Disusun oleh
No Absen : 11
Kejadian isra' dan mi'raj terjadi setahun sebelum hijrah nabi ke kota
Madinah. Tepatnya tahun 12 dari masa penobatan nabi. Kisah isra' mi'raj dikisahkan
oleh Allah SWT dan dinamakan surat Al-Qur'an dengan kejadian tersebut surat Al-
Isra’, surat ke 17 dalam Al-Qur'an. Di dalam Al-Isra‘ ayat 1, yang artinya: “Maha Suci
Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil
Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Sementara itu, Mi’raj secara bahasa artinya adalah naik. Secara istilah adalah
naiknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke sidratul muntaha. Dalam Al
Qur’an, mi’raj ini disinggung dalam surat An Najm.“Dan sesungguhnya Muhammad
telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di
Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril)
ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya
(muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.
Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya
yang paling besar.” (QS. An-Najm: 13-18)
Seekor binatang putih bertubuh lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari
bagal, dengan dua sayap di antara kedua kakinya. Kemudian Rasulullah pun pergi
meninggalkan Mekah. Selama perjalanan, beliau singgah ke beberapa tempat yang
tidak pernah dilihat sebelumnya. Setiap tempat yang beliau singgahi dijelaskan nilai-
nilai historisnya oleh Jibril.
Begitu kedua kaki beliau tepat menginjak tangga yang pertama, tangga itu
bergerak naik sendiri membawa Rasulullah dan Jibril terbang menembus awan.
Mereka pun melakukan perjalanan menuju langit ke tujuh. Di setiap tingkatan langit,
Rasulullah menyaksikan pemandangan yang luar biasa. Beliau bertemu dengan para
Nabi terdahulu bersama pengikutnya yang saleh.
Isra' mi'raj adalah satu peristiwa yang mempunyai 2 sisi yaitu ada isra' dari
masjidil haram ke masjidil aqsa kemudian dari sana itu Mi'raj . Isra tidak boleh
diingkari adanya , jika ada yang mengingkarinya dinilai keluar dari islam . Isra'
perjalanan malam ,memperjalankan malam hambanya. Isra’ perjalanan
horizontal,mi’raj adalah perjalanan vertikal . sehingga perjalanan yang penting
adalah mi’raj daripada isra’.
Orang yang dekat dengan Allah akan tembus pandang , tetapi tidak
semuanya tapi sebagian. Perjalan dibagi menjadi dua bagian yaitu perjalanan turun
dan perjalanan naik (pergerakan keatas).
- Harus ‘abdun
- Harus ada huruf ba (kedekatn)
- Lailan(malam,
keheningan,kesahduan,kepasrahan,kerinduan,kedekatan,kekhusyukan).
- Dari masjid ke masjid