Anda di halaman 1dari 6

ISRA’ & MIRAJ

(PERJALANAN NABI MUHAMMAD SAW)

D
I
S
S
U
N

Oleh:

Nama : Nabillah Hardiyanti


Kelas : IV A
Tugas : SKI

SEKOLAH DASAR SAIDI TURI


T.A 2022/2023
PERISTIWA ISRA’ MIRAJ

Sabtu, 18 Februari 2023 bertepatan dengan Peringatan Isra' Mi'raj 1442 H yang terjadi
pada tanggal 27 Rajab tahun 621 Masehi dan pada waktu itu umur Baginda Nabi Muhammad
SAW adalah 51 tahun. Apakah semua sudah tahu peristiwa Isra' Mi'raj ? Peristiwa Isra' Mi'raj
adalah perjalanan agung Nabi Muhammad menuju langit ke-7 untuk menerima perintah shalat
dari Allah SWT. Kisah tersebut terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab.
Apa itu Isra'?
Isra' adalah Perjalanan Baginda Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Al-Aqsa, dengan
jarak antara kedua mesjid itu adalah 1239 Km. Waktu itu Rasulullah menaiki Buraq ditemani
malaikat Jibril A.S dan malaikat Israfil A.S.
Apa itu Mi’raj?
Mi’raj adalah perjalanan Baginda Rasulullah SAW dari Masjidil Al-Aqsa ke Sidratul
Muntaha, kemudian di perjalanan Baginda bertemu Nabi-nabi pada setiap langit sampai langit
ketujuh
Sebenarnya Isra' dan Mi'raj merupakan dua peristiwa berbeda. Namun karena dua
peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan maka disebutlah Isra' Mi'raj.Dalam perjalanan
bertemu Sang Pencipta, selain ditemani malaikat Jibril, Rasullulah mengendarai Buraq, yakni
hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap. Dikisahkan Buraq, sekali
melangkah bisa menempuh perjalanan sejauh mata memandang dalam sekejap untuk melewati
7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan.

1
PERJALANAN SINGKAT ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW.

Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, selain ditemani malaikat Jibril, Rasullulah
mengendarai Buraq, yakni hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan
bersayap. Dikisahkan Buraq, sekali melangkah bisa menempuh perjalanan sejauh
mata memandang dalam sekejap untuk melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni
di setiap tingkatan.

1. langit tingkat pertama, Rasullulah SAW bertemu dengan manusia sekaligus Wali
Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam A.S. Saat bertemu nabi Adam,
Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan
perjalanannya. Nabi Adam membalasnya dengan membekali Rasulullah lewat doa agar
selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya.

2. Langit tingkat kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa A.S dan Nabi
Yahya A.S. Seperti halnya di langit pertama, Rasullulah disapa dengan ramah oleh
kedua nabi pendahulunya. Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa A.S dan
Yahya A.S juga mendoakan kebaikan kepada Rasullulah. Kemudian Rasullulah
bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.

3. Langit tingkat ketiga, Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf A.S, manusia tertampan
yang pernah diciptakan Allah SWT di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf A.S
memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad SAW. Dan
juga di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf A.S memberikan doa kebaikan kepada nabi

2
terakhir itu. Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf A.S, Rasulullah pun melanjutkan
perjalanan.

4. Langit tingkat keempat. Pada tingkatan ini, Rasullulah bertemu Nabi Idris A.S. Yaitu
manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada bani Qabil
dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT. Seperti pertemuan dengan
nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris A.S memberikan doa kepada Nabi Muhammad SAW
supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.

5. Langit tingkat kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun. Yaitu
nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa A.S berdakwah mengajak Raja Firaun
yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT.
Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan
orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad SAW senantiasa
selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya.

6. Langit tingkat keenam, Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril bertemu dengan
Nabi Musa A.S. Yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil
dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran Illahi. Selama bertemu dengan
Muhammad SAW, Nabi Musa A.S menyambut layaknya kedua sahabat lama yang
tidak pernah bertemu. Sebelum Nabi Muhammad pamit meninggalkan langit keenam,
Nabi Musa melepasnya dengan doa kebaikan.

7. Langit tingkat ketujuh bertemu dengan sahabat Allah SWT, bapaknya para nabi,
Ibrahim A.S. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke
Baitul Makmur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT kepada para
malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk ke dalam.
Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Muhammad untuk pergi ke Sidratul Muntaha
sebelum bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah wajib salat. Sidratul
Muntaha adalah sebuah pohon besar yang berada di langit ketujuh. Ia adalah pemisah.
Disebut muntaha (akhir) karena ia merupakan batas akhir dari sebuah perjalanan. Tidak
ada satu makhluk pun yang pernah melewatinya kecuali Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wa sallam. Sedangkan Pohon Sidr adalah Pohon Bidara.

3
POHON SIDRATUL MUNTAHA

Rasullulah SAW menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar
seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar. Namun ciri fisik Sidratul
Muntaha berubah ketika Allah SWT datang. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri tidak bisa
berkata-kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha. Pada kepercayaan agama
lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan. Di Sidratul Muntaha inilah
Nabi Muhammad berdialog dengan Allah SWT, untuk menerima perintah wajib salat lima
waktu dalam sehari.
Perjalanan Rasulullah saat itu tidak lah mudah, meskipun beliau dimuliakan oleh Allah
SWT tetap saja Nabi Muhammad SAW dihadapkan dengan berbagai godaan. Godaan pertama,
ketika nabi ditawari meminum khamar atau susu, namun Rasulullah lebih memilih susu.
Selama perjalanan Nabi Muhammad SAW juga selalu diganggu dengan panggilan dari setan,
iblis dan perempuan penggoda.
Ketika mencapai Sidratul Muntaha di langit ketujuh maka perjalanan Nabi Muhammad
SAW dalam menerima perintah Allah SWT telah berakhir. Perintah yang diterima Rasulullah
saat itu yaitu berupa perintah sholat 50 waktu dalam satu hari. Namun ketika menerimanya,
Nabi Muhammad SAW diperingatkan oleh nabi Musa A.S untuk memperhatikan kemampuan
umatnya.
Menyadari hal itu membuat Nabi Muhammad SAW meminta keringanan pada Allah
SWT sehingga perintah sholat diringankan menjadi lima waktu dalam sehari. Sejak saat itulah
umat Muslim harus melakukan shalat wajib lima waktu yaitu:
1. Subuh
2. Zuhur
3. Ashar
4. Magrib
5. Isya

4
Isra’ dan Miraj adalah bukti kekuasaan Allah mampu melampaui segalanya tanpa
terbatas ruang dan waktu. Mikraj dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. sebagai gambaran
insan kamil (manusia sempurna) yang mencapai titik penghambaan mutlak kepada Tuhannya.
Dengan adanya kisah perjalanan ini semoga dapat mempertebal keimanan dengan tidak
meninggalkan shalat lima waktu yang disyariatkan.
Peristiwa Isra' Mi'raj juga telah tertuang dalam Al-Qur'an surat Al Isra:

ُ ‫مِن َءا َٰيَتِنَا ٓ ۚ ِإنَّهُۥ ه َُو ٱلسَّمِ ي ُع ٱ ْلب َِص‬


ْ ‫ِى أَس َْر َٰى ِبعَ ْب ِدهِۦ لَي اًْل ِمنَ ٱ ْل َمس ِْج ِد ٱ ْلح ََر ِام ِإلَى ٱ ْل َمس ِْج ِد ْٱْل َ ْقصَا ٱلَّذِى َٰبَ َر ْكنَا ح َْولَهُۥ ِلنُ ِريَهُۥ‬ َٰ ُ
‫ير‬ ٓ ‫س ْب َحنَ ٱلَّذ‬
Subhanalladzi asra bi'abdihi lailam minal-masjidil-harami ilal-masjidil-aqsallazi barakna haulahu
linuriyahu min ayatina, innahu huwas-sami'ul-basiir.
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-
Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat".

Di balik mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW tersebut, tak
hanya menunjukkan kebesaran-Nya tetapi juga membawa sejumlah hikmah bagi setiap
muslim.
Berikut ini adalah hikmah dari peristiwa Isra’ Miraj:
1. Mempercayai Kekuasaan Allah SWT
2. Sebagai ujian keimanan seseorang
3. Perintah menjalankan sholat 5 waktu
4. Syariat Nabi Muhammad SAW sebagai pungkasan
5. Dipilihnya malam hari sebagai wkatu terbaik untuk berdo’a

Anda mungkin juga menyukai