sebagai perjalanan Rasulullah SAW di waktu malam dari Masjidil Haram
(Makkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina).Mi'raj menurut bahasa Arab artinya
tangga untuk dinaiki, sedangkan menurut istilah, mi'raj adalah perjalanan
Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa ke langit tujuh sampai ke Arasy Allah.
2. Zindy (1986) dalam Masjidil Aqsha (Pusat para Nabi dan Awal Mi'raj
Rasul)Isra' adalah peristiwa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari kota
Makkah ke
Baitul Maqdis (dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang menurut sebutan
AlQur'an Surat Al-Isra') hanya sekali saja.Mi'raj adalah seperti tangga yang
mempunyai anak-anak tangga. Melalui tangga tersebut, Rasulullah naik ke langit
dunia kemudian menuju seluruh tujuh lapis langit. Di setiap langit, ia disambut
oleh para nabi.
Maka, dari definisi-definisi di atas, maka dapat detikers pahami apa itu Isra Miraj,
yaitu isra' adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di
Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina dalam satu malam, sedangkan mi'raj adalah
lanjutan perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqsa di Palestina menuju langit
ketujuh hingga ke Sidratul Muntaha untuk menemui Allah dalam rangka
menerima perintah salat lima waktu.
Setidaknya ada 4 sebab yang melatari kenapa mukjizat peristiwa isra’ mi’raj ini
dikaruniakan Allah ta’ala kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
1. Peristiwa isra’ mi’raj dimaksudkan untuk menghibur dan mengobati perasaan
resah, gundah bahkan sedih melihat sikap manusia menolak dakwah islamiyah
yang diembannya.Seperti diketahui, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam merasa
sangat terbebani apabila seseorang yang dijumpainya tidak mau mengikuti
ajakannya untuk menjadikan Allah ta’ala di atas segalanya.
3. peristiwa isra’ mi’raj menjadi waktu rehat sesaat bagi Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam sekaligus sebagai persiapan mengumpulkan energi baru untuk
memulai episode dakwah yang baru.Karena, hanya berselang sekitar 1 atau 3
tahun setelah peristiwa isra’ mi’raj, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
diperintahkan hijrah ke Madinah untuk memulai perjalanan dakwah baru di sana.
Adapun yang membelah dada hingga perut Nabi adalah Malaikat Jibril. Setelah
dadanya dibelah, Jibril AS membersihkan hati Nabi dengan air zamzam sebanyak
tiga kali supaya semakin suci dan semakin teguh. Selain itu, dimasukkan pula
hikmah dan keimanan ke dalam hati Nabi.
Peristiwa pembelahan dada tersebut dialami Rasulullah sebanyak tiga kali dalam
hidupnya. Pertama, saat masih kecil. Kedua, sesaat sebelum diutus menjadi rasul.
Ketiga, sebelum melakukan Isra Miraj.
Akan tetapi, hewan tunggangan tersebut sempat berulah. Ia mulanya tidak ingin
ditunggangi. Ini seperti yang diceritakan Anas bin Malik. Ia berkata bahwa,
"Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika diisrakan, beliau diberi Burak yang
lengkap dengan tali (kendali) dan pelana, tetapi ia (burak) mempersulit beliau
(tidak mau ditunggangi). Lalu, Jibril berkata padanya, 'Patutkah kamu lakukan ini
pada Muhammad? Padahal belum ada yang menunggangimu yang paling mulia di
sisi Allah selain Muhammad.' Beliau (Nabi) bersabda, 'Lantas mengalirlah
keringatnya (Burak) (karena takut).'" (HR. Tirmidzi no. 3056, dinilai hasan garib).
3. Salat bersama para Nabi di Baitul Maqdis serta Diberi Susu dan Khamr
Azan dan ikamah pun dikumandangkan. Semua orang langsung berdiri dalam
safsaf. Malaikat Jibril kemudian menyuruh Rasulullah untuk maju sebagai imam
salat. Peristiwa Isra Miraj menjadi momen di mana Nabi mengimami seluruh nabi
utusan Allah.
Saat Miraj, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril mengunjungi setiap lapisan langit.
Di tiap lapisan langit itu pula, Nabi bertemu dengan beberapa nabi utusan Allah.
Salah satu peristiwa terpenting dalam Isra Miraj adalah diturunkannya perintah
salat lima waktu yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim. Mulanya, perintah
tersebut sebanyak 50 waktu. Namun, Nabi Musa menyuruh Rasulullah untuk
meminta keringanan dari Allah.Rasul pun memohon kepada Allah supaya
kewajiban tersebut diringankan. Jumlahnya berangsur-angsur berkurang dari 50
menjadi 40, kemudian 30, dan seterusnya hingga menjadi lima waktu dalam
sehari saja.
Walaupun hanya perlu mengerjakan salat lima waktu dalam sehari, Allah SWT
memberi ganjaran pahala sepuluh kali lipat untuk setiap salat fardu yang
dikerjakan. Jadi, sekalipun hanya dikerjakan lima kali saja, pahala yang diterima
setara dengan salat 50 waktu. Sungguh besar rahmat Allah kepada hamba-Nya.