Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 1 :




Artinya : Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan
hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al
Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)
Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat. (Q.S Al isra: 1)
Menurut
mengisra'kan

Arief

Rakhman

(memperjalankan

Aji1,

diwaktu

Allah
malam

s.w.t.
hari)

telah
Nabi

Muhammad s.a.w. dari masjidil Haram (di Makkah) ke masjidil


Aqsha artinya masjid yang jauh (di Palestina). Dahulunya orang
biasa berjalan kaki dari satu tempat ketempat, ataupun menaiki
kuda, keledai, unta dan sebagainya.
Perjalanan dari Makkah ke Palestina mengambil masa
lebih kurang 40 hari. Ini adalah suatu perjalanan yang jauh,
tetapi dengan kuasa Allah telah dilakukan dalam

masa yang

singkat, hanya dalam beberapa jam saja. Bagi orang dahulu,


perrjalanan yang demikian jauh jika dapat dilakukan dalam masa
beberapa jam saja adalah suatu hal yang luar biasa dan tidak
dapat diterima oleh akal mereka. Oleh karena itu mereka yang
tidak beriman seperti Abu Jahal dan pengikut-pengikutnya

menggunakan peristiwa ini untuk menjatuhkan nama baik Nabi


Muhammad

s.a.w.

dengan

menuduh

Nabi

s.a.w.

seorang

pendusta dan berbagai tuduhan keji lainnya.


Mereka yang beriman dapat menerimanya karena ia
merupakan salah satu tanda dari kekuasaan Allah s.w.t. yang
telah pernah diberikan kepada Rasul-rasulnya.
Ia2 juga berpendapat, dalam peristiwa ini, di samping Nabi
melihat

tentang

kebesaran-kebesaran

Allah,

juga

diperlihatkannya surga beserta panoramanya dan peristiwaperistiwa yang lain yang menakjubkan. Semua amatlah penting
untuk dijadikan sebagai referensi renungan di tengah gelombang
kehidupan yang semakin runyam dan begitu dahsyat. Dan hal
yang paling utama ialah diturunkanlah sholat

lima waktu

yang pasti kita jalankan sampai sekarang ini.


1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan rumusan

masalah yaitu sebagai berikut.


1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.3

Apakah yang dimaksud dengan Isra Miraj?


Bagaimanakah kejadian Isra Miraj?
Apakah tujuan dari Isra Miraj?
Apakah hikmah dari Isra Miraj?
Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan manfaat pembahasan

makalah ini yaitu.


1.3.1 menjelaskan dan mengetahui pengertian dari Isra Miraj secara
etimologi dan terminologi,
1.3.2

menjelaskan dan mengetahui runtutan kejadian Isra Miraj,

1.3.3
1.3.4

menjelaskan dan mengetahui tujuan Isra Miraj, dan

menjelaskan dan mengetahui hikmah dari Isra Miraj.1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian Isra Miraj
Menurut Arief Rakhman Aji3, Isra Miraj (Arab :
, al-Isr wal-Mirj) adalah dua bagian dari perjalanan
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam
saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi
umat

Islam,

Shallallahu

karena
Alaihi

pada

wa

peristiwa

Sallam

ini

Nabi

mendapat

Muhammad

perintah

untuk

menunaikan shalat lima waktu dalam sehari semalam.


Israsecara etimologi atau menurut bahasa artinya
berjalan di waktu malam.
Isra secara terminologi atau menurut istilah artinya
perjalanan Nabi Muhammad s.a.w. diwaktu malam hari dari
masjidil Haram (di Makkah) ke masjidil Aqsha artinya masjid yang
jauh (di Palestina).
Miraj secara etimologi atau menurut bahasa artinya
tangga, atau alat untuk naik dari bawah ke atas.

1 Arief Rakhman Aji, Makalah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad s.a.w, dalam
Alamat http://annisaervina.blogspot.co.id/2012/06/makalah-isra-miraj-nabimuhammad-saw.html.2 Ibid.

Miraj secara terminologi atau menurut istilah adalah


perjalanan nabi saw dari alam bawah (bumi) ke alam atas (langit)
sampai langit yang ke tujuh sampai ke sidratul muntaha, yakni
dari Masjidil Aqsha di Palestina naik ke alam atas melalui
beberapa langit dan ke sidratul muntaha dan terakhir sampai ke
Arasyi dan Kursy dimana beliau menerima wahyu dari Allah yang
mengandung perintah shalat lima waktu.
2.2

Masa Terjadinya Isra Miraj


Arief Rakhman Aji

juga berpendapat, para ulama tarikh

banyak berselisih tentang waktu terjadinya isra miraj. Sebagian


ulama berpendapat bahwa isra miraj terjadi pada tanggal 7
Rabiul awal,sebagian lagi pada tanggal 17 Rabiul awal, sebagian
lagi pada tanggal 27 Rabiul akhir dan sebagian lagi berpendapat
bahwa isra miraj terjadi pada tanggal tanggal 27 rajab.
Tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa isra
miraj terjadi pada tanggal 27 Rajab .
Sedangkan tahun terjadinya Isra Miraj terjadi pada
periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah. Yaitu pada malam 27 Rajab
tahun ke-10 kenabian.
Wallahu alamu bis-shawab
2.3

Situasi Terjadinya Isra Miraj


Kita kenal Isra' wal Mi'raj terjadi sekitar setahun

sebelum Hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah (Yatsrib ketika


itu). Ketika itu, Rasulullah SAW dalam situasi yang sangat
"sumpek", seolah tiada celah harapan masa depan bagi agama
ini. Selang beberapa masa sebelumnya, isteri tercinta Khadijah
r.a. dan paman yang menjadi dinding kasat dari penjuangan

meninggal dunia. Yang kita kenal dengan Ammul husni (tahun


duka cita). Sementara tekanan fisik maunpun psikologis kafir
Qurays terhadap perjuangan semakin berat. Rasulullah seolah
kehilangan pegangan, kehilangan arah, dan pandangan itu
berkunang-kunang tiada jelas.
Dalam sitausi seperti inilah, rupanya "rahmah" Allah
meliputi segalanya, mengalahkan dan menundukkan segala
sesuatunya. "warahamatii wasi'at kulla syaei", demikian Allah
deklarasikan dalam KitabNya. Beliau di suatu malam yang
merintih

kepedihan,

mengenang

kegetiran

dan

kepahitan

langkah perjuangan, tiba-tiba diajak oleh Pemilik kesenangan dan


kegetiran

untuk

"berjalan-jalan"

(saraa)

melihat

langsung

kebesaran singgasana Ilahiyah di "Sidartul Muntaha". Sungguh


sebuah "penyejuk" yang menyiram keganasan kobaran api
permusuhan kaum kafir. Dan kinilah masanya bagi Rasulullah
SAW untuk kembali "menenangkan" jiwa, mempermantap tekad
menyingsingkan lengan baju untuk melangkah menuju ke
depan.2

2.4

Kronologi Terjadinya Isra Miraj


Menurut Hudri Albatani5, perjalanan dimulai Rasulullah mengendarai

buraq bersama Jibril. Jibril berkata, turunlah dan kerjakan shalat. Rasulullahpun
turun. Jibril berkata, dimanakah engkau sekarang ?

23 Arief Rakhman Aji, Makalah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad s.a.w, dalam
Alamat http://annisaervina.blogspot.co.id/2012/06/makalah-isra-miraj-nabimuhammad-saw.html.4 Ibid.

tidak tahu, kata Rasul.


Engkau berada di Madinah, disanalah engkau akan berhijrah , kata Jibril.
Perjalanan dilanjutkan ke Syajar Musa (Masyan) tempat penghentian Nabi Musa
ketika lari dari Mesir, kemudian kembali ke Tunisia tempat Nabi Musa menerima
wahyu, lalu ke Baitullhmi (Betlehem) tempat kelahiran Nabi Isa AS, dan
diteruskan ke Masjidil Aqsha di Yerussalem sebagai kiblat nabi-nabi terdahulu.
Jibril menurunkan Rasulullah dan menambatkan kendaraannya. Setelah rasul
memasuki masjid ternyata telah menunggu Para nabi dan rasul.
Rasul bertanya : Siapakah mereka ?
Saudaramu para Nabi dan Rasul. Kemudian Jibril membimbing Rasul kesebuah
batu besar, tiba-tiba Rasul melihat tangga yang sangat indah, pangkalnya
di Maqdis dan ujungnya menyentuh langit. Kemudian Rasulullah bersama Jibril
naik tangga itu menuju kelangit tujuh dan ke Sidratul Muntaha.
Dan sesungguhnya nabi Muhammad telah melihatJibril itu (dalam
rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha. Di dekatnya
ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratull Muntaha
diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak
berpaling dariyang dilihatnya itu dan tidakpula melampauinya. Sesungguhnya dia
telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.
(QS. An-Najm : 13 18).
Selanjutnya Rasulullah melanjutkan perjalanan menghadap Allah tanpa
ditemani Jibril Rasulullah membaca yang artinya : Segala penghormatan adalah
milikAllah, segala Rahmat dan kebaikan. Allah berfirman yang artinya:
Keselamatan bagimu wahai seorang nabi, Rahmat dan berkahnya.

Rasul membaca lagi yang artinya: Keselamatan semoga bagi kami dan hambahamba Allah yang sholeh. Rasulullah dan ummatnya menerima perintah ibadah
shalat.
Berfirman Allah SWT : Hai Muhammad Aku mengambilmu sebagai kekasih
sebagaimana Aku telah mengambil Ibrahim sebagai kesayanagan dan Akupun
memberi firman kepadamu seperti firman kepada Musa Akupun menjadikan
ummatmu sebagai umat yang terbaik yang pernah dikeluarkan pada manusia, dan
Akupun menjadikan mereka sebagai umat wasath (adil dan pilihan), Maka
ambillah apa yang aku berikan kepadamu dan jadilah engkau termasuk orangorang yang bersyukur.
Kembalilah kepada umatmu dan sampaikanlah kepada mereka dari Ku.
Kemudian Rasul turun ke Sidratul Muntaha.
Jibril berkata : Allah telah memberikan kehormatan kepadamu dengan
penghormatan yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari makhluk Nya
baik malaikat yang terdekat maupun nabi yang diutus. Dan Dia telah membuatmu
sampai suatu kedudukan yang tak seorangpun dari penghuni langit maupun
penghuni bumi dapat mencapainya. Berbahagialah engkau dengan penghormatan
yang diberikan Allah kepadamu berupa kedudukan tinggi dan kemuliaan yang
tiada bandingnya. Ambillah kedudukan tersebut dengan bersyukur kepadanya
karena Allah Tuhan pemberi nikmat yang menyukai orang-orang yang bersyukur.
Lalu Rasul memuji Allah atas semua itu.
Kemudian Jibril berkata : Berangkatlah ke surga agar aku perlihatkan kepadamu
apa yang menjadi milikmu disana sehingga engkau lebih zuhud disamping
zuhudmu yang telah ada, dan sampai lah disurga dengan Allah SWT. Tidak ada
sebuah tempat pun aku biarkan terlewatkan. Rasul melihat gedung-gedung dari
intan mutiara dan sejenisnya, Rasul juga melihat pohon-pohon dari emas. Rasul
melihat disurga apa yang mata belum pernah melihat, telingan belum pernah
mendengar dan tidak terlintas dihati manusia semuanya masih kosong dan
7

disediakan hanya pemiliknya dari kekasih Allah ini yang dapat melihatnya. Semua
itu membuat Rasul kagum untuk seperti inilah mestinya manusia beramal.
Kemudian Rasul diperlihatkan neraka sehingga rasul dapat melihat belenggubelenggu dan rantai-rantainya selanjutnya Rasulullah turun ke bumi dan kembali
ke masjidil haram menjelang subuh.
2.5

Tanggapan Kaum Musyrikin Qurays


Menurut Arief Rakhman Aji6, keesokan hari setelah nabi

melakukan Isra miraj, beliau datang ke Masjidi Haram dan akan


menyampaikan kejadian itu pada khalayak ramai.Abu jahal pun
tidak

ketinggalan

menyaksikannx

dengan

congkak

dan

sombongnya.Nabi muhammad menceritakan peristiwa tersebut


pada Abu Jahal.Nabi bercerita bahwa semalam tadi beliau pergi
ke Baitul Maqdis. Tapi Abu Jahal tidak percaya,bagaimana
mungkin pada malam hari beliau di Baitul Maqdis dan paginya
sudah

di

Makkah.

