Anda di halaman 1dari 23

Pendisiplinan

Berbasis
Konvensi Hak
Anak
Setiap Anak adalah Anak Kita
Hamid Patilima (S.Sos., M.Si.P., Dr.)
Tenaga Ahli Pengembangan Kab./Kota Layak Anak
Pengertian
Lain
• Tanpa kekerasan
• Fokus penyelesaian
Disiplin • Respek
• Motivasi
• Berdasar prisip
perkembangan anak
• Mendorong
• Mendukung
• Menumbuhkan kecintaan
belajar
• Menyebabkan disiplin diri
• Meningkatkan kemampuan
dan kepercayaan diri

(Durrant, 2010:11-13)
Bukan Disiplin
Membiarkan anak
Tidak memiliki
melakukan apapun
Permisif aturan, batasan,
yang mereka
atau harapan
inginkan

Hukuman alternatif
Reaksi jangka untuk menampar,
pendek memukul, dan
mempermalukan

(Durrant, 2010:15)
Makna Disiplin
Solusi jangka panjang

Komunikasi jelas dan konsisten

Konsisten menguatkan harapan, aturan, dan


batasan

Berdasarkan pengetahuan anak dan adil

Membangun hubungan yang saling


menghormati

Mengajar keterampilan hidup dan


mendorong mereka cinta belajar

Mengajarkan tentang sopan santun, non


kekerasan, empati, dan respek

Meningkatkan kompetensi dan kepercayaan


diri untuk menangani tantangan akademik
dan situasi sosial yang sulit
(Durrant, 2010:15)
Hukuman
Fisik Psikis
▪ Menampar ▪ Berteriak
▪ Cepak
▪ Meneriaki
▪ Meninju
▪ Memanggil nama
▪ Memukul dengan benda
▪ Mengabaikan
▪ Menarik telinga atau rambut
▪ Memaksa anak berdiri ▪ Mempermalukan
▪ Menjemur anak ▪ Membuat malu
▪ Menempatkan anak di toilet atau lemari

(Durrant, 2010:13)
Membangun Disiplin
Positif di SEKOLAH
Prinsip Hak Anak
Hak pendidikan (P. 28(1)) 1
mengambil langkah-
langkah untuk:
• mendorong kehadiran anak secara
teratur di sekolah
• menurunkan tingkat putus sekolah.

Doc.Ist., 2019 (Durrant, 2010:26)


Pasal 3 – Kepentingan Terbaik
Anak
2

Kesehata
Kesehata n mental Hubungan Hubungan Prestasi
n fisik dan sosial keluarga akademik
emosional

Doc.Ist., 2019 (Durrant, 2010:27)


Nondiskriminasi (P. 2)
3
Jenis
Ras Warna kulit Bahasa
kelamin

Kebangsaan,
Agama Politik Kepemilikan
etnik

Disabilitas Tempat lahir

(Durrant, 2010:29)
Terlindungi dari segala bentuk
kekerasan (P. 19)
4

Berteriak, Program Pemerintah


memanggil pelatihan: menyediakan
Hukuman fisik nama, menghina metode dukungan bagi
atau pendidikan non pendidik dan
mempermalukan kekerasan sekolah

Doc.Ist., 2019 (Durrant, 2010:30)


Disiplin sekolah menghormati
martabat anak (P. 28 (2))
5

Anak tidak harus Pendekatan


dipermalukan mempermalukan
atau
meremehkan
anak
ditinggalkan

Doc.Ist., 2019 (Durrant, 2010:31)


Tujuan Pendidikan (29)
6
Menghormati anak Menumbuhkan
dan kualitas rasa hormat
pendidikan inklusif terhadap orang
(P. 29) lain (P. 29)

Pendidikan
bertujuan untuk
mengembangkan
Mengembangkan rasa hormat anak
kemampuan untuk
individu, bakat, • Hak Asasi Manusia
• Orang tua
mental, dan fisik • Identitas budaya,
anak bahasa, dan nilai
• Nilai-nilai kebangsaan
di mana negara
mereka berasal dan
budaya yang berbeda
dari lingkungan
mereka

Doc.Ist., 2019 (Durrant, 2010:32-33)


Hak untuk bermain (P. 31)
7
Memastikan anak dapat beristirahat, punya waktu luang,
bermain dan terlibat dalam kegiatan rekreasi, dan kegiatan
budaya
• pendidik harus mempertimbangkan kegiatan dan tanggung
jawab anak di luar jam sekolah
• pendidik harus memastikan harapan mereka tidak
mengharuskan anak menyerah kepentingan luar atau
menghilangkan waktu luang mereka
• Sekolah harus memberikan kesempatan bagi anak untuk
terlibat dalam kegiatan budaya, seni, dan rekreasi

Doc.Ist., 2019 (Durrant, 2010:34)


Hak mengekspresikan
pandangan anak (P. 12)
8
Harus menghormati hak anak untuk mengekspresikan pandangan anak secara
bebas di semua hal yang mempengaruhi mereka. Pandangan disesuaikan usia
dan kedewasaan

pendidik harus mendengarkan, mempertimbangkan, dan


penghormati pandangan anak

pendidik harus melibatkan partisipasi anak dalam pengambilan


keputusan di sekolah

(Durrant, 2010:35)
Prinsip Pedagogi
Holistik 1
Semua aspek pembelajaran dan
pengembangan saling terkait
Pemahaman hubungan timbal balik Integrasi ke dalam semua aspek
• Pengembangan individu pembelajaran
• Belajar, perilaku, dan prestasi akademik • Penyajian materi akademik
• Hubungan keluarga • Penilaian pembelajaran anak
• Kesehatan masyarakat • Komunikasi dalam rumah
• Komunikasi dengan orang tua/wali anak
• Meningkatkan motivasi anak
• Menyelesaikan konflik pendidik dan anak
• Menyelesaikan konflik teman sebaya

(Durrant, 2010:40-42)
Berbasis kekuatan 2
kekuatan

Setiap
anak
memiliki:

bakat kompetensi

(Durrant, 2010:43)
Konstruktif 3
pendidik membangun harga diri dan kepercayaan
anak

pendidik sebagai seorang pelatih yang mendukung


anak dalam pembelajaran
Daripada mencoba untuk mengontrol
Daripada menghukum, pendidik
perilaku anak, pendidik berusaha untuk
menjelaskan, dan menunjukkan konsep dan
memahami dan membimbing ke arah yang
model perilaku yang harus dipelajari
positif

(Durrant, 2010:44)
Inklusif 4
Menghormati Mengindentifikasi tantangan belajar

hak anak atas Penilaian dan diagnosis Lebih memahami tantangan

perbedaan dan digunakan untuk Membuat adapatasi di rumah untuk memaksimalkan setiap keberhasilan anak

persamaan Pendidik membantu mengidentifikasi cara untuk mengajar setiap anak secara efektif

Label atau mengelompokkan anak

Penilaian dan diagnosis Stereotipe anak

tidak digunakan untuk Memisahkan anak

Penekanan pada
pengajaran yang terbaik dari
kebutuhan, kemampuan sekolah
kekuatan,
keterampilan
sosial, dan gaya
belajar terpadu
di rumah

(Durrant, 2010:45)
Proaktif 5
pendidik lebih efektif
ketika mereka
berencana untuk
membantu anak
berhasil dalam jangka
panjang, daripada Pendidik proaktif
ketika mereka bereaksi • Memahami dan menyelesaikan akar
terhadap kesulitan kesulitan belajar dan perilaku
• Mengidentifikasi dan menerapkan
jangka pendek strategi yang memperkenalkan
keberhasilan dan mencegah konflik
• Menghindari reaksi jangka pendek

(Durrant, 2010:48
Partisipatif 6

Anak termotivasi untuk • Anak terlibat dalam


belajar ketika anak pengambilan keputusan dan
merasa terlibat dalam menghormati sudut pandang
anak
proses pembelajaran

(Durrant, 2010:49-50)
Daftar Pustaka
Durrant, Joan E. Positive Discipline in Everyday Teaching: Guidelines for
Educators. Bangkok: Save the Children, 2010

Anda mungkin juga menyukai