Anda di halaman 1dari 4

Nama lengkap

Panggilan

Arti Nama

Essenza Quranique Ibrahim Qauniyah Ahmad Ibrahim Shiddiq Dzhan Teladani Ibrahim Muhammad Althaf Fathallah Ibrahim allam Almahdi benar

ezza/echa baim

: penyayang : pencari tuhan

ahmad dzhan/ojan althaf baim

: pemuji, pemurah, pembenar : keyakinan mencari tauhid : pemuji yg menaklukan dg kelembutan : pemurah yg cerdas yg memandu ke jalan yg

Penjelasan Filosofi nama Essenza : essential ; basic and fundamental, being or relating to or containing the essence of a plant. Intisari ; isi atau bagian yg terpenting dr sesuatu. Quranique : quran, al quran, Secara Bahasa Qaraa mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun dan qiraah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dgn yg lain dalam satu ucapan yg tersusun rapi. Quran pada mulanya seperti qiraah yaitu masdar dari kata qaraa qiraatan quranan. Allah SWT berfirman yg artinya Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. .Kata quranah pada ayat di atas berarti qiraatuhu {bacaannya/cara membacanya}. Jadi kata itu adl masdar menurut wazan fulan dgn vokal u seperti ghufran dan syukran. Kita dapat mengatakan qaratuhu quran qiraatan wa quranan artinya sama saja. Di sini maqru {apa yg dibaca} diberi nama quran yakni penamaan maful dgn masdar. Quran dikhususkan sebagai nama bagi kitab yg diturunkan kepada Muhammad saw. sehingga Quran menjadi nama khas bagi kitab itu sebagai nama diri. Essenza Quranique, Sang Penyayang inti sari alquran ; ketetapan dan hukum alam semesta yg terangkum dalam kitab alquran sebagai pedoman umat manusia yg tertullis terdiri dari 3o juzz 114 surat yg terangkum pada surat pertama yaitu surat alfatihah, Surah Al-Fatihah secara ringkas merangkum keseluruhan isi dan tujuan dari Kitab Suci AlQuran. Hal ini diindikasikan dalam ayat: Sesungguhnya telah Kami berikan kepada engkau tujuh ayat yang selalu diulang-ulang dan Al-Quran yang agung. (S.15 Al-Hijr:88). Berarti ketujuh ayat dari Surah AlFatihah secara ringkas telah mencakup seluruh maksud Al-Quran, sedangkan rincian detil tujuan-tujuan agama dijelaskan dalam surah-surah lainnya. Karena itulah surah ini dianggap sebagai Ibu Kitab (Ummul Kitab) dan Surah yang Komprehensif (Al-Kanz). Disebut sebagai Ummul Kitab karena semua tujuan yang dipaparkan dalam Al-Quran bisa diintisarikan daripadanya dan disebut sebagai Surah yang Komprehensif karena secara ringkas mencakup semua bentuk ajaran yang terdapat di dalam Al-Quran. Berdasarkan alasan inilah maka Hadzrat Rasulullah s.a.w. menyatakan bahwa mereka yang melafazkan Surah AlFatihah sama dengan membaca Al-Quran karena Surah tersebut merupakan cermin yang memantulkan isi daripada Al-Quran. Sebagai contoh, salah satu tujuan Al-Quran adalah mengemukakan semua pujipujian sempurna tentang Allah yang Maha Agung dan menyatakan secara jelas kesempurnaan yang dimiliki-Nya. surat alfatihah terangkum pada ayat pertama yaitu ; bismillahhirohmannirrohim yg berarti ; Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang; yg tersarikan lagi menjadi penyayang , ini membuktikan bahwa islam sebenarnya adalah agama penyayang. Juga Quran menegaskan tentang rahmat Tuhan yang tidak perlu diminta terlebih dahulu yang disebut juga sebagai rahmat yang bersifat umum. Hal ini termaktub dalam kata Rahman. Selain itu juga mencanangkan

berkat dari Allah s.w.t. yang diperoleh karena upaya permohonan dan kekhusukan seseorang. Hal itu terangkum dalam kata: Rahim..

Ibrahim : ib/ab ( )dan rahim ( .)Jika disatukan maka nama itu memiliki arti "ayah yang pemurah." Ibadah haji juga banyak merefleksikan perjalanan ulul azmi, bapak para nabi yang menjadi induk agama samawi, pemancang prasasti tauhid, the father of monoteism, Nabi Ibrahim As. Ibrahim, adalah jejak historis yang terangkai dalam ritus ibadah haji. Betapa tidak, Kabah yang menjadi pusaran manusia di sepanjang masa, terlebih lagi pada musim haji, adalah monumen tauhid yang dipancangkan oleh Ibrahim As bersama anaknya yang shaleh, Ismail As. Tapi proses konstruksi mega arsitektur itu tidak terjadi secara tunggal, ia dimulai dari rangkaian kisah heroik Ibrahim As untuk menemukan Yang Maha Pencipta. Saat itu Ibrahim adalah seorang anak manusia yang mencari hakikat dan memecah teka teki kehidupan melalui nalar indera dari fenomena alam. Fenomena tersebut menghantar Ibrahim As pada kritik kauniyah untuk menggali alam metafisika yang belum diketahuinya. Matahari, bulan dan bintang hadir dalam etape pencarian Ibrahim As tentang siapa sesungguhnya pemilik semesta. Hal ini dikisahkan Allah SWT di dalam Al Quran surat Al Anam ayat 75-79 : Dan demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin (75) Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, Inilah Tuhanku. Maka, ketika bintang itu terbenam dia berkata, Aku tidak suka kepada yang terbenam. (76) Lalu, ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, Inilah Tuhanku. Tetapi, ketika bulan itu terbenam dia berkata, Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat. (77) Kemudian ketika dia melihat matahari terbit dia berkata, Inilah Tuhanku, ini lebih besar. Tetapi, ketika matahari terbenam, dia berkata, Wahai kaumku! Sungguh aku berlepas diri apa yang kamu persekutukan. (78) Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. (79) Perjalanan mencari tauhid, menjadikan posisi Ibrahim As sebagai sentrum dari pembawa risalah Islam yang dikemudian zaman melampaui 42 generasinya secara turun temurun hingga pada Nabi Muhammad Saw. Salah satu syariat dan rukun Islam yang dibawa oleh beliau Saw adalah ibadah haji yang telah diwariskan oleh nabi Ibrahim As. Pewarisan tersebut juga telah tergambar dari doa nabi Ibrahim As secara futuristik, berisi tentang visi menjadikan Kabah dan pelayannya agar mendapat anugerah, dicintai manusia yang taat pada Allah SWT. Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah membawa sebagian dari keturunanku untuk tinggal di sebuah lembah yang tak tertumbuhi tanaman apapun, di sisi rumahMu yang suci. Ya Tuhan kami, itu agar mereka mendirikan sholat. Maka penuhilah hati sebagian manusia dengan cinta pada mereka.. (Surat Ibrahim: 37) Dan Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yaqub. (Ibrahim berkata): Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam (Surat Al Baqarah: 132). Maka Kabah yangg awalnya hanya ditawafi oleh 3 anak manusia, Ibrahim As, Ismail As dan Siti Hajar, kini telah ditawafi sekitar 5 juta manusia setiap tahunnya (jamaah haji dan umrah). Dan Ibada haji yang mampu mengumpulkan manusia hingga 2 juta orang di satu tempat dan pada waktu yang sama merupakan rekor dunia yang belum terpecahkan sampai sekarang. Ibadah haji menjadi konferensi internasional terbesar. Hal itu terjadi pada saat jamaah haji bersatu, padu dalam syahdu wukuf di padang arafah. Doa Ibrahim As 40 abad yang lalu, menjadi kenyataan yang peting untuk kita maknai. Qauniyah

ayat-ayat Allah itu ada dua macam. Pertama, ayat-ayat berupa Kitab Suci (qauliyah). Kedua, ayat-ayat berupa alam semesta sebagai ciptaan Allah (kauniyah). Menurut filsuf Muslim, Ibn Rusyd, alam semesta justru merupakan ayat-ayat Allah yang pertama. Dikatakan demikian, karena sebelum Allah SWT menurunkan Kitab Taurat, Injil, dan Alquran, Allah telah menciptakan alam jagat raya ini. Karena alam adalah ayat, maka sebagaimana sepotong firman adalah ayat, maka sejengkal alam juga ayat. Sebagai ayat, alam ini selalu bergerak memenuhi tujuan penciptaan. Karena itu, penelitian terhadap alam diduga kuat dapat mengantar manusia menemukan dan meyakini wujud Allah dan kuasa-Nya. Sebagai ayat, alam ini juga mengandung hukum-hukum Allah yang dalam terminologi Alquran dinamakan takdir dan sunatullah. Takdir merupakan hukum-hukum Allah yang diberlakukan pada alam fisik (makrokosmos), sedangkan sunatullah merupakan hukum-hukum Allah untuk alam sosial (mikrokosmos). Sebagai hukumhukum Allah, keduanya, takdir maupun sunatullah, mengandung kepastian dan determinasi. Manusia, karenanya, tidak mungkin dan tidak dapat melawannya. Manusia, tidak bisa tidak, harus meneliti dan mempelajari alam dan fenomena alam agar mengenali hukum-hukum Allah yang terkandung di dalamnya. Pengenalan terhadap hukum-hukum Allah itu, dengan sendirinya, akan mendatangkan kemudahan dan kemaslahatan bagi kehidupan manusia di muka bumi. Ibrahim Qauniyah, Sang pencari Tuhan Ibrahim yang mencari Tuhannya dg mencari tanda-tanda kehadirannya di alam ; Salah satu perjalanan intelektual dan spiritual Ibrahim as. adalah episode ketika dia mencari Tuhan. Pencariannya berakhir dengan sebuah temuan yang sampai pada tingkat keyakinan yang kokoh, ilmu yang didapatkan sendiri dan dengan cara mandiri apalagi melalui ekperimen, percobaan akan lebih mantap, dan kokoh di dalam hati manusia. Ibrahim as. memperoleh ilmu dan pengatahuan sampai ke tingkat yakin (mqinun), karena dia mencari sendiri dan dengan pengalaman yang dialami sendiri.

Ahmad Shiddiq Ibrahim

: Muhammad, terpuji, memuji : yg membenarkan, kukuh pendirian,sang pembenar : nabi ibrahim, ayah, pemurah

Ahmad Ibrahim Shiddiq "Ahmad artinya aku memuji yakni orang yang memuji (sebagai kata kerja), atau yang terpuji (sebagai kata sifat) identik dengan arti kata Muhammad, berasal dari akar kata hamida-yahmaduhamdan artinya memuji atau puji. Kata ahmad mengandung arti ganda, yakni yang memuji dan yang terpuji. "Ibrahim" (Bahasa Arab ( ) sekitar 1997-1822 SM) merupakan nabi dalam agama Samawi. Ia mendapat gelar dari Allah dengan gelar Khalil Allah (Sahabat Allah). Selain itu ia bersama anaknya, Ismail terkenal sebagai pengagas Kaabah. Ia diangkat menjadi nabi sekitar pada tahun 1900 SM, diutus untuk kaum Kaldn yang terletak di kota Ur, negeri yang disebut kini sebagai Iraq. Dalam buku yang berjudul "Muhammad Sang Nabi" - Penelusuran Sejarah Nabi Muhammad Secara Detail, karya Omar Hashem, dikatakan bahwa nama Ibrahim berasal dari dua suku kata, yaitu ib/ab ( )dan rahim ( .)Jika disatukan maka nama itu memiliki arti "ayah yang pemurah." "Shiddiq" artinya menyempurnakan amal untuk Allah. Artinya seseorang berlaku shiddiq bukan untuk kepentingan tertentu yang menguntungkan dirinya, melainkan karena ia mematuhi apa yang Allah perintahkan padanya. Shiddiq adalah kesesuaian dzahir (amal) dengan bathin (iman). Karena orang yang dusta adalah mereka yang dzahirnya lebih baik dari bathinnya. Shiddiq adalah ungkapan yang haq (benar), kendati pun memiliki resiko yang membahayakan dirinya. Dzhan Teladani Althaf Fathallah Allam Almahdi : kesadaran ruh, ragu di antara dua pilihan yg berat sebelah : tauladan, mengikuti langkah, meneladani : lebih lembut : penaklukan oleh Allah, untuk menyebut kemenangan pada perang jihad : Orang Yang Pandai Sekali, Luas Ilmunya : Pemandu jalan yang benar

Anda mungkin juga menyukai