PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama, suatu kata yang tidak hanya harus kita ketahui, namun juga sangat-
sangat harus untuk kita pahami makna, cara, manfaat dan semua hal yang
berpengaruh terhadap kehidupan kita. Oleh karena itu agama sangat dibutuhkan
oleh manusia agar manusia memiliki pegangan hidup sehingga semua aktivitas
yang dikerjakan harus selalu berdasar kepada ajaran agama.
Sebuah peristiwa yang tidak dapat diterima akal sehat, namun jika kita
berbicara agama samawi, maka keyakinan kita pasti menepis semua hal gaib dan
percaya kepada Allah SWT. Peristiwa Isra Mi’raj yang akan kita jelaskan
semuanya di makalah ini, dapat menyimpulkan apakah kita sudah cukup berbuat
baik kepada-Nya guna mensyukuri semua kenikmatan yang kita terima sampai
beranjak dewasa.
B. Perumusan Masalah
Adapun permasalahan atau topik yang terbahas dalam pembuatan makalah
ini telah kami jabarkan, yakni :
C. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya sebuah tujuan dapat menjadi target yang harus dipenuhi dari
pembuatan makalah. Karena itu, semua sumber terpercaya yang telah kami
rangkum dalam makalah ini bertujuan untuk :
D.Metode Penulisan
Data, tulisan dan gambar yang kami muat di dalam makalah ini, telah
kami sempurnakan dan meringkas langsung dari sumbernya sehingga dapat lebih
mudah dipahami maksud sebenarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Isra Mi’raj yang telah selesai dilakukan Nabi Muhammad SAW. Seringkali
di kalangan masyarakat kita dalam mendefinisikan peristiwa ini, mereka
menggabungkan Isra Mi’raj menjadi satu peristiwa yang sama cara melakukannya
dan mempunyai arti yang sama. Padahal sebenarnya Isra dan Mi’raj merupakan
dua peristiwa yang berbeda. Dan untuk membenarkan kesalahan pemahaman
tersebut, kami bermaksud untuk mengupas tuntas pengertian, proses, dan sejarah
dari Isra Mi’raj itu sendiri. Kami juga menambahkan sebuah manfaat dan hikmah
yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Isra Mi’raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh
Rasulullah dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu
peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat perintah untuk menunaikan shalat wajib
dalam waktu sehari semalam atau 24 jam sehari.
Isra’ dan Mi’raj merupakan dua cerita perjalanan yang berbeda. Namun
karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan yaitu hanya sehari
semalam, maka disebutlah peristiwa Isra’ Mi’raj. Selama perjalanan Nabi ditemani
Malaikat Jibril dengan menunggangi Buraq. Adapun dalil naqli yang membuktikan
bahwa peristiwa itu benar apa adanya terjadi dapat dibaca dalam surat ke- 17
dalam Al-Qur’an, yakni :
Artinya :
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam
dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
B. PENGERTIAN
1. Tiba-tiba Nabi Muhammad saw. melihat Jin Ifrit yang membuntuti beliau
dengan membawa obor. Setiap kali beliau menoleh, beliau melihatnya
menyebabkan mata Rasulullah sentiasa berpaling ke arahnya. Kemudian
malaikat Jibril berkata, "Adakah engkau mau aku ajarkan kalimat untuk
menghalau Ifrit itu?" Nabi saw. bersabda, "Baik!".
2. Lalu malaikat Jibril berkata, "Ucapkan: Aku berlindung dengan wajah
Allah Yang Maha Mulia dan dengan kalimat-kalimat Allah yang
sempurna yang tidak ada orang yang baik dan tidak pula orang yang
durhaka dapat melampauinya, dari kejahatan apa saja yang turun dari
langit dan dari kejahatan apa saja yang naik ke langit; dari kejahatan
apa saja yang masuk ke dalam bumi dan dari kejahatan apa saja yang
keluar dari bumi; dari fitnah-fitnah di waktu malam hari dan di waktu
siang hari; dari bencana-bencana dari malam hari dan siang hari,
kecuali bencana yang datang dengan kebaikan, wahai Dzat Yang Maha
Penyayang!”
3. Setelah Nabi Muhammad saw. membaca doa tersebut, maka jin Ifrit yang
membuntuti beliau jatuh tersungkur dan obornya padam.
4. Kemudian Nabi melihat kaum yang menanam tanaman pada suatu hari dan
pada hari itu pula tanaman tersebut dapat dipanen. Dan setiap kali dipanen,
buahnya kembali lagi seperti semua. Setelah ditanyakan kepada malaikat
Jibril beliau mendapat jawaban bahwa apa yang beliau lihat itu adalah
gambaran dari orang-orang yang berjuang untuk membela agama Allah.
Amal baik mereka dilipatkan gandakan sampai 700 kali.
5. Nabi Muhammad saw. mencium bau harum. Setelah ditanyakan kepada
malaikat Jibril tentang bau apakah yang tercium oleh Nabi Muhammad
saw. tersebut; beliau mendapat jawaban bahwa bau tersebut adalah bau dari
Masyithah beserta suami dan kedua anaknya yang dibunuh oleh raja Fir'aun
dari Mesir yang mengaku sebagai Tuhan, karena mempertahankan imannya
dan mengingkari ketuhanan Fir'aun.
6. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang membentur-benturkan kepala
mereka pada batu sehingga kepala mereka itu pecah. Dan setiap kali kepala
mereka pecah, maka pulih kembali, lalu mereka benturkan kembali.
Pekerjaan tersebut mereka lakukan terus-menerus tanpa berhenti. Nabi
Muhammad saw. mendapat jawaban dari malaikat Jibril atas pertanyaan
beliau, bahwa perbuatan tersebut adalah gambaran dari siksaan yang akan
diberikan di hari kiamat kepada orang-orang yang malas melakukan shalat
wajib dan sering mengakhirkan dari waktunya
7. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang pergi berombongan seperti
kawanan unta dan kambing yang pergi ke tempat penggembalaan dalam
keadaan telanjang. Hanya kemaluan dan dubur mereka saja yang tertutup
dengan secarik kain. Mereka makan kayu berduri yang sangat busuk
baunya (kayu dlari'), buah zaqqum (buah tetumbuhan yang sangat pahit)
dan bara serta batu-batu dari neraka Jahannam. Malaikat Jibril
menerangkan bahwa kaum tersebut adalah gambaran dari ummat Nabi
Muhammad saw. yang tidak mau membayar zakat, baik zakat wajib
maupun zakat sunnat. Allah swt. sama sekali tidak menganiaya mereka;
tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
8. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang menghadapi dua potong daging.
Yang sepotong daging yang telah masak dalam sebuah kendil, sedang yang
sepotong lagi daging mentah yang busuk. Kaum tersebut melahap daging
mentah yang busuk serta meninggalkan daging yang telah masak. Kaum
tersebut adalah gambaran dari ummat Nabi yang telah mempunyai isteri
yang halal dan baik, tetapi mereka mendatangi pelacur dan tidur bersama
pelacur sampai pagi; dan gambaran dari para wanita yang telah mempunyai
suami yang halal dan baik, tetapi mereka mendatangi laki-laki hidung
belang dan tidur bersamanya sampai pagi.
9. Nabi Muhammad saw. melihat kayu yang melintang di tengah jalan,
sehingga tidak ada pakaian atau lainnya yang melewatinya, kecuali kayu
tersebut menyobekkannya. Keadaan tersebut adalah sebagai gambaran dari
ummat Nabi Muhammad saw. yang suka duduk-duduk di jalanan sehingga
mengganggu kelancaran lalu lintas. Setelah menjawab pertanyaan Nabi
Muhammad saw. malaikat Jibril membaca ayat Al Qur'an yang tersebut
dalam surat Al A'raf ayat 86 yang antara lain berbunyi sebagai berikut:
“Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti
dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah ....
10. Nabi Muhammad saw. melihat orang laki-laki yang berenang di sungai
darah dengan menelan batu. Ini adalah gambaran dari orang yang memakan
riba.
11. Nabi Muhammad saw. melihat orang laki-laki yang mengumpulkan kayu
bakar. Laki-laki tersebut tidak kuat membawanya; akan tetapi jumlah kayu
bakar tesebut tidak dikurangi, melainkan ditambahi. Ini adalah gambaran
dari ummat Nabi Muhammad saw. yang memangku tugas atau jabatan
rangkap. Dia tidak mampu menunaikan amanat-amanat dari tugas-tugas
dan jabatan-jabatan tersebut, akan tetapi masih mau menerima tugas dan
jabatan lainnya.
12. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang mengguntingi lidah dan bibir
mereka dengan gunting besi. Setiap kali lidah dan bibir mereka digunting,
maka lidah dan bibir tersebut kembali seperti sedia kala. Mereka
melakukan hal tersebut terus menerus tanpa berhenti. Ini adalah ibarat dari
tukang-tukang khutbah yang menimbulkan fitnah, yaitu tukang-tukang
khutbah dari ummat Nabi Muhammad saw. yang meng-khutbahkan apa
yang mereka sendiri tidak melakukannya.
13. Nabi Muhammad saw. mendengar panggilan dari arah kiri: "Wahai
Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !". Nabi
Muhammad saw. tidak menjawab, kemudian malaikat Jibril berkata kepada
beliau: "Panggilan tadi adalah panggilan dari orang-orang Nasrani dan jika
engkau menjawab seruan itu tadi, wahai Muhammad, niscaya banyaklah di
kalangan umat engkau yang menjadi Nasrani."
14. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang mempunyai kuku-kuku dari
logam. Mereka mencakari muka dan dada mereka dengan kuku tersebut. Ini
adalah ibarat orang-orang yang senang menggunjing orang lain dan
melecehkan kehormatan orang lain
15. Nabi Muhammad saw. mendengar panggilan dari arah kanan: "Wahai
Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !". Nabi
Muhammad saw. tidak menjawab, kemudian malaikat Jibril menerangkan
kepada Nabi Muhammad saw.: "Panggilan tadi adalah panggilan dari
orang-orang Yahudi. Jika engkau memenuhi panggilan tersebut, niscaya
banyaklah di kalangan umat engkau yang menjadi Yahudi.
16. Nabi Muhammad saw. melihat wanita yang terbuka kedua lengan
bawahnya dan memakai segala macam perhiasan. Wanita tersebut berkata:
"Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !".
Nabi Muhammad saw. tidak menolehnya. Setelah Nabi Muhammad saw.
bertanya kepada malaikat Jibril tentang siapakah wanita tersebut, maka
malaikat Jibril menjawab: "Itulah dunia!; jika engkau memenuhi
panggilannya, niscaya ummat engkau lebih mementingkan dunia dari pada
akhirat.
17. Nabi Muhammad saw. bertemu dengan seorang tua yang mengajak beliau
untuk menyimpang dari jalan yang akan dilaluinya sambil berkata: "Kemari
Muhammad !". Malaikat Jibril berkata: "Terus lurus Muhammad !". Nabi
Muhammad saw. bersabda kepada Jibril: "Siapakah dia ?". Jibril
menjawab: "Dia adalah Iblis, musuh Allah, yang menginginkan agar
engkau cenderung kepadanya!".
18. Nabi Muhammad saw. bertemu dengan seorang wanita tua di pinggir jalan
memanggil Nabi saw.: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan
meminta kepadamu !!". Malaikat Jibril berkata bahwa wanita tua itu adalah
gambaran dari umur dunia yang tidak lagi tersisa kecuali seperti sisa umur
dari wanita tua tersebut.
Peristiwa Mi’raj
Setelah menunaikan ibadah di Baitul Maqdis kemudian didatangkan sebuah
tangga syurga yang lalu dipancangkan di atas batu. Batu pijakan Nabi Muhammad
s.a.w saat akan mi'raj itu disebut Shakhrah al-Muqaddasah (batu yang disucikan).
Nabi Muhammad belum pernah melihat sesuatu yang lebih indah daripada tangga
yang dilihatnya itu. Tangga Mi'raj itu dibuat dari emas dan perak berlapis mutiara.
Tangga itu menjulang dari Baitul Maqdis ke langit dunia. Di sebelah kanannya ada
400 ribu malaikat, disebelah kirinya juga 400 ribu malaikat, di depannya seribu
malaikat dan di belakangnya juga seribu malaikat.
Malaikat jibril menaikkan Nabi ke tangga. Jarak antar anak tangga sejauh
perjalanan empat puluh tahun. Perjalanan mi'raj mula-mula memasuki langit dunia.
Ketika naik ke langit Nabi Muhammad melihat keindahan yang belum pernah dia
lihat sebelumnya. Jibril membawa Nabi hingga tiba di depan pintu langit yang
disebut pintu Hafadzah (pintu langit dunia). Di pintu itu ada malaikat penjaga yang
disebut Isma’il. Dia memiliki 12.000 pembantu dan setiap pembantu memiliki
12.000 pesuruh.
Pada waktu Nabi Muhammad s.a.w akan berpisah dengan Jibril pada Subuh
Isra' di Dzi Thuwa, suatu tempat dipinggir kota Mekkah, Nabi Muhammad s.a.w
bersabda: "Ya Jibril, kaumku akan mendustakan aku". Jibril menjawab: "Abu
Bakar akan membenarkan engkau dan dialah Ash Shiddiq." Setelah Nabi
Muhammad s.a.w turun dari buroq, maka terangkatlah Buraq ke langit dan terus ke
syurga.
Teori Relativitas.
Teori Relativitas membahas mengenai Struktur Ruang dan Waktu serta
mengenai hal hal yang berhubungan dengan Gravitasi. Theori relativtas terdiri dari
dua teori fisika, relativitas umum dan relativitas khusus. Theori relativitas khusus
menggambarkan perilaku ruang dan waktu dari perspektif pengamat yang bergerak
relatif terhadap satu sama lain, dan fenomena terkait. Artikel ini hanya dibahas
theori relativitas khusus dan Efek yg disebut dilatasi waktu (dari bahasa Latin:
dilatare “tersebar”, “delay”).
Einstein merumuskan teorinya dalam sebuah persamaan mathematik:
Sebelum Isra’ Mi’raj, situasi dan kondisi Nabi Muhammad Saw sangat
memprihatinkan karena wafatnya paman beliau, Abu Thalib, dan istri beliau, Siti
Khadijah.
Padahal, keduanya merupakan pelindung dan pendukung utama Nabi Saw
dalam mengemban risalah Islam. Dengan Isra’ Mi’raj, keimanan atau kekuatan
mental beliau bertambah kuat. Keganasan, kebrutalan, dan kekerasan umat yang
didakwahinya dihadapi dengan kesabaran yang luar biasa, karena yakin akan
perlindungan Allah SWT dan kebenaran risalah yang dibawanya.
BAB III
PENUTUP
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an)
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut:45)
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Qur’anul Karim
2. http://wikipedia.com : Isra Mi’raj
3. http://bambies.wordpress.com : Isra Mi’raj dan teori Relativitas
4. http://www.risalahislam.com : Hikmah dan tujuan Isra Mi’raj