Abu

Jahal

menantang

Nabi

untuk

menyampaikan hal tersebut pada semua kaum Quraisy, dan


beliau menyetujuinya.Beliau menyampaikan ceritanya .Ada yang
tertawa terbahak-bahak , ada yang keheranan, ada yang
bertepuk

tangan,

bahkan

mengejek.

Kemudian

seseorang

mendatangi Abu Bakar dan menceritakan kepadanya bahwa Nabi


Muhammad telah bercerita tentang kejadian malam itu.Abu
bakar membenarkan Nabi .Orang tadi keheranan karena Abu
Bakar begitu mempercayai Nabi. Sejak saat itu lah Abu Bakar
diberi gelar As-Shiddiq .Sebagian dari mereka mengemukakan
berbagai

prtanyaan

kepada

Nabi

tentang

keadaan

Baitul

Maqdis .Bagaimana bentuk bangunannya, rupanya, jumlah pintu,


jendela, tiang, dan lain sebagainya.Sperti itu untuk menguji
kebenaran Nabi dan sebagai bantahan penghabisan bagi Nabi.
Nabi menjelaskan dengan tenang karena seketika itu Allah

mengutus Jibril untuk menggambarkan Baitul Maqdis . Mereka


juga bertanya kepada Nabi tentang Iran, Irak, dan Habsy yang
telah dilewatinya, dan Nabi menjelaskan keadaannya dengan
tenang dan benar. Skalipun demikian,mereka tetap tidak percaya
dan menganggap jawaban yg serta merta jelasnya itu adalah
sihir yang nyata.
3

2.6

Nabi Muhammad SAW Mulai Mengerjakan Sholat


Menurut Arief Rakhman Aji7, pada saat isra dan Miraj,

Nabi telah menerima wahyu dari Allah SWT. Wahyu tersebut


mengandung perintah wajib mengerjakan shalat lima kali (lima
waktu)

sehari

kepada

beliau

maupun

kepada

segenap

ummatnya. Keesokan harinya, sesudah beliau menyampaikan


berita isra miraj kepada kaum musyrikin qurays dan terutama
kepada para sahabatnya dan pengikutnya, datanglah malaikat
Jibril kepada beliau untuk menjelaskan dan mengajarkan cara
sholat yang wajib dikerjakan.
Malaikat jibril datang kepada Nabi dan berkata , Marilah
sholat! ,Nabi kemudian melakukan shalat dzuhur 4 rakaat pada
waktu matahari telah condong (tergelincir).

35 Hudri Albatani, Kisah Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW,


dalam Alamat https://www.facebook.com/notes/al-hudrialbantani/kisah-perjalanan-isra-miraj-nabi-muhammadsaw/576935145692095/.6 Arief Rakhman Aji, Makalah Isra' Mi'raj Nabi
Muhammad s.a.w, dalam Alamat
http://annisaervina.blogspot.co.id/2012/06/makalah-isra-miraj-nabimuhammad-saw.html.

Malaikat Jibril datang lagi kepada nabi pada waktu ashar


dan berkata , Marilah shalat!. Lalu Nabi shalat ashar 4 rakaat
pada waktu bayangan menjadi sama panjang dengan aslinya.
Malaikat Jibril datang lagi kepada nabi pada waktu magrib
dan berkata, Marilah sholat!, Lalu nabi sholat maghrib 3 rakaat
pada waktu matahari telah masuk(terbenam).
Malaikat jibril datang lagi kepada nabi pada waktu isya,
dan berkata Marilah sholat!, Lalu nabi sholat isya 4rakaat pada
waktu telah hilang tanda merah tempat matahari terbenam.
Kemudian Jibril datang kepada nabi pada waktu isya,
sehabis tengah malam,Jibril berkata, Marilah sholat!.Kemudian
Nabi sholat isya 4 rakaat.
Kemudian Jibril datang lagi pada waktu sebelum terbit
matahari, Jibril berkata marilah sholat!, kemudian beliau sholat
subuh 2 rakaat.
2.7Isra Miraj Dengan Ruh Atau Jasad
Arief Rakhman Aji8 juga berpendapat, banyak sekali
perbedaan pendapat para ulama tentang hal ini. Apakah Nabi
Muhammad menjalankan isra miraj dengan ruhnya saja ataukah
dengan jasadnya juga. Orang yang mengatakan bahwa Isra dan
Miraj Muhammad dengan ruh itu berpegang kepada keterangan
dari Umm Hani dan Aisyah, beliau mengatakan : Jasad
Rosulullah s.a.w. tidak hilang, tetapi Allah menjadikan Isra itu
dengan ruhnya. Juga Muawiyyah bin Abi Sufyan ketika ditanya
tentang Isra Rosul menyatakan : Itu adalah mimpi yang benar
dari tuhan. Disamping semua itu,orang berpegang pada firman
Allah : Tidak lain mimpi yang Kami perlihatkan kepada kamu itu
adalah ujian bagi manusia.

10

Sebaliknya orang yang berpendapat bahwa isra dari


Makkah ke Baitul Maqdis itu dengan jasad, landasanya ialah apa
yang pernah dikatakan oleh Muhammad , bahwa dalam isra itu
ia berada di pedalaman. Sedangkan miraj ke langit adalah
dengan ruh. Disamping mereka ada lagi yang berpendapat
bahwa isra dan miraj itu semuanya dengan jasad dan ruh.
Wallahu alamu bisshawaab...
2.7

Makna Pentingnya Isra Miraj


Bagaimanapun

menjabarkan

hakikat

ilmu4manusia

perjalanan

isra'

tak

mungkin

mi'raj.

Allah

bisa
hanya

memberikan ilmu kepada manusia sedikit sekali (QS. Al-Isra: 85).


Hanya dengan iman kita mempercayai bahwa isra' mi'raj benarbenar terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah SAW. Rupanya,
begitulah rencana Allah menguji keimanan hamba-hamba-Nya
(QS. Al-Isra:60) dan menyampaikan perintah salat wajib secara
langsung kepada Rasulullah SAW.
Makna penting isra' mi'raj bagi ummat Islam ada pada
keistimewaan penyampaian perintah salat wajib lima waktu. Ini
menunjukkan kekhususan salat sebagai ibadah utama dalam
Islam. Salat mesti dilakukan oleh setiap Muslim, baik dia kaya
maupun miskin, dia sehat maupun sakit. Ini berbeda dari ibadah
zakat yang hanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu
secara ekonomi, atau puasa bagi yang kuat fisiknya, atau haji
bagi yang sehat badannya dan mampu keuangannya.

47 Arief Rakhman Aji, Makalah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad s.a.w, dalam
Alamat http://annisaervina.blogspot.co.id/2012/06/makalah-isra-miraj-nabimuhammad-saw.html8 Ibid.

11

Salat lima kali sehari semalam yang didistribusikan di selasela

kesibukan

aktivitas

kehidupan,

mestinya

mampu

membersihkan diri dan jiwa setiap Muslim. Allah mengingatkan:


"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al
Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya

dari

ibadat-ibadat

yang

lain).

Dan

Allah

mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut:45)


2.8 Hikmah Isra Miraj
Menurut Kukuh Priyatmojo9, hikmah yang dapat kita ambil dari
peristiwa Isro dan Miroj:
a. Isra Miraj adalah perjalanan yang nyata, bukan perjalanan ruhani/mimpi atau
khayalan.
Sungguh tak bisa dibayangkan apabila perjalanan Isra Miraj yang
Rasulullah jalankan merupakan hanya perjalanan ruhani alias hanya mimpi,
karena jika hal itu yang terjadi maka perjalanan Isra Miraj tidak ada bedanya
dengan wahyu-wahyu yang Rasulullah terima baik melalui bisikan Jibril maupun
dari mimpi. Sehingga peristiwa Isra Miraj tidak bisa dijadikan pembuktian
keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya. Sepulangnya Rasulullah dari perjalanan
Isra dan Miraj-nya, beliau mengumumkan tentang apa yang telah dialaminya
semalam kepada kaumnya. Dan sebagaimana yang diceritakan oleh Rasulullah
bahwa perjalanan Isra Miraj tersebut sebuah perjalanan yang dilakukannya
dengan jiwa dan ruhnya, maka seketika itu banyak dari kaum Quraisy yang
menentang dan mencemoohnya dengan sebutan gila. Kaumnya beranggapan
mana mungkin perjalanan dari Masjidil Haram yang di Mekah ke Masjidil Aqsha
yang ada di negeri Syam (Palestina) hanya dengan waktu semalaman, padahal
mereka jika hendak ke negeri Syam untuk berdagang membutuhkan waktu hingga

12

1 bulan lamanya. Tak pelak peristiwa Isra Miraj yang menurut mereka tidak
masuk akal membuat beberapa orang yang baru masuk Islam tergoyahkan
keimanannya dan kembali menjadi murtad.
b. Isra Miraj adalah jamuan kemuliaan dari Allah, penghibur hati, dan pengganti
dari apa yang dialami Rasulullah SAW ketika berada di Thaif yang mendapatkan
penghinaan, penolakan dan pengusiran.
Sebelum peristiwa Isra Miraj terjadi, Rasulullah SAW terus mengalami
ujian yang sangat berat. Mulai dari embargo ekonomi hingga dikucilkan dari
kehidupan sosial yang dilakukan oleh Kaum Quraisy terhadap Bani Hasyim dan
Bani Muthalib, kemudian cobaan yang sangat berat diterima oleh Rasulullah SAW
adalah meninggalnya orang-orang yang terkasihinya dalam waktu yang
berdekatan yaitu meninggalnya pamannya Abu Thalib bin Abdul Muthalib serta
istrinya tercinta Khadijah yang selalu menemaninya dan mendukungnya dengan
jiwa, raga dan hartanya dalam perjalanan dakwah Rasulullah. Lalu hingga
pengusiran, penolakan dan penghinaan kepada apa yang Rasulullah dakwahkan
kepada penduduk kota Thaif.
c. Isra bukanlah peristiwa yang sederhana. Tetapi peristiwa yang menampakkan
ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Allah yang paling besar.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam surat Al-Isra: 1 dan An-Najm:
13-18 bahwa peristiwa Isra dan Miraj merupakan pembuktian dan
menampakkan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah yang paling besar. Peristiwa
Isra Miraj mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada yang tidak bisa Allah
lakukan, dan hal tersebut terkadang masih saja di antara kita yang meragukan
tentang kekuasaan Allah yang sangatlah besar, sehingga membuat kita menjadi
ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya.
d. Peristiwa Isra Miraj membuktikan bahwa risalah yang dibawa oleh
Rasulullah adalah bersifat universal.

13

Perjalanan Isra dari Masjidil Haram yang ada di Mekah ke Masjidil Aqsha
yang ada di Syam melintasi ribuan kilometer yang jauh dari Mekah tempat
Rasulullah dilahirkan, hal ini Allah ingin membuktikan bahwa ajaran yang
Rasulullah bawa bukan hanya untuk penduduk Mekah saja tetapi untuk seluruh
wilayah yang ada di bumi ini. Setibanya Rasulullah SAW di Masjidil Aqsha,
beliau memimpin shalat para Nabi dan Rasul-Rasul Allah. Hal tersebut
menandakan bahwa baginda Rasulullah SAW merupakan pemimpin dan penghulu
para Nabi dan Rasul yang telah Allah turunkan sebelumnya. Dan agama
Islam beserta syariatnya yang Rasulullah bawa menjadi ajaran dan syariat yang
berlaku untuk seluruh kaum dan umat manusia di seluruh dunia.
e. Menjaga Sholat 5 Waktu
Allah SWT memberikan hadiah sholat 5 waktu kepada Nabi Muhammad
dan umatnya supaya kita bisa berjumpa dengan Allah SWT melalui sholat,
betapa besar cinta dan rindu Allah kepada kita sehingga kita diperintahkan untuk
sholat 5 waktu. Sebagaimana hadits Rosulullah SAW diriwayatkan didalam
Shahih Bukhari : barang siapa yang melakukan shalat sungguh ia sedang
berbicara dan bercakap-cakap dan menghadap Allah SWT. Inniy wajjahtu
wajhiya lilladziy fatharassamaawaati wal ardhi.dst sungguh kuhadapkan
jiwaku, hatiku, wajah hati ku, kepada yang menciptakan langit dan bumi yaitu
Allah subhanahu wata'ala..
f. Mempercayai, membenarkan, dan meyakini semua apa yang disampaikan oleh
Nabi Muhammad SAW
Sebagaimana Sahabat Abu Bakar ash-Shidiq yang selalu membenarkan
apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Karena pada hakikatnya
semua apa yang disampaikan oleh Nabi5Muhammad SAW berasal dari Allah
SWT, dan tidak keluar dari hawa nafsunya.

59 Kukuh Priyatmojo, Hikmah Dibalik Isra Miraj Nabi Muhmmad SAW,


dalam Alamat www.dakwatuna.com

14

2.9 Tujuan Isra Miraj


Menurut Arief Rakhman Aji10, tujuan yang sebenarnya dari
Isra'

dan

Mi'raj

adalah

memuliakan

Rasulullah

dan

memperlihatkan kepadanya beberapa keajaiban ciptaan Allah


sesuai dengan firman Allah dalam surat al Isra' ayat 1 (

)Maknanya: "Agar kami memperlihatkan kepadanya


sebagian dari tanda-tanda kebesaran kami".serta mengagungkan
beliau sebagai Nabi akhir zaman dan sebaik-baik nabi di antara
para

nabi,

sekaligus

sebagai

penguat

hati

beliau

dalam

menghadapi tantangan dan cobaan yang dilontarkan oleh orang


kafir Quraisy terlebih setelah ditinggal mati oleh paman beliau
Abu Thalib dan isteri beliau Khadijah. Dari sini kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa tujuan dari Isra' dan Mi'raj
bukanlah bahwa Allah ada di arah atas, lalu Nabi naik ke atas
untuk bertemu dengan-Nya. Karena Allah ada tanpa tempat dan
arah, dan tempat adalah makhluk sedangkan Allah tidak
membutuhkan kepada makhluk-Nya. Allah ta'ala berfirman :6
(

97 : )

Maknanya : "Maka sesungguhnya Allah maha kaya (tidak


membutuhkan) dari alam semesta". (Q.S. Ali-Imran : 97)
Allah tidak disifati dengan salah satu sifat makhluk-Nya
seperti berada di tempat, arah atas, di bawahdan lain-lain. Juga
perkataan Imam ath-Thahawi :
"Allah tidak diliputi oleh salah satu arah penjuru maupun enam
arah penjuru (atas, bawah, kanan,kiri, depan, belakang), tidak
610 Arief Rakhman Aji, Makalah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad s.a.w, dalam
Alamat http://annisaervina.blogspot.co.id/2012/06/makalah-isra-miraj-nabimuhammad-saw.html

15

seperti makhluk-Nya yang diliputi oleh enam arah penjuru


tersebut" (lihat al 'Aqidah ath-Thahawiyyah karya al Imam Abu
Ja'far ath-Thahawi)
Hal ini merupakan ijma' ulama Islam seluruhnya, maka
barang siapa yang berkeyakinan bahwa Allah bertempat dan
berarah di atas atau semua arah maka ia telah jatuh pada
kekufuran.

BAB III
PENUTUP
Bagaimanapun
menjabarkan

hakikat

ilmu

manusia

perjalanan

isra'

tak
mi'raj.

mungkin
Allah

bisa
hanya

memberikan ilmu kepada manusia sedikit sekali (QS. Al-Isra: 85).


Hanya dengan iman kita mempercayai bahwa isra' mi'raj benarbenar terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah SAW. Rupanya,
begitulah rencana Allah menguji keimanan hamba-hamba-Nya
(QS. Al-Isra:60) dan menyampaikan perintah salat wajib secara
langsung kepada Rasulullah SAW.
Makna penting isra' mi'raj bagi ummat Islam ada pada
keistimewaan penyampaian perintah salat wajib lima waktu. Ini
menunjukkan kekhususan salat sebagai ibadah utama dalam
Islam. Salat mesti dilakukan oleh setiap Muslim, baik dia kaya
maupun miskin, dia sehat maupun sakit. Ini berbeda dari ibadah
zakat yang hanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu
secara ekonomi, atau puasa bagi yang kuat fisiknya atau haji
bagi yang sehat badannya dan mampu keuangannya.
16

Salat lima kali sehari semalam yang didistribusikan di


sela-sela

kesibukan

aktivitas

kehidupan,

mestinya

mampu

membersihkan diri dan jiwa setiap Muslim. Allah mengingatkan:


"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al
Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya

dari

ibadat-ibadat

yang

lain).

Dan

mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut:45)

17

Allah

Anda mungkin juga menyukai