Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

Isra' dan Mi'raj

DIBUAT OLEH:Rahmatul Fariz Adrian(2101012029)

BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 1 :
‫ُسْبَح اَن اَّلِذ ي َأْس َر ى ِبَعْبِدِه َلْيال ِمَن اْل َمْس ِج ِد اْل َح َر اِم ِإَلى اْل َمْس ِج ِد األْق َص ى اَّلِذ ي َباَر ْك َنا َح ْو َلُه‬
‫ِلُنِر َيُه ِمْن آَياِتَنا ِإَّنه ُهَو الَّسِميُع اْل َبِص يُر‬

Artinya :” Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-


Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah
Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian
dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S Al isra’: 1)

Allah s.w.t. telah mengisra'kan (memperjalankan diwaktu malam hari) Nabi


Muhammad s.a.w. dari masjidil Haram (di Makkah) ke masjidil Aqsha
artinya masjid yang jauh (di Palestina). Dahulunya orang biasa berjalan
kaki dari satu tempat ketempat, ataupun menaiki kuda, keledai, unta dan
sebagainya.

Perjalanan dari Makkah ke Palestina mengambil masa lebih kurang


40 hari. Ini adalah suatu perjalanan yang jauh, tetapi dengan kuasa Allah
telah dilakukan dalam
masa yang singkat, hanya dalam beberapa jam sahaja. Bagi orang dahulu,
perrjalanan yang demikian jauh jika dapat dilakukan dalam masa
beberapa jam sahaja adalah suatu hal yang luar biasa dan tidak dapat
diterima oleh akal mereka. Oleh karena itu mereka yang tidak beriman
seperti Abu Jahal dan pengikut-pengikutnya menggunakan peristiwa ini
untuk menjatuhkan nama baik Nabi Muhammad s.a.w. dengan menuduh
Nabi s.a.w. seorang pendusta dan berbagai tuduhan keji lainnya.
Mereka yang beriman dapat menerimanya karena ia merupakan salah
satu tanda dari kekuasaan Allah s.w.t. yang telah pernah diberikan kepada
Rasul-rasulnya
Dalam peristiwa ini, di samping Nabi melihat tentang kebesaran-
kebesaran Allah, juga diperlihatkannya surga beserta panoramanya dan
peristiwa-peristiwa yang lain yang menakjubkan.Semua amatlah penting
untuk dijadikan sebagai referensi renungan di tengah gelombang
kehidupan yang semakin runyam dan begitu dahsyat.Dan hal yang paling
utama ialah diturunkanlah sholat lima waktu yang InsyaAllah masih kita
jalankan sampai sekarang ini.
B.Batasan Masalah
Pembahasan makalah ini hanya terbatas pada persoalan mengenai
sejarah Nabi Muhammad SAW, lebih khususnya dalam hal sejarah Isra’
Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Yaitu tentang pengertiannya, masa
terjadinya, kronologinya, konteks situasi terjadinya, tanggapan orang-
orang kafir Qurays tentang kejadian isra’ mi’raj, hikmah yang bisa diambil
dari peristiwa isra’ mi’raj, dan masalah-masalah lain yang berkaitan
dengan isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW.
C.Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan ini ialah untuk memberikan penjelasan kepada
pembaca tentang bagaimana sejarah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Sehingga pambaca diharapkan bisa mengetahui tentang bagaimana Allah
itu memuliakan Nabi Muhammad SAW, dan diharapkan pembaca bisa
memberikan pengetahuan tentang Isra’ Mi’raj ini kepada orang lain yang
membutuhkannya.

BAB II
Pembahasan
A.Pengertian Isra’ Mi’raj
Isra’ Mi’raj (Arab : ‫اإلسراء والمعراج‬, al-’Isrā’ wal-Mi‘rāj) adalah dua bagian dari
perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu
malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi
umat Islam , karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
wa Sallam mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu
dalam sehari semalam.

B.Masa Terjadinya Isra’ Mi’raj


Para ulama tarikh banyak berselisih tentang waktu terjadinya isra’
mi’raj.Sebagian ulama berpendapat bahwa isra’ mi’raj terjadi pada tanggal
7 Rabiul awal,sebagian lagi pada tanggal 17 Rabiul awal, sebagian lagi
pada tanggal 27 Rabiul akhir dan sebagian lagi berpendapat bahwa isra’
mi’raj terjadi pada tanggal tanggal 27 rajab.

C.Konteks Situasi Terjadinya Isra’ Mi’raj


Kita kenal Isra' wal Mi'raj terjadi sekitar setahun sebelum Hijrahnya
Rasulullah SAW ke Madinah (Yatsrib ketika itu). Ketika itu, Rasulullah SAW
dalam situasi yang sangat "sumpek", seolah tiada celah harapan masa
depan bagi agama ini. Selang beberapa masa sebelumnya, isteri tercinta
Khadijah r.a. dan paman yang menjadi dinding kasat dari penjuangan
meninggal dunia. Yang kita kenal dengan Ammul husni (tahun duka cita).
Sementara tekanan fisik maunpun psikologis kafir Qurays terhadap
perjuangan semakin berat. Rasulullah seolah kehilangan pegangan,
kehilangan arah, dan pandangan itu berkunang-kunang tiada jelas.

D.Kronologi Terjadinya Isra’ Mi’raj


Suatu hari malaikat Jibril datang menemui Nabi dan kemudian
didatangkan buraq, 'binatang' berwarna putih yang lebih besar daripada
keledai. Sekali melangkah langkahnya sejauh pandangan mata. Dengan
buraq itu Nabi melakukan isra' dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil
Aqsha (Baitul Maqdis) di Palestina. Nabi menambatkan buroqnya
dengan tali dimana para nabi sering menambatkan kendaraannya di
tempat itu. Kemudian Nabi Muhammad SAW salat dua rakaat di Baitul
Maqdis, setelah selesai sholat beliau keluar dan Jibril mendatanginya
dengan membawa segelas khamer (minuman keras) dan segelas susu.
Nabi Muhammad SAW memilih susu. Kata malaikat Jibril, "Engkau dalam
kesucian, sekiranya kau pilih khamer, sesatlah ummat engkau."

E.Tanggapan Kaum Musyrikin Qurays


Keesokan hari setelah nabi melakukan Isra’ mi’raj, beliau datang ke
Masjidi Haram dan akan menyampaikan kejadian itu pada khalayak
ramai.Abu jahal pun tidak ketinggalan menyaksikannx dengan congkak
dan sombongnya.Nabi muhammad menceritakan peristiwa tersebut pada
Abu Jahal.Nabi bercerita bahwa semalam tadi beliau pergi ke Baitul
Maqdis. Tapi Abu Jahal tidak percaya,bagaimana mungkin pada malam
hari beliau di Baitul Maqdis dan paginya sudah di Makkah. Abu Jahal
menantang Nabi untuk menyampaikan hal tersebut pada semua kaum
Quraisy, dan beliau menyetujuinya.Beliau menyampaikan ceritanya .Ada
yang tertawa terbahak-bahak , ada yang keheranan, ada yang bertepuk
tangan, bahkan mengejek. Kemudian seseorang mendatangi Abu Bakar
dan menceritakan kepadanya bahwa Nabi Muhammad telah bercerita
tentang kejadian malam itu.Abu bakar membenarkan Nabi .Orang tadi
keheranan karena Abu Bakar begitu mempercayai Nabi. Sejak saat itu lah
Abu Bakar diberi gelar As-Shiddiq.

F. Makna Pentingnya Isra’ Mi’raj


Bagaimanapun ilmu manusia tak mungkin bisa menjabarkan hakikat
perjalanan isra' mi'raj. Allah hanya memberikan ilmu kepada manusia
sedikit sekali (QS. Al-Isra: 85). Hanya dengan iman kita mempercayai
bahwa isra' mi'raj benar-benar terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Rupanya, begitulah rencana Allah menguji keimanan hamba-hamba-Nya
(QS. Al-Isra:60) dan menyampaikan perintah salat wajib secara langsung
kepada Rasulullah SAW.Makna penting isra' mi'raj bagi ummat Islam ada
pada keistimewaan penyampaian perintah salat wajib lima waktu. Ini
menunjukkan kekhususan salat sebagai ibadah utama dalam Islam. Salat
mesti dilakukan oleh setiap Muslim, baik dia kaya maupun miskin, dia
sehat maupun sakit. Ini berbeda dari ibadah zakat yang hanya dilakukan
oleh orang-orang yang mampu secara ekonomi, atau puasa bagi yang
kuat fisiknya, atau haji bagi yang sehat badannya dan mampu
keuangannya.

G.Tujuan Isra’ Mi’raj


Tujuan yang sebenarnya dari Isra' dan Mi'raj adalah memuliakan
Rasulullah dan memperlihatkan kepadanya beberapa keajaiban ciptaan
Allah sesuai dengan firman Allah dalam surat al Isra' ayat 1 ( ‫)لنريهمنآياتنا‬
Maknanya: "Agar kami memperlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-
tanda kebesaran kami".serta mengagungkan beliau sebagai Nabi akhir
zaman dan sebaik-baik nabi di antara para nabi, sekaligus sebagai
penguat hati beliau dalam menghadapi tantangan dan cobaan yang
dilontarkan oleh orang kafir Quraisy terlebih setelah ditinggal mati oleh
paman beliau Abu Thalib dan isteri beliau Khadijah. Dari sini kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa tujuan dari Isra' dan Mi'raj bukanlah bahwa
Allah ada di arah atas, lalu Nabi naik ke atas untuk bertemu dengan-Nya.
Karena Allah ada tanpa tempat dan arah, dan tempat adalah makhluk
sedangkan Allah tidak membutuhkan kepada makhluk-Nya

BAB III
Penutup
Bagaimanapun ilmu manusia tak mungkin bisa menjabarkan hakikat
perjalanan isra' mi'raj. Allah hanya memberikan ilmu kepada manusia
sedikit sekali (QS. Al-Isra: 85). Hanya dengan iman kita mempercayai
bahwa isra' mi'raj benar-benar terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Rupanya, begitulah rencana Allah menguji keimanan hamba-hamba-Nya
(QS. Al-Isra:60) dan menyampaikan perintah salat wajib secara langsung
kepada Rasulullah SAW.

Makna penting isra' mi'raj bagi ummat Islam ada pada


keistimewaan penyampaian perintah salat wajib lima waktu. Ini
menunjukkan kekhususan salat sebagai ibadah utama dalam Islam. Salat
mesti dilakukan oleh setiap Muslim, baik dia kaya maupun miskin, dia
sehat maupun sakit. Ini berbeda dari ibadah zakat yang hanya dilakukan
oleh orang-orang yang mampu secara ekonomi, atau puasa bagi yang
kuat fisiknya, atau haji bagi yang sehat badannya dan mampu
keuangannya.
Salat lima kali sehari semalam yang didistribusikan di sela-sela kesibukan
aktivitas kehidupan, mestinya mampu membersihkan diri dan jiwa setiap
Muslim. Allah mengingatkan:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an)
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat)
adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut:45)

Anda mungkin juga menyukai