Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

ISRA’ MI’RAJ

Disusun Oleh:
Nama : Bagus Septiawan
Kelas : X IPS 3

MA YAPPI GUBUKRUBUH
2022/2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Isra’ Mi’raj”.
Penulisan makalah ini tentu saja tidak dapat terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena
itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahwa kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya, saya berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Playen, Februari 2023


Penyusun

Bagus Septiawan

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Peristiwa Isra’ ............................................................................................. 2
B. Peristiwa Mi’raj .......................................................................................... 2
C. Pengertian Isra’ Mi’raj ................................................................................ 2
D. Waktu Peristiwa Isra’ Mi’raj ...................................................................... 3
E. Tujuan Nabi Muhammad SAW Melakukan Isra Miraj .............................. 4
F. Sejarah Peristiwa Isra Mi’raj ...................................................................... 5
G. Makna Peristiwa Isra Mi’raj ....................................................................... 20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke
Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Kemudian Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke
langit ketujuh atau Sidratul Muntaha. Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad termaktub
di dalam kitab suci umat Islam, Al-Qur'an, khususnya di surat Al-Isra. Isra Miraj
kerap dimaknai sebagai perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW dalam satu
peristiwa. Akan tetapi, Isra Miraj sebenarnya terdiri dari dua bagian perjalanan
Nabi Muhammad SAW, yaitu Isra dan Miraj.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj?
2. Kapan peristiwa Isra’ Mi’raj itu terjadi?
3. Bagaimana sejarah peristiwa Isra’ Mi’raj?
4. Apa makna dari peristiwa Isra’ Mi’raj ini?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peristiwa Isra’
Peristiwa Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari kabah di
Mekkah ke Masjid Al Aqsa yang berada di Yerusalem. Saat itu, perjalanan dari
Kabah ke Masjid Al Aqsa dapat ditempuh dengan kuda atau unta selama satu
bulan. Namun, Nabi Muhammad SAW dapat menempuh perjalanan tersebut hanya
dalam semalam dengan mengendarai buraq. Buraq digambarkan memiliki tubuh
seperti kuda putih dengan sayap dan ekor burung merak. Sesampainya di Masjid Al
Aqsa, Nabi Muhammad SAW dikisahkan memimpin para nabi terdahulu untuk
melaksanakan ibadah shalat dua rakaat.

B. Peristiwa Mi’raj
Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjid Al Aqsa menujut
ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha. Di tiap tingkatan langit tersebut, Nabi
Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi terdahulu. Nabi-nabi tersebut di
antaranya:
1. Nabi Adam di langit pertama.
2. Nabi Isa dan Yahya di langit kedua.
3. Nabi Yusuf di langit ketiga.
4. Nabi Idris di langit keempat.
5. Nabi Harun di langit kelima.
6. Nabi Musa di langit keenam.
7. Nabi Ibrahim di langit ketujuh.

C. Pengertian Isra’ Mi’raj


Isra’ dan Mi’raj merupakan dua cerita perjalanan yang berbeda. Namun
karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan yaitu hanya sehari
semalam, maka disebutlah peristiwa Isra’ Mi’raj. Selama perjalanan Nabi ditemani
Malaikat Jibril dengan menunggangi Buraq.
Sebelum peristiwa itu terjadi, Rasulullah mengalami keadaan duka cita
yang sangat mendalam. Beliau ditinggal oleh istrinya tercinta, Khadijah. Lalu

2
beliau juga ditinggal oleh pamannya sendiri, Abu Thalib, yang sangat melindungi
Nabi Muhammad. Karena ditinggalkan kedua orang yang sangat disayangi tersebut
membuat beliau sangat berduka cita. Karena itu Allah SWT menghibur Nabi
Muhammad dengan memperjalankan beliau, sampai kepada langit untuk bertemu
dengan Allah SWT.
Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga,
karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi lain yang
mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini. Walaupun begitu,
peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat
Rasullullah SAW sedih.
Isra Mi’raj yang telah selesai dilakukan Nabi Muhammad SAW. Seringkali
di kalangan masyarakat kita dalam mendefinisikan peristiwa ini, mereka
menggabungkan Isra Mi’raj menjadi satu peristiwa yang sama cara melakukannya
dan mempunyai arti yang sama. Padahal sebenarnya Isra dan Mi’raj merupakan
dua peristiwa yang berbeda. Dan untuk membenarkan kesalahan pemahaman
tersebut, kami bermaksud untuk mengupas tuntas pengertian, proses, dan sejarah
dari Isra Mi’raj itu sendiri. Kami juga menambahkan sebuah manfaat dan hikmah
yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

D. Waktu Peristiwa Isra’ Mi’raj


Terdapat banyak pendapat mengenai kapan terjadinya peristiwa Isra Miraj
ini. Dikutip dari laman resmi Kemenag RI, Isra Miraj terjadi pada periode akhir
kenabian di Makkah, sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Menurut al-Allamah
al-Manshurfuri, Isra Miraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun 10 kenabian. Al-
Maududi dan mayoritas ulama berpendapat hal itu sekitar tahun 620-621 M.
Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak
pendapat tersebut. Beliau berpendapat bahwa Khadijah ra meninggal pada bulan
Ramadhan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. Sementara
pada saat itu, belum ada perintah salat lima waktu. Syaikh al-Mubarakfuri sendiri
menyebutkan 6 pendapat tentang tentang waktu kejadian Isra Miraj. Namun
demikian tak satupun yang dapat dipastikan. Karena itu, peristiwa Isra Miraj
sendiri tidak diketahui secara pasti.

3
E. Tujuan Nabi Muhammad SAW Melakukan Isra Miraj
Salah satu tujuan utama Rasulullah SAW di-isra'-kan adalah untuk
diperlihatkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah secara langsung. Hal ini
seperti yang telah ditegaskan dalam Surah Al-Isra ayat 1.
Dari laman kemenag.go.id, alasan Allah secara langsung memperlihatkan
tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Nabi Muhammad adalah karena selama masa
dakwah Nabi di Makkah, situasinya penuh duka cita. Lewat peristiwa Isra Miraj,
Allah mempertemukan Nabi SAW dengan nabi-nabi sebelumnya dan menunjukkan
bahwa mereka juga mengalami masa-masa sulit selama berdakwah.
Di samping untuk melihat Maha Kuasanya Allah SWT, Rasulullah juga
menerima wahyu berupa perintah salat dalam sehari. Ini seperti yang dijelaskan
dalam sebuah hadis. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah bersabda,
"... Tatkala perintah Allah memenuhi Sidratul Muntaha, maka Sidratul
Muntaha berubah dan tidak ada seorang pun dari makhluk Allah yang bisa
menjelaskan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya. Maka, Allah
Subhanahu wa Ta'ala memberiku wahyu dan mewajibkan kepadaku salat 50 kali
dalam sehari semalam. ..." (HR. Muslim no 162, sahih).
Mulanya, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan salat 50 kali dalam
sehari. Namun, setelah Rasulullah beberapa kali bertemu dengan Allah, akhirnya
jumlah tersebut berkurang menjadi lima kali seperti sekarang. Dari peristiwa Isra
Miraj itulah cikal-bakal kewajiban salat lima waktu.

F. Sejarah Peristiwa Isra Mi’raj


Pada suatu malam tanggal 27 Rajab, Allah S.W.T memberikan wahyu
kepada Malaikat Jibril a.s., "Janganlah engkau (Jibril) bertasbih pada malam ini
dan engkau 'Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini." Malaikat
Jibril a.s. bertanya, " Ya Allah, apakah kiamat telah sampai ?. Allah S.W.T
berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibril. Tetapi pergilah engkau ke Syurga
dan ambillah buraq dan teruskan pergi kepada Muhammad dengan buraq itu."
Kemudian Jibril pun pergi ke syurga tempat dimana buraq berada.
Kemudian dia menemukan 40 juta buraq di taman syurga. Setiap buraq memiliki
mahkota di keningnya bertuliskan kata-kata, “Tiada Tuhan selain Allah, dan
Muhammad utusan Allah.” Di antara buraq itu, Jibril melihat pada seekor buraq

4
yang memisahkan diri sendirian seraya menangis bercucuran air matanya. Jibril
menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?"
Berkata buraq, "Ya Jibril, sesungguhnya aku telah mendengar nama
Muhammad sejak 40 ribu tahun yang lalu, maka pemilik nama itu telah
tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku
tidak mau makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan."
Berkata Jibril a.s., "Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang
engkau rindukan itu." Kemudian Jibril a.s. memakaikan pelana dan kekang
kepada buraq itu untuk dibawa kepada Nabi Muhammad S.A.W.
Pada malam itu Nabi Muhammad SAW. sedang berbaring di antara dua
orang yaitu paman beliau, Hamzah dan sepupu beliau, Ja'far bin Abi Thalib yang
sedang tidur di dekat Kabah, tiba-tiba datang kepada beliau 3 orang lelaki yang
ternyata adalah malaikat Jibril dan Mika'il beserta seorang malaikat lain. Ketika itu
Muhammad terbangun oleh suara yang memanggilnya, "Hai orang yang sedang
tidur, bangunlah!" Dan ia pun terbangun, di hadapannya sudah berdiri Malaikat
Jibril.
Jibril memerintahkan malaikat lain mengangkat Rasulullah ke suatu tempat.
Kemudian ketiga malaikat tersebut membawa Nabi Muhammad saw. ke sumur
Zamzam, lalu mereka menelentangkan beliau. Kemudian Jibril membelah badan
beliau mulai dari tenggorokan sampai ke bawah perut beliau. Lalu Jibril berkata
kepada Mikail: "Bawakan kepadaku satu baskom air zamzam agar aku dapat
membersihkan hati beliau”. Jibril mengoperasi dada beliau, kemudian
mengeluarkan hati beliau dan membasuhnya tiga kali serta membuang ketul hitam
('alaqah) yaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya dari hati beliau; kemudian
mereka meletakkannya kembali di tempat asal.
Mikail tiga kali membawakan baskom berisi air zamzam kepada Jibril.
Kemudian didatangkan sebuah baskom emas yang penuh dengan hikmah dan
keimanan dan dituangkan habis ke dada Nabi saw; dan dada beliau dipenuhi
dengan kesabaran, ilmu, keyakinan dan keislaman; kemudian ditutup kembali dan
di antara kedua belikat beliau distempel dengan stempel kenabian. Semua proses
itu tidak menimbulkan sakit sedikit pun kepada Nabi. Setelah selesai, Nabi diminta
agar berwudlu.

5
Masjidil Haram tempat awal perjalanan
Kemudian didatangkan seekor buraq yang telah diberi pelana dan kendali.
Buraq itu adalah binatang yang putih, panjang, lebih besar dari keledai tetapi lebih
kecil dari baghal (baghal: hewan peranakkan dari kuda dan keledai). Buroq
memiliki empat kaki. Buraq ini dapat meloncat sejauh batas pandangannya; kedua
telinganya selalu bergerak. Jika menaiki gunung kedua kaki belakangnya
memanjang dan jika menuruni jurang kedua kaki depannya memanjang.
Dia mempunyai dua sayap pada kedua pahanya yang dapat membantu dan
memperkuat kecepatannya. Ketika Nabi SAW mula-mula hendak menunggang
Buraq, buroq bertingkah liar sehingga menyulitkan Nabi Muhammad SAW. untuk
menaikinya. Kemudian Jibril meletakkan tangannya pada leher buraq seraya
berkata: "Adakah engkau tidak malu wahai buraq ?”, Demi Allah, tidak ada
seorang makhlukpun yang menaikimu yang lebih mulia menurut Allah dari pada
beliau, maka malulah si buraq, lalu berbaring dan tenang sehingga Nabi SAW.
dapat menaikinya.

Peristiwa Isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa


Nabi Muhammad merasa bahagia pada waktu itu karena beliau dapat
mengendarai buraq. Jibril memegang tali kekang sementara Mikail memegang
pelana. Israfil memegang kain pelana. Buraq bergerak di angkasa dalam sekejap
mata. Tidak berapa lama Nabi menunggang Buraq, sampailah beliau dan Jibril ke
suatu tempat yang banyak pohon kurmanya. Jibril berkata, “ Ya Muhammad,
turun dan berdoalah kepada Allah di tempat ini. Nabi disuruh oleh Jibril agar
melaksanakan shalat sunnah 2 rakaat”. Kepada Nabi, Malaikat Jibril
menjelaskan, "Tahukah engkau bahwa engkau shalat di Thaibah (Madinah) dan
disitulah engkau kelak berhijrah".
Kemudian perjalanan dilanjutkan. Di suatu tempat Jibril menyuruh Nabi
SAW turun untuk shalat sunnah 2 rakaat. "Inilah Thuur Sina, tempat Musa
bercakap-cakap langsung dengan Tuhannya" kata Jibril. Perjalanan dilanjutkan
kembali dan untuk ketiga kalinya Jibril memerintahkan untuk berhenti disuatu
tempat dan menyuruh melakukan shalat sunnah 2 rakaat lagi. Setelah selesai sholat
berkatalah Jibril kepada Nabi saw., "Tahukah engkau dimana engkau sholat kali
ini?" Engkau sholat di Baitul Lahm, tempat Isa a.s. dilahirkan".

6
Perjalanan diteruskan lagi. Dalam perjalanan ke Baitul Maqdis, Nabi
diperlihatkan dengan berbagai pemandangan simbolik. Setiap kali melihatnya,
Jibril menerangkan hakikat sebenarnya peristiwa tersebut.
1. Tiba-tiba Nabi Muhammad saw. melihat Jin Ifrit yang membuntuti beliau
dengan membawa obor. Setiap kali beliau menoleh, beliau melihatnya
menyebabkan mata Rasulullah sentiasa berpaling ke arahnya. Kemudian
malaikat Jibril berkata, "Adakah engkau mau aku ajarkan kalimat untuk
menghalau Ifrit itu?" Nabi saw. bersabda, "Baik!".
2. Lalu malaikat Jibril berkata, "Ucapkan: Aku berlindung dengan wajah Allah
Yang Maha Mulia dan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna yang
tidak ada orang yang baik dan tidak pula orang yang durhaka dapat
melampauinya, dari kejahatan apa saja yang turun dari langit dan dari
kejahatan apa saja yang naik ke langit; dari kejahatan apa saja yang masuk
ke dalam bumi dan dari kejahatan apa saja yang keluar dari bumi; dari
fitnah-fitnah di waktu malam hari dan di waktu siang hari; dari bencana-
bencana dari malam hari dan siang hari, kecuali bencana yang datang
dengan kebaikan, wahai Dzat Yang Maha Penyayang!”
3. Setelah Nabi Muhammad saw. membaca doa tersebut, maka jin Ifrit yang
membuntuti beliau jatuh tersungkur dan obornya padam.
4. Kemudian Nabi melihat kaum yang menanam tanaman pada suatu hari dan
pada hari itu pula tanaman tersebut dapat dipanen. Dan setiap kali dipanen,
buahnya kembali lagi seperti semua. Setelah ditanyakan kepada malaikat Jibril
beliau mendapat jawaban bahwa apa yang beliau lihat itu adalah gambaran dari
orang-orang yang berjuang untuk membela agama Allah. Amal baik mereka
dilipatkan gandakan sampai 700 kali.
5. Nabi Muhammad saw. mencium bau harum. Setelah ditanyakan kepada
malaikat Jibril tentang bau apakah yang tercium oleh Nabi Muhammad saw.
tersebut; beliau mendapat jawaban bahwa bau tersebut adalah bau dari
Masyithah beserta suami dan kedua anaknya yang dibunuh oleh raja Fir'aun
dari Mesir yang mengaku sebagai Tuhan, karena mempertahankan imannya
dan mengingkari ketuhanan Fir'aun.
6. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang membentur-benturkan kepala
mereka pada batu sehingga kepala mereka itu pecah. Dan setiap kali kepala

7
mereka pecah, maka pulih kembali, lalu mereka benturkan kembali. Pekerjaan
tersebut mereka lakukan terus-menerus tanpa berhenti. Nabi Muhammad saw.
mendapat jawaban dari malaikat Jibril atas pertanyaan beliau, bahwa perbuatan
tersebut adalah gambaran dari siksaan yang akan diberikan di hari kiamat
kepada orang-orang yang malas melakukan shalat wajib dan sering
mengakhirkan dari waktunya
7. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang pergi berombongan seperti kawanan
unta dan kambing yang pergi ke tempat penggembalaan dalam keadaan
telanjang. Hanya kemaluan dan dubur mereka saja yang tertutup dengan
secarik kain. Mereka makan kayu berduri yang sangat busuk baunya (kayu
dlari'), buah zaqqum (buah tetumbuhan yang sangat pahit) dan bara serta batu-
batu dari neraka Jahannam. Malaikat Jibril menerangkan bahwa kaum tersebut
adalah gambaran dari ummat Nabi Muhammad saw. yang tidak mau
membayar zakat, baik zakat wajib maupun zakat sunnat. Allah swt. sama
sekali tidak menganiaya mereka; tetapi merekalah yang menganiaya diri
mereka sendiri.
8. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang menghadapi dua potong daging.
Yang sepotong daging yang telah masak dalam sebuah kendil, sedang yang
sepotong lagi daging mentah yang busuk. Kaum tersebut melahap daging
mentah yang busuk serta meninggalkan daging yang telah masak. Kaum
tersebut adalah gambaran dari ummat Nabi yang telah mempunyai isteri yang
halal dan baik, tetapi mereka mendatangi pelacur dan tidur bersama pelacur
sampai pagi; dan gambaran dari para wanita yang telah mempunyai suami
yang halal dan baik, tetapi mereka mendatangi laki-laki hidung belang dan
tidur bersamanya sampai pagi.
9. Nabi Muhammad saw. melihat kayu yang melintang di tengah jalan, sehingga
tidak ada pakaian atau lainnya yang melewatinya, kecuali kayu tersebut
menyobekkannya. Keadaan tersebut adalah sebagai gambaran dari ummat Nabi
Muhammad saw. yang suka duduk-duduk di jalanan sehingga mengganggu
kelancaran lalu lintas. Setelah menjawab pertanyaan Nabi Muhammad saw.
malaikat Jibril membaca ayat Al Qur'an yang tersebut dalam surat Al A'raf
ayat 86 yang antara lain berbunyi sebagai berikut: “Dan janganlah kamu

8
duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi
orang yang beriman dari jalan Allah ....
10. Nabi Muhammad saw. melihat orang laki-laki yang berenang di sungai darah
dengan menelan batu. Ini adalah gambaran dari orang yang memakan riba.
11. Nabi Muhammad saw. melihat orang laki-laki yang mengumpulkan kayu
bakar. Laki-laki tersebut tidak kuat membawanya; akan tetapi jumlah kayu
bakar tesebut tidak dikurangi, melainkan ditambahi. Ini adalah gambaran dari
ummat Nabi Muhammad saw. yang memangku tugas atau jabatan rangkap.
Dia tidak mampu menunaikan amanat-amanat dari tugas-tugas dan jabatan-
jabatan tersebut, akan tetapi masih mau menerima tugas dan jabatan lainnya.
12. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang mengguntingi lidah dan bibir
mereka dengan gunting besi. Setiap kali lidah dan bibir mereka digunting,
maka lidah dan bibir tersebut kembali seperti sedia kala. Mereka melakukan
hal tersebut terus menerus tanpa berhenti. Ini adalah ibarat dari tukang-tukang
khutbah yang menimbulkan fitnah, yaitu tukang-tukang khutbah dari ummat
Nabi Muhammad saw. yang meng-khutbahkan apa yang mereka sendiri tidak
melakukannya.
13. Nabi Muhammad saw. mendengar panggilan dari arah kiri: "Wahai
Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !". Nabi
Muhammad saw. tidak menjawab, kemudian malaikat Jibril berkata kepada
beliau: "Panggilan tadi adalah panggilan dari orang-orang Nasrani dan jika
engkau menjawab seruan itu tadi, wahai Muhammad, niscaya banyaklah di
kalangan umat engkau yang menjadi Nasrani."
14. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang mempunyai kuku-kuku dari logam.
Mereka mencakari muka dan dada mereka dengan kuku tersebut. Ini adalah
ibarat orang-orang yang senang menggunjing orang lain dan melecehkan
kehormatan orang lain
15. Nabi Muhammad saw. mendengar panggilan dari arah kanan: "Wahai
Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !". Nabi
Muhammad saw. tidak menjawab, kemudian malaikat Jibril menerangkan
kepada Nabi Muhammad saw.: "Panggilan tadi adalah panggilan dari orang-
orang Yahudi. Jika engkau memenuhi panggilan tersebut, niscaya banyaklah di
kalangan umat engkau yang menjadi Yahudi.

9
16. Nabi Muhammad saw. melihat wanita yang terbuka kedua lengan bawahnya
dan memakai segala macam perhiasan. Wanita tersebut berkata: "Wahai
Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !". Nabi
Muhammad saw. tidak menolehnya. Setelah Nabi Muhammad saw. bertanya
kepada malaikat Jibril tentang siapakah wanita tersebut, maka malaikat Jibril
menjawab: "Itulah dunia!; jika engkau memenuhi panggilannya, niscaya
ummat engkau lebih mementingkan dunia dari pada akhirat.
17. Nabi Muhammad saw. bertemu dengan seorang tua yang mengajak beliau
untuk menyimpang dari jalan yang akan dilaluinya sambil berkata: "Kemari
Muhammad !". Malaikat Jibril berkata: "Terus lurus Muhammad !". Nabi
Muhammad saw. bersabda kepada Jibril: "Siapakah dia ?". Jibril menjawab:
"Dia adalah Iblis, musuh Allah, yang menginginkan agar engkau cenderung
kepadanya!".
18. Nabi Muhammad saw. bertemu dengan seorang wanita tua di pinggir jalan
memanggil Nabi saw.: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan
meminta kepadamu !!". Malaikat Jibril berkata bahwa wanita tua itu adalah
gambaran dari umur dunia yang tidak lagi tersisa kecuali seperti sisa umur dari
wanita tua tersebut.
Selepas menyaksikan berbagai pemandangan simbolik itu, akhirnya
sampailah mereka di Baitul Maqdis. Kemudian Nabi mengikatkan buraq itu
sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Nabi Muhammad kemudian
memasuki puing-puing kuil Sulaiman. Di sana telah menanti satu jemaah. Beliau
menemukan kuil itu penuh dengan malaikat yang menantikannya. Lalu juga
dilihatnya arwah para Nabi sejak nabi Adam as. sampai dengan nabi Isa as.. Nabi
Muhammad bertanya kepada Jibril siapa mereka.
Jibril menjawab, “Mereka adalah saudaramu diantara para nabi dan
malaikat ini adalah para pemimpin seluruh malaikat di surga.” Jibril kemudian
berkata, “Ya, Muhammad, orang paling mulia dalam pandangan Allah,
memimpin sholat.” Oleh Jibril Nabi Muhammad dikedepankan untuk menjadi
Imam untuk shalat berjamaah. Nabi kemudian menjadi imam sholat berjamaah
sebanyak dua rakaat. Seluruh nabi dan malaikat mengikutinya.
Setelah selesai sholat bersama para Nabi, Beliau keluar dari Masjidil
Aqsha, kemudian Nabi s.a.w. berkata kepada Jibril: Wahai Jibril aku merasa haus.

10
Kemudian beliau didatangi dengan semangkuk arak dan semangkuk susu oleh
Jibril a.s. Nabi Muhammad memilih susu. Lalu Jibril a.s berkata: “Engkau telah
memilih fitrah.” "Benar, engkau telah memilih air susu adalah lambang
kesucian dan seandainya engkau mengambil minuman keras niscaya akan
tersesatlah engkau dan umat engkau."
Peristiwa Mi’raj
Setelah menunaikan ibadah di Baitul Maqdis kemudian didatangkan sebuah
tangga syurga yang lalu dipancangkan di atas batu. Batu pijakan Nabi Muhammad
s.a.w saat akan mi'raj itu disebut Shakhrah al-Muqaddasah (batu yang disucikan).
Nabi Muhammad belum pernah melihat sesuatu yang lebih indah daripada tangga
yang dilihatnya itu. Tangga Mi'raj itu dibuat dari emas dan perak berlapis mutiara.
Tangga itu menjulang dari Baitul Maqdis ke langit dunia. Di sebelah kanannya ada
400 ribu malaikat, disebelah kirinya juga 400 ribu malaikat, di depannya seribu
malaikat dan di belakangnya juga seribu malaikat.
Malaikat jibril menaikkan Nabi ke tangga. Jarak antar anak tangga sejauh
perjalanan empat puluh tahun. Perjalanan mi'raj mula-mula memasuki langit dunia.
Ketika naik ke langit Nabi Muhammad melihat keindahan yang belum pernah dia
lihat sebelumnya. Jibril membawa Nabi hingga tiba di depan pintu langit yang
disebut pintu Hafadzah (pintu langit dunia). Di pintu itu ada malaikat penjaga yang
disebut Isma’il. Dia memiliki 12.000 pembantu dan setiap pembantu memiliki
12.000 pesuruh.

Langit pertama (Nabi Adam A.S)


Jibril a.s meminta agar dibukakan pintu, kedengaran suara bertanya:
Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu?
Jibril a.s menjawab: Nabi Muhammad saw. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah Nabi
Muhammad s.a.w telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, Beliau telah diutuskan.
Lalu Ismail membuka gerbang surga dan Nabi Muhammad bertukar salam dan
saling mendoakan. Malaikat Isma'il berkata,dikatakan "Selamat datang wahai anak
yang soleh dan nabi yang soleh."
Ketika memasuki langit pertama, Nabi Muhammad s.a.w bertemu dengan
malaikat-malaikat yang menyambutnya. Malaikat-malaikat itu menyambutnya
dengan tersenyum sambil membaca doa-doa, tetapi ada malaikat yang turut berdoa

11
tetapi sama sekali tidak tersenyum, wajahnya tampak memberengut. Nabi
Muhammad s.a.w bertanya pada Jibril tentang malaikat yang tidak tersenyum itu.
Jibril menjawab: “Jika saja dia pernah tersenyum kepada orang sebelum kamu
atau sesudah kamu , maka dia akan tersenyum kepadamu. Namun dia tidak pernah
tersenyum, dia adalah Malik, malaikat penjaga neraka.”
Nabi Muhammad s.a.w berkata kepada Jibril, “Tidakkah dapat kamu minta
kepadanya untuk menunjukkan neraka kepadaku? Jibril mengatakan, “Baik, wahai
malaikat tunjukkan neraka kepada Muhammad!” Kemudian malaikat itu membuka
penutupnya, maka terlihat api neraka yang bergejolak sampai Nabi mengira api itu
akan menelan apa saja. Nabi Muhammad s.a.w berkata kepada Jibril, “Wahai
Jibril, perintahkan mengembalikan ke tempatnya”. Maka Jibril pun menyuruhnya
untuk menutupnya. Malaikat penjaga neraka itu berkata, “Padamlah”. Maka
kembalilah tutup itu ke tempat semula
Setelah itu Nabi Muhammad s.a.w melihat seorang sedang menghadapi ruh-
ruh manusia. Apabila kepadanya dihadapkan ruh yang baik ia gembira dan
berkata : "Ruh yang baik keluar dari jasad yang baik". Apabila dihadapkan
kepadanya ruh yang jahat, wajahnya memberangus sambil berucap : "Cis ! Ruh
jahat keluar dari jasad yang jahat”. Nabi bertanya kepada Jibril ;"Siapakah orang
itu hai Jibril?". Ia menjawab : "Dia Adam ayah engkau. Semua ruh anak cucunya
akan melewati dia”.
Ketika Nabi Muhammad saw bertemu dengan Nabi Adam a.s, Beliau
disambut serta Nabi Adam a.s, mendoakannya dengan doa kebaikan. Selanjutnya
nabi Muhammad s.a.w melihat orang-orang bermoncong seperti moncong unta,
tangan mereka memegang segumpal api seperti batu-batu, lalu dilemparkan ke
dalam mulut mereka dan keluar dari dubur. Nabi Muhammad s.a.w bertanya:
"Siapa mereka itu, Jibril?". "Mereka yang memakan harta anak-anak yatim secara
tidak sah," jawab Jibril.
Kemudian beliau melihat orang-orang dengan perut yang sangat besar. Nabi
belum pernah melihat orang-orang seperti itu kecuali dari keluarga Fir'aun. Mereka
berjalan seperti unta yang kena penyakit dalam kepalanya, ketika dibawa ke dalam
api. Mereka diinjak-injak tak dapat beranjak dari tempat mereka. Nabi Muhammad
s.a.w bertanya: "Siapa mereka itu, Jibril?". "Mereka itu tukang-tukang riba,"
jawabnya.

12
Kemudian Nabi Muhammad s.a.w melihat orang-orang, di hadapan mereka
ada daging yang gemuk dan baik, di samping ada daging yang buruk dan busuk.
Mereka makan daging yang buruk dan busuk itu dan meninggalkan yang gemuk
dan baik. Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Siapakah mereka itu, Jibril"? "Mereka
orang-orang yang meninggalkan wanita yang dihalalkan Tuhan dan mencari
wanita yang diharamkan," jawabnya.
Kemudian Nabi Muhammad s.a.w melihat wanita-wanita yang
digantungkan pada buah dadanya. Lalu Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Siapa
mereka itu, Jibril?" "Mereka itu wanita yang memasukkan laki-laki lain bukan dari
keluarga mereka”. Kemudian perjalanan diteruskan, naiklah Nabi Muhammad
s.a.w bersama Jibril ke langit kedua.

Langit kedua (Nabi Yahya A.S dan Isa’ A.S)


Kemudian Jibril membawa Nabi Muhammad s.a.w naik hingga ke langit
kedua. Dia minta dibukakan maka ditanya : "Siapa engkau?" "Jibril", jawabnya.
"Siapa yang bersamamu?" "Muhammad. "Jawabnya lagi. "Apakah dia juga
rasul?" "Benar", jawab Jibril. Dikatakan: "Selamat datang wahai sebaik-baiknya
yang datang."
Kemudian dibukakan. Ketika itu Nabi melihat Yahya dan Isa, di mana Jibril
memperkenalkan:"Inilah Yahya dan Isa”. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w
memberi salam. Dan mereka membalas salam seraya berkata: "Selamat datang
wahai saudara yang baik dan nabi yang baik." Kemudian naiklah Nabi
Muhammad s.a.w bersama Jibril ke langit yang ke tiga.

Langit ketiga (Nabi Yusuf A.S)


Kemudian pintu langit itu dibuka. Di langit yang ketiga, Nabi Muhammad
s.a.w bertemu dengan laki-laki yang wajahnya bagai bulan purnama. Nabi bertanya
kepada Jibril, “Siapakah itu wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Ini adalah
saudaramu Yusuf bin Ya’qub”.
Dia memberi salam kepadanya dan Nabi Muhammad s.a.w juga. Yusuf
membalas, lalu berkata: "Selamat datang wahai saudara yang soleh dan nabi yang
soleh." Selanjutnya Nabi Muhammad s.a.w bersama Jibril naik ke langit yang ke
empat.

13
Langit keempat (Nabi Idris A.S)
Kemudian Jibril membawa Nabi naik sampai ke langit keempat. Kemudian
dia minta dibukakan dan kembali ditanya oleh penjaga pintu. "Muhammad."
"Apakah dia juga seorang rasul?" "Benar." "Selamat datang wahai sebaik-baik
yang datang." Lalu dibukakan dan setelah Nabi Muhammad s.a.w melihat Idris.
Jibril memperkenalkan: "Inilah Idris." Kami lalu memberi salam dan dia menjawab
sambil mengucapkan:"Selamat datang wahai saudara yang soleh dan nabi yang
soleh”.

Langit kelima (Nabi Harun A.S)


Kemudian Jibril membawa Muhammad s.a.w naik ke langit kelima. Dia
minta dibukakan lalu ditanya: "Siapakah itu?" "Jibril." "Siapakah itu?" "Jibril."
"Siapa pula yang bersamamu?" "Muhammad." "Apakah dia juga seorang rasul?"
"Benar."
"Selamat datang wahai sebaik-baik yang datang." Kemudian dibukakan.. Di
langit yang kelima, Nabi Muhammad s.a.w menjumpai seorang kakek yang
rambutnya putih. Jenggotnya putih dan tebal. Nabi Muhammad s.a.w bertanya ke
Jibril, “ Siapakah dia wahai Jibril?” Jibril menjawab,” Ini adalah orang yang
sangat dicintai kaumnya, yaitu Harun bin Imran.

Langit keenam (Nabi Musa A.S)


Kemudian Jibril membawa Nabi ke langit keenam. Dia minta dibukakan
dan ditanya:"Siapakah di situ?" "Jibril." "Siapa pula yang bersamamu?"
"Muhammad."
"Apakah dia juga seorang rasul?" "Benar." "Selamat datang wahai sebaik-
baik yang datang." Kemudian pintu dibuka. Di langit ke enam ini Nabi Muhammad
s.a.w bertemu dengan Nabi Musa a.s.. Beliau seorang lelaki yang tinggi kurus dan
berambut ikal. Nabi bertanya kepada Jibril, “Siapakah dia wahai Jibril?” Jibril
menjawab, “Dia adalah saudaramu, Musa bin Imran’.” Nabi Muhammad s.a.w
memberi salam kepadanya. Beliau segera menjawab: Selamat datang wahai
saudara dan nabiku yang soleh.

14
Ketika Nabi Muhammad s.a.w dan Jibril hendak melanjutkan perjalanan,
Musa menangis. Ditanyakan kepadanya:"Mengapa engkau menangis?" Dia
berkata:"Aku menangis karena seseorang telah diutuskan sesudahku dan ternyata
umatnya yang masuk syurga lebih banyak daripada umatku”. Seterusnya Nabi
Muhammad s.a.w bersama Jibril naik ke langit yang ke tujuh.
Langit ketujuh (Nabi Ibrahim A.S)
Kemudian Jibril membawa Nabi Muhammad s.a.w . naik ke langit ketujuh.
Dia minta dibukakan dan ditanya:"Siapakah di situ?" "Jibril," jawabnya. "Siapa
pula yang bersamamu?"
"Muhammad." "Apakah dia juga seorang rasul?" "Benar." "Selamat datang
wahai sebaik-baik yang datang." Kemudian dibukakan.
Ketika berada di langit ke tujuh Nabi Muhammad s.a.w melihat seorang
pria yang wajahnya mirip dengannya sedang bersandar di Baitul Makmur dihadapi
oleh beberapa kaumnya. Pada Baitul Makmur setiap hari masuk tujuh puluh ribu
malaikat. Nabi Muhammad s.a.w belum pernah melihat pria yang mirip dengannya.
Nabi Muhammad s.a.w bertanya kepada Jibril siapa pria itu, ia menjawab : "Dia
ayah anda Ibrahim". Mereka memberi salam kepadanya dan dia membalas salam
sambil berkata: "Selamat datang wahai anak yang soleh dan nabi yang soleh."
Kepada Nabi Muhammad saw, nabi Ibrahim a.s. bersabda, "Engkau akan
berjumpa dengan Allah pada malam ini”. Umatmu adalah akhir umat dan terlalu
dha'if, maka berdoalah untuk umatmu. Nabi Ibrahim berpesan: "Anjurkan
umatmu memperbanyakkan tanaman di syurga”. Nabi Muhammad s.a.w
bertanya apakah tanamannya, jawabnya Ucapkanlah "Subhanallah
Walhamdulillah walailaha illallahu Allahu akbar, wala haula wala quwatailla
billah."
Langit ketujuh adalah tempat orang-orang yang adil, dengan malaikat
yang lebih besar dari bumi ini seluruhnya. Ia mempunyai tujuh puluh ribu kepala,
tiap kepala tujuh puluh ribu mulut, tiap mulut tujuh puluh ribu lidah, tiap lidah
dapat berbicara dalam tujuh puluh ribu bahasa, tiap bahasa dengan tujuh puluh
ribu dialek. Semua itu memuja dan memuji serta mengkuduskan Tuhan. Setelah
melihat beberapa peristiwa lain yang ajaib. Nabi Muhammad s.a.w dan Jibril
masuk ke dalam Baitul Makmur dan sholat.

15
Kemudian Jibril membawa Nabi ke surga. Di Surga Nabi Muhammad s.a.w
melihat dan mendengar sesuatu yang tidak pernah didengarnya di bumi. Surga itu
sangat indah. Di dalam surga terdapat kubah dari mutiara dan tanahnya beraroma
kesturi. Tanah dan lumpur surga terbuat dari zafaran, berupa tepung putih beraroma
kesturi dan sangat bersih. Cahaya surga itu berwarna putih, bersinar terang,
aromanya semerbak. Disana terdapat gedung megah dan sungai-sungai yang
mengalir. Ada istri-istri yang cantik jelita, perhiasan-perhiasan yang banyak,
tanaman-tanaman, berbagai macam kesenangan dan kenikmatan di tempat yang
tinggi.
Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. melihat sebuah sungai susu yang tidak
berubah rasanya, sebuah sungai arak yang lezat dan sebuah sungai madu yang
jernih. Nabi Muhammad s.a.w juga melihat telaga Al-Kausar. Kemudian Nabi
Muhammad Saw. keluar dari surga.
Kemudian Jibril membawa Nabi Muhammad s.a.w meneruskan perjalanan
naik ke Sidratul Muntaha. Sidratul Muntaha ditutup dengan warna yang tidak
diketahui Nabi Muhammad s.a.w. Di situ ada sebuah pohon yang daunnya seperti
telinga gajah dan buahnya sebesar tempayan. Di Sidratul Mutaha ini Nabi
Muhammad s.a.w dapat melihat rupa Malaikat Jibril yang asli kedua kalinya
setelah sebelumnya melihat rupa Jibril yang asli ketika menerima wahyu yang
pertama di Gua Hira. Jibril berkata:"Inilah Sidratul Muntaha." Di situ juga ada
empat sungai. Dua sungai di dalam dan dua sungai lagi di luar. Nabi bertanya:
"Dua sungai apakah ini, wahai Jibril?" Dia menjawab:"Adapun dua yang di dalam
itu adalah sungai di syurga. Sedangkan dua yang nampak jelas ini adalah sungai
Nil dan Furat."
Nabi Muhammad s.a.w melihat pemandangan yang sangat indah di tempat
itu, tidak seorang pun dapat melukiskan keindahannya. Nabi Muhammad s.a.w
telah melihat sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Di Sidratul Muntaha
ini terdengarlah suara yang berseru kepada beliau, “Wahai Muhammad SAW,
masuklah.” Nabi Muhammad s.a.w kemudian diangkat melewati Sidratul Muntaha
dan ditutupi awan. Jibril tertinggal.
Nabi Muhammad SAW berseru kepada Jibril, “Ikutlah bersamaku.” Jibril
berkata, "Engkau dan Tuhan engkau saja." Nabi Muhammad s.a.w. berkata lagi,
"Adakah di sini sahabat hendak meninggalkan sahabatnya?" Jibril menjawab,

16
“Inilah saja tempatku, jika aku melintasi kawasan ini niscaya aku akan terbakar
dengan cahaya.” Malaikat Jibril tidak mampu melintasi lebih tinggi lagi. Hanya
orang yang diizinkan oleh Allah SWT yang dapat melintasi sidratul muntaha. Nabi
Muhammad adalah orang yang diangkat derajatnya sehingga dapat melintasi lebih
tinggi lagi untuk bertemu dengan Allah SWT.
Nabi Muhammad saw melanjutkan perjalanan tanpa ditemani malaikat
Jibril. Nabi Muhammad s.a.w kemudian melalui 70.000 hijab daripada nur hingga
sampai ke Mustawa, tempat Kalam menulis, yakni Kalam catatan di Luh Mahfuz.
Di situ Nabi Muhammad s.a.w. melihat seorang lelaki yang ghaib dalam Nur
Arasy. Bertanya Nabi Muhammad s.a.w: "Siapa ini? Adakah malaikat?""Tidak,"
jawab lelaki itu."Adakah nabi?" tanya Nabi Muhammad s.a.w lagi."Tidak.
Sesungguhnya aku adalah seorang lelaki yang hidup di dunia, basah dengan
menyebut nama Allah yakni berzikir dan hatiku senantiasa terpaut kepada masjid
dan aku juga tidak memaki kedua ibu bapakku."
Nabi kemudian tiba di hadapan Arsy (singgasana Allah). Nabi Muhammad
s.a.w melihat 'Arsy Allah yang dijunjung di atas kepala para Malaikat. Nabi
Muhammad s.a.w dapat menyaksikan Allah SWT dengan mata kepalanya. Tiada
seorang pun daripada nabi atau mursalin melihat Allah sebelum ini. Sebaik Nabi
Muhammad s.a.w melihat Allah, lantas beliau terus sujud menyembah-Nya.
Berfirman Allah: "Wahai Muhammad." Jawab Nabi Muhammad s.a.w:
"Labbaika." Firman Allah lagi: Angkatkan kepalamu, mohonlah apa yang engkau
hendak Aku berikan kepadamu."
Nabi Muhammad s.a.w pun mengangkat kepalanya sambil berkata: Ya,
Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan
yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan
yang besar dan dapat melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada
Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan
Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan 'Isa Taurat
dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan
menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan.
Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku angkatkan engkau sebagai Habib
(kekasih) dan Aku utuskan engkau untuk manusia seluruhnya supaya mengabarkan
berita gembira dan memberi peringatan. Aku luaskan dadamu dan Aku buangkan

17
daripadamu dosamu dan Aku angkatkan untukmu zikirmu. Aku jadikan umatmu
sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia dan Aku jadikan umatmu itu
sederhana. Dan Aku jadikan umatmu orang yang pertama dan orang yang terakhir
dan Aku jadikan umatmu itu tiada sah khutbah dan solat hingga mereka itu berikrar
bahwa engkau hamba-Ku dan pesuruh-Ku.
"Dan Aku jadikan daripada umatmu beberapa kaum yang mana hati
mereka berpaut dalam hati mereka. Aku telah jadikan engkau Nabi yang mula-
mula diciptakan dan Nabi yang terakhir dibangkitkan, dan Aku jadikan engkau
orang yang mula-mula dibicarakan pada Hari Kiamat.
"Dan Aku berikan engkau tujuh ayat yang diulang-ulang bacaannya dalam
sholat yaitu surah al-Fatihah, yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa
sebelummu. Aku berikan engkau penutup surah al-Baqarah, harta yang bernilai di
bawah Arasy, ia tiada Aku beri kepada nabi sebelummu.
"Dan Aku berikan engkau dengan delapan saham berharga yaitu Islam,
hijrah; sedekah; menyuruh yang makruf dan mencegah yang mungkar; dijadikan
engkau pembuka dan penutup; diberikan engkau panji-panji kepujian, maka Adam
dan lainnya berada di bawah panji-panji engkau. Dan sesungguhnya pada hari
Aku menjadikan tujuh petala langit dan bumi. "Aku fardukan ke atasmu dan
umatmu 50 waktu sholat, maka dirikanlah ia."
Selesai bermunajat kepada Allah, Nabi Muhammad s.a.w pun kembali
mendapatkan Jibril. Lalu Jibril pun memimpin tangan Nabi untuk turun. Kemudian
Nabi Muhammad s.a.w dibawa menemui nabi Ibrahim a.s. Sesudah itu Nabi
Muhammad s.a.w turun ke tempat Musa a.s.. Musa bertanya"Apakah yang telah
diwajibkan Tuhanmu kepada umatmu? Nabi Muhammad s.a.w menjawab,
“Sesungguhnya Allah memfardukan ke atasku serta umatku dengan 50 waktu
sholat sehari semalam.”. kata Musa, 'Kembalilah kepada Tuhan mu, mintalah
keringanan, karena umatmu tidak sanggup melakukannya. Aku sendiri telah
mencoba terhadap bani israil"
“Sesungguhnya Bani Israel yang gagah tidak mampu melakukan amalan
yang lebih sedikit daripada itu, sedangkan umatmu lemah tubuhnya, lemah
hatinya, mana mungkin mereka mampu melaksanakan tugas seberat itu.”
Selepas mendengar kata-kata Musa itu, Nabi Muhammad s.a.w pun
memandang Jibril. Jibril mengisyaratkan supaya Nabi Muhammad s.a.w kembali

18
ke Sidratul Muntaha untuk menemui Allah untuk diringankan apa yang telah
difardukan.Nabi Muhammad s.a.w kemudian kembali kepada Allah lalu beliau
sujud kepada Allah dengan berkata: "Wahai Tuhanku, ringankan terhadap umatku
apa yang diperintahkan-Mu. Sesungguhnya umatku adalah terlalu daif."
Firman Allah: "Sesungguhnya telah Ku-kurangkan untuk umatmu itu lima
waktu sholat." Sholat yang tadinya diwajibkan 50 kali sehari itu dikurangi menjadi
45 kali saja. Nabi Muhammad s.a.w kemudian kembali menemui Nabi Musa. Nabi
Muhammad s.a.w berkata kepada Nabi Musa, "Sesungguhnya Allah sudah
mengurangkan untukku lima waktu solat." kata Musa, "umatmu tidak sanggup
menunaikannya sebanyak itu, karena itu kembalilah kepada Tuhanmu mintalah
keringanan".
Nabi kemudian berulang-ulang pulang pergi antara Tuhan dengan Musa.
Sehingga akhirnya Allah swt berfirman" Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku
fardukan hanyalah lima waktu sehari semalam. Setiap sholat fardu diganjarkan
dengan sepuluh ganjaran. Oleh yang demikian, berarti lima waktu sholat fardu
sama dengan lima puluh sholat fardu. Begitu juga siapa yang berniat, untuk
melakukan kebaikan tetapi tidak melakukanya, niscaya akan dicatat baginya satu
kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya.
Sebaliknya siapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak
melakukannya, niscaya tidak sesuatu pun dicatat baginya. Seandainya dia
melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya.
Setelah mendapatkan keringanan dari Allah SWT lalu nabi kembali ke
tempat Musa dan diceritakan kepadanya apa yang telah difirmankan Tuhan itu.
Berkata Musa: “Kembalilah kamu kepada Tuhanmu wahai Muhammad,
mohonlah keringanan sekali lagi dan sesungguhnya umatmu tiada kuasa untuk
melaksanakannya." Jawab Nabi Muhammad: “Sesungguhnya aku telah berulang
alik kepada Tuhanku beberapa kali hingga aku merasa malu terhadap Tuhanku
dan tetap aku laksanakan perintah-Nya ini."
Tatkala itu, terdengar seruan: "Telah Aku laksanakan yang Aku fardukan
dan Aku ringankan untuk hamba-Ku." Berkata Musa: "Turunlah engkau wahai
Muhammad dengan nama Allah."

19
Apabila sampai di Langit Dunia, tiba-tiba Rasulullah melihat debu dan asap
serta terdengar suara berisik. Bertanyalah Nabi Muhammad s.a.w kepada Jibril ada
apa gerangannya.
Menurut Jibril, itulah syaitan yang menutup mata manusia (anak Adam)
hingga mereka tidak mampu berfikir apa yang ada dalam alam malakut langit dan
bumi. Dan jika tidak dilakukan begitu niscaya manusia dapat melihat keajaiban-
keajaibannya.”
Kemudian Nabi Muhammad s.a.w kembali dengan tangga itu ke bumi. Nabi
Muhammad s.a.w dan Jibril sampai di Baitulmaqdis. Buraqpun dilepaskan dari
ikatannya. Dengan buroq itu Nabi kembali ke Mekah pada malam yang sama.
Dalam perjalanan itu, Nabi melintasi beberapa unta milik orang Quraisy yang
datang dari Syam. Diantaranya ada seekor unta yang mempunyai dua karung di
atas badannya. Karung itu berwarna putih dan hitam.
Ketika Nabi Muhammad s.a.w kebetulan menuju ke arahnya, terkejutlah
unta tersebut dan lari berkeliling-keliling hingga salah seekor daripadanya patah
kaki, jatuh lalu ditinggalkan di situ oleh pemiliknya. Dalam perjalanan itu juga,
terlihat oleh Nabi Muhammad s.a.w sekelompok unta dan salah seekor daripadanya
tersesat. Nabi Muhammad s.a.w kemudian menuntunnya sehingga kembali dalam
kelompoknya. Nabi Muhammad s.a.w pun memberi salam kepada mereka dan
mereka mengenali suara Rasulullah, tetapi ada juga yang tidak percaya. Kemudian
Nabi mengambil mangkuk berisi air dan meminumnya.
Pada waktu Nabi Muhammad s.a.w akan berpisah dengan Jibril pada Subuh
Isra' di Dzi Thuwa, suatu tempat dipinggir kota Mekkah, Nabi Muhammad s.a.w
bersabda: "Ya Jibril, kaumku akan mendustakan aku". Jibril menjawab: "Abu
Bakar akan membenarkan engkau dan dialah Ash Shiddiq." Setelah Nabi
Muhammad s.a.w turun dari buroq, maka terangkatlah Buraq ke langit dan terus ke
syurga.

G. Makna Peristiwa Isra Mi’raj


Isra Miraj sendiri bukans sekedar perjalanan wisata biasa bagi Rasulullah.
Melainkan merupakan perjalanan suci yang bersejarah bagi seluruh umat Islam.
John Renard dalam buku "In the Footsteps of Muhammad: Understanding
the Islamic Experience," menyebutkan bahwa Isra Miraj adalah satu dari tiga

20
perjalanan terpenting dalam hidup Rasulullah SAW selain hijrah dan Haji Wada.
Menurutnya, ini merupakan perjalanan heroik dalam menempuh kesempurnaan
dunia spiritual.
Bagi umat Islam, Isra Miraj ini menjadi puncak perjalanan seorang hamba
menuju sang pencipta. Perjalanan ini adalah perjalanan meninggalkan bumi yang
rendah menuju kesempurnaan ruhani.
Salah satu momen penting dari peristiwa Isra Miraj, menurut Dr. Jalaluddin
Rakhmat adalah ketika Rasul "berjumpa" dengan Allah SWT. Ketika itu, Rasul
berkata, "Attahiyatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibatulillah" (Segala
penghormatan, kemuliaan dan keagungan hanyalah milik Allah saja).
Allah SWT pun kemudian membalas, "Assalamu'alaika ayyuhan nabiyu
warahmatullahi wabarakaatuh".
Pengalaman spiritual Rasulullah SAW ini mencerminkan hakikat dari salat
yang dijalankan umat Islam sehari-hari. Bagi umat Islam, Salat ini adalah mi'raj-
nya orang-orang beriman.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Isra’ merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di


Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem. Sedangkan Mi’raj merupakan kisah
perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul
Muntaha (akhir penggapaian) untuk menerima perintah di hadirat Allah SWT.
Isra Miraj merupakan perjalanan suci yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW. Peristiwa ini sekaligus menjadi titik balik dari kebangkitan
dakwah Rasulullah.
Dengan begitu pengertian Isra yang dimaksud adalah perjalanan Nabi
Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjid al-Aqsha di Palestina.
Sementara pengertian kata Miraj adalah perjalanan menuju ke Sidrah al-Muntaha.
Sidrah al-Muntaha adalah satu tempat di atas langit yang tertinggi. Tempat ini
bersifat ghaib dan tak terjangkau oleh pikiran manusia.
Isra Miraj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW dalam satu malam. Dalam perjalanan ini Nabi bersama dengan malaikat
Jibril dengan mengendarai buraq. Isra Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di
Makkah sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah.
Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi’raj terjadi pada tahun pertama
sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-
Manshurfuri, Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan
inilah yang populer.
Dalam perjalanan itu, Nabi Muhammad mendapatkan perintah agar umat
Islam menunaikan shalat lima waktu dalam sehari. Namun pada mulanya, Allah
SWT memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah shalat sebanyak 50
kali dalam sehari. Nabi Muhammad SAW sendiri pernah diingatkan oleh Nabi
Musa AS bahwa jumlah tersebut telalu besar. Menurut Nabi Musa, perintah salat
50 kali dalam sehari itu akan menyulitkan umat Muhammad SAW. Dikutip dari
Kompas TV, Nabi Muhammad SAW kemudian meminta keringanan kepada Allah
SWT melalui malaikat Jibril. Jibril mengantarkan Nabi Muhammad menuju Allat

22
SWT untuk meminta keringanan. Lalu, Allah SWT memberikan keringanan bagi
umat Nabi Muhammad, yakni shalat 10 kali dalam sehari. Perintah itu masih
dianggap sulit hingga kemudian Nabi Muhammad SAW kembali meminta
keringanan lagi sampai diizinkan memperoleh ketentuan shalat 5 kali dalam sehari.
Setelah perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW segera kembali ke
Mekah dan menceritakan kisah Isra Miraj-nya. Namun, kisah tersebut tidak
diterima dengan mudah oleh pengikutnya meskipun Nabi Muhammad SAW sudah
memberikan berbagai bukti. Salah satu bukti faktual yang ditunjukkan adalah
ketika Nabi Muhammad melihat gerombolan musafir yang melakukan perjalanan
dan sebentar lagi akan tiba di Mekah. Sejarah mencatat, Abu Bakar, sahabat Nabi,
menjadi orang pertama yang menerima Isra Miraj tersebut. Hingga kini, Isra Miraj
diperingati sebagai hari besar oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia.

23
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’anul Karim

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/17/120500765/kisah-isra-miraj-perjalanan-
nabi-muhammad-dan-perintah-shalat-5-waktu?page=all Diakses pada 23
Februari 2023

https://www.detik.com/sumut/berita/d-6572889/apa-itu-isra-miraj-ini-pengertian-
tujuan-ayat-dan-hikmahnya. Diakses pada 22 Februari 2023

Anda mungkin juga menyukai