Anda di halaman 1dari 2

1.

4 Sifat Wajib Nabi dan Rosul

Seperti yang telah disebutkan di atas sifat wajib nabi dan rosul adalah sifat yang harus dimiliki
oleh para nabi dan rosul utusan Allah. Sifat-sifat tersebut adalah :

1. Siddiq

Yaitu benar. Segala perbuatan dan perkataan Nabi dan Rasul adalah benar, jadi mustahil bahwa
Nabi dan Rasul adalah pembohong. Karena mereka senantiasa dijaga oleh Allah SWT. Nabi dan
rosul bersifat benar baik itu dalam ucapan ataupun dalam tingkah laku dan perbuatannya.

2. Amanah

Amanah merupakan pengertian dari dapat dipercaya atau terpercaya. Mustahil bahwa Nabi dan
Rasul itu berkhianat atau seorang pengkhianat. Para Nabi dan Rasul selalu dapat dipercaya dalam
menerima wahyu dari Allah dan juga senantiasa memelihara keutuhan kemudian menyampaikan
wahyu tersebut kepada umatnya sesuai dengan kehendak Allah.

3. Tabligh

Artinya menyampaikan wahyu kepada umatnya, bahwa para nabi dan rosul menyampaikan
wahyu Allah SWT kepada orang lain, jadi mustahil jika mereka menyembunyikan wahyu atau
risalah Allah SWT kepada umatnya.

4. Fathanah

Fathanah berarti cerdas, mustahil seorang Nabi dan Rasul tidak mengerti apa-apa atau
bodoh. Mereka dianugrahi kecerdasan oleh Allah agar mereka mampu mengajak manusia untuk
selalu berada dijalan yang lurus, yaitu jalan yang senantiasa di ridhoi oleh Allah.

2. Isra Mikraj (bahasa Arab: ‫والمعراج اإلسراء‬, al-’Isrā’ wal-Mi‘rāj) adalah bagian kedua dari perjalanan
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan
salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah dia mendapat
perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.[1] Beberapa penggambaran
tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra.[2]
3. Isra Mi’raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Muhammad dalam
waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat
Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat
perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
4. Isra Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra
Mi’raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut
al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10
kenabian, dan inilah yang populer. Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-
Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha
meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab.
Dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6
pendapat tentang waktu kejadian Isra Mi’raj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan
demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi’raj.
5. Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari
Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj Nabi Muhammad SAW
dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini
Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu
.

6. Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika
inilah salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi lain yang mendapat perjalanan
sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini. Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan
memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah SAW sedih.

Lima nabi dan rasul yang mendapat gelar ulul azmi yaitu sebagai berikut :

1) Nabi Nuh a.s.


2) Nabi Ibrahim a.s.
3) Nabi Musa a.s.
4) Nabi Isa a.s.
5) Nabi Muhammad saw.

Mukjizat adalah suatu peristiwa atau kejadian luar biasa yang dialami atau dimiliki oleh
Rasul atas kehendak Allah SWT. dan kejadian tersebut menyalahi adat kebiasaan, hukum
sebab akibat dan diluar jangakauan akal sehat manusia.

Tugas pokok para rasul Allah ialah menyampaikan wahyu yang mereka terima dari Allah swt.
kepada umatnya. Tugas ini sungguh sangat berat, tidak jarang mereka mendapatkan tantangan,
penghinaan, bahkan siksaan dari umat manusia. Karena begitu berat tugas mereka, maka Allah
swt. memberikan keistimewaan yang luar biasa yaitu berupa mukjizat. Mukjizat ialah suatu
keadaan atau kejadian luar biasa yang dimiliki para nabi atau rasul atas izin Allah swt. untuk
membuktikan kebenaran kenabian dan kerasulannya, dan sebagai senjata untuk menghadapi
musuh-musuh yang menentang atau tidak mau menerima ajaran yang dibawakannya. Adapun
tugas para nabi dan rasul adalah sebagai berikut: 1. Mengajarkan aqidah tauhid, yaitu
menanamkan keyakinan kepada umat manusia bahwa: a. Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa
dan satu-satunya dzat yang harus disembah (tauhid ubudiyah). b. Allah adalah maha pencipta,
pencipta alam semesta dan segala isinya serta mengurusi, mengawasi dan mengaturnya dengan
sendirinya (tauhid rububiyah) c. Allah adalah dzat yang pantas dijadikan Tuhan, sembahan
manusia (tauhid uluhiyah) d. Allah mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan makhluqNya
(tauhid sifatiyah) 2. Mengajarkan kepada umat manusia bagaimana cara menyembah atau
beribadah kepada Allah swt. Ibadah kepada Allah swt. sudah dicontohkan dengan pasti oleh para
rasul, tidak boleh dibikin-bikin atau direkayasa. Ibadah dalam hal ini adalah ibadah mahdhah
seperti salat, puasa dan sebagainya. Menambah-nambah, merekayasa atau menyimpang dari apa
yang telah dicontohkan oleh rasul termasuk kategori “bid’ah,” dan bid’ah adalah kesesatan. 3.
Menjelaskan hukum-hukum dan batasan-batasan bagi umatnya, mana hal-hal yang dilarang dan
mana yang harus dikerjakan menurut perintah Allah swt. 4. Memberikan contoh kepada umatnya
bagaimana cara menghiasi diri dengan sifat-sifat yang utama seperti berkata benar, dapat
dipercaya, menepati janji, sopan kepada sesama, santun kepada yang lemah, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai