Anda di halaman 1dari 6

Artikel isra' mikrat

Isra Miraj merupakan peristiwa perjalanan spiritual yang dilalui Rasulullah SAW. Isra Miraj menjadi
momen penting dan bersejarah, sehingga umat muslim selalu menyambut hari peringatan Isra Miraj
setiap tahunnya.

Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsa kemudian dibawa ke langit
ke-7 untuk diperlihatkan sebagian dari kebesaran Allah. Dari peristiwa Isra Miraj itu juga turun perintah
untuk melaksanakan salat 5 waktu untuk dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW dan seluruh umatnya.
Simak berikut pengertian hari Isra Miraj beserta kisahnya.

Pengertian Hari Isra Miraj

Isra Mikraj, merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa,
langsung ke Sidratulmuntaha (di langit ketujuh). Perjalanan dilakukan pada malam hari yang
menghasilkan perintah salat lima waktu.

Hal ini benar adanya, bahwa pada malam hari Rasulullah berangkat dari Masjidilharam di Makkah ke
Masjidilaqsa di Baitulmaqdis dengan kendaraan burak. Syofyan Hadi dalam bukunya yang bertajuk Kisah
Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW, menulis perjalanan Isra' dan Mi'raj dijelaskan Allah SWT pada dua
surat berbeda di dalam al-Quran. Perjalanan Isra' (perjalanan bumi) disebutkan dalam Surat Al Isra [17]
ayat 1:

‫ُسْبَٰح َن ٱَّلِذٓى َأْس َر ٰى ِبَع ْبِدِهۦ َلْياًل ِّم َن ٱْلَم ْس ِج ِد ٱْلَح َر اِم ِإَلى ٱْلَم ْس ِج ِد ٱَأْلْقَص ا ٱَّلِذ ى َٰب َر ْك َنا َح ْو َل ۥُه ِلُنِرَي ۥُه ِم ْن َء اَٰي ِتَنٓاۚ ِإَّن ۥُه ُهَو ٱلَّس ِم يُع ٱْلَبِص يُر‬

Artinya: "Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil
Haram ke Masjid Al Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Mahamendengar lagi
Mahamengetahui."

Sementara itu, kisah miraj (naik ke langit) disebutkan Allah SWT dalam surat al-Najm [53] ayat 13-18.

Artinya: "Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu
yang lain, (13) (yaitu) di Sidratil Muntaha. (14) Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (15) (Muhammad
melihat Jibril) ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. (16) Penglihatannya
(Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. (17) Sesungguhnya
dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. (18)"
Kisah di Balik Hari Isra Miraj

Sebagai umat muslim, sudah seharusnya mengetahui peristiwa Isra Miraj ini untuk menambah keimanan
dan ketakwaan. Berikut ini rangkuman perjalanan Isra Miraj seperti dikutip dari kajian Ustaz Khalid
Basalamah.

Perjalanan Rasulullah ke Langit ke-7

Isra dan Miraj sendiri memiliki arti kata masing-masing, yaitu:

‫ ُهَو َتَو ُّج ُه الَّنِبِّي ﷺ َلْيــــــــــاًل ِم َن اْلَم ْســِج ِد اْلَح ـــَر اِم ِإَلى اْلَم ْس ِج ِد اَأْلْقٰص ى‬: ‫اِإل ْســــــــَر اُء‬

Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha.

‫ ُهَو ُصُعْو ُد الَّنِبِّي ﷺ ِإَلى اْلَع اَلـِم اْلُع ْلِوِّي َو ِفْيِه ُفِرَضِت الَّص َلَو اُت اْلَخ ْم ُس‬: ‫الـِم ْعـــــَر اُج‬

Miraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW ke alam yang paling tinggi ( Sidratul Muntaha) dan di
sanalah salat lima waktu diwajibkan.

Sebelum melakukan perjalanan Isra Miraj, terjadi pembelahan dada Nabi Muhammad SAW oleh
malaikat Jibril. Ini adalah peristiwa kedua pembelahan dada Nabi Muhammad SAW oleh Jibril, dimana
yang pertama adalah saat Nabi Muhammad SAW masih kecil dan tinggal bersama Halimah Tusadiyah.

Adapun pembelahan dada ini adalah untuk mempersiapkan Nabi Muhammad sebelum dibawa melihat
sesuatu yang luar biasa.

Nabi Muhammad SAW pergi dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha menggunakan Buraq. Diriwayatkan
Buraq ini adalah kuda putih bersayap, namun umat muslim tidak perlu mengilustrasikan dan
membayangkan. Buroq ini memiliki kecepatan yang tak bisa dibayangkan, satu kali kaki menapak
langsung sampai ke tujuan.
Sesampainya di Masjid Al Aqsha, Rasulullah SAW menambatkan Buraq-nya kemudian beliau melakukan
salah dua rakaat dan menjadi imam yang makmumnya adalah para nabi dan malaikat-malaikat Allah
SWT.

"Seperti apa pelaksanaan salatnya, Wallahualam. Yang jelas alam tu," tutur Ustaz Khalid.

Kemudian, bersama malaikat Jibril, Nabi Muhammad SAW diajak naik ke langit pertama. Ini ringkasan
apa saja yang dilihat Nabi Muhammad di lapisan langit.

Kisah di Langit ke-1

Di langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan laki-laki berbadan tinggi mencapai 60 siku ke
langit (sekitar 27 meter). Saat menoleh ke kanan laki-laki itu tersenyum, namun saat melihat ke sebelah
kiri ia menangis.

"Selamat bertemu wahai anak yang soleh dan nabi yang soleh," kata laki-laki tersebut saat melihat Nabi
Muhammad SAW.

"Siapakah dia," tanya Nabi Muhammad SAW.

Ia ternyata adalah Nabi Adam AS yang merupakan manusia dan nabi pertama. Saat ia melihat ke sebelah
kanan ia melihat keturunannya yang masuk surga sementara saat ia melihat ke sebelah kiri ia melihat
keturunannya yang masuk neraka. Karena itu ia tersenyum dan menangis.

Kisah di Langit ke-2

Saat tiba di langit kedua Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yahya AS dan Nabi Isa AS. Disana
Nabi Muhammad SAW disapa "Selamat datang wahai saudaraku yang saleh."

Kisah di Langit ke-3


Di langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf AS. Di sana Nabi Muhammad SAW
mengatakan bahwa benar ia telah diwarisi setengah kegagahan dunia.

Kisah di Langit ke-4

Di langit keempat Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi yang pertama kali menulis menggunakan
pena dan menjahit pakaian yaitu Nabi Idris AS. "Selamat datang saudaraku, nabi yang saleh," sambut
Nabi Idris pada Rasulullah SAW.

Kisah di Langit ke-5

Di langit kelima Rasulullah SAW bertemu oleh Nabi Harun AS. "Selamat bertemu wahai Nabi yang saleh
dan saudaraku yang saleh." sambut Nabi Harun AS.

Kisah di Langit ke-6

Di langit keenam Nabi Muhammad oleh Nabi Musa AS. "Selamat bertemu wahai nabi saleh dan
saudaraku yang saleh." sambut Nabi Musa.

Kisah di Langit ke-7

Di langit ke 7 Nabi Muhammad SAW bertemu dengan laki-laki tua yang sedang bersandar di Baitul
Ma'mur. Nabi Muhammad menanyakan siapakah laki-laki yang bersandar itu, ia adalah Nabi Ibrahim AS.

Batitul Ma'mur yakni tempat tawaf para malaikat yang setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu
malaikat.

Perintah Sholat

Ketika telah sampai di langit ketujuh, Nabi SAW ingin naik satu tingkatan langit lagi akan tetapi malaikat
Jibril tidak bisa mengantarkan lebih jauh lagi.

"Saya hanya bisa mengantarkan sampai di sini," kata malaikat Jibril.


Naiklah Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha yang keindahannya tak bisa digambarkan. Sidratul
Muntaha adalah tempat di atas langit ke-7 dan di dekatnya ada surga tempat tinggal. Nabi Muhammad
tak lepas pandangannya dan terkagum-kagum dengan kebesaran Allah SWT.

Kemudian di sanalah cahaya Allah SWT memenuhi Sidratul Muntaha hingga menjadi sangat indah dan
tidak tergambarkan. Allah berbicara pada Nabi Muhammad SAW tanpa perantara yang memerintahkan
tentang kewajiban salat.

Awalnya diperintahkan 50 waktu salat. Ketika Nabi SAW baru turun sampai di langit keenam bertemulah
dengan Nabi Musa beliau menanyakan, "Apa yang telah dikatakan Allah untukmu,?" Nabi Muhammad
menjawab, "Salat lima puluh waktu dalam sehari semalam."

"Kembalilah dan minta keringanan kepada tuhanmu, karena sungguh umatmu lemah dan tidak akan
sanggup melakukannya" kata Nabi Musa. Kemudian kembalilah Nabi Muhammad menemui Allah SWT
untuk meminta keringanan sampai berkali-kali sehingga salat lima puluh waktu tersebut menjadi lima
waktu dalam sehari semalam.

Hingga akhirnya menjadi salat lima waktu dan pahalanya setara dengan salat lima puluh waktu.

Begitu pentingnya salat hingga perintah turunnya Allah berikan langsung di tempat yang begitu mulia
yakni di Sidratul Muntaha.

Setelah selesai, Nabi Muhammad SAW punkembali pulang ke Makkah diantar Malaikat Jibril dengan
menggunakan Buroq.

Tujuan Perjalanan Isra Miraj

Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab tahun ke-11 dari kenabian Rasulullah, dimana saat itu Rasulullah berusia
51 tahun. Atau jika dalam kalender masehi, terjadi pada tahun 621. Namun kapan terjadinya Isra Miraj
ini masih ada sejumlah pendapat ulama.
Tujuan utama dari peristiwa Isra' dan Miraj ini adalah untuk menjemput perintah shalat fardhu yang
lima waktu. Salah satunya agar Nabi Muhammad SAW melihat sebagian tanda-tanda kebesaran Allah
SWT. Selain itu, Allah SWT ingin menghibur Nabi Muhammad SAW yang memang ketika itu sedang
berduka, dengan mengajak ke rumah Allah karena di situlah ada ketenangan dan keamanan. Pada buku
Kisah Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW juga disebutkan perjalanan isra' dan miraj menurut satu
riwayat terjadi pada malam Senin 27 Rajab tahun kesepuluh kerasulan Rasulullah.

Ketika itu dalam waktu bersamaan, beliau ditinggal dua sosok yang paling dicintainya yaitu Khadijah
isteri tercinta dan Abu Thalib paman yang merawat dan melindunginya sejak usia 8 tahun. Tahun itu
dikenal sebagai tahun duka cita ('am al-huzni) bagi Nabi SAW, ditambah lagi dengan meningkatnya
intimidasi dan perlakuan buruk yang diterima Nabi SAW dari kaum kafir Quraisy.

Syofyan Hadi sebagai penulis buku Kisah Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW menjelaskan dalam
bukunya, bahwa perbedaan tempat penyebutan kedua peristiwa ini oleh Allah SWT dalam dua surat
berbeda memberikan isyarat bahwa kedua perjalanan ini adalah dua mu'jizat yang berbeda. Jika isra'
adalah perjalanan yang merupakan mukjizat yang tidak satupun penduduk bumi yang mampu
melakukannya, maka miraj adalah perjalanan luar bisa dan merupakan mu'jizat yang penduduk
langitpun tidak akan mampu melakukannya.

Sebab, disebutkan bahwa Jibril hanya mampu berjalan menemani Nabi SAW sampai Sidratul Muntaha,
sementara perjalanan berikutnya hanya Nabi Muhammad SAW yang bisa melakukannya untuk bertemu
langsung dengan Tuhan di tempat yang hanya diketahui Allah SWT dan Nabi SAW saja.

Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai perjalanan Isra Miraj dan kisah di baliknya.
Semoga kita bisa khusyu' menjalankan ibadah sholat dan memetik hikmah dari perjalanan suci
Rasulullah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai