33
ilustrasi (islami.co)
Isra Miraj merupakan peristiwa maha dahsyat yang Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam alami. Sebelumnya, tak ada satu pun
manusia yang mengalaminya. Menempuh perjalanan superkilat lalu
naik ke langit hingga sidratul muntaha.
Daftar Isi
Arti Isra’ Mir’aj
Tanggal Terjadinya Isra Miraj
Isra Miraj sebagai Tasliyah
Kisah Lengkap Isra Miraj
Ibrah dan Hikmah Isra’ Mi’raj
ِ ان الَّ ِذي َأ ْس َرى بِ َع ْب ِد ِه لَ ْياًل ِم َن ْال َم ْس ِج ِد ْال َح َر ِام ِإلَى ْال َمس
ْج ِد َ ُسب َْح
ِ َار ْكنَا َح ْولَهُ لِنُ ِريَهُ ِم ْن َآيَاتِنَا ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِمي ُع ْالب
صي ُر َ َصى الَّ ِذي ب َ اَأْل ْق
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada
suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah
Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Isra‘: 1)
ِإ ْذ. ِع ْن َدهَا َجنَّةُ ْال َمْأ َوى. ِع ْن َد ِس ْد َر ِة ْال ُم ْنتَهَى. َولَقَ ْد َرَآهُ نَ ْزلَةً ُأ ْخ َرى
لَقَ ْد َرَأى ِم ْن. ط َغى َ ص ُر َو َما َ َ َما َزا َغ ْالب. يَ ْغ َشى ال ِّس ْد َرةَ َما يَ ْغ َشى
ت َربِّ ِه ْال ُك ْب َرى
ِ َآيَا
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam
rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil
Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad
melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang
meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang
dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia
telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang
paling besar. (QS. An-Najm: 13-18)
Ketika menafsirkan ayat ini, Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan
bahwa sidratul muntaha adalah tempat tertinggi di langit yang
menjadi batas ujung pengetahuan dan amal aktifitas para makhluk.
Tidak seorang makhluk pun mengetahui apa yang ada di
belakangnya.
Mi’raj pun dimulai. Rasulullah naik buraq bersama Jibril hingga tiba
di langit pertama. Mari kita simak kisah beliau dalam hadits yang
panjang, lanjutan dari hadits Shahih Bukhari dari Malik bin
Sha’sha’ah di atas.
“Lalu aku dibawa di atas punggung Buraq dan Jibril pun berangkat
bersamaku hingga aku sampai ke langit dunia lalu dia meminta
dibukakan pintu langit.
Dia ditanya, “Siapakah ini?”
Ia menjawab, “Jibril.”
Jibril ditanya lagi, “Siapakah yang bersamamu?”
Jibril menjawab, “Muhammad.”
“Apakah dia telah diutus?”
“Dia telah diutus.”
Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Adam ‘alaihis
salam. Ia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian aku turun dan bertemu Musa lalu ia bertanya, “Apa yang
Rabbmu wajibkan terhadap umatmu?”
Aku menjawab, “Sholat 50 kali.”
Musa berkata, “Kembalilah kepada Rabbmu, mintalah keringanan
karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal
itu. Sesungguhnya aku telah menguji Bani Israel dan aku telah
mengetahui bagaimana kenyataan mereka.”
“Aku akan kembali kepada Rabbku.”
Baca: Empat Bukti Isra’ Mi’raj yang Bikin Kafir Quraisy Kelabakan