Anda di halaman 1dari 3

Ada banyak kegiatan yang biasa menghiasi peringatan hari Isra Miraj.

Salah satunya adalah pembacaan


pidato tentang Isra Miraj beserta dalilnya oleh seseorang yang telah ditunjuk panitia sebagai pembicara.

Isra Miraj sendiri merupakan sebuah peristiwa yang menceritakan tentang perjalanan Nabi Muhammad
SAW bersama Malaikat Jibril pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan Sidratul
Muntaha.

Itu mengapa Isra Miraj disebut sebagai salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Terlebih, pada
momen itu pula Nabi Muhammad Rasulullah mendapat perintah dari Allah untuk melaksanakan shalat.

Berdasarkan jumhur ulama, Isra Miraj 2023 jatuh pada tanggal 18 februari 2023. Jika Anda bertugas
untuk membacakan pidato tentang Isra Miraj, berikut adalah contoh teksnya.

Contoh Pidato tentang Isra Miraj

Mengutip buku Pintar Pidato; Kiat Menjadi Orator Hebat oleh: Arif Yosodipuro, berikut contoh teks
pidato Isra Miraj beserta ayat Al-Quran yang dapat Anda gunakan.

Pidato isra miraj dengan dalilnya

zoom-in-white

Perbesar

Pidato isra miraj dengan dalilnya

Tema: Wahyu Yang Diterima Nabi Muhammad SAW dalam Isra Miraj

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Innalhamdalillah washolatu wasalamu ala rosulillah sayyidina Muhammad ibni abdillah wa ala alihi
wasohbihi waman walah (amma ba'du).

Hadirin yang berbahagia, marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas qadha-Nya kita bisa
hadir di majelis dalam acara peringatan Isra Miraj.

Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Beserta keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya termasuk kita. Mudah-mudahan kita
semua akan mendapatkan syafaatnya di Yaumul Jaza nanti. Aamiin.

Bapak, Ibu dan hadirin yang saya hormati, pada majelis yang penuh rahmat ini ijinkan saya
menyampaikan pidato dengan judul: Wahyu Yang Diterima Nabi Muhammad SAW Dalam Isra Miraj.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT

Isra dan Miraj merupakan serangkaian peristiwa spiritual yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW dan
menjadi satu dari mukjizat beliau. Secara etimologi atau arti kata, isra berarti 'berjalan' atau 'perjalanan',
sedangkan miraj artinya 'naik'.
Kemudian secara istilah isra miraj berarti sebagai perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke
Masjidil Aqsha pada malam hari, kemudian naik ke sidratul muntaha menerima wahyu shalat lima
waktu.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 1 yang berbunyi:

ِ َ‫صا الَّ ِذيْ ٰب َر ْكنَا َحوْ لَهٗ لِنُ ِريَهٗ ِم ْن ٰا ٰيتِن َۗا اِنَّهٗ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْالب‬
‫ص ْي ُر‬ َ ‫ُسب ْٰحنَ الَّ ِذيْٓ اَس ْٰرى بِ َع ْب ِد ٖه لَ ْياًل ِّمنَ ْال َمس ِْج ِ)د ْال َح َر ِام اِلَى ْال َم ْس ِج ِد ااْل َ ْق‬

Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari AI Masjidil
Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui,”

Sedangkan kisah Mi'raj direkam dalam surah an Najm ayat 13-18, sebagai berikut:

( ‫ص ُر َو َما طَ ٰغى‬ َ َ‫) َما َزا َغ ْالب‬١٦( ۙ‫) اِ ْذ يَ ْغشَى ال ِّس ْد َرةَ َما يَ ْغ ٰشى‬١٥( ‫) ِع ْن َدهَا َجنَّةُ ْال َمْأ ٰو ۗى‬١٤(‫) ِع ْن َد ِس ْد َر ِة ْال ُم ْنتَ ٰهى‬١٣( ‫َولَقَ ْد َر َءاهُ ن َْزلَةً ُأ ْخ َر ٰى‬
ِ ‫) لَقَ ْد َر ٰاى ِم ْن ٰا ٰي‬١٧
‫ت َربِّ ِه ْال ُكب ْٰرى‬

Artinya: "Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu
yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat jibril)
ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. penglihatannya (Muhammad) tidak
berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat
sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar."

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Dalam peristiwa tersebut, Nabi Muhammad sampai ke langit ketujuh bertemu dengan Allah di sidratul
muntaha. Di sana, beliau menerima perintah shalat sebanyak 50 waktu dalam sehari. Perintah itupun
Nabi sanggupi.

Saat kembali, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa as. Nabi Musa pun mengingatkan agar Nabi
meminta keringanan kepada Allah karena nanti umat Nabi Muhammad akan keberatan menjalankan
shalat fardhu sebanyak itu.

Nabi Muhammad SAW setuju dengan pendapat Nabi Musa. Lalu beliau menghadap Allah dan meminta
keringanan. Setelah mendapat keringanan, beliau bertemu dengan Nabi Musa dan disarankan untuk
meminta keringan lagi, karena jumlahnya dianggap masih keberatan.

Beliau pun menghadap Allah dan meminta keringanan lagi. Permintaan itu beliau lakukan beberapa kali.
Setiap kali beliau meminta keringanan, Allah mengurangi lima waktu.

Akhirnya setelah sampai bilangan terakhir, yakni lima waktu Nabi malu untuk menghadap Allah minta
keringanan. Beliau khawatir jika hal itu dilakukan niscaya Allah akan mengurangi ima waktu tersebut.

Hadirin Asabakumullah
Ketika Nabi bercerita ihwal peristiwa tersebut kepada penduduk Quraisy Makkah. Tidak hanya kafir
Quraisy yang tidak mempercayainya, orang-orang yang sebelumnya telah memeluk islam pun banyak
yang tidak percaya dengan peristiwa tersebut.

Alasan mereka tidak mempercayai hal itu karena jarak tempuh dari Mekkah ke Baitul Maqdis yang
seharusnya ditempuh dengan waktu sebulan pada masa itu hanya ditempuh Nabi selama satu malam.
Mereka tetap tidak percaya walaupun Nabi mampu menyebutkan ciri-ciri Baitul Maqdis.

Peristiwa Isra Mi'raj adalah sebuah peristiwa yang futuristik. Pada saat itu memang dirasa aneh karena
kendaraan satu-satunya adalah unta dan kuda. Dan tidak mungkin perjalanan sejauh itu bisa ditempuh
dengan waktu yang cepat jika hanya menggunakan unta dan kuda.

Hanya Abu Bakar yang tidak ragu sedikitpun dengan kejadian yang dialami Nabi. Dialah orang pertama
yang meyakini dan membenarkan peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Hadirin yang dirahmati Allah

Kita sebagai umat beliau berkewajiban untuk meyakini peristiwa tersebut. Tentu kadang ada yang
seolah tidak masuk di akal. Peristiwa Isra Miraj bukan nya tidak masuk akal, tetapi akal kitalah yang
belum bisa menjangkaunya.

Dan setelah meyakini tugas kita selanjutnya adalah menjalankan hasil dari peristiwa tersebut, yakni
shalat lima waktu. Karena shalat lima waktu merupakan satu dari ibadah fardhu yang harus dikerjakan.

wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq. Demikian apa yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon
maaf. Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai