Anda di halaman 1dari 47

SATUAN PENDIDIKAN RAMAH

ANAK

FASNAS SRA
SEKOLAH
SATUAN PENDIDIKAN/MADRASAH:
FORMAL, NON FORMAL DAN INFORMAL
RAMAH
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
(UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak)
KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA
TAHUN 2018

79,6 juta
262 juta 65 juta
6
JURUS
JITU
MESRA
1 TUJUAN UTAMA MELINDUNGI ANAK
DI SATUAN PENDIDIKAN

2 PELINDUNG UTAMA

3 PILAR SRA
 

4 KONSEP SRA

5 PRINSIP SRA

6 KOMPONEN SRA
JURUS 1
DI MANA ANAK
HARUS
TEMPAT ANAK
MENDAPAT
PERLINDUNGAN
JURUS 2
K

N
I
KELUARGA SATUAN
K
PENDIDIKAN
A
RUMAH
JURUS 3
4 KONSEP SRA

JURUS 4
5 PRINSIP SRA
Kepentingan JURUS 5
terbaik Partisipasi
bagi anak anak
Non Hidup, kelangsungan
Diskriminasi hidup, & Pengelolaan
perkembangan yang baik
6 KOMPONEN SRA
JURUS 6
1. Membuat kebijakan/aturan untuk kepentingan terbaik anak
( himbauan tidak merokok di lingkungan satuan pendidikan, jauhi
Narkoba dan obat terlarang,dll)
2. Tata tertib yang sudah menghilangkan unsur hukuman, ancaman,
sanksi dengan menggantinya dengan pembinaan, pendekatan
persuasif dan konsekuensi
3. Deklarasi (Bersama Pemda atau didampingi Pemda)
4. Adanya SK TIM SRA dan SK TIM Penanganan Kasus dari satuan
pendidikan)
5. Memastikan satuan pendidikan masuk dalam SK Pemda
6. Kebijakan tertulis yang mendukung pemenuhan hak anak lainnya
(anti bullying, pemetaan kelompok rentan, pembatasan HP, dll)
7. Melakukan perjanjian dan kerja sama dengan lembaga layanan
terdekat seperti Puskesmas, Kepolisian, P2TP2A, Pemadam
Kebakaran, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Media Massa. dll
3. PROSES BELAJAR
YANG RAMAH ANAK
Adanya papan nama, minimal spanduk satuan pendidikan ramah anak (3 bulan)
1. mensosialisasikan SRA kepada seluruh warga satuan
pendidikan untuk menumbuhkan kesadaran akan pemenuhan hak
dan perlindungan anak.
2. membuat grup komunikasi setiap kelas dengan orang tua 
3. melibatkan orang tua dalam penataan lingkungan 
4. melibatkan orang tua dalam penggunaan sarana misalnya
menumpulkan ujung meja menghiasi sekolah dan lain-lain 
5. orang tua sebagai narasumber 
6. melibatkan orang tua dan menyiapkan sarapan sehat melibatkan
alumni berjajar dengan masyarakat dunia usaha dan industri media
dan lembaga terkait lainnya
PROSES PEMBENTUKAN DAN
PENGEMBANGAN SRA
TAHAPAN MAMPU
1. PENERAPAN DISIPLIN POSITIF
DENGAN REVISI TATA TERTIB
YANG BERPIHAK KEPADA
KEPENTINGAN TERBAIK ANAK
2. BIMTEK: TERDAPAT TENAGA
PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
TERLATIH KHA & SRA
3. MEMPERKUAT 3 PILAR
4 KONSEP DAN 5 PRINSIP
4. PEMENUHAN 6 KOMPONEN
SRA
TAHAPAN MAJU

BARIISAN
MENJADI BUDAYA
MONEV BERJALAN
BAIK

6 KOMPONEN
TERPENUHI
PENGIMBASAN

PEMBIASAAN
KETELADANAN 100%

PENCEGAHAN 99%

PENANGANAN 1%
Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi Anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Perlindungan Anak, pasal 9 ayat 1 secara tegas menyatakan (a), “setiap Anak berhak mendapatkan
perlindungan di satuan pendidikan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh
pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain”.
● Kekerasan Fisik; menampar, menimpuk, menginjak kaki, menjegal, meludahi, memalak,
melempar dengan barang, menghukum dengan berlari keliling lapangan, menghukum dengan
cara push-up, memaksa peserta didik untuk tinggal di posisi yang tidak nyaman dan panas
● Kekerasan Psikis; memandang sinis, memandang penuh ancaman, mendiamkan,
mengucilkan, meneror lewat pesan pendek telepon genggam atau e-mail, memandang yang
merendahkan, memelototi, dan mencibir;
● Kekerasan Verbal; memaki, menghina, menjuluki, meneriaki, mempermalukan di depan
umum, menuduh, menyoraki, menebar gossip, memfitnah dan menolak.
● Kekerasan Simbolik; gambar-gambar yang menyimbolkan kekerasan di buku-buku
pelajaran, gambar-gambar yang menyimbolkan pornografi, gambar-gambar yang
menyimbolkan diskriminasi, dll yang sekarang banyak muncul dalam buku-buku pelajaran.
● Kekerasan Seksual; memegang, meremas bagian sensitif, berhubungan badan tanpa
atau dengan paksaan, dan bentuk lain yang mengarah pada kekerasan seksual.
● Kekerasan Cyber; mempermalukan, merendahkan, menyebar gossip di jejaring sosial
internet (misal : Facebook);





ORANG DEWASA MEMENUHI HAK ANAK
DI SATUAN PENDIDIKAN

Menumbuhkan komitmen
kesadaran kolektif Komunikasi efektif
orang dewasa kolaborasi
dalam pemenuhan berkelanjutan
hak anak, dengan
cara:
1.
2.

3.

4.
5.
LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN DI SATUAN PENDIDIKAN
Sosialisasi ke seluruh warga satuan
1 pendidikan
Membuat SK TIM SRA yang ditandatangani
2
oleh kepala satuan pendidikan
Membuat SK TIM Pengaduan dan Mekanisme
3
Pengaduan

4 Mengisi checklist potensi

5 Membenahi tata tertib

Membuat papan nama SRA minimal spanduk


6 di 3 bulan pertama
Membuat perencanaan berdasarkan checklist
7 potensi untuk memenuhi 6 komonen SRA bersama
3 pilar SRA
8 Sosialisasi mekanisme pengaduan kepada
semua warga satuan pendidikan
Evaluasi dengan menggunakan checklist
9
potensi/standarisasi
R I N
A S A
B I

BERSIH AMAN RAMAH INDAH INKLUSIF SEHAT ASRI N YAMAN


PEMBEDA INKLUSI DI SRA

SATUAN PENDIDIKAN SIAP MEMBERIKAN LAYANAN YANG DIBUTUHKAN OLEH ANAK TERKAIT
DENGAN KEKHUSUSANNYA

1. SIAP MELAKUKAN OBSERVASI DAN ASESMEN DENGAN BENTUK KERJASAMA BERSAMA


LEMBAGA YANG MEMPUNYAI LAYANAN
2. SIAP MEMBERIKAN LAYANAN KHUSUS SESUAI KEBUTUHAN
3. SIAP MENYEDIAKAN GURU PENDAMPING KHUSUS
4. SIAP MENYEDIAKAN KURIKULUM KHUSUS
5. SIAP MEMBERIKAN LAYANAN TERAPI KEPADA ANAK DENGAN KERJASAMA ANTARA ORANG TUA
DAN LEMBAGA LAYANAN

Anda mungkin juga menyukai