Kisah Isra dan Mikraj Nabi Muhammad saw. terjadi dalam satu malam. Isra dan Mikraj
ini umum diperingati umat Islam setiap 27 Rajab yang tahun ini bertepatan dengan
Senin, 28 Februari 2022. Terdapat serangkaian peristiwa yang dialami Rasulullah
sepanjang malam tersebut, termasuk menerima perintah salat 5 waktu.
Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." Isra' yang bermakna perjalanan
malam adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad saw. berangkat dari Ka'bah di Makkah
ke Baitul Maqdis di Yerusalam. Jarak Makkah ke Yerusalem sekitar 1.239 kilometer
yang pada sekitar 621 Masehi normalnya ditempuh dengan perjalanan kuda atau unta
sekitar sebulan. Namun, Nabi Muhammad saw. mencapainya hanya dalam semalam.
Sementara itu, mikraj, kenaikan, adalah peristiwa saat Nabi Muhammad dari Baitul
Maqdis di Yerusalem ke Sidratul Muntaha, melewati 7 langit. Nabi akhirnya tiba di
Sidratul-Muntaha, yang merupakan simbol puncak pengetahuan yang paling mungkin
dicapai makhluk. Dalam Surah an-Najm:17, digambarkan, "Penglihatannya
(Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula)
melampauinya".
Nabi Muhammad saw. menerima perintah salat dari Allah untuk umat Islam. Awalnya,
jumlahnya 50 kali sehari. Namun, setiap kali Rasulullah turun, Nabi Musa mengingatkan
beliau bahwa jumlah tersebut terlalu besar. Nabi diminta meminta keringanan, hingga
tersisa 5 rakaat sehari semalam, dan beliau malu untuk memohon lebih sedikit lagi.
Dalam Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik (Lings, 2015:190),
Rasulullah dilukiskan berkata, "Aku sudah berkali-kali menghadap Tuhanku, memohon
hingga merasa malu".
Beberapa peristiwa lain yang dialami Nabi Muhammad saw. adalah berikut.
Melihat Jin Ifrit yang mengikuti nabi dengan membawa obor. Nabi kemudian
melintasi sekelompok yang bercocok tanam, lantas langsung memanen hasilnya.
Ini adalah gambaran umat yang berjihad fi sabilillah.
Nabi kemudian mencium aroma harum Masyitoh, yang memegang teguh
keyakinannya kepada Allah, meski ia dan anak-anaknya dihukum dengan
dimasukkan ke dalam penggorengan oleh Firaun.
Nabi bertemu pula dengan sekelompok orang yang yang memukul kepada
dengan palu hingga pecah, lantas kepala itu utuh kembali dan dipukuli lagi. Ini
gambaran orang yang malas atau meninggalkan salat maktubah (salat wajib).
Nabi melintasi sekelompok orang yang hanya mengenakan pakaian untuk
menutupi kemaluan dan memakan tumbuhan berduri. Mereka adalah gambaran
umat yang enggan berzakat meski sudah waktunya.
Nabi juga bertemu orang yang memakan daging busuk, sebagai perumpamaan
umat yang berzina. Nabi juga bertemu sekelompok orang yang berenang di
sungai darah dan dilempari batu-batu. Mereka adalah gambaran orang yang
memakan harta riba.
Nabi bersua pula dengan orang-orang yang mengumpulkan kayu bakar,
mengikat dan memanggulnya, tetapi beban kayu bertambah. Mereka adalah
umat yang banyak mengambil tanggungan.
Nabi melintasi orang yang saling mengguntingi lidah dan bibir dengan gunting
besi, gambaran ahli fitnah. Nabi bertemu kaum yang mencakar wajah dengan
kuku tembaga, gambaran orang yang gemar mengumpat dan menyebarkan aib.
Nabi berjumpa pula dengan wanita yang memakai perhiasan serbaindah, yang
merupakan gambaran dunia yang bsa melalaikan orang dari akhirat. Kelak akan
ada perwujudan lain, wanita itu menjadi tua renta, yang menandakan betapa
3
Beliau lantas diberi tiga gelas dengan isi yang berbeda-beda, yatu khamr, susu,
dan air putih. Rasulullah memilih susu, yang disebut oleh Jibril sebagai memilih
fitrah atau agama Islam.
Setelah itu, Nabi Muhammad saw. melakukan miraj, melewati langit dunia
menuju sidratul muntaha. Dalam proses mikraj ini, Rasulullah bertemu dengan
para nabi pilihan di setiap langit sebagai berikut.
Nabi Adam di langit pertama
Nabi Isa dan Yahya di langit kedua
Nabi Yusuf di langit ketiga
Nabi Idris di langit keempat
Nabi Harun di langit kelima
Nabi Musa di langit keenam, dan
Nabi Ibrahim di langit ketujuh.
Isra dan Mikraj adalah bukti kekuasaan Allah mampu melampaui segalanya
tanpa terbatas ruang dan waktu. Mikraj dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.
sebagai gambaran insan kamil (manusia sempurna) yang mencapai titik
penghambaan mutlak kepada Tuhannya.
4
Ya Rasulullah ya Habibullah
Engkaulah Cahaya itu
Cahaya penerang dari kegelapan
Penunjuk jalan dari kesesatan
Pembawa risalah dalam kebenaran
Ya Nabiyullah muhamadarrasulullah
Akhlakmu begitu mulia
Membawa berkah seluruh dunia
Pengorbananmu tiada tara
Tauladan umat sepanjang masa
Ya Muhammad ya rasulullah
Engkaulah tauladanku
Engkaulah panutanku
Setiap langkah dalam hidupku
Kan kulakukan sesuai petunjukmu
Ya Allah ya Tuhanku
Tiada kata yang terucap
Selain pujian kepadaMu
Engkau telah Mengutus Nabiku
Sebagai penerang jalan kebenaran
Ya Allah ya Tuhanku
Pertemukanlah aku dengan kekasihMu
Nabi Muhammad Tauladan Umat
Harapan ini mendapat Syafaat
Agar selamat dunia akhirat
Amin ya rabbal alamin